Title : A Cool Guy and Women Scholarship

Cast :

.Kim Jong Woon

.Kim / Jung Ryeowook

.Park Hyungsik

.Lee Donghae

.Choi Siwon

.Cho Kyuhyun

.Lee Hyukjae

.Kim Kibum, and other cast

Genre : Friendship, romance, and hurts

Rate :T+

Warning : Banyak Typos, Genderswitch, DLDR, NO BASH ! REVIEW yak !

Disclaimer : This Fanfict is MINE ! Terinspirasi dari berbagai novel, film, dan drama yang pernah saya tonton. Alur cerita murni pemikiran saya sendiri. Jika ada kesamaan saya mohon maaf. Untuk PAIRnya saya sendiri masih bingung. Dan untuk judul dan isi ceritanya saya tidak tau akan nyambung atau tidak. Kalopun gak nyambung saya harap maklum. Dan jika nyambung ya...Alhamdulillah...

.

*Happy Reading*

.


Pagi itu, sebelum berangkat ke kampus, Ryeowook mampir ke Blue Cafe, cafe dengan nuansa biru dan taman dengan dinding-dinding kaca yang berkilauan. Memantulkan nuansa taman di sekelilingnya. Cafe itu terletak di pinggir jalan yang sering dilalui Ryeowook ketika berjalan kaki menuju kampusnya SM National University. Dulu pada awalnya Ryeowook ragu untuk memasuki cafe itu karena sepertinya harga menunya mahal dilihat dari penampilan cafe itu, jadi dia hanya berdiri di depan cafe itu, merasa tertarik tetapi ragu. Tetapi seorang pelayan, yang kebetulan sedang berada di depan cafe itu menyapanya dengan ramah, mempersilahkannya masuk sehingga akhirnya Ryeowook memberanikan diri untuk masuk. Pelayan yang ramah itu bernama Park Hyungsik dan mereka akhirnya berteman. Sekarang setiap pagi sebelum berangkat ke kampus, Ryeowook pasti akan mampir ke cafe ini untuk membeli minuman kesukaannya : Choco Greentea Milkshake.

"Kau datang lebih cepat dari biasanya Wookie~ah." Sapa Hyungsik. Biasanya Ryeowook akan datang 30 menit sebelum waktu kuliah. Dan sekarang ini masih jam 7.45, sedangkan jam kuliah mulai jam 8.30.

"Ya. Entahlah tiba-tiba aku terbangun lebih awal dari biasanya. Jadi lebih baik aku berangkat lebih awal saja untuk mampir kesini. Apa kau keberatan aku datang lebih awal?" Tanya Ryeowook dengan menampilkan wajah sedih dan lelah.

"Tidak. Datanglah sesukamu. Asal kau jangan datang sebelum jam 7 pagi dan sesudah jam 11 malam." Ya cafe buka jam 07.00 dan tutup jam 23.00.

"Apa suasana kampus masih tidak menyenangkan, Wookie~ah?" Tanya Hyungsik penuh pengertian.

Ryeowook mendongak dan menatap Hyungsik, lalu tersenyum sedih. Lelaki itu ternyata bukan hanya sekedar pelayan, tapi benar-benar sudah menjadi teman bicaranya yang baik. Dari cerita pelayan lain, Hyungsik ternyata adalah orang kepercayaan dari pemilik cafe ini dan diberikan kendali penuh untuk mengelola cafe, tetapi dia menyerahkan tugas itu kepada orang yang lebih muda, kemudian memilih menjadi pelayan dan menikmati hidup dengan bercakap-cakap dan berbagi cerita bersama para pelanggannya.

"Masih seperti biasa. Memusuhi dan menjauhiku. Aku seperti wabah untuk mereka semua." Ryeowook mengangkat bahu. Dia memang bercerita tentang awal suasana kampusnya kepada Hyungsik, karena lelaki itu sangat baik dan bersedia mendengarkan ceritanya.

"Yah, mau bagaimana lagi? Aku bukan dari kalangan seperti mereka semua. Aku hanya mahasiswa biasa yang beruntung mendapatkan beasiswa kuliah di kampus elite itu."

"Kalau begitu jangan pedulikan mereka. Tetaplah semangat! Ingat hidup dan masa depanmu bukan bergantung kepada mereka, tapi bergantung pada langkah dan tindakanmu sweety. Jadi teruslah melangkah maju." Dengan mengedipkan sebelah mata Hyungsik memberikan semangat kepada Ryeowook. Sweety? Itu panggilan kesayangan Hyungsik untuk Ryeowook. Tapi jangan salah sangka, mereka hanya berteman.

"Gomawo Sikkie~ah... Aku senang berbagi cerita denganmu. Kau benar-benar teman dan pendengar yang baik Milk." Gumamnya dengan malu-malu dan tersenyum.

Hyungsik tertawa mendengar perkataan. Sikkie? Milk? Ya itu juga adalah panggilan kesayangan Ryeowook untuk Hyungsik. Sikkie mungkin diambil dari nama belakangnya, dan Milk karena Hyungsik sangat mencintai yang namanya susu. Walau mereka belum lama berteman, tapi mereka memahami kebiasaan masing-masing.

###

Empat sekawan keluar dari Ferrari 599 Novitec Rosso 848. Mereka adalah empat sekawan yang sangat berpengaruh di SM National University. Bukan hanya mereka dari keluarga kalangan atas tapi karena jabatan dan kedudukan mereka.

Pertama, pria yang keluar dari kursi kemudi wajah yang menyerupai ikan, namun memiliki senyum yang mempesona mampu meluluhkan hati tiap yeoja, ia adalah Lee Donghae. Ia adalah cucu dari pemilik SM National University. Ia juga ketua klub dance di SM National University. Bukan hanya ketua klub dance, dia juga seorang ketua senat.

Kedua, pria yang keluar dari kursi penumpang samping kemudi dengan tubuh tegap, tinggi, rambut dark brown, mata sipit. Namun wajahnya yang datar terkesan dingin dan angkuh, ia adalah Kim Jong Woon atau Yesung. Tapi yang boleh memanggilnya dengan nama Yesung hanya tiga temannya dan keluargnya saja. Entahlah, ia hanya tidak suka orang lain memanggil nama itu secara sembarangan. Sikapnya yang terkesan dingin, angkuh dan arogant membuat siapapun yang memandang wajahnya pasti akan menunduk takut. Ia merupakan pewaris utama SK Hynix Corp. Perusahaan produksi chip terbesar kedua di dunia. Ia juga ketua klub vocal di SM National University. Suaranya sudah tidak perlu diragukan lagi.

Selanjutnya, dua pria yang keluar dari kursi penumpang dibagian belakang Choi Siwon dan dan Cho Kyuhyun. Mereka adalah saudara sepupu. Ayah Siwon yang merupakan Presdir Hyundai Corp adalah kakak dari ibu Kyuhyun. Mereka merupakan anak-anak klub basket dengan Siwon sebagai ketua klub.

Empat sekawan itu biasanya membawa mobil mereka masing-masing untuk berangkat kuliah, tapi entahlah...mungkin hari ini mereka ingin berangkat dengan satu mobil. Mereka berjalan memasuki gedung kampus mereka. Teriakan-terikan para gadis-gadis sudah biasa menjadi sarapan kedua untuk mereka tentu setelah nasi dan lauk pauknya. Mereka berempat berjalan layaknya pangeran-pangeran dari negeri dongeng. Namun hanya dua pria yang dengan senyum ramahnya membalas teriakan para gadis-gadis itu. Dua yang lainnya hanya diam acuh menunjukan wajah datarnya.

"Mereka benar-benar sangat berisik. Membuat gendang telingaku perlahan mau pecah." Decak pria bermata sipit, salah satu dari empat sekawan itu.

"Mereka seperti itu karena mengagumi kita hyung, jadi terima sajalah. Yang penting kan mereka tidak mengusik hidup kita." Balas salah satunya.

"Memberikan hadiah-hadiah, menulis surat cinta, terkadang mengikuti kita itu kau sebut tidak mengusik hidup hah? Bahkan mereka seperti stalker atau sesaeng fans yang mengikuti idolnya. Benar-benar manusia tidak berguna." Balasnya pria bermata sipit.

"Haah, sudahlah jangan pedulikan mereka. Aku akan menemui kekasihku dulu, kalian masuklah duluan." Sahut pria berlesung pipi.

Dari empat sekawan itu, hanya pria berlesung pipilah yang mempunyai kekasih, sisanya mereka jomblo-jomblo bahagia. Namun mereka tidak berada dalam satu fakultas. Yesung dan Donghae berada di fakultas Modern Art, sedangkan Siwon di fakultas bisnis dan Kyuhyun berada di fakultas komunikasi.

###

Ryeowook melangkahkan kaki-kaki mungilnya memasuki gedung fakultasnya. Ia mengambil jurusan Modern Art. Ketika berjalan di lorong gedung fakultasnya untuk menuju kelasnya, banyak tatapan mengejek dari mahasiswa lain. Mungkin mereka berpikir gadis seperti Ryeowook tidak pantas kuliah di kampus seelit ini. Ryeowook hanya diam dan acuh. Dia tidak akan memperdulikan ocehan-ocehan orang-orang tidak penting itu. Ryeowook tetap berjalan dengan tenang menuju kelasnya, sebelum terdengan suara...

Bruuukkk...!

"Aw, mianhae...aku tidak sengaja." Ujar Ryeowook, yang sebenarnya tidak tau siapa yang salah, ia atau seseorang itu. Tapi seseorang itu hanya berdiri diam tidak ada niatan untuk membantu Ryeowook. Setelahnya seseorang itu melangkahkan kakinya pergi.

Ryeowook berdiri dan membersihkan celananya dari debu lantai. Benar-benar pria dingin dan angkuh. Batin Ryeowook. Ryeowook melanjutkan lagi langkahnya menuju kelasnya.

Sesampainya dikelas, Ryeowook mendudukan dirinya dibangku tengah nomor 3 pinggir tembok.

"Haaah...apa semua mahasiswa disini memang berperilaku angkuh seperti pria tadi." Keluh Ryeowook kepada dirinya sendiri. Kepalanya ia tidurkan pada meja dengan tangan sebagai tumpuannya.

"Hai, chogiyo..." Sapa seorang perempuan yang sudah berdiri disamping meja Ryeowook.

"Kau mahasiswa baru itu kan? Siapa nama mu? Kemarin kita belum sempat berkenalan. Aku Hyuk Jae, Lee Hyuk Jae. Kau bisa memanggilku Eunhyuk." Perempuan bernama Lee Hyuk Jae itu mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan kawan barunya. Perempuan itu juga tersenyum manis kepada Ryeowook.

"Ne, naeneun Jung Ryeowook imnida. Kau bisa memanggilku Ryeowook atau Wookie. Salam kenal. Senang berkenalan denganmu." Balas Ryeowook tidak kalah ramah dengan kawan barunya itu. Kebetulan tempat duduk mereka juga bersebelahan. Gadis ini adalah yang pertama yang mau berkenalan dengannya.

"Aku juga senang berkenalan denganmu. Kau gadis yang ramah. Tidak seperti mereka..." Kata Eunhyuk melirik anak-anak yang berada dalam kelas.

"Mereka mau berteman hanya dengan orang yang selevel dengannya. Benar-benar tipikal orang kaya yang sombong bukan." Ucap Eunhyuk dengan menunjukan ekspresi malasnya. Reyeowook hanya membalasnya dengan senyuman biasa.

"Kau juga sepertinya...dari keluarga berada. Apa tidak apa-apa jika kau berteman dengan ku? Aku hanya mahasiswa beasiswa..." Gumam Ryeowook dengan ragu.

"Hei! Apa yang perlu dikhawatirkan. Aku lebih suka berteman dengan orang biasa dari pada orang-orang seperti mereka yang hanya sibuk menggesek kartu kredit. Jadi bertemanlah dengan ku ne Ryeowook-si." Ucap Eunhyuk dengan tersenyum manis.

"Ne, Eunhyuk-si. Tolong jangan panggil aku dengan seformal itu, cukup Ryeowook atau Wookie saja."

"Kau juga sama. Cukup Eunhyuk saja."

###

Ryeowook duduk sendirian di kantin itu, di bagian paling ujung, tempatnya biasa duduk. Tidak ada yang menemaninya, tidak ada yang menyapanya. Begitulah kesehariannya di kampus paling terkenal SM National University. Teman barunya, Eunhyuk sedang mengikuti audisi klub dance. Tetapi tidak apa, dia sudah terbiasa. Ketika masuk pertama kali ke sini dengan beasiswa, dia sudah dimusuhi, tidak ada yang mau berteman dengan manusia yang mereka pandang dari kelas rendahan. Bahkan banyak yang tampak merasa jijik hanya dengan tersentuh olehnya.

"Bolehkah aku duduk di sini?" Sapaan manis itu membuat Ryeowook mendongakkan kepalanya dengan kaget. Seorang perempuan. Perempuan yang sangat cantik dengan baju dan penampilan mahalnya.

"Silahkan." Ryeowook mempersilahkan meskipun masih merasa bingung, siapa perempuan ini? Kenapa dia tidak pernah mengenalnya selama berada di kampus ini? Seharusnya perempuan secantik ini sangat terkenal di sini, apalagi dari penampilannya yang jelas-jelas berasal dari keluarga kaya.

"Namaku Kim Kibum." perempuan cantik itu meletakkan piring makanannya di meja lalu duduk di depan Ryeowook dan tersenyum manis kepadanya.

"Aku juga baru pindah kesini, sebelumnya aku kuliah di London, tetapi ibu ku sakit sehingga aku memutuskan tinggal dekat dengannya." Dia tersenyum manis.

"Aku sudah mendengar tentangmu Ryeowook dan tahu mereka memusuhimu karena alasan yang cukup konyol, jangan pedulikan mereka ya." Ryeowook menatap Kibum yang tampak begitu tulus di depannya, dan kemudian tersenyum.

"Aku tidak apa-apa, aku sudah terbiasa." Gumamnya lembut.

Kibum menatap menantang kepada beberapa orang di kantin yang menatap mereka dengan sembunyi-sembunyi.

"Ehmm, kau tahu tentangku?" Tanya Ryeowook.

"Ya, biasanya jika ada mahasiswa baru di kampus ini seluruh mahasiswa kampus akan tau. Dan mereka juga akan mencari tau dari kalangan mana mahasiswa baru itu." Jawab Kibum.

"Kau tenang saja. Aku akan menjadi temanmu di sini, supaya mereka menyadari betapa konyolnya memusuhi seseorang hanya berdasarkan kekayaan dan kemiskinan." Ryeowook tersenyum tertahan melihat kekeras kepalaan Kibum.

"Terima kasih Kibum, aku senang kau mau menjadi temanku."

Sekarang ia sudah mempunyai teman baru lagi. Tadi dikelas Eunhyuk, dan sekarang Kibum. Semoga mereka bisa menjadi teman yang baik dan mau menerima keadaan Ryeowook apa adanya.

###

Setelah jam kuliah terakhir berakhir, Ryeowook langsung bergegas pulang. Sebelumnya ia menolak ajakan Eunhyuk untuk pulang bersama. Karena ia tak ingin merepotkan teman barunya. Lagian jarak kampus dengan rumahnya tidak terlalu jauh. Jika menggunakan bus hanya sekitar 20 menit, dan menggunakan taksi atau mobil pribadi hanya sekitar 15 menit. Tapi sayangnya Ryeowook tidak punya kendaraan pribadi.

"Aku pulang..." Ucap Ryeowook ketika sampai dirumah mungilnya.

"Bagaimana keadaan di kampus chagi?" Ibunya menyambut Ryeowook dari arah dapur. Ryeowook menghampiri ibunya dan menatap ibunya dengan tersenyum.

"Baik-baik saja bu." jawab Ryeowook pelan.

"Kau yakin baik-baik saja? Ibu tau apa yang kau rasakan chagi. Apa mereka tidak mau berteman denganmu karena kau anak beasiswa?" Tanya ibu. Ya...ibunya memang tau segala apa yang dialami oleh anak perempuannya ini. Karena itulah Ryeowook sangat menyayangi ibunya. Kehangatan dan perlindungan serta perhatian ibunya adalah semangatnya.

"Awalnya memang seperti itu, aku sudah biasa dikucilkan seperti itu bu. Jadi aku sudah kebal ibu. Jadi ibu tidak usah khawatir. Tapi sekarang aku punya dua orang teman baru. Mereka dari kalangan atas tapi mereka orang yang baik dan tidak memandang ku dari status sosial." Ucap Ryeowook dengan senyum menceritakan perkenalannya dengan dua teman barunya. Dua teman baru yang akan menemaninya selama dikampus elit itu.

"Syukurlah jika begitu. Kau juga harus menjadi teman yang baik untuk mereka ne. Bantulah mereka jika mereka mengalami kesusahan."

"Itu sudah pasti ibu. Sebisa mungkin aku akan menjadi teman yang baik untuk mereka dan tidak akan memalukan serta merepotkan mereka. Ibu tenang saja." Ucap Ryeowook dengan tersenyum meyakinkan ibunya.

"Maafkan ibu dan ayah sayang...Karena keadaan ekonomi seperti ini, kau jadi dikucilkan oleh teman-temanmu..."

"Tidak ibu. Aku senang dengan keadaan kita sekarang ini. Aku masih punya orang tua lengkap dan menyayangiku serta memperhatikanku, aku sudah bahagia. Lagipula belum tentu orang tua mereka yang dari kalangan atas menyayangi anaknya seperti ibu dan ayah. Pasti mereka lebih sering berada diluar rumah dan bekerja seharian tanpa memperhatikan anak-anaknya."

"Ibu bangga memilikimu nae adeul. Ibu senang mendengarnya." Ucap Ny. Jung. Tepatnya Kim ah ani sekarang sudah menjadi nyonya jung, Jung Jaejoong

"Ayah juga bangga dengan putri ayah ini yang cantik dan murah hati." Ucap seorang pria paruh baya yang masih kelihatan gagah walau usianya sudah sekitar 45 tahunan. Jung Yunho. Ia adalah seorang pemilik kedai ramen biasa didaerah gangnam-gu. Keluarga Ryeowook memang mempunyai kedai ramen benama Rameon Jung. Namun kedai itu tidak terlalu besar, tapi rasa ramennya benar-benar menggugah lidah tiap pengunjung. Dan itu sudah terkenal dikalangan para pegawai kantoran biasa dan muda-mudi kelas biasa. Walau kehidupan mereka biasa dan sederhana, tetapi kebahagian mereka tidak biasa dan sederhana bahkan sangat melebihi.

###

Ryeowook berjalan memasukin kawasan halaman depan gedung kampusnya dengan tenang. Suasana di halaman gedung kampusnya tenang, karena sebagian mahasiswanya sibuk dengan urusan masing-masing. Tidak terlalu banyak mahasiswa yang berada di halaman gedung kampus SM National University. Ryeowook sendiri masih belum percaya sampai sekarang jika ia telah menjadi mahasiswa SM National University. Kampus dengan segala keelitan dan kemegahannya. Padahal ini sudah memasuki hari ke empat ia masuk kuliah. Suasana yang awalnya tenang, tiba-tiba menjadi...

TIN...TIN...TIN...

Beberapa mobil limited edition memasuki kawasan halaman depan gedung SM National University. Bugatti Veyron Grand Sport, Ferrari 599 Novitec Rosso 848, Audi R8 GTR. Seketika suasana halaman gedung kampusnya menjadi riuh. Terutama oleh para gadis-gadis. Ryeowook tertegun diam berhenti ketika tiga mobil limited edition itu melewatinya. Mereka datang untuk belajar atau pamer mobil sih? Dan kenapa juga gadis-gadis itu sebegitu hebohnya? Batin Ryeowook. Tanpa Ryeowook sadari ternyata posisinya menghalangi satu mobil yang berada di belakangnya.

TIIIIINNN...!

Ryeowook terkejut dengan suara klakson yang memekakan gendang telinganya. Reflek dia melompat dan membalikan tubuhnya. Namun dia belum menyingkirkan tubuhnya dari depan mobil itu. Ryeowook menatap geram pengemudi mobil itu. Apakah harus sekeras itu ia membunyikan klakson mobilnya? Apa dia pikir aku gadis tuli? Batin Ryeowook dengan geram.

Seseorang keluar dari Lamborghini LP710. Pria dengan kepala yang agak besar dengan menggunakan kaca mata hitam. Ia berjalan mendekati Ryeowook yang masih diam berdiri ditempatnya. Pria itu berhenti tepat di depan Ryeowook.

"Kau pikir ini jalan ayahmu hah?!" Bentak pria bermata sipit itu.

"Dan kau pikir ini juga jalan ayahmu hah tuan?!" Balas Ryeowook membentaknya.

"Apa? Kau berani berbicara keras terhadap ku?"

"Dan kenapa aku harus tidak berani berbicara keras denganmu sedangkan kau juga berbicara keras terhadap ku?" balas Ryeowook lagi.

Semua mata sekarang mengarah kepada Ryeowook dan pria berkaca mata hitam itu. Tak terkecuali juga tiga sekawan pria berkaca mata hitam itu yang sudah keluar dari balik mobil mereka dengan seseorang gadis yang sama mungilnya dengan Ryeowook namun lebih sedikit tinggi gadis itu diatara mereka. Mereka tau siapa yang sedang dihadapi gadis mungil nan manis itu sekarang. Ya...Kim Jong Woon atau Yesung. Pria dengan wajah datar namun terkesan dingin dan angkuh. Pria dengan segala kesadisannya jika ada seseorang yang mengusik hidupnya.

"Apa kau anak beasiswa itu? Benar? Jadi kau orangnya." Tanya Jong Woon sambil melirik Ryeowook dari atas hingga bawah.

Apa aku sebegitu terkenalnya karena beasiswa itu? Pikir Ryeowook.

"Apa sebegitu jeniusnya kau, sampai kau tidak tau arti bunyi klakson mobilku tadi gadis beasiswa?" Tanya Jong Woon dengan menekan kata -gadis beasiswa-

"Apa harus sebegitu kerasnya kau membunyikan klakson mobilmu itu Mr. Cold?" Balas Ryeowook juga dengan menekan kata Mr. Cold.

"Kau memanggilku apa gadis beasiswa? Mr. Cold?"

"Kenapa? Ada yang salah tuan? Kau pria angkuh dan arrogant dengan hati dingin seperti es."

Sejenak Jong Woon tertegun dengan ucapan gadis mungil di depannya ini. Sebelumnya belum ada yang mengatakan secara gamblang tentang sifat Jong Woon itu. Kalaupun teman-temannya menyadari sifatnya itu, mereka pasti lebih memilih tidak diam cuek dengan sifatnya itu. Tapi kemudian dia menyeringai dengan senyum smirk. Sepertinya hari-hari berikutnya akan seru gadis beasiswa... Batin Jong Woon.

Disisi lain tiga sekawan Jong Woon mengamati perdebatan dua orang itu dari kejauhan. Terutama gadis yang berdiri diantara mereka.

"Omo...!" Pekik gadis itu.

"Kenapa sayang?" Tanya pria sebelahnya yang merupakan kekasihnya.

"Itu Ryeowookie, teman baruku oppa. Bagaimana bisa dia berhadapan dengan Jong Woon oppa? Aku khawatir dengannya jika berurusan dengan Jong Woon oppa."

"Teman barumu yang kau ceritakan kemarin itu?" Tanya kekasihnya. Gadis itu mengangguk.

"Pasti ini akan seru." Ucap salah satu sekawan itu yang berambut ikal.

"Benar. Pasti gadis itu tidak akan mudah lepas jika sudah berurusan dengan Yesung hyung." Timpal pria lainnya yang mempunyai wajah seperti ikan.

"Dan sepertinya pertunjukan akan dimulai hari ini. Bahkan langit yang cerah tadipun akan berubah menjadi mendung, menyambut kesialan gadis mungil itu." Sahut pria dari kekasih gadis sebelahnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC


Adakah yang rindu dengan FF saya atau mungkin dengan saya sendiri? (Nyengir GAJE)

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya ne...

Mohon maaf lahir dan batin ya...

Mungkin ada pada para pembaca sekalian yang tidak suka dengan FF saya atau ngrasa gondok dengan alurnya...maaf...

Akhirnya saya bisa update FF lagi pemirsa... *seneng*

Seneng bisa dapet libur dan update FF...

Gimana dengan FF ini? Suka kah? Tapi saya masih bingung mau jadi PAIR siapa buat my baby Ryeowookie...YEWOOK? Pengen HAEWOOK, pengen KYUWOOK juga. Kalo SIWOOK udah gak mungkin kan ada KIBUM jadi pasangannya.

Minat lanjut chingudeul? Kalo yang review banyak dan peminat bacanya banyak di chapter 1 ini, akan saya lanjut. Tapi jika sedikit, otomatis FF ini tidak akan saya lanjut. Jadi saya tunggu review kalian ne chingudeul...

.

~o0o~

.