Hot Dog
Disclamer : Kuroko no Basuke © to Fujimaki Tadatoshi, Story © to Me
Pair : AoAka
Genre : humor (maybe)
Rated : T+ (maybe)
Warning : sho ai, garing, ooc, typo, aneh, nyrempet, ngeres(?) dll
Summary : hanya hayalan sesat Aomine saat melihat Akashi sedang memakan hotdog.
Tertarik? Silahkan review :D
Tidak Tertarik? Silahkan klik tombol 'Back'
Tertarik, tapi gak mau review? Silahkan 'Fav' XD
Tidak tertarik tapi mau review ? Ampun jangan Flame DX
Reader and Silent Reader, welcome :D
Enjoy Reading Minna :D
.
.
.
.
.
.
Sebenarnya hari ini adalah siang yang biasa. Siang terik di Majiba, siang yang cukup padat di jam makan siang. Siang yang biasa setidaknya jika mata safir itu berhenti menaruh perhatian pada sosok mungil dihadapannya.
Glup
Entah kenapa terasa berat sekali meski hanya menelan ludah. Pemandangan didepannya benar-benar eerr bagaimana ya? Aomine cukup familiar dengan apa yang ada di depannya ini. Pemadangan yang sedikit em sensual, mungkin.
Bukan sensual dalam arti sebenarnya, ini semua hanya wujud dari hayalan si Aomine Daiki. Mata safir itu sama sekali tak berkedip barang sedetikpun. Pemandangan yang mampu mengalahkan sosok wanita yang memenuhi majalah gravure miliknya.
Tidak-tidak, ini bukanlah pemandangan bertanda kutip. Sungguh di depan Aomine hanya ada seorang sosok mungil berambut merah mantan kapten basketnya saat SMP. Hanya itu saja tidak kurang tidak lebih. Mata merah cantik itu terlihat bergulir pelan memperhatikan setangkup roti berisi sosis merah, nampak sedang berkonsentrasi dengan makanan itu. Gerakannya terbilang sangat statis. Sama sekali pemandangan yang membosankan bukan?
Tapi perhatian sang ace di klub basket Teiko University bukanlah orang itu melainkan gerakan statis dari dua belah daging-mungil dihadapannya. Daging tipis merona itu telah mengalihkan seluruh dunianya. Menganga kecil lalu mengatup, membuka selama beberapa detik lalu kembali menutup. Nampak ragu untuk memulai sebuah gigitan.
Hanya melihat bibir itu sungguh membuat Aomine merasa –glup- y-ya seperti itulah. Ok Daiki nampaknya kau sudah tidak waras lagi. Berhenti membayangkan yang tidak-tidak. Dia laki-laki dan kau juga laki-laki. Memangnya apa yang salah dari bibir tipis, merona, mungil dan kissab_ ah maksudnya sedang mencoba melahap hot dog itu? Sama sekali tidak ada yang salah bukan? Itu pemandangan yang wajar. Nafsumu saja yang membuat pemandangan itu menjadi ke konteks lain.
Aomine menghela nafas pelan. Dia harus cepat-cepat undur diri. Proposalnya sudah disetujui sang Presiden BEM Akashi Seijuurou, dan itu artinya urusan mereka sudah selesai. Dia juga sudah mentraktir Akashi dengan Hotdog dan minuman soda sesuai kesepakatan, dan sepertinya sudah cukup sopan untuk menyudahi aksi memandang-melihat-memperhatikan-bibir-seksi-sang-presiden-BEM ah maksudnya rapat kecil antar wakil dari Klub Basket dengan Presiden BEM.
"Akashi." Aomine membuka pembicaraan."Aku mau_"
"Hmmm?" kalimat Aomine terpotong oleh gumaman tak peduli dari pemuda didepannya. Sepertinya hot dog jumbo itu sudah mencuri seluruh perhatian seorang Akashi.
Glup
Lagi-lagi seperti menelan batu. Aomine sempat melirik sekilas bibir mungil itu terkatup lagi. Apa hotdog itu terlalu susah untuk dimakan? Aomine tak habis pikir, dia hanya memerlukan waktu kurang dari sepuluh menit untuk menghabiskan fastfood itu. Tapi mahkluk chibi ini menghabiskan hampir lima belas menit dan belum memulai satu gigit pun. Gezz apa sebegitu repotnya untuk membuka bibir mungil itu lebih lebar lagi?
Rasa-rasanya ingin sekali dia melesakkan hot dog itu pada sang Presiden BEM. Mendorong hot dog itu dengan sedikit paksaan. Membuat mulut mungil itu menjadi penuh dengan si sosis merah.
Ah tunggu terlalu berbahaya jika dia frontal melakukan aksi pemaksaan itu. Sepertinya dia perlu beberapa untai tail hanya sekedar untuk mengikat tangan dan kaki Akashi. Dia tak mau Akashi melukainya dengan gunting-gunting yang selalu ia bawa itu. Lalu Aomine akan mengikatkan tali itu disandaran kursi dan kaki kursi. Setelah itu dia akan memasukkan hot dog itu secara Cuma-Cuma, peduli setan jika Akashi akan kesulitan bernafas. Tenang Aomine bukan penganut sadism, dia akan melakukannya dengan lembut dan mendorongnya dengan pelan.
Membayangkan sang Presiden Mahasiswa ini kehabisan nafas membuatnya ingin benar-benar melancarkan aksinya. Entah kenapa rencana Aomine terkesan seperti cuplikan adegan 'itu' di koleksi video terlarang miliknya. Tapi lihat sisi positifnya hotdog berukuran jumbo itu pasti akan segera dicerna oleh asam lambung. Cara pemaksaan akan selalu efektif disaat-saat kritis.
Apa yang sebenarnya dia pikirkan sih. Aomine menggelengkan kepalanya. Pemikirannya terlalu nista, dia masih sayang nyawa untuk tidak melakukan itu.
"Daiki?" Aomine menaikkan satu alisnya bingung.
"Ada apa?"
Akashi meletakkan hot dog itu diatas piring."Menurutmu dari sisi mana aku harus mulai memakan hotdog ini?"
Apakah pertanyaan ini perlu dijawab?
Aomine menghela nafas."Dari ujung, kurasa."
"Hn." Pemuda berambut merah itu mengangguk. Tangan mungilnya kembali menggenggam hotdog. Akashi membuka bibirnya untuk kesekian kali, mengarahkan ujung sosis merah berbalut saus tomat dan mustard itu tepat didepan bibirnya yang tengah menganga kecil.
Glup
Haruskan memakan hot dog dengan adegan slow emotion?!
Haruskan menggigit hot dog dengan tatapan sayu begitu?!
Haruskah mustard dan saus tomat menempel disudut bibir mungil itu?!
Dan haruskan dia merasa 'sempit' hanya karena pemandangan itu?! Oh shit!
Grek
Aomine berdiri dari duduknya membuat kursinya tergeser ke belakang."A-aku kebelakang sebentar."
"Hmmh."
Hell! Dia harus cepat menyelesaikan ini!
Terkutuk kau hotdog jumbo setengah harga! Ingatkan dia untuk tidak membelikan siapapun makanan nista itu.
Dan juga terkutuk kau Kise Ryouta! Jika Aomine tahu hot dog jumbo ini pembawa petaka, dia tidak akan sudi menerima kupon hot dog Majiba!
.
.
.
THE END
.
.
.
Narin: Uwaaaah ini oneshoot ekspres dari saya loh, dapet idenya ketika liat iklan odol yg ada hotdognya sama gambar AoKaga dimana Aomine dengan tatapan damn-so-sexynya maksa Kagami buat makan hotdog gede, saya jadi dapet ide ero gara2 itu. Dan voila jadilah seperti ini XD /bangga
B: sebenarnya saya nggak setuju si Narin publish FF baru, tapi berhubung dia lagi bahagia karena dia lolos masuk ke fokus penjurusan Broadcast yang dia mau dan dia baru sembuh dari alergi dinginnya terpaksa saya ijinin buat bkin OS.
Narin: sankyuuu B!/haggu. Janji deh nggak bikin OS sebelum Mcnya update!
B: Terserah deh. Ok minna semoga terhibur dengan FF aneh bin ero ini.
Narin: reviewnya ya minna-san! /senyum manis setuja dollar
Mohon Kerjasamanya
With Love
Duo BakA
Narin to B
