Hai, Lenn di sini. Membawa kabar baik dan buruk.

Berita baiknya, Lenn masih memiliki passion kuat pada fic ini. Cukup kuat untuk membuat Lenn betah duduk manis sambil memandang wallpaper laptop : Athrun dalam seed mode ( bahkan kemarahan pun tidak dapat melunturkan ketampanan Athrun, fufufu~)

Berita buruknya, Lenn kebanjiran ide baru terkait konsep fic ini sendiri. Masih dengan cerita tentang Cagalli yang hilang ingatan, hanya saja ide baru ini menuntut adanya pergantian adegan dan alur cerita di titik tertentu, memaksa Lenn untuk mengubah banyak hal…

Sejujurnya, Lenn berusaha untuk komitmen dengan ide awal, sungguh. Namun, ide baru di kepala Lenn terasa smakin menggoda. Lenn sempat mencoba menggabungkan ide awal dengan ide baru—karena sebenarnya fokus utama tetap sama, hanya beda alur—namun…ajaibnya, tetap tidak bisa.

Lenn menyadari bahwa langkah yang akan Lenn ambil ini sedikit banyak bisa berimbas pada keberlangsungan fic ini. Tapi Lenn tahu, sesuatu yang dilakukan dengan perasaan terpaksa jarang sekali berakhir dengan memuaskan. Lenn hanya bisa berharap langkah yang Lenn ambil ini bisa mengantarkan The Red Rose sampai akhir…

Oleh karenanya, Lenn menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kawan-kawan yang sudah menyempatkan diri membaca, atau mereview atau memfollow fic ini. Apresiasi kalianlah yang menjadi api semangat untuk bisa menuntaskan fic ini dengan sebaik-baiknya (dan juga memuaskan). Lenn berharap kawan-kawan masih berkenan untuk memberi kritik dan sarannya.

Jadi…begitu Lenn memposting versi baru fic ini, 2 chapter (lebih tepatnya 1 main chapter dan 1 side chapter) di awal akan Lenn delete (T_T)

Mohon maaf sebelumnya, dan terima kasih *bow deeply*


GS dan GSD jelas bukan milik Lenn.

Namun, kisah ini sendiri…well, it's mine. Tee-hee~

Dengan cinta dari lubuk hati terdalam

Lenn.