KATEKYO HITMAN REBORN

Akira Amano

Donna kisu ga hoshii?

Story by Reni-is-Ishida

Pair : 100S

Warning : AU, lil bit OOC, geje, beberapa kata umpatan yang tidak sopan, et cetera

Summary: Drabbles. Ciuman bagaimana yang kau inginkan? CRACK pair. Chapter 1: the hiccup-kiss. 100S. Shounen-ai

Here we go..

Chapter 1 : The Hiccup-kiss

"Hik.. hik.."

Squalo menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Squalo-kun, daijoubu?" tanya Lussuria di sebelahnya.

"V-vo- hiik.. ini cuma cegukan sialan. Tak usah dihiraukan," jawab Squalo kesal.

"Jangan diremehkan lho! Cegukan juga punya mitos mengerikan," Lussuria bergidik pelan.

"Mengerikan? Voi! Jangan bercanda! Ini hanya kekurangan cairan! Jangan terlalu dibesar-besarkan. Kau terlalu banyak nontok film horror, banci sialan!" gusar Squalo sambil meninggalkan Lussuria yang masih bergidik.

=== 100S ===

- Squalo's POV -

'Tch, mengerikan? Memangnya aku gampang percaya dengan hal-hal bodoh yang tak masuk akal begitu? Huh, ini kejadian biologis yang terjadi pada setiap orang. Apa dia tak pernah bela-'

"Hik.."

Aku menutup mulutku kembali dengan kedua tangan.

"VOII! Cegukan sialan ini menggangguku!" teriakku kesal.

Aku berjalan menyusuri koridor sekolah, hendak menuju ke kantin. Di tengah perjalanan menuju kantin, aku bertemu dengan dua orang yang sangat tidak ingin kutemui pada saat cegukan konyol ini menggangguku.

"Shishishi.. kau mau ke kantin, Squally?" sapa pemuda dengan senyuman khasnya. Di sebelahnya pemuda berambut hijau sedang sibuk melepaskan pisau-pisau dari punggungnya. Ketika, mendengar sapaan pemuda bernama Bel itu, Fran mendongakkan wajahnya ke arah Squalo.

"Senpai, bisa kau tolong aku melepaskan pisau pangeran palsu ini dari punggungku?" mohon Fran dengan tampang tak-ekspresifnya.

"Vo- hik!" kembali aku menutup mulutku dengan kedua tanganku.

"Shishishi.. Squally cegukan! Kenapa kau menutup mulutmu? Tadi itu kawai, lho!" sindir Bel masih dengan senyum anehnya.

Mukaku memerah, malu. 'Sial!' batinku.

"Bel-senpai benar juga, aku setuju!"

JLEB

Bertambah lagi tusukan di punggung Fran, kali ini pedangku yang menancap di tubuhnya.

"Geez, bisakah kalian enyah dari pandanganku- hik," gumamku kesal.

"Dengar, Squally. Jangan meremehkan cegukan," kata Bel serius.

"Benar-benar, aku dengar jika ada orang yang cegukannya sampai 100 kali, dia akan mati," sambung Fran.

Bel hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sambil melipat tangannya di depan dadanya.

"Tch! Mitos apa itu? Itu cuma mitos, tak ada yang bisa membuktikan itu benar," kataku dengan menyunggingkan senyum remeh.

"Shishishi.. kita lihat saja nanti, Squally! Jika kau mati, berarti mitos itu benar, kan?" kata Bel meninggalkanku.

"Tch! Itu tidak be- hik," kembali kututup mulutku dengan kedua tanganku, bergegas berlari menuju kantin sekolah.

- end of Squalo's POV -

== 100S ==

Botol air mineral berjatuhan dari meja Squalo. Sudah 5 botol air mineral diminumnya. Tapi, tetap saja cegukan itu tidak berhenti.

"Hik.. hik.." cegukan itu malah menjadi semakin cepat dan intens.

"Vo-hik.. padahal sudah minum se-hik banyak ini hik.." kesalnya. Squalo tiba-tiba mengingat perkataan Lussuria, Bel dan Fran tadi. Bulu kuduknya sedikit merinding.

"Mana mungkin aku percaya pada perkataan mereka, itu hanya mito-hik," oceh Squalo sambil membuang botol yang ada di dekatnya.

Kesal karena cegukan tak kunjung berhenti, Squalo memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolah. Dia berpikir bahwa kekurangan oksigen adalah salah satu penyebabnya cegukan, oleh karena itu dia ingin berada di taman belakang sekolah yang banyak ditumbuhi pohon rindang.

Tak seorangpun dilihatnya di taman belakang sekolah, sambil mengendorkan kerah bajunya dengan membuka beberapa kancing atas.

"Hahh.. hik.. hik" ditengah napasnya tersenggal-senggal masih juga cegukan itu mengganggunya.

Squalo segera mengirup udara dalam-dalam lalu melepaskannya pelan-pelan selama beberapa detik. Berharap cegukannya berakhir.

"Hik.. hik,"

Squalo kembali menutup mulutnya, mau tidak mau dia sekarang merasa bergidik. Bagaimana kalau dia benar-benar mati saat cegukan ke-100?

"Voi! Cegukan brengsek, apa kau tidak bisa berhenti, hah?" teriak Squalo frustasi.

Mengadahkan dua tangannya, tetesan air mata jatuh di sana. "Voi! Aku tidak mau-hik mati dengan cara konyol seperti ini," gumamnya pelan.

"Squalo-kun?"

Squalo menoleh ke sumber suara, seorang pria dengan rambut jabrik putihnya tersenyum ke arahnya.

"Kau? Mau apa kau datang kesini, rubah sialan! Ma-hik-u menertawaiku, hah?" teriak Squalo kesal.

"Are~? Squalo-kun menangis, eh?"

"Diam, kau, Byakuran! Tch-hik, cegukan brengsek ini akan membunuhku, kau senang sekarang?"

"Cegukan?"

"Jika kau hik cegukan mencpai 100 ka-hik-li, kau akan mati."

"Benarkah?"

"Aku tidak tahu, brengsek-hik."

"Mau kubantu mengehentikannya?" tawar Byakuran.

Squalo menurunkan intensi kemarahannya, sebelum dia membuka mulutnya untuk bertanya bagaimana, dengan kecepatan tak terduga Byakuran sudah menempelkan bibirnya pada bibir Squalo. Tak menunggu lama, Byakuran menghisap semua pasokan oksigen Squalo. Membuat Squalo agak kewalahan, dan akhirnya mendorong tubuh Byakuran menjauh darinya.

"VOOI! APA YANG KAU LAKUKAN, HAH?" teriak Squalo sambil mengusap bibirnya, masih terlihat semburat merah di pipinya.

"Menghentikan, cegukanmu, kan?" jawab Byakuran sambil menunjukkan senyumnya.

Benar. Cegukan Squalo berhenti. Tapi, dia masih tidak bisa menerima perlakuan Byakuran yang tiba-tiba padanya. Dengan berat hati akhirnya Squalo kembali membuka mulutnya.

"Trims," ucapnya pelan.

=== 100S ===

Are~ Squally selingkuh dari Xanxus! Byakuran juga selingkuh dari Mukuro! Tapi, saya demen ama pair ini.. hoho.. crack tapi seru, kan? Okeh, ada yang familiar ama cerita di atas? Yap! Saya minjem plot manga shonen-ai yang berjudul GHOST! *waktu saya googling ketemunya malah 07 Ghost, ternyata judul aslinya itu EERIE QUEERIE*. Btw, itu manga bacanya waktu smp kelas 3 lho.. hehe gak disangka ternyata saya tertarik ama shonen-ai ketika umur segitu..

Yosh! Mind to review? Rikues juga boleh.. diutamakan yang CRACK! Hidup Crack!