Minna! Karena jarang nya ada Rate M di Fanfiction Fairy Tail, maka aku akan membuat nya lagi, dan terus menerus! Silahkan membaca!


"I Love Night Club"

.

Fairy Tail

Hiro Mashima

.

Lucy di kirim oleh ayah nya ke

sebuah Asrama yang

bernama Fairy Tail.

Namun, ternyata Fairy Tail

bukanlah sebuah Asrama,

melainkan sebuah Night Club.

Lalu bagaimana kehidupan Lucy

di dunia Night Club?

Akankah Lucy menjadi orang

yang mencintai Night Club?

Kalau iya, karena apa?

.

I Love Night Club

"Lucy!" Panggil seorang ayah kepada anak nya, yang di ketahui bernama Lucy. "Iya, ayah?" tanya seorang gadis cantik sambil membereskan ikatan pada rambut pirang nya yang di kuncir. "Mulai sekarang-" Kata ayah Lucy, Judo Heartfillia, sambil menatap mata Lucy tajam. Gadis cantik berambut pirang, Lucy Heartfillia, kebingungan atas tatapan tajam dari ayah nya yang menurut ya aneh dan tidak biasa itu. "-kau akan kukirim ke asrama Fairy Tail" kata ayah Lucy, Judo Heartfillia, dengan tenang. Lucy berusaha untuk mencerna kata-kata itu... 1 detik, 2 detik, "AAPAAAAA?!" Teriak Lucy histeris.


-I Love Night Club-

"Lucy! Cepat bereskan baju-baju mu! Kereta nya sudah hampir berangkat!" Kata Judo. Sedangkan, Lucy masih tertunduk sedih di kasur nya, sambil melihat foto-foto teman-teman nya. "Pergi? Ke sebuah asrama? Meninggalkan teman-teman ku? Tapi apa alasan nya...?" Kata Lucy, *TES* setetes air mata jatuh membasahi pipi nya. Lucy menangis terus menerus, sehingga foto itu rusak sekalipun karena dibasahi air mata nya. "LUCY! CEPAT!" Teriak Judo. "Selamat tinggal, teman-teman..." Kata Lucy sambil beranjak bangun dari kasur nya, dan meninggalkan semua foto itu berserakan di kasur nya. Lucy mengambil koper nya, dan segera keluar untuk menemui ayah nya.

-o0o-

Lucy berjalan sambil menarik koper hitam nya. "Asrama Fairy Tail?" tanya ku, lalu segera masuk ke dalam nya. Di dalam situ, terletak taman seluas 100 hektar, dan kolam ikan di masing-masing kotak rumput yang berjejeran di samping bangunan megah bertuliskan Fairy Tail, sangat megah untuk sebuah Asrama. Lucy segera berkeliling taman yang indah dan di penuhi bunga-bunga itu. Lucy melihat jam tangan di tangan kanan nya, dan terkejut. "Astaga! Jam 7 lewat... Aku pasti telat! Argh, membuat kesan yang buruk di awal sekolah!" Kata ku pada diri ku sendiri. Baru beberapa langkah aku berjalan, tiba-tiba munculah seorang perempuan berambut merah, dengan pakaian yang sangat sexy. Lucy pun sweetdrop melihat nya, 'Apa di sekolah ini, pakaian nya bebas, karena dana seragam sekolah nya kurang?' Begitulah pikir nya. Perempuan berambut merah itu memakai BH berwarna merah menyala, lalu di tutupi oleh sehelai kain berwarna putih agak kebening-beningan yang berbentuk menyilang, sehingga BH nya masih kelihatan, dan Rok mini berwarna biru laut, yang memiliki panjang kira-kira sepaha nya.

"Hai, kamu orang baru di sini ya? Nama ku Erza Scarlet!" Kata perempuan itu.

"Hai, namaku Lucy Heartfillia!" Kata Lucy, lalu tersenyum.

"Ayo masuk!" Kata nya sambil merangkul pundak Lucy. Ketika pintu itu terbuka, Lucy sangat kaget melihat nya. Banyak Map-Map bergambar cewek-cewek porno terpasang di setiap tembok, lampu disco terpasang di mana-mana, perempuan-perempuan banyak yang memakai baju tipis atau bahkan tidak memakai pakaian sama sekali. Laki-laki di sini bersifat keras, dan minum bir. Ada pula perempuan yang sedang meminum 1 gentong bir. Lucy merinding seketika, "i-ini?" Lucy memucat. Erza menepuk pundak lucy pelan, "Ayah mu tertipu demi uang! Dan karena dia sudah kami bayar, maka kamu tidak akan bisa menolak! Dan kami tidak akan membiarkanmu kabur!" Kata Erza sambil tersenyum jahat. "Ap-apa?" Lucy tidak dapat berbuat apa-apa lagi, ia merasa sangat syok, da ingin sekali menangis, tapi air mata nya sudah tidak bisa turun lagi. Ketakutan nya melebihi batas normal. "Gomen ne Lucy! Tapi kau akan aman di sini, asal kau tidak macam-macam. Karena aku yakin, suatu saat nanti... Kau akan menyukai tempat ini" kata Erza, lalu menarik lengan lucy ke tempat kantor Makarov, pemilik Night Club.

-o0o-

"Ini, master!" Kata Erza, sambil menyerahkan Lucy, lalu keluar dari ruangan itu. "Nama mu Lucy Heartfillia, kan?" Tanya Makarov. "I-iya!" Jawab Lucy gugup. "Hem, baiklah... BUKA BAJU MU!" Teriak Makarov, yang membuat Lucy syok berat. Lucy hanya terdiam. Makarov bertambah marah, "BUKA BAJU MU!" Teriak nya lagi. Akhir nya Lucy pun dengan terpaksa membuka baju nya dengan perlahan. Lalu menjatuhkan baju sekolah kesayangan nya itu ke lantai. "Hem, body yang indah!" Kata Makarov sambil mendekati Lucy dan memegang tubuh Lucy yang sexy. Lalu membuka BH milik Lucy, sehingga ia dapat melihat kedua tonjolan di dada Lucy. "TT yang indah!" Kata Makarov, yang berusaha memegang nya, walau tak sampai. "BUKA CELANAMU!" Teriak Makarov lagi. Lucy pun bergegas membuka celana nya, dan mendapat anggukan dari Makarov. "Kau lulus!" Kata nya sambil mengambil kamera, dan memaksa Lucy untuk terenyum, dan memotretnya. Untuk apa? Tentu saja untuk di masukan ke dalam menu SEX yang di pasang di tembok-tembok Night Club. "Laxus! Kau coba dia!" Kata Makarov kepada cucu nya yang sedang mendengarkan musik itu. "Hn" jawabnya asal, kemudian menarik tangan Lucy. Lucy hanya pasrah di buat nya.

-o0o-

"Hey bisakah kau tolong lepaskan aku dan hentikan ini?" Kata Lucy. "Diam kau pirang! Aku hanya melaksanakan tugas kakek ku!" Kata Laxus. "Hey! Kau juga pirang!" Balas Lucy. "Terserah!" Kata Laxus sambil terus menarik Lucy ke sebuah kamar, lalu segera duduk di kasur. "Er, siapa nama mu?" Tanya Lucy. "Laxus Dreyer, cucu dari Makarov, pemilik Night Club ini!" Kata Laxus sambil melepaskan earphone yang menempel pada telinga nya. "Aku Lucy Heartfillia!" Kata Lucy. "Aku tidak tanya!" Jawab Laxus. "Er, boleh kah aku bertanya?" Tanya Lucy. "Apa?" Tanya Laxus. "Ke-kenapa k-kau bisa jadi cucu dari kakek tua itu? T-tapi, kalian terlihat tidak mirip, dan d-di mana orang tua mu?" Tanya Lucy gugup. "MANA AKU TAHU?! Aku pun benci pada nya! Orang Tua ku tidak ada sejak aku kecil! Bahkan kakek tidak mau memberitahu ku di mana mereka!" Jawab Laxus dengan muka jengkel. "Eh? Benci? Kenapa?" Tanya Lucy.

"Karena dia adalah seorang pemimpin night club! Dan karena itu, aku harus menjadi pencoba sex..." Kata Laxus. "Padahal aku ingin menjadi anak SMA biasa..." Lanjut Laxus.

"Oooo" jawab Lucy.

"Ah! Kenapa jadi curhat sama kamu sih?!" Kata Laxus sambil membuka baju nya di atas ranjang, sehingga badan nya yang sixpack itu terlihat.

"B-bolehkah kah aku bertanya lagi?" Tanya Lucy

. "Apa lagi?" Tanya Laxus.

"Boleh kah kau menghentikan ini, dan menolong ku untuk kabur dari sini?" Tanya Lucy.

"TIDAK BISA!" Jawab Laxus.

"I-iya, iya, maaf..." Jawab Lucy.

Laxus pun membuka celana nya, dan melemparkan nya sembarangan. "ayo cepat! Aku tidak mau berlama-lama!" Kata Laxus sambil menarik badan Lucy ke kasur, dan memeluk nya. Ini baru pertama kali nya Lucy mendapat kehangatan dari seorang pria.

"L-laxus, tapi aku tidak mengerti dan tidak bisa melakukan apapun tentang sex" kata Lucy. "Ya sudah, biar ku ajarkan!" Kata Laxus. Laxus pun mendekatkan diri nya pada Lucy, lalu menatap kedua tonjolan pada dada Lucy, lalu memencet-pencetkan kedua tonjolan indah itu. Lucy merasa sangat geli. "Ahahaha, auch! Itu geli Laxus!" Laxus terus saja memainkan dada halus Lucy. Lalu laxus memencet puting nya, dan mengisap-isap nya. 'Ah! Sakit! Sebenar nya dia pengen buru-buru atau nafsu sih? aaah!' Pikir Lucy. Kedua dada indah Lucy di permainkan nya, jari-jari lentik itu menjelajahi kedua tonjolan itu. Laxus menyuruh Lucy untuk santai, dan meniban badan nya, lalu memainkan dada nya sendiri, dan mempermainkan nya di depan Laxus. Lucy dengan hati-hati memegang dada nya, dan di kedepankan, agar Laxus juga dapat memegang nya. Lalu Lucy di suruh untuk menempelkan dada nya ke tubuh Laxus, sehingga ke dua tonjolan indah pada tubuh Lucy dapat menyentuh tubuh Laxus. Tak lupa, Laxus yang sedang merasakan dada Lucy itu memainkan kelamin panjang milik nya ke kiri atau kanan, sehingga Lucy merasa geli. Selanjut nya, Lucy di suruh untuk memegang kelamin Laxus dan mengurut nya, lalu Lucy pun memijit kelamin Laxus dengan kedua tonjolan pada dada nya, dan menggoyangkan nya secara berbeda arah satu sama lain. Laxus bergidik geli karenanya.

Tanpa mereka sadari, cairan sperma itu keluar membasahi dada lembut Lucy. Lucy kemudian secara langsung menyedot kelamin Laxus dengan mulut nya, lalu membasahi kelamin Laxus yang panjang itu dengan lidah nya. Laxus yang tak mau kalah, memasukan ke-dua jari ya ke dalam kelamin milik Lucy, yang menyebabkan Lucy menjerit. Laxus mengocok-ocok nya dengan cepat, hingga Lucy merasa nyeri, tapi sekaligus merasakan kehangatan dari tangan Laxus. Kini Laxus siap memasukan Kelamin nya ke dalam kelamin milik Lucy. Di majukan badan nya, sehingga kelamin nya dapat segera memasuki lobang kecil milik Lucy itu. Laxus mendorong nya terus menerus, dan Lucy merasakan nyeri tingkat tinggi, sampai ia berteriak-teriak tak karuan. "AAA! Argh!" Lucy merasa hangat, sangat hangat. Dan Laxus merasa penuh di dalam tubuh Lucy. "Sedikit lagi!" Kata Laxus sambil memajukan badan nya lebih dekat dengan Lucy, lebih dekat lagi, dan Laxus mengocok kelamin nya, lalu pelan-pelan mengeluarkannya dari tubuh Lucy. "Huf, akhir nya selesai juga" kata Laxus segera duduk. "Er, kau tidak melakukan nya sampai ke rahim ku kan?" Tanya Lucy tidak masuk akal. "Tentu saja tidak! Mana mungkin aku mau menghamili mu!" Kata Laxus sambil berdiri, dan berjalan meninggalan ruangan. "Kau pergi lah ke kantor Makarov! Dia akan memberi mu perlengkapan dan kamar mu!" Kata Laxus sambil berjalan menuju pintu.

"Hey! Baju mu?" Tanya Lucy bingung.

"Aku tidak butuh!" Kata nya sambil melambai kan tangan nya ke arah ku, lalu pergi meninggalkan ruangan. Lucy pun sweetdrop di buat nya, "Ya sudahlah, biarkan saja! Dan semoga saja, aku bisa bertahan di Night Club ini, tapi itu sulit kan?" Kata Lucy pada diri nya sendiri.

'Ya, memang itu sulit Lucy, tapi kau harus mengalami beberapa tahap kehidupan untuk dapat bertahan hidup di lingkungan seperti ini... Selamat berjuang, Lucy! Kau pasti bisa!' Kata Laxus dalam hati yang ternyata masih mendengar perkataan Lucy dari balik pintu.

-To Be Continued-


Hehehe... Laxus nya so cool, tapi peduli juga tuh sama Lucy. Gimana? Bagus/ Jelek? Review ya? Eh! Eh! Tunggu dulu! Baca yang ada di bawah ini dulu ya, minna? Jaa!

Chapter 2

'Jadi pakaian pelacur itu, pakai BH dan rok, tanpa CD?'

"Argh! Aku sudah tidak sanggup lagi!"

- "Lucy Heartfilia dari kamar F hilang!"

"APA?! Lucy hilang?!"

*DBRAK*

"Auch!"

"Ah maaf!"

"Eh, kau... Luce! Kau Lucy kan?"

"Ah, em-er, bukan-bukan! Kau pasti salah orang!"

"Kau Luce kan?"

"Luce, kau lupa pakai celana dalam ya?"

"NATSUUU!"


Hehehe... Besok NaLu nih, okay? Mulai sekarang ambil suara terbanyak buat pair selajut nya setelah NaLu ya? Jaa minna!