Normal PoV

Seperti biasa, setelah bel tanda saatnya pulang, berbunyi, semua siswa Sakura Gouka berhamburan keluar kelas.

Tetapi, tak lupa mereka mengucapkan salam terlebih dahulu kepada guru yang mengajar mereka.

"Good afternoon, class!" seru Nana-sensei, kepada murid-muridnya.

"Good afternoon, Nana-sensei!"

Nana-sensei adalah guru bahasa Inggris yang terkenal, ia adalah guru yang paling teladan di Sakura Gouka.

Ia tidak pernah terlambat dan selalu baik hati membantu siswa jika ada yang tidak mengerti dengan pelajarannya. Ia juga murah senyum dan ramah.

Teman-teman dan Rin langsung berhamburan keluar kelas, lalu keluar sekolah.

Rin yang sedang berjalan sendirian dan sambil merenung itu, tiba-tiba melihat Kaito dan Miku berjalan didepannya, mendahului Rin. Mereka bergandengan tangan dan saling mengucapkan kata-kata mesra.

Rin terkejut dan wajahnya yang manis berubah seketika, ia terlihat pucat.

"Dipermainkan? Iya,.. betul.. Aku dipermainkan.." pikirnya dalam hati dan menampakkan senyumnya yang manis.

(Author: Anehh.. padahal dalam keadaan sakit hati tapi masih bias tersenyum – -' )

Ia terus memikirkan hal yang baru saja terjadi, tiba-tiba Len menyamperin Rin. Dan berjalan disamping Rin. Rin tidak menyadari keberadaan dari Len. Ia hanya menundukkan kepala dan berjalan sambil menampakkan wajahnya yang pucat.

"Aku tahu, kau sedang memikirkan tentang kemesraan Kaito dan Miku, kan?" ujar Len.

Rin langsung terkejut dan bingung apa yang harus dijawabnya.

"Tau apa kau? Jangan ikut campur! Ini bukan urusan mu!" seru Rin.

"Aku tidak mau ikut campur urusan mu! Saran ku, hanyalah.. Lupakan saja Kaito! Ia tak pantas untuk mu. Masih banyak laki-laki didunia ini yang jauh lebih baik dan jauh lebih tampan dibanding dia. Ingat, dia hanyalah lelaki masa lalu mu. Dan sekarang iya sudah mengkhianatimu. Jadi lupakan dia dan…" kata-kata Len terpotong.

"DIAM! Kau tak tahu apa masalah ku! Jadi, pergilah! Aku ingin sendiri! Jangan ikut campur masalahku! Urusi saja urusan mu sendiri!" seru Rin yang tidak bisa mengontrol emosinya.

"Baiklah.." ujar Len dan pergi meninggalkan Rin.

Rin kembali berjalan. Disepanjang perjalanan, Rin terus merenung. Ia terlihat sangat terluka. Hatinya terluka. Hatinya sangat gelap. Luka yang mendalam.

Rin PoV

Sudah sebulan, setelah aku putus dengannya. Keadaan perlahan-lahan berubah. Banyak yang berbubah dari Kaito. Ia sekarang dijuluki sebagai "PLAYBOY".

Sekarang ia jadi agak kasar dan sombong, ia juga suka mempermainkan hati wanita. Sudah banyak teman-teman dikelasku, yang sakit hati dan hampir saja mereka kehilangan semangat hidup.

Padahal dulu, ia begitu baik dan setia terhadap apa yang menjadi pilihannya, dan yang terbaik untuknya. Setiap aku mendekatinya dan bertanya sesuatu, aku dicampakkan.

Ia langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Seolah-olah aku hanyalah angin yang berhembus.

Aku tidak tahu apa yang dipikirkannya dan apa salahku sebenarnya. Terakhir yang ku tahu, hanyalah..

Ia memutuskan hubungannya dengan ku dan pergi bersama Miku, sahabat ku. Aku merasa dikhianati. Dikhianati oleh Kaito dan Miku.

Tapi, sudahlah.. yang berlalu biarlah berlalu. Tetapi, aku tetap saja tidak bias melupakan kenangan ku bersamanya. Kenangan itu begitu mendalam. Kenangan itu… kenangan yang manis untukku dan takkan bias kulupakan..

Ahh.. Sudahlah! Aku harus berusaha! Lupakan semua.. Lupakan! Kenangan itu hanyalah masa lalu! Baik! Aku bisa hidup tanpa dia!

(Author: Ngantuk..hoamm..tapi akhirnya semangatnya bangkit juga! Baguslah.. ==' )


Oke.. Lanjutannya diChapter berikutnya.. Maaf klo ada kesalahan.. :)