-Magnet-
EXO Official pairing
Genderswitch!AU/T/Romance/Chapter
.
.
Kisah ini bermula dari seorang gadis yang sok. Bernama Baekki—Baekhyun lebih tepatnya. Baekki sangat banyak disukai oleh pria-pria yang berada di sekolahnya. Tapi, tak ada satupun yang berhasil menaklukan wanita yang suka jual mahal itu. Begitu juga denganku.
Hai aku Chanyeol atau Yeol. Aku adalah keturunan Yoda. Si kuping besar dari serial cerita atau film Harry Potter. Aku mencintai Harry Potter dan Yoda. Tapi, aku lebih mencintai Baekki. Baekki adalah satu-satunya perempuan yang aku cintai, setelah ibuku dan nunaku tentunya. Aku tak pernah memberikan bingkisan apapun padanya, tak seperti yang lain. Berbicara pun jarang. Paling-paling hanya berpapsan saat jam sekolah telah berakhir atau saat istirahat. Bagiku, Baekki benar-benar susah untuk digapai. Aku dan dia bagaikan langit dan bumi yang entah berapa jaraknya. Aku belum pernah menghitungnya, apa kau tahu?
^^/\^^
Pada saat jam istirahat, semua murid mengerubungi papan mading sekolah. Mereka berteriak girang dan tertawa lepas seakan mereka tak tahu betapa pilunya perasaanku. Hahaha apa peduli mereka dengan perasaanku? Dasar bodoh. Aku hanya melihat pengumuman dari belakang. Karena yaa.. aku cukup tinggi untuk melihat sekumpulan orang bodoh yang ingin melihat sebuah pengumuman yang memang berada hampir di seluruh mading di sekolah dan kelas. Ckck orang malang. Tapi, mengapa aku disini? Berarti aku juga bodoh.
Selama jam istirahat ini aku sama sekali tak melihat Baekki. Baekki kau dimana? Alasan aku mencari Baekki adalah karena pengumuman tadi. Disitu mengatakan bahwa terdapat prom night besok dan harus membawa pasangannya masing-masing. Aku berencana mengajak Baekki. Entah dia menerimaku atau tidak. Tadi sempat ada beberapa teman dekat Baekki yang mengajakku, aku hanya menjawab dengan anggukan kepala. Karena aku masih mengharapkan Baekki menjadi pasanganku malam itu.
^^/\^^
Mungkin aku telah mengitari sekolah 2 atau 3 kali tapi aku tak menemukan Baekki.. dimanapun! Kantin, kelas, perpustakaan, UKS, ruang guru, ruang kepala sekolah, lab, lapangan sepak bola—tapi takmungkin juga Baekki ke lapangan untuk apa.
Hanya 1 tempat yang belum aku kunjungi kamar mandi wanita, dan aku masih waras untuk tidak melakukannya. Kalau aku masuk yang akan terdengar hanyalah teriakan dan wajahku yang tiba-tiba membiru disana-sini. Tidak tidak akan terjadi! Haha.
Sambil berjalan ak berpikir, dimana lagi tempat yang biasanya dikunjungi Baekki? Mana mungkin Baekki pulang?
Aku mendesah pelan dan baru tersadar saat langkah kakiku membawaku ke suatu tempat. Tempat yang jarang dikunjungi di sekolah ini entah tempat apa ini. Pastinya ini ruangan tak terpakai. Karena begitu penasaran, aku berjalan masuk kedalam.
Satu langkah.. terdengar suara
Dua langkah.. suara itu terdengar lebih jelas
Tiga langkah.. seperti suara tangisan
Empat langkah.. aku menolehkan kepalaku ke kanan
Dan kau tahu apa yang aku temukan? Baekki! Baekki! Di-dia disini! Tuhan! Apakah ini sebuah takdir untukku? Baekki.. aku menemukannya. Kau tahu aku benar-benar hebat dan yaa aku adalah seorang jenius.
Oh. Tidak. Apa yang aku lakukan barusan? Hanya melongo dan menyengir ceria tanpa dosa-mengangumi diriku yang benar-benar jenius ini? Ckck payah.
"Baekki? Kau tak apa?" aku bertanya, sembari duduk sila disebelah Baekki
"..."
"Kenapa kau diam saja? Mungkin aku bisa membantumu" tawarku sambil tersenyum tampan. Untuk menarik hati Baekki.. siapa tau..
Baekki menengokkan kepalanya kearahku dan menatapku dengan sangat intens—bisa dikatakan benar-benar intens. Aku hanya bisa membalasnya dengan tatapan ha? Apa ada yang salah denganku? Bingung tepatnya.
Saat aku membuka mulutku dan menaikkan sedikit tanganku untuk membetulkan seragam sekolah. Tiba-tiba...
-TBC-
