Title: Come Back, You bad person

Pair: Gaara x Tenten

Warn (s): OOC, AU, Typo (s), Crack pair, and many more

Disclaim (s) : Naruto © Masashi Kisimoto

Don't like don't read

Happy Reading

======xxx=====

Siapapun kau…

Aku akan selalu mencintaimu…

Selamanya...

Pagi telah disinari cerahnya matahari yang kekuningan itu. Partikel-partikel oksigen yang keluar dari dedaunan membuat udara sekitar menjanjikan kesejukan. Itu semua membuat makhluk yang ada dimuka bumi ini berlomba-lomba menghirup udara segar nan sehat itu.

Terkecuali dia.

Sabaku Gaara.

Pemuda berumur 21 tahun dan bertato 'Ai' didahinya ini lebih memilih menghangatkan tubuhnya dibalutan selimut tebal dan kasur yang empuk bagaikan spons. Segarnya dan dinginnya udara tidak membuat Gaara untuk keluar seperti yang lainnya.

"Bangunlah, Sabaku-san." Sebuah suara menginterupsi tidur lelaki berambut merah itu. Saking malasnya, Gaara hanya menggeliat kecil lalu kembali melanjutkan sisa tidurnya.

Sret!

Selimut yang semula membaluti tubuhnya kini sudah entah dimana berada karena singkapan wanita yang meng-interupsi Gaara.

Oh great.

Kau baru saja membangunkan macan yang sedang tertidur, sayang.

"Apa-apaan kau ini, Tenten! Apa kau tidak lihat aku sedang tidur!" bentak Gaara kasar. Wanita bernama Tenten itu menghela nafas panjang lalu menyingkap kembali gorden jendela yang membiarkan cahaya matahari masuk kedalam kamar Sabaku bungsu.

"Cepat mandi, lalu kita berangkat menuju studio," ujar Tenten datar seolah tidak memperdulikan tatapan maut yang dilayangkan Gaara kepadanya. Gaara mendecak kesal lalu mengacak rambutnya.

"Hey, Nyonya Sabaku... Tidak bisakah kau membiarkan aku untuk kembali beristirahat setelah mengerjakan tugas malam yang sangat lama itu?" pinta Gaara sarkastik. Tenten menghentikan langkah yang mengarah ke pintu kamar lalu berbalik menghadap si bungsu.

"Silahkan kalau kau memang ingin ketinggalan jadwal meeting bersama Uchiha," jawab Tenten melipat tangan didepan dadanya. Seolah komputer ber-pentium 10, otak Gaara langsung mencerna perkataan Tenten dan mengingat sebuah janji penting.

"Oh shit, aku lupa kalau sekarang ada meeting bersama Uchiha!" gumam Gaara yang langsung berlari menuju kamar mandi.

Tapi lagi-lagi Tenten menginterupsi mandi Gaara.

Gaara membuka pintu kamar mandinya sedikit dan menyembulkan kepalanya keluar. "Apa lagi?"

Tenten menyodorkan handuk milik Gaara. "Jangan lupa mengeringkan tubuhmu, Gaara-kun."

Gaara menepuk dahinya, ia lupa mengambil handuknya lagi. Dengan cepat ia mengambil handuk miliknya dari tangan Tenten lalu menutup kembali pintu kamar mandi. belum sempat Tenten berbalik, pintu kamar mandi terbuka kembali.

"Ada ap-"

Cup~

Tiba-tiba saja Gaara menarik lengan Tenten lalu mengecup bibir Tenten. Mata Tenten terbelalak kaget dan menyentuh bibirnya dengan jari. Oh jangan lupa, rona merah itu menghiasi pipi sang Nyonya Sabaku.

"Good morning, and Thanks M'Lady," bisik Gaara menyeringai. Ia buru-buru menutup pintu kamar mandi dan berhasil meloloskan wajahnya dari pukulan maut istrinya.

Istrinya?

Oh, tentu saja…

Tenten adalah istri dari Sabaku bungsu, Gaara.

"MESUUUUUUMMMMMMM!"

====xxx====

Pintu mobil Brand Maybach berwarna merah tua terbuka dan terlihat pasangan suami istri tengah keluar dari mobil itu.

Sabaku Gaara dan istrinya―

―Sabaku Tenten.

"Selamat pagi, Tuan dan Nyonya Sabaku," sapa satpam yang sedang berjaga didepan pintu kantor. Tenten tersenyum dan membalas sapaan satpam itu, sedangkan Gaara hanya mengulas senyum yang tipis dan hampir tak terlihat itu.

Sang satpam sudah terbiasa dengan sikap boss nya yang seperti itu.

"Selamat pagi, Tuan dan Nyonya Sabaku," sapa seorang wanita berambut indigo dan lelaki berambut kuning nyentrik itu.

"Astaga... Hinata-chan, Naruto-kun, kalian tidak usah se-formal itu kepada kami!" keluh Tenten malu. Hinata dan Naruto terkekeh kecil lalu berjalan bersama menuju lift.

"Hey, Gaara... Kau ini mau kemana, ttebayo?" tanya Naruto bingung menatap penampilan Gaara yang terbilang santai―sangat santai― itu.

"Hn? Tentu saja akan meeting, bodoh," jawab Gaara dingin.

"Astaga, Tenten-chan... Selera pakaian suamimu sangat payah!" Seru Naruto tertawa. Dengan sukses sebuah jitakan keras menghampiri dikepala duren itu.

"Hah~ Seperti kau tidak tahu saja, Naruto-kun... Gaara memang susah untuk diberi tahu! Kalau style-nya seperti itu, ya sudah itulah dia!" kata Tenten sembari mengibas-ibaskan tangannya.

"Ano... Mungkin itu sudah menjadi ciri khas suamimu, Tenten-chan. Bukankah kau lebih senang dengan Gaara-kun yang terlihat seperti ini?" ucap Hinata tersenyum manis kepada sang Nyonya Sabaku yang merona merah wajahnya. Gaara menyeringai tipis lalu merangkul pinggang istrinya.

"Ya~ Ya~ kalian memang serasi," ucap Naruto membuat Gaara kembali menyeringai.

"Tapi kita juga tidak akan kalah! Ttebayo! Benarkan Hinata-chan?" lanjut Naruto yang ikut merangkul pinggang Hinata. Wajah Hinata memerah padam seperti kepiting rebus yang baru matang saat itu juga.

Ting!

Pintu lift terbuka lebar. Naruto dan Hinata pun pamit keluar dan menuju meja mereka masing-masing. Tapi tidak untuk kedua Sabaku ini―mengingat ruang kerja mereka yang berada satu lantai paling atas itu.

Suasana sepi menghiasi ruang lift yang hanya ada Tenten dan Gaara. Tiba-tiba saja Tenten mengulum senyum manis dibibirnya dan menoleh kearah suaminya yang lebih tinggi darinya.

"Kau tahu? Aku... Merasa hari ini kau berbeda, Gaara-kun," kata Tenten tanpa mengalihkan pandangannya kepada Gaara. Gaara menoleh kearah Tenten lalu mengangkat sebelah alisnya.

"Ya, ya... Kau pasti bingung dengan perkataanku, Gaara," ucap Tenten tanpa menggunakan suffix-kun kepada Gaara.

Ting!

Pintu lift terbuka lebar kembali. Tenten melangkah duluan meninggalkan Gaara yang menatapnya diam. Baru saja beberapa langkah, Tenten merasa ada kedua tangan yang kekar melingkar di pinggangnya.

"Apa jika aku berbeda, kau akan meninggalkan ku sendiri?" lirih gaara menenggelamkan wajahnya di pundak Tenten.

Lagi-lagi wanita bercepol dua itu tak bisa menahan senyum dibibirnya.

"Tentu saja..." Nafas Gaara tercekat.

"Tidak. Siapapun kau, aku akan selalu mencintaimu. Selamanya."

Dan pada detik itu, Gaara bisa bernafas lega.

To be continued

Lanjut atau delete?

RnR or CnC please^^