Nine Circles of Hell

Author: Niko Callum

Disclaimer: Entar deh kapan-kapan kalo aku udah punya duit buat ke jepang naek bajaj aku beli Naruto dari Masashi Kishimoto.

Rating: T kemungkinan besar akan naik jadi M

Summary: Ketika kau dilemparkan ke lubuk neraka yang paling dalam, masihkah kau memiliki perasaan? Bulan telah pudar dan matahari menolak untuk muncul kembali. Hanya ada bintang terkutuk yang mau menampakan dirinya. Warning: shounen-ai, Lime-ish, and dark theme. SasuNaru

--

Chapter I : HELL

Kau tidak pernah menyukai warna biru dan kau memiliki trauma dengan warna kuning. Okaasan meninggal ketika beliau mengenakan celemek kuning dan saat itu adalah pertengahan musim panas dimana langit sedang berwarna biru cerah ketika rumahmu; memori semasa kecilmu terbakar habis di depan matamu.

Kau membenci warna oranye karena warna itu adalah api yang melalap rumahmu, keluargamu, dan hatimu. Kau bergidik akan warna abu-abu karena itu adalah sisa-sisa terakhir dari mereka yang mencintaimu.

Kau tidak pernah merasa nyaman dengan kesunyian karena itulah hal terakhir dan terjelas dalam ingatanmu ketika kau berdiri di depan reruntuhan kayu dan atap yang tadinya kau sebut rumah dan keluarga.

Kau tidak pernah menganggap kicau burung itu indah karena mereka seakan mengejekmu ketika kau sendirian dan tidak membutuhkan penghiburan, sebagaimanapun kau membutuhkannya.

Kau benci akan dirimu yang sangat lemah, dan berani menangis di depan orangtuamu yang telah mendidikmu dengan keras untuk menjadi seseorang lelaki yang tegar.

Tetapi diantara semua itu, tidak ada yang membuatmu takut. Suara balok kayu yang jatuh tidak membuatmu bergidik, tidak juga jeritan Bibi dan Pamanmu.

Merah.

Dalam genangan air yang telah gagal untuk menyelamatkan kebahagiaanmu, ada orang lain yang berdiri disana. Mencemooh. Menertawakan. Tersenyum sinis. Betapa lemah dirimu!

Sepasang bola merah darah yang bertatapan dengan matamu itu seakan mengunci suaramu dan menamparmu keras-keras di pipi.

Jeritanmu tidak keluar.

Pupil hanya dapat menyipit dalam ketakutan.

Dan kakimu terasa lumpuh.

Pandanganmu mulai kabur dan dalam kejauhan, kau mendengar jeritan pilu yang menggema dan membuat bahkan hatimu turut bergetar.

Sayang kau tak sadar bahwa jeritan itu adalah milikmu.

--

a/n : err... ini adalah fic pertama saya..mohon saran dan kritik via review..? =D and please jangan flame karena saya masih newbie entar keburu trauma duluan ga mau tulis fic lagi =.=a

memang chp 1 ini pendek sekali tapi sepertinya udah pas kalo berenti disini dan bingung mau ditambahin lagi... chp 2 akan lebih panjang xD