THE CUTE BUNNY

RATE: T

.

.

DISCLAMER BY Masashi Kishimoto

.

.

Pairing: Naruto, Hinata Shion.

.

.

GENRE: Romance, Supernatural

.

.

.

.

Lampu dan lentera berwarna-warni menghiasi jalanan kota malam ini, orang-orang memakai baju kimono berwarna-warni. ada Banyak kios-kios yang menjual beraneka ragam makanan, mainan, minuman, dan masih banyak lagi.

Yap, tepat! Disini sedang diadakan festival! . Malam yang selalu dinanti oleh kalangan anak-anak, karna mereka dibolehkan membeli apa saja difestival dengan uang yang diberikan.

"Hm, aku bermain-main sebentar" ucap sesosok itu, lalu menghilang berubah menjadi gumpalan asap, lalu melayang kesebuah kios boneka, kemudian asap itu mengelilingi boneka kelinci dan masuk kedalamnya.

Dari arah jam 6 terlihat seorang gadis kecil berambut indigo pendek, dan berkacamata bulat tengah berlari membawa sebuah kado berwarna coklat berhias pita krem. Gadis itu berlari menuju festival yang sedang digandrungi pengunjung, dan tanpa sengaja gadis itu menabrak seseorang, yang mengakibatkan kadonya terlempar, dan jatuh kesungai.

"Ah, kadonya!" Ucap anak itu sedikit berteriak. Ia lalu berlari menuju sungai tempat kado itu terjatuh.

"Aku harus bagaimana?" Ucap gadis itu lirih. Ia lalu berjalan kembali menuju festival. Ia melihat-lihat sekeliling festival dengan pandangan yang kosong. Lalu ia melihat boneka kelinci ukuran kecil disebuah kios boneka.

Entah ada bisikan apa yang membuat sang gadis kemudian membelinya. Pada saat pergi dari kios boneka, gadis itu baru sadar bahwa ia harus mendatangi suatu tempat.

Dirumah yang cukup besar, tengah diadakan acara ulang tahun untuk seorang anak laki-laki yang baru saja menginjak umur 10 tahun.

"Happy birthday to you, happy birthday to you! happy birthday Naruto! Happy birthday to you!" seru seluruh anak-anak yang ada disana, seraya bertepuk tangan. Pada saat sesi peneriamaan hadiah, anak laki-laki itu menerima berbagai macam mainan. Sampai suatu saat, ia menerima hadiah dari gadis berambut indigo pendek berkacamata.

Ia tampak tidak menyukainya, dan berkata "apa kau pikir ... kau sedang memberi hadiah untuk seorang perempuan?" Ucap anak laki-laki itu dengan nada marah.

Setelah mendengarnya, gadis itu meminta maaf, dan mencoba mengambil kembali kadonya dari tangan si penerima dengan wajah yang tertunduk, tapi lelaki itu dengan cepat menyembunyikan kadonya dibelakang punggungnya, dan mendorong pelan gadis indigo itu.

"tidak sopan! Kalo memberi hadiah harus ikhlas donk!"ucapnya dengan suara keras. "lagi pula, sepertinya aku pernah melihatnya di festival" lanjutnya.

"itu… aku membelinya dengan uang jajanku sendiri. Maaf aku salah pilih kado"ucap gadis itu lirih, dia sendiri bingung kenapa dia membeli boneka kelinci yang bahkan hampir dibuang oleh penjualnya.

Setelah itu dilanjut dengan acara makan-makan, lalu menjelang malam mereka pulang.

Pada saat pulang, Tampak teman-temannya tidak suka dengan pesta tadi. "apaan sih Naruto itu! Kamu nggak apa-apakan Hinata?"ucap anak berambut pirang pony tail kepada gadis indigo kacamata.

"nggak apa Ino, makasih. Aku justru kasihan sama Naruto-kun, orang tuanya tidak ada pada saat seperti ini. Dan aku malah membuat moodnya buruk"ucap gadis indigo yang sebut saja Hinata lirih, lalu tersenyum lembut.

""iya sih. Tapi aku nggak suka kamu dibegituin!" kali ini gadis berambut pink panjang marah.

"Sakura ... terima kasih" ucap Hinata, lalu menggandeng kedua lengan sahabatnya. "Eh, Hinata?" Ucap kedua sahabatnya serempak.

Tiba-tiba saja Hinata berlari dibarengi dengan menarik kedua lengan sahabatnya. "Wuah!" Ucap mereka kaget karna ditarik tangan Hinata.

.

.

Sementara itu didalam rumah yang sepertinya baru saja diadakan pesta, tepat ditengah ruangan yang tergolong luas itu terlihat seorang anak laki-laki tidak puas dengan pestanya. Ia kemudian menunduk, lalu mengepalkan tangannya.

"Apaan sih ...! Lagi-lagi begini ...! "Ucap anak laki-laki itu lirih. Disisinya terdapat orang-orang dewasa yang kelihatannya sedang membersihkan ruang bekas pesta itu diadakan, sesekali mereka melihat anak laki-laki itu, lalu kembali focus bersih-bersih.

"inkar, dan inkar terus! Menyebalkan!" teriak anak laki-laki berambut pirang jabrik itu marah. Melihat ada boneka kelinci didekatnya yang sempat membuatnya bad mood, anak laki-laki itu kemudian membawanya dengan memegang telinga kanan si boneka kelinci, lalu berlari menuju anak tangga.

BLAM!.Terdengarlah suara dentuman keras dari pintu ruang atas.

"are-are! Sifatnya sungguh buruk" ucap salah satu orang dewasa yang tengah memegang sapu.

"oi,oi Ayame! Fokuslah menyapu!" kali ini orang yang tengah sibuk memegang setumpuk piring-piring kotor, lalu berjalan menuju dapur.

"go..gomen tou-san. Habis…"ucap orang dewasa yang tengah memegang sapu sebut saja Ayame.

"sudahlah Ayame! Anak kecil memang emosi nya masih labil" kali ini orang yang sedang membersihkan meja-meja yang kotor, karna pesta.

"huft, gomen-gomen! Sudahlah, Guren!"teriak Ayame, sedikit kesal karna terus-menerus disalahkan.

Sementara itu dilantai atas, tepatnya didalam kamar. Ada seorang anak laki-laki tengah bersender di pintu kamarnya.

Ia lalu berjalan lunglai menuju tong sampah didekat sebuah meja belajarnya. Ia menatap tong sampah itu dalam diam, lalu melihat beberapa kertas yang sudah menjadi bola-bola.

Perlahan, ia mengangkat boneka kelinci kecil itu. Lalu menjatuhkannya ditong sampah, bersamaan dengan bola-bola kertas tersebut. Ia menatapnya dalam diam, lalu menggertakan giginya.

Ia kemudian berlari menuju bola sepak ditengah ruang, lalu menendangnya ke segala arah. Dan menjatuhkan dirinya diatas kasur, sambil memeluk boneka rubah 9 ekor ukuran besar.

.

.

.

Disudut ruang yang tidak terpatri cahaya, terlihat seberkas cahaya merah sedang melihat sesuatu diatas kasur. Jika kita mendekat maka, kita akan melihat cahaya merah itu dari mata boneka kelinci ...

.

.

.

to be cotinued # maybe

.

.

.

review?