Tittle : PEACH!
Author : Baby Ziren
Main Cast :
Huang Zi Tao as Tao
Wu Yi Fan as Kris
Other Cast :
Find yourself
Pairings : KrisTao/ChanTao
Lenght : Chaptered
Genre : Romance
Rating : T
Summary : Akhirnya Zitao menerima permintaan aneh Kris meskipun dengan setengah hati. Tapi setelah dijalani, Zitao merasa senang menjadi orang yang paling dekat dengan Kris, walaupun hanya sementara dan tanpa ikatan apapun. Zitao memang bukanlah Pretty Boy seperti Xi Luhan anak kelas bahasa. Dia hanya laki-laki biasa dan tidak popular. Karena itulah Kris merasa aman dan tidak akan jatuh cinta dengan Zitao. Tapi saat muncul Cowok Tampan lainnya yang membuat Zitao merasa terpikat, kenapa Kris seperti tidak rela dan takut kehilangan?
Disclaimer : Cast diatas adalah milih Tuhan, Orangtua mereka, SMent, kecuali Tao adalah
Milik saya *digebukinCronics* dan cerita ini bukan milik saya. FF ini merupakan remake dari novel FAIRISH karya Esti Kinasih.
Warning : OOC(Out of Character), Crack Pair, Miss Typo(s), Yaoi, BOYSXBOYS, BL,
Alur cerita GAJE
DON'T LIKE! DON'T READ!
NO BASHING!
Happy Reading^^
Semua mata menatap terkesima. Sosok itu berdiri seperti magnet yang kuat. Memukau dengan segala yang dimilikinya. Tubuhnya yang tinggi menjulang, Kulitnya yang putih pucat sesuai dengan rambut blonde keemasannya, Matanya yang menampakkan bola mata obsidian coklat gelap tajam, hidung bangir serta bibir merah nan tebal dan wajahnya yang memancarkan keangkuhan yang sempurna.
"Nama saya Wu Yifan. Cukup panggil Kris saja." Ucapnya. Tegas namun dingin. Dan sama sekali tanpa senyuman. Sedikit pun!
"Huwaaa... Tampannya."
"Kyaaa... bahkan kulitnya lebih putih daripada ku."
Ucapan kekaguman terlontar dari mulut semua yeoja di seluruh kelas. Ah! Bukan yeoja saja, jangan lupakan para uke yang telah menatap Kris dengan pandangan lapar. Membuat para Seme mengerang malas.
"Ckk.. itu saja diributkan." Ejek satu suara di belakang. Jiyeon menoleh dan menatap tidak suka kearah Kai.
"Cihh.. bilang saja kau iri karena tidak dapat memiliki kulit seputih itu Kkamjong. ITEM!" Jiyeon menyerang dengan cukup telak, membuat Kai menahan emosi nya untuk tidak menggunduli nenek lampir sialan satu ini. Cih, hitam-hitam begini eksotis tau. Sexy! Dasar nenek lampir buta.
" Kris, silahkan menempati kursi yang kamu mau." Ujar yuri seonsaengnim selaku wali kelas XII A.
Kris mengangguk pelan, lalu memandang sekelilingnya. Bola mata nya bergerak malas saat dilihatnya semua yeoja dan uke langsung sibuk berbenah diri dan mulai menarik perhatiannya dengan cara yang...Ah! Lupakan. itu membuat perutnya mual. Matanya tak sengaja menangkap sosok namja manis yang menampilkan seraut wajah tak acuh dan terkesan cuek. Wajah yang dia tau persis betul-betul tidak peduli atau bahkan pura-pura tak peduli. Sejak tadi pula namja manis itu hanya menatapnya tanpa ekspresi dan menatap bingung sekelilingnya.
Kris melangkahkan kakinya menuju namja manis itu. Dia menatap Tao, sang pemilik wajah yang sedang tertawa pelan ke arah chen yang sedang melontarkan lelucon kepada Tao.
"Hai," sapa Kris dengan suara beratnya yang lebih tepat di sebut bentakan daripada menyapa. Tao menoleh kaget. Bulu mata lentiknya mengerjap pelan dan kontan terpengarah.
" Aku akan duduk disini, boleh kan?" Tanya Kris. Tapi belum sempat Tao menjawab, Kris telah menduduki bangku kosong yang ada di sampingnya.
"Tapi..." Kalimat Tao terputus, Karena begitu Tao menoleh ke arah Kris, Kris langsung menatapnya dengan tatapan tajam menusuk dan itu membuat Tao menjadi ketakutan.
" Tapi... Chen, ingin... duduk disitu." Sambung Tao
"Silahkan." Ujar Kris tenang. Membuat Tao menghembuskan nafas lega.
"Aku tidak keberatan kalau kita duduk bertiga."
JDERRRRR!
Tao tercengang. Bagaimana bisa laki-laki itu memintanya untuk duduk bertiga dalam satu meja. Apakah dia ! sayang tampan-tampan ternyata gila. Ckk..dia pikir ini bajaj?
***TaoRis***
Jam beker bututnya di ruang tengah baru saja selesai berteriak nyaring sebanyak dua belas kali. Dan Tao masih terdiam di depan pantulan dirinya di cermin sejak beberapa jam yang lalu. Dia masih susah mengerti dan tidak dapat percaya. Kris, murid baru yang amat sangat tampan... memilih untuk duduk di sebelahnya. Makanya dia jadi takut tidur. Takut ini Cuma mimpi, dan besoknya, pagi-pagi buta, dia langsung terbangun. Ini pertama kalinya dalam sejarah jam bekernya kalah langkah. Dan ketika si smile, benda kuning itu mendengarkan deringnya yang melengking dan memekakkan telinga, buru-buru Tao memekan tombol kecil di atasnya, dengan satu kalimat pendek diiringi tawa kemenangan.
"Yippi... Kau telat benda bulat kuning jelek. yihhaaa..." Ujar nya girang. Euhhh... Childish. Author ragu dia telah berumur 18 tahun.
Tao buru-buru lari ke kamar mandi. Mengguyur tubuh tinggi nan sexy nya dengan air hangat di bawah pancaran air shower yang mengalir. Zelo, adik Zitao yang tidur sekamar dengan Tao, terbangun dan langsung menggedor kamar mandi dengan tidak berperi-kepintuan.
"Yaaa...Hyung, cepat mandinya. Aku takut terlambat."
"Berisiiikkkkk...bayi tiang!"
Dan mulailah pagi yang indah ini dengan pertengkaran kecil-kecilan yang dilakukan sepasang adik-kakak Huang yang sangat manis ini. Suara teriakan memenuhi ruang makan keluarga Huang. Membuat Huang kibum tidak tinggal diam dan menggeplak anak-anaknya satu persatu dengan spatula dan di akhiri dengan omelan panjang dari sang eomma. Sang appa, Huang siwon hanya tersenyum tipis melihat kegaduhan yang ditimbulkan istri dan anak-anaknya. Seperti sudah biasa dan merupakan sarapan sehari-harinya melihat kegaduhan yang terjadi saat ini.
"Sudahlah chagi.. ayo, kita sebaiknya sarapan. Aku takut mereka terlambat ke sekolah." Ucap siwon sembari melingkarkan tangan nya ke pinggang kibum dan mencium pelan pipi istri nya. Membuat Kibum tersipu atas tingkah suaminya yang manis.
"Cih...menjijikkan." ujar Zelo santai sambil memakan sandwich yang ada di hadapannya.
"Yaa... KAU! BOCAH KURANG AJAR!"
Belum sempat KiBum member pelajaran kepada anak bungsunya itu, Zelo sudah terlebih dahulu menarik, ah bukan . Lebih tepatnya menyeret Tao yang belum sempat memakan sarapan nya untuk pergi ke sekolah.
***TaoRis***
Betapa kagetnya Tao begitu tiba di sekolah, karena dia berpikir dia akan jadi orang pertama yang menginjakkan kakinya di sekolah. Tapi ternyata, ia salah. SM high school, tempat Tao bersekolah memang masih sepi, tapi saat dia sampai di kelas, semua sudah lengkap. Tao terpengarah. Masalahnya para yeoja dan uke di kelasnya sudah pada hadir semua sementara para seme belum ada sama sekali. Dan yang paling membuat nya jengkel, ternyata kursinya telah di duduki oleh Jiyeon. Terpaksa Tao mengungsi dan mencari tempat duduk lain yang agak jauh, gara-gara di sekitar kursi nya juga telah terisi semua.
Tao semakin bingung begitu sadar pagi ini telah banyak perubahan yang terjadi. Kalau efek murid baru yang tampan bernama Kris itu membuat dia bahagia dan senyum-senyum malu serta berbunga-bunga sampai terbawa mimpi, mungkin teman-temannya jauh lebih parah. Ada yang rambutnya tiba-tiba jadi keriting. Ada yang kemarin-kemarin keriting berubah jadi lurus. Ada yang kulitnya putih berubah jadi kecoklatan. Tao menggeleng-gelengkan kepala semakin tidak mengerti.
Niel, yang rambutnya ikal, pagi ini tetap ikal. Cuma basah. Dan sampai bel pulang, itu rambut tetap basah. Tidak tahu caranya kenapa itu rambut tidak kering-kering.
Sungmin, yang jadi serba pink. Dari sepatu, kaus kaki, ikat pinggang, tali jam, bahkan bando pun warna pink. Belum lagi, Sunny yang perasaan Tao tinggi nya hanya sedada Tao, pagi ini tiba-tiba menjulang menjadi seleher Tao. Lalu ada Jieun, yang punya mata indah, pagi ini melepas kacamata nya dan memakai lensa kontak. Sudah pasti supaya mata indahnya kelihatan jelas. Tapi yang paling membuat Tao kaget adalah jiyeon dan Krystal yang memakai eyeshadow. Meskipun tipis, tetap saja kelihatan.
Pagi ini kelasnya jadi begitu semerbak dengan segala macam wangi-wangian. Para seme yang masuk ke kelas pun menampilkan ekspresi bingung berlebihan. Hiufft...Tao merasa kepala nya menjadi pusing melihat perubahan drastis teman-temannya pagi ini. Alhasil Cuma Tao lah satu-satu nya uke pagi ini tanpa perubahan apa-apa. Tetap tinggi langsing, tetap memakai tindikan di telinganya, selain itu tidak ada hiasan apapun, baik di kepala-punduk-lutut-kaki. Dia Cuma pakai bedak tipis di muka dan itupun bau wangi cologne yang biasa dipakai bayi.
***TaoRis***
Besoknya Tao tidak ingin lagi datang pagi-pagi. Soalnya kata Pak Kim, satpam sekolah, sejak pagi-pagi sekali kelasnya sudah penuh. Jadi kesimpulannya, kalau mau datang paling awal, yah, jangan pulang. Alias tidur di sekolah menginap gratis. Begitu ia sampai di mejanya. Tao lebih tercengang lagi. Jiyeon dan Krystal duduk berdesak-desakkan di kursinya. Seperti tidak ada tempat lain saja. Saat Tao menggedarkan pandangannya ke sekeliling bangkunya, tidak jauh beda dengan Krystal dan jiyeon. Para uke dan yeoja-yeoja duduk berdesak-desakan.
Pokoknya just like yesterday. Semua kursi di sekitar Tao dan Kris penuh dengan yoeja dan uke-uke. Membuat para pemilik kursi yang rata-rata seme jadi kesal setengah mati, dan akhirnya, sama seperti Tao, terpaksa ikhlas pindah sementara sampai bel berbunyi.
Besoknya, Tao baru tiba setelah hampir bel berbunyi. Percuma saja. Lagipula pada ahkirnya dia akan duduk di sebelah Kris, dalam jarak paling dekat,dari jam tujuh sampai jam dua siang. Tujuh jam! Dan selama waktu itu kecuali jam istirahat tidak akan ada yang berani merebut kursinya.
Selain itu lagi, setelah dua hari duduk bersebelahan dengan Kris, Tao mulai mencium ada sesuatu yang ganjil pada namja itu. Dia cuek hanya dengan para yeoja dan uke-uke. Terlalu cuek. Sadis lebih tepatnya. Sayangnya namja sadis itu sangat tampan. Ah! sial. memikirkah hal itu membuat Tao merona, Tao menggelengkan kepalanya cepat, berusaha mengusir pikirannya yang mulai melantur.
Itu langsung terasa di hari pertama Kris duduk di sebelahnya. Dari jam tujuh pagi sampai jam dua siang, Kris hanya mengajaknya berbicara satu kali. Cuma satu kali! Itu pun hanya Tanya nama.
"Nama?"
"Kau berbicara denganku?" ujar Tao memastikan
"Apakah ada orang lain di sebelahku selain kau?" Tanya Kris dengan nada dingin
"Ah.. mianhe. Zitao. Huang Zi Tao." Ujar Tao cepat sebelum Kris menjadi marah.
"Namamu seperti nama yeoja saja. Tapi bagus, manis. Seperti orangnya."
Tao tercengang. Benar-benar tercengang. Dia ingin marah gara-gara seenak udelnya Kris mengejek namanya yang seperti perempuan tapi dia tak bisa. Bisa dia rasakan wajahnya yang mulai merona. Tao pun menepuk-nepuk pipi tembamnya pelan bermaksud menghilangkan rona merah yang timbul di pipinya. Ck..sial! Kris itu berniat memuji atau menghina sih. Dasar cowok menyebalkan. Tao menggembungkan pipinya yang masih memerah dengan kesal. Kris hanya melirik Tao dalam diam. Dalam hati dia ingin tertawa melihat sikap Tao yang menggemaskan.
Tao sendiri bukan tidak ingin mengakrabkan diri. Tapi dari pengamatannya, Kris itu kalau di ajak bicara atau ditanya, jawabannya Cuma "Tidak", "Ya", "Oh", "Tidak Tahu". Kadang sering sekali Kris sok tuli bahkan lebih tuli daripada orang tuli sekalipun. Kalau ada yang nekat bertanya, tanpa memedulikan sikap penolakannya yang terang-terangan, dengan sadis Kris menatap sang penanya.
"Ck.. Pengganggu."
Atau
"Berisik"
'Huwaaa... Pokoknya mengerikan sekaligus menyebalkan. Sok tampan. Padahal aku jauh lebih tampan' Cibir Tao dalam hati
***TaoRis***
"Minggir!"
Semua tersentak kaget dan seketika langsung menoleh ke sumber suara. Termasuk Tao yang lagi duduk di kursi Kai. Saat itu Tao tengah memperhatikan Lay, teman sebangku Kai yang tengah melukis. Sama seperti yang lain, Tao terkesima menatap kursinya sendiri. Sejak kedatangan Kris, kursi itu selalu di tempati Jiyeon saat istirahat. Di sebelah Jiyeon, wajah Krystal tampak pucat gara-gara di bentak oleh Kris.
"Aku bilang minggir, apa kau tidak mendengar?" bentak Kris lagi.
" Aku Cuma ingin duduk di sini Kris." Jawab Krystal memelas.
"Kursi ini bukan milikmu. Jangan disini! Cepat pergi!" Ucap Kris dengan penuh tekanan di setiap kata-katanya berusaha menekan emosinya, walau bagaimanapun yang ia hadapi adalah seorang yeoja.
Krystal hanya diam membeku di tempat. Dan itu membuat Kris semakin meledak.
"Apakah kau tuli? CEPAT PERGI!" bentaknya dengan suara menggelegar, diikuti pukulan keras di meja. Meja itu berderit seiring dengan memucatnya wajah-wajah yang berkerumunan di sekitar Kris. Krystal jangan di Tanya lagi. Mukanya yang sudah putih pucat semakin pucat. Dengan gerakan yang terbata-bata diiringi dengan seluruh badan Krystal yang bergetar ketakutan, dia berdiri dan lari keluar sambil berusaha menahan tangis.
Dengan tenang, tanpa merasa sudah melakukan tindakan keterlaluan, dan kembali memasang wajah tidak pedulinya dengan suasana kelas yang menjadi benar-benar senyap, Kris menjatuhkan tubuhnya ke kursi. Namun mendadak ekspresi wajahnya berubah kaku lagi begitu dia sadar ada sesuatu yang bertengger manis di atas mejanya. Sebuah kotak kue penuh potongan blackflorest. Kris menatap satu-persatu kerumunan yeoja beserta para uke di sekitarnya.
"Ini punya siapa?"
"Itu.. untukmu Kris." Ujar Jiyeon dengan nada suara yang terdengar ketakutan.
Seketika Kris mengeluarkan deathglare-nya dan mendekatkan wajahnya persis di depan Jiyeon, membuat Jiyeon merasa senang sekaligus ketakutan. Senang karena dapat melihat wajah tampan nan rupawan Kris dari jarak dekat dan dapat mencium aroma tubuh Kris yang begitu memabukkan tapi sekaligus takut saat mata tersebut menatap nya tajam.
"Dengar!" Desis Kris. "Aku tidak suka makan-makanan manis seperti itu atau benda-benda aneh berada di meja ku lagi. Jadi, jangan pernah memberikan hal yang tak berguna seperti ini lagi. Kau mengerti?"
Jiyeon menganggukkan kepalanya dengan takut-takut.
"Sekarang pergi, dan ambil barang murahan itu dari meja ku." Perintah Kris
Namun Jiyeon tetap tak bergeming. Meskipun mengerikan, inilah saat yang paling di tunggunya. Bisa duduk bersebalahan dengan Kris dan dia tidak akan melepaskan Kris begitu saja.
"Cepat ambil sebelum aku membuangnya tepat di mukamu nona!" desis Kris tidak suka. Jiyeon yang mendengar hal itu terkaget dan tidak menyangka Kris bisa sesadis itu terhadap dirinya. Dia pun mau tak mau beranjak dari kursi Tao dan mengambil kotak kue tersebut dengan tidak rela lalu berjalan menuju bangkunya sendiri. Semua yoeja beserta para uke pun langsung ikut pergi dari situ dan kembali ke tempat duduk masing-masing.
Tao yang melihat hal itu hanya memandang kursi nya dengan tatapan nelangsa.
" Kursi mu sudah kosong baby panda. Kau bisa kembali ke kursimu." Ujar Lay mengingatkan Tao, namja manis yang ada di sebelahnya. Tao hanya mengelengkan kepalanya.
"Ng.. Aku ingin duduk disini saja. Bolehkan Lay eomma?" pintanya memelas. Dia menatap Lay dengan puppy eyes nya yang membuat Lay terkikik geli.
"Bilang sama Kai dulu sana."
Tao pun langsung menoleh kesana kemari. Mencari-cari Kai. Saat dia menemukan Kai yang tengah bergelut dengan Taemin, dia pun menghampiri Kai.
"Kai" panggilnya lirih. Kai menoleh dan mengangkat alisnya bingung terlebih melihat ekspresi Tao yang seperti 'hidup segan mati tak mau'. Kai pun perlahan mendekat ke arah Tao dan meninggalkan Taemin yang juga memandangnya bingung.
"Apa? kenapa wajahmu begitu baby panda?"
"Aku ingin duduk di kursimu. Boleh ya? Sehari saja?"
"Loh? memangnya ada apa dengan kursimu?"
"Kau tidak mendengarnya tadi? Si pangeran es sok tampan itu mengamuk." Ujar Tao sambil membulatkan matanya dan berusaha mengecilkan nada suaranya agar jangan sampai Kris mendengar ucapannya. Dia tidak ingin di jadikan panda bakar oleh pangeran es sok tampan itu.
Kai berusaha menahan tawanya melihat ekspresi Tao yang terlihat lucu di matanya, dia pun mengacak-acak rambut Tao dan tertawa pelan.
"Yang di bentak oleh Kris kan bukan dirimu baby panda."
"Tetap saja. Aku juga tidak ingin ada session keduannya. Jadi boleh ya Kai, please..."
" Ini sarang penyamun Baby panda." Kata Lay dari arah belakang
" Lagipula kau juga tidak akan bisa melihat ke depan, Changmin berada tepat di depanmu." Ujar Kai mengingatkan. (A/N: semua seme lebih tinggi daripada uke, jadi anggap saja tinggi badan Tao : 178)
Tao merengut kesal membuat Kai dan Lay tertawa geli.
"Biar aku antar" kata Kai tiba-tiba sambil menarik pergelangan tangan Tao
"Tapi..."
"Tenang saja.. dia tidak akan memakanmu baby panda." Ucap Kai mengerling ke arah Tao.
Tao bangun dari kursi entah-milik-siapa dengan terpaksa. Sebelum dia pergi, sambil tertawa Taemin berbisik di telingannya.
"Hati-hati panda. Jangan duduk membelakanginya, nanti kau di cekeknya."
"Yaaa... Taeminnie." ujar nya merajuk dan menghentak kakinya ke lantai kelas ke arah Taemin dan Lay yang tertawa cekikikan.
Belum sempat membalas Taemin, Kai terlebih dahulu menarik tangan nya kembali ke kursinya. Sebelum meninggalkan kursi Tao, Kai mendekati Kris.
"Dia ketakutan tuh. Jangan menakutinya, laki-laki satu ini begitu sensitive." Ujar Kai memperingati. Kris seketika menyipit. Diliriknya Tao yang mulai sibuk mengeluarkan buku-bukunya. Ketika tatapan mereka bertemu, cepat-cepat sepasang mata coklat terang itu menghindar. Kejadian berikutnya membuat Kris bertambah geli. Hari ini ada jam kosong selama dua jam. Makanya Tao membawa sekotak pizza. Diletakkannya kotak kue itu di meja, disusul buku Open the Earth's Hidden Secrets. Buku yang tidak sabar ingin ia tamatkan karena saking penasarannya. Tapi kesibukannya langsung terhenti ketika tak sengaja dia melihat Kris sedang memperhatikan kotak kuenya.
"Ngng... Ini buatku sendiri Kris, bukan buatmu. Lagipula aku tidak akan menawarimu. Jadi jangan !" kata Tao terburu-buru.
Kris berusaha menahan tawanya dan tetap menampilkan wajah stoic nya, apalagi dilihatnya ternyata Tao benar-benar melahap semua kue tanpa sisa tanpa menawarinya sama sekali. Di tatapnya namja manis itu, mengamati sikapnya, mempelajari sifatnya, dan mendadak , satu rencana muncul di kepala Kris. Kris menyeringai. Ia yakin rencana nya akan berjalan sempurna.
TBC/END
