Disclaimer: Eyeshield 21 punya YuusukeMurata sama Riichirou Inagaki-senseeeii

Genre: Romance (munkin)

Character : Hirma & Mamori

.

.

Kissu?

.

.

Mamori menghela napas kala melihat Hiruma menembakan senapannya ke atas, menakuti teman-temn mereka yang berari mengelilingi lapangan. Dilihatnya Sena yang berlari paling depan dengan seikat daging yang ada di pinggangnya, dibelakangnya terdapat seekor anjing yang berlari kencang kearahnya. Mamori mengedarkan pandangannya pada seorang gadis berambut biru dongker dengan pompom ditangannya, seorang gadis dengn semangat yang luar biasa untuk menyemangati anggota tim amefudo sekolah mereka. Ya mereka. Seandainya gadis itu sudah emasuki tingkat SMA.

Angin musim panas berhembus membuat sebagian rambut Mamori terseingkap ke depan. Digenggamnya papan dada seraya memejamkan matanya kala beberapa debu lapangan ikut terbang bersama angina yang berhembus. Menundukan kepalanya sedikit kala ia mencoba untuk mengeluarkan debu yang sempat masuk ke matanya, membuatnya merasakan sedikit perih pada mata kanannya.

"Heh manager sialan!"

Mamori mendongakkan kepalanya masih dengan memejamkan matanya. Dicobanya membuka mata melihat seseorang yang memangilnya, walaupun ia sudah tahu pasi siapa yang memangginya. Rasa perih penyerangnya sekali lagi, membuat ia memejamkan salah satu matanya yang terkena debu.

Hiruma yang melihat Mamori sibuk dengan matanya yang berair mengangkat alisnya, "Matamu kenapa?" ucapnya terdengar tak peduli.

"Kemasukan debu."

Hiruma berdecih pelan, lalu meletakkan senjatanya disandarkan pada pohon sakura yang tak bewarna merah muda. Ia mendekati mamori, meraih pipinya dan mendongakkan agar menatap wajahnya.

"Apa yang kau lakukan Hiuma-kun?" Mamori menatap hiruma dengan satu matanya yang terbuka waspada, tak ada semburat merah tipis yang menandakan bahwa ia malu.

"Aku akan membantumu bodoh. Kalua kau sibuk sendiri dengan matamu siapa yang akan mengurusi merea?" Ucapnya menunjuk kearah lapangan, lalu menyingkirkan sebelah tangan Mamori yang masih memegangi matanya.

Mamori menatap mata Hiruma yang semakin mendekat ke wajahnya, tangannya diam di kanan dan kiri wajahnya, sedangkan tangan kiri HIruma tetap berada di pipinya dan tangan kanannya memegangi sisi matanya agar tetap terbuka, meniupnya perlahan.

"Sudah?"

Mamori mengerjabkan matanya dengan wajah yang bersemu mengetahui bahwa hiding Hiruma tidak ada satu jengkal dengan hidungnya. Mengetahui itu, Hiruma hanya menyeringai dan menatap Mamori yag mengangguk.

"Terimakasih Hiruma-kun,"

Sementara itu dilapangan, orang-oang yang berlatih amefudo menatap mereka dengan ekspresi terkejut melihat apa yang dilakukan oleh ketua dan managernya itu. Posisi Hiruma yang membelakangi mereka membuat otak mereka mencerna lebih berat dari realita yang sesuangguhnya.

"Mamori-nee kissu?"

THE END

.

.

.

Oh yeahh… tiba-tiba pengen buat fic singkat di minggu yang cerah ini di Jatinangor wkwwkwk… sebelum besok mulai kuliah dengan mata kuliah yang masyaallah lelah hayati hmm.. btw aku buka jasa konsultas buat anak kelas 12 atau siapapun yang sekarang bingung mau masuk ptn loohh, bukan mata pelajarannya tapi, sekedar ngasih info dan ngasih saran bagi yang butuh Yang mau curhad juga boleh, grentong ko, tinggal PM yahh...

Btm mungin kapan-kapan mau buat fic HiruMamo yang puanjangg~ kali yak wkkwk…

Salam,

Fiyui-chan