Title : Broken
Pairing :HunHan. ChanBaek. Kaisoo. Kristao.
Genre : Hurt/Comfort, Romance, Family
Length : Chaptered
Rating : M (for the theme and the language)
.
Tidak ada diantara siapapun di dunia yang bisa aku jadikan sandaran, tapi, bisakah seseorang membawa aku pulang? Kemanapun, dimanapun rumah itu. Just take me home.
.
This is FanFic!
.
Prolog_New-Home
Cklek!
Sebuah pintu berpelitur coklat elegan terbuka dari luar dan dari sana muncul seorang gadis belia berambut coklat pirang yang berjalan sambil menarik koper hitamnya. Matanya memandang kesegala penjuru sampai ke batas penglihatannya. Ia memandangi rumah barunya yang lumayan bersih walaupun masih tampak sekali kesan rumah yang lama tak ditinggali. Yeah, apa yang ia harapkan?
Dibelakangnya muncul seorang gadis yang lebih muda darinya yang menarik koper putih. Bibir kissablenya yang berbentuk hati itu tersenyum begitu irisnya menangkap bagaimana isi rumah barunya yang akan ia tinggali untuk waktu yang tak dapat ditentukan. Namun begitu melihat raut wajah si gadis berambut pirang yang terlihat sedikit muram, senyumnya sedikit luntur.
"Kyungsoo-ya, bisakah kau bantu Mommy membawa barang ini?" Suara lembut yang berasal dari wanita 30 tahunan itu membuat gadis berambut hitam yang dipanggil Kyungsoo itu menoleh kebelakang. Ia kembali menyematkan senyum saat melihat Mommynya tengah kesulitan membawa beberapa koper yang berisi barang-barang mereka. Ia begitu saja melepaskan kopernya dan berjalan menuju Mommynya.
"Tentu saja, Mom." Katanya sambil menarik dua koper dari tangan Mommynya dan menariknya kedalam. Yang dipanggil Mommy tersenyum.
Kyungsoo menarik koper itu melewati ruang tamu dan menuju salah satu pintu yang berada disisi kanan ruang tengah. Semua ruangan yang ada dirumah ini sudah ia hafal, karena sebelum membeli rumah ini, Luhan, kakaknya meminta model 3D dari rumah ini. Dan ya, ternyata itu sangat berguna sekarang. Namun sebelum ia memasuki kamar itu, ia memandang kakaknya yang tengah berjalan menaiki tangga dan akhirnya menghilang dibalik pintu pertama. Kyungsoo tersenyum miris.
Sementara itu, Baekhyun, Mommy mereka, keluar untuk mengambil koper lain. Hanya koper-koper yang berisi pakaian dan barang-barang penting saja, tak ada perabotan satupun yang ia bawa kesini; karena, siapa yang mau membawa perabotan berat dari Vancouver kalau ia saja bisa membelinya disini? Lagipula, terlalu menyakitkan. Ia dan kedua anaknya hendak memulai hidup baru disini.
"Anyeong, Nyonya Wu." Sebuah suara lembut menyapa indra pendengarannya dan begitu menoleh ia mendapati seorang wanita paruh baya yang ia taksir berada diawal umur 40 tahun tersenyum ramah kepadanya. Baekhyun tersenyum tulus.
"Byun Baek Hyun." Katanya ringan dan wanita itu tampak sedikit terkejut, kemudian ia kembali tersenyum saat Baekhyun mendekatinya.
"Ah, ne. Nyonya Byun. Apakah perjalalan anda sekeluarga lancar? Saya Kim Yi Xing, tetangga baru anda. Saya mendengar dari pemilik kompleks akan ada yang menempati rumah ini. Dan saya membawakan kue beras ini sebagai penyambutan." Kata Yixing sambil mengulurkan bungkusan kain besar kepada Baekhyun. Baekhyun tertawa pelan mendengarnya sambil bergumam terimakasih.
"Astaga, tidak perlu kata ganti formal itu, Yixing Eonnie. Aku sudah biasa dengan sebutan aku-kau di Kanada." Katanya jenaka sambil menerimanya. Yixing tersenyum begitu tulus melihat Baekhyun yang mengulas senyum menyenangkannya. Ternyata tetangga barunya tak sekaku yang ia kira, syukurlah, karena Yixing sendiri juga tak terlalu terbiasa berbasa-basi formal.
"Baiklah, Baekhyun-ah. Jadi aku lebih tua darimu ternyata. Kalau kau butuh bantuan, kau bisa meminta padaku atau suamiku; kami akan membantu sebisa mungkin." Katanya. Baekhyun mengangguk.
"Ya, terimakasih. Kurasa Luhan dan Kyungsoo akan senang dengan kue beras buatanmu; kedua putriku sangat menyukai kue beras. Kuharap kita bisa bertetangga dengan baik." Kata Baekhyun sambil membungkukkan badan sekilas yang diikuti Yixing.
"Tentu saja. Aku permisi."
"Ya." Kemudian ia berjalan masuk dan menemukan kedua putrinya tengah membereskan koper-koper yang sudah ia masukkan tadi.
"Sudah semuanya Mom?" tanya Kyungsoo. Baekhyun menggeleng.
"Belum, bisakah salah satu dari kalian mengambil sisanya? Mommy baru saja bertemu dengan tetangga baru dan dia memberikan kue beras pada kita." kata Baekhyun. Sontak keduanya berhenti berkutat dengan kopernya dan langsung mendekat kearah Baekhyun.
"Kue beras?"
"Kue beras?"
Baekhyun yang terkekeh pelan mendengar suara antusias itu mengangguk dan meletakan bungkusan kue beras itu ke meja sederhana yang masih berlapis kain putih dan membukanya. Begitu barisan kue beras terlihat Luhan dan Kyungsoo langsung menyomotnya masing-masing satu dan memakannya, Baekhyun melakukan hal yang sama.
"Woah, enak sekali," pekik Kyungsoo antusias. "berbeda dengan buatan Mommy." Lanjutnya membuat Baekhyun mendelik. Luhan terkekeh pelan dan itu tertangkap Baekhyun. Diam-diam Baekhyun tersenyum lega.
"Tentu saja, buatan Korea dan Kanada akan berbeda Kyungsoo-ya. Lagipula disana akan ada Daddy yang mengganggu Mommy hingga masakannya sering kacau."
Baekhyun kehilangan seleranya dan Kyungsoo hampir tersedak. Lalu semuanya terdiam.
"Ah, kapan kita akan membeli perabotan baru? Aku tidak sabar untuk membeli ranjang yang kulihat kemarin di Online Shop!" Kyungsoo memutuskan untuk memecah kecanggungan, dan itu lumayan berhasil.
"Hari ini kita beristirahat dulu lalu membersihkan rumah kita. Kita akan ke toko perabotan besok pagi. Cha, bawa koper kalian kekamar masing-masing. Mommy yang akan mengambil sisanya diluar." Kata Baekhyun sedikit serak.
"Rumah kita, ya?" lirih Luhan hampir tak terdengar.
Namun Baekhyun dan Kyungsoo terlalu jelas untuk mendengarnya. Mendengarnya dengan hati berdenyut sakit.
Maafkan Mommy...
.
Prolog-END
.
Is that interesting? I make this be my After-Final-Exam-Fic, and this is insipired from my real-life. Just the main theme, not at all. Aku bukan tipe orang yang bisa tetep nulis panjang, deskriptif, dan mendalam ketika nggak mood. Dan sebenernya bisa ditebak aku nulis ini dengan mood kaya apa—see the main theme hehe—, tapi akan aku usahain nulis ini sebaik mungkin. ^^
Aku nggak terlalu banyak berharap kalian akan suka, karena kalian suka atau tidak aku akan tetap menulis X'D—BUT—your respons and if you like this, it's make me MORE EXCITED anyway. Aku selalu mengapresiasi siapapun yang memberi respon untuk Fic-ku. ^^
Psst, First Chap is ready. Just wait 'till I have time to post it later. ,
.
Anne, 2016-07-16
