Annyeonghaseyo,chingudeul,,^_^

Perkenalkan saya author pendatang , author membawa ff YAOI lagi…adakah yang suka YAOI disini…? Adakah yang tau Couple TaoRis..? pasti sudah pada tahu donk dengan couple ini,,,^_* couple ter-so-sweet saat ini menurut saya,,,^_^,

Bagi yang kurang berkenan dengan ff dengan YAOI ini,lebih baik tidak usah membaca,bukannya author pelit,,tapi author gak suka yang namanya saling ngebash,mengebash ataupun dibash menyesakkan#plak bahasa gua,T_T

So Don't Like, Don't Read,,,,arraso..?#bow.

And Don't Be Silent Readers,,,ne…? harap bisa dimengerti.#bow again

Oke daripada kebanyakan ini itu,,author persembahkan ff ini untuk readers,,selamat membaca…Annyeonghaseyo…^^

Author : Anonymous

Tittle : Only Time

Main Cast : Wu Fan a.k.a Kris

Huang Zi Tao a.k.a Tao

Other Cast: Zhoumi a.k.a Zhoumi as Tao Brother

Oh Se Hun a.k.a Se Hun

Lu Han a.k.a Lu Han #They are Couple HunHan.

(Cast lainnya dapat dilihat didalam ffnya).

Rate : G

Length : Berseri…T_T#mianhe kalau mungkin kepanjangan.

Genre : YAOI / ROMANCE /AU / Angst /

Disclaimer : This is mine,cast-nya milik bersama#plakkdikroyokummanya. ff ini murni punya author. Don't Copas…^v^

Happy Reading…. :)

Note : Special Author Pov ,Special Flashback…Dan kalimat yang bercetak miring itu adalah kata dalam hati.

Preview Part 1…

" Zhoumi-shi,,usahakan Tao jangan sampai terluka lagi,seperti ini,,luka yang kecil akan menjadi besar dan sangat membahayakan baginya,jika terjadi infeks ,diluka itu,yang dapat menganggu system imunitas-nya. Akan fatal jadinya jika luka itu menyebabkan virus yang memperparah penyakitnya Zhoum-shi."

Perkataan itu kini terngiang kembali ditelinga Zhoumi,ingatnya kembali kekejadian satu tahun lalu,dimana saat itu Zhoumi merasakan perasaan kekecewaan,seperti saat ini yang terulang kembali.

Satu tahun lalu,Tao terluka akibat bermain sepeda di pekarangan rumahnya,Tao terjatuh dari sepedanya dan luka dikaki kanannya,dan yang disesalkan Zhoumi adalah Tao tidak mengatakan hal itu kepadanya,hingga suatu malam Tao demam tinggi dan dari hidungnya mengalir darah segar,Mimisan. Orang tua mereka dan Zhoumi panik,mengingat penyakit Tao,yang sangat berefek samping saat itu Dokter mewanti-wanti kepada Zhoumi dan orang tuanya agar menjaga Tao,lebih protektif jika tidak ingin hal buruk terulang kembali,kejadian itu membuat Tao koma tiga bulan dan harus menjalani pengobatan dua kali lebih banyak dari biasanya,dan itu berlanjut hingga sekarang. Itulah yang membuat Zhoumi sedikit kecewa pada Tao,yang selalu saja menyembunyikan sesuatu yang sangat penting darinya.

Part 2….

Langsung sajalah…happy reading.^_^

Siang hari itu nampak namja cantik tengah duduk sendiri di bangku taman,sembari mengutak atik handphone-nya.

" Chagi…" seru suara khas yang sukses mengejutkan namja yang tengah asik itu.

" Hyung kau mengagetkanku…!" ujar namja itu.

" Mianhe ,Se Hun-ah,,,kau sendirian?" Tanya Lu Han sembari duduk di samping Se Hun.

" Ne,,Tao hari ini tidak berangkat,,kata wali kelas,,dia tidak enak badan,,hyung-nya yang memberitahu wali kelas." Jawab Se Hun dengan tampang sedih.

" Oh,,,semoga dia cepat sembuh,,sudah jangan sedih,,,doa-kan dia baik-baik saja…ne" Se Hun menganggukinya, Lu Han yang melihatnya tersenyum dan menarik Se Hun kedalam pelukannya.

" Se Hunni….!" Pekik suara Bass dari arah samping kanan mereka,membuat keduanya menoleh kearah tersebutdan mendapati sosok Kris tengah berlari kecil kearah mereka.

" Ada apa Kris..?" sahut Lu Han.

" Cuma kalian berdua…?" Tanya Kris to the point.

" Siapa yang kau cari hah…?" Tanya Lu Han lagi,dikarenakan Se Hun sedang sedih mendengar Tao yang sudah dianggapnya sebagai teman yang asik,kini tengah sakit.

" Dimana temanmu,, Se Hunni?" Tanya Kris yang membawa sebuah kotak berukuran agak besar.

" Maksud mu .Tao?" Lu Han menjawab lagi.

" Ne,,dimana dia..?"

" Dia sakit,,dan dia tidak berangkat hari ini,,dan,,,,,namja ku sedang buruk suasana hatinya dai sedih karna temannya sedang sakit." Jelas Lu Han sambil mengusap pelan rambut sambut,dan melihat itu cukup membuat Kris tertegun dan ia kembali teringat kejadian kemarin sore.

"Mwo,,dia sakit,,apa karna kejadian kemarin,,,?,,karena luka ditangannya itu,,,,?jika iya,maka itu gara-gara aku,ini salahku." Kris merutuk dirinya dalam hati.

" Kris hyung,,kau kenapa…?" Tanya Se Hun,saat melihat Kris melamun.

" Aku tidak apa-apa..ya sudah,,aku pergi dulu,," ujar Kris dengann terburu-buru dan melangkahkan kaki meninggalkan mereka berdua.

Lu Han dan Se Hun bingung melihat tingkah Kriss yang aneh,,tiba-tiba diam,dan berubah seperti orang bersalah.

Didalam ruangan berdinding yang serba putih serta bau khas yang menyeruak hidung,dengan satu bed yang terdapat namja yang tengah merintih disana.

" Gege,,ini sakit sekali…aku mohon,,panggilkan Dokter untuk melepas ini.." keluh Tao pada Gegenya,sembari memperlihatkan tangannya yang tertusuk jarum berselang kecil yang terdapat cairan didalamnya.

" Dokter akan datang sebentar lagi,,sabar sedikit,,,ya?,,," Zhoumi berusaha menenangkannya, melihat sang adik merintih dan terus meronta menahan sakit.

" Ini sakit sekali Gege,,,ini sakit sekali,,," ujar Tao dengan tak bisa di tahan lagi,kini ia menangis merasakan sakitnya menjalani pengobatan yang terbilang rutin ia lakukan dalam satu tahun terakhir.

" Tahan sedikit lagi,,,Tao,,,!..?tunjukan pada Gege ,,Tao yang tak pernah menangis karena terpukul tongkat wushu..?" hibur Zhoumi sambil terus menggenggam tangan Tao yang tidak di tusuk jarum.

" Aku sedang tidak bermain wushu Gege,,kemoterapi lebih menyeramkan dari pertandingan Wushu…!" jawab Tao disela rintihannya ,membuat Zhoumi tersenyum mendengar tanggapan Tao yang menandakan jika Tao masih dalam kondisi sadar.

Tao adalah atlit Wushu,,sebelum penyakit mematikan ini merenggut kekuatan Wushu-nya.

" Zhoumi-shi…" sapa Dokter yang baru saja masuk keruang itu.

" Dokter,,apa ini sudah bisa dihentikan…?" Tanya Zhoumi yang sepertinya mulai kasihan kepada Tao yang terus merintih.

" Ya,,akan saya hentikan,,," Dokterpun mulai mematikan dan melepas alat-alat yang membuat Tao menangis merintih itu,kecuali Jarum infuse yang masih menusuk lengan Tao dan selang oksigen yang terpasang dihidung Tao.

" Begini lebih baik,,," seru Tao meski dengan mata terpejam dan nafas yang terlihat kelelahan akibat menahan rasa sakit dan nyeri ditangannya.

" Adikku yang hebat,," Salut Zhoumi dengan membelai puncak kepala Tao dengan sayangnya. " Dokter,,bagaimana hasil tes-nya…?" Zhoumi mengalihkan pembicaraannya pada Dokter yang terlihat tadi membawa sebuah amplop.

" Luka ditangan Tao sedikit terjadi infeksi,,,itu membuat Tao sedikit demam,sedangkan terapi ini saya lakukan karna…" ucapan dokter itu terhenti saat isi amplop yang ia bawa ia keluarkan.

" Ada virus yang masuk kedalam tubuh Tao,,virus itu ditakutkan akan berdampak buruk pada penyakit Tao,Leukimia adalah penyakit yang rentan terkena virus,jika virus sudah mengkontaminasi penyakit itu maka bisa berakibat fatal dengan memburuknya penyakit itu,maka dari itu saya meminta agar Tao melakukan kemoterapi rutin untuk sementara waktu,,saya mengkhawatirkan apa yang saya takutkan akan terjadi." Jelas Dokter pada Zhoumi yang juga didengar oleh Tao.

" Aku ingin pulang Gege…" celatuk Tao yang membuat Dokter dan Zhoumi menatapnya kaget.

" Kau masih harus dirawat Tao,," tukas Zhoumi.

" Aku ingin pulang…" Tao tetap kekeh pada keinginannya,dengan linangan airmata meski tidak dengan isakan lagi,ia mengatakan keinginannya itu.

" Dokter,,,?" Zhoumi menatap kearah Dokter.

" Akan aku buatkan resep obat yang harus kau minum dirumah,dan aku akan menugaskan satu perawat untuk menjaga Tao -shi,,,jangan buat suasana hatinya sedih,,karna itu juga berpengaruh pada penyakitnya yang akan langsung menyerang kesaraf otaknya jika ia terlalu memikirkan suatu masalah yang berat." Ujar Dokter dengan bijaksananya.

Kris yang sudah pulang sekolah langsung masuk kedalam kamarnya,hingga tak menyadari jika sang umma tengah duduk diruang tamu,melihat tingkah sang putra semata wayangnya itu,umma Kriss hanya bias tersenyum memakluminya.

" Aigoo,,,ini salahku..!" pekik Kris sesaat setelah melempar Tasnya ketempat terduduk dilantai dengan bersandar pada pinggiran tempat tidurnya,sambil sesekali mengacak rambutnya,dan terus bergumam.

" Ini salahku,,,,ya ini salahku,,gara-gara aku dia sakit,,,oh God…?!" Kris terlihat merasa sangat bersalah mendengar Tao sakit,diotaknya kini terus terbayang kejadian kemarin saja ia lebih berhati-hati dengan bawaannya kemarin mungkin hari ini akan melihat Tao.

" Sayang…" panggil suara seorang yeoja dari balik pintu yang sedikit terbuka itu.

" Umma…" sahut Kris yang masih dalam posisinya dan dengan expresi seperti orang galau.

" Kau tidak apa-apa..? apa kau sakit?" umma Kris terlihat khawatir melihat sang aegyo-nya yang tertunduk lesu memeluk kaki panjangnya yang ia tekuk.

" Aku tidak sakit umma,,hanya saja aku merasa bersalah kepada seseorang.." Kris emngatakan yang sejujurnya kepada sang umma yang memang dekat dengannya.

" Kau merasa bersalah…? Apa yang kau lakukan padanya Kris…?" umma Kris terlihat tertarik dengan obrolan ini,umma Kris mensejajarkan duduknya seperti Kris.

" Aku melukainya." Jawab Kris dengan kepala yang semakin tertunduk.

Umm Kris terlihat bingung dengan celotehan anaknya ini,hingga akhirnya melihat anaknya yang terlihat sangat menyesal,membuat umma-nya memeluk Kris.

" Kenapa kau tidak memintaa maaf,jika memang kau menyadari kesalahanmu…? Hem?" dengan masih memeluk Kris sang umma member saran.

" Dia tidak berangkat umma,,dia sakit..aku khawatir dengannya,," ujar Kris sembari melepas pelukan sang umma.

" Jenguk dia…"

" Aku tidak tahu rumahnya,,jika saja aku tahu dimana rumahnya mungkin sekaranag aku sudah berada disana." Jawab Kris lesu.

" Kau terlihat sangat khawatir sayang,,apa dia kekasihmu…?" Tanya sang umma dengan senyuman.

" Annio,,dia bukan kekasih ku…umma!" Kris segera membantahnya dengan cepat,melihat itu,ummanya tersenyum memahaminya.

" Umma tahu Kris,,umma memakluminya,,wajar jika kau jadi seperti ini,,ya sudah sekarang lebih baik kau ganti bajumu,makan sianglah dulu,,setelah itu pikirkan cara meminta maaf padanya.." kata sang umma sembari beranjak berdiri.

" Umma dia bukan kekasihku.." ujar Kris dengan tertunduk menatap kebawah.

" Tatapan matamu mengatakan yang sebaliknya..sayang..hwaiting..!" ujar umma sembari berjalan keluar kamar Kris.

" Benarkah mataku mengatakan yang sebaliknya…?" gumam Kris pada dirinya sendiri dengan memegang dadanya,merasakan detakan jantungnya yang berdegup saat mendengan perkataan ummanya.

Nampak mobil berwarna sapphire blue berhenti disebuah pelataran rumah yang cukup lebar itu,dan sejurus kemudian keluarlah namja dari mobil itu,kaki jenjangnya kini melangkah menuju rumah dihadapannya.

TOK~~~TOK~~~TOK~~~

" Ne,,chakamman..!" pekik suara dari dalam rumah itu.

" Annyeonghaseyo…" sapa namja yang baru saja dibukakan pintu itu.

" Ne,,,annyeong…" sahut namja imut yang memakai baju kedodoran dan celana kain pas dikakinya setelah membukakan pintu itu.

" Bisa bertemu dengan Oh Se Hun…?" Tanya namja yang memakai kemeja hitam setelan dengan celananya.

" Ne,saya sendiri,silahkan masuk?" Se Hun mempersilahkan tamunya itu masuk kedalam,keduanya kini duduk di ruang tamu.

" Kau tinggal sendirian..?" Tanya namja berhidung bangir itu pada Se Hun yang duduk disebrangnya.

" Appa dan Umma sedang keluar kota,ada pembantu yang menemaniku,,mian,,anda siapa…" Tanya Se Hun dengan sopannya,melihat dirinya lebih muda dari yang ada didepanya Nampak ia juga terlihat sedikit takut dengan kedatangan tamu yang tak ia kenal ini.

" oh,,,saya Zhoumi,,Hyung-nya Tao,,kau temannya kan…?" jelas Zhoumi.

" Oh,,,ne aku temannya,Tao temanku juga,,apa sesuatu terjadi pada Tao…?" Se Hun terlihat sedikit bingung mau memanggil hyung-nya Tao.

" Panggil aku seperti Tao memanggilku," ujar Zhoumi dengan memberi senyuman.

" Ne,,, hyung,,Tao…?" Se Hun terlihat khawatir.

" Tao,,ada dirumah sekarang,karna sakitnya ia tidak bisa menjemputmu sendiri,jadi aku kemari untuk menjemputmu,,Tao memintaku agar kau mau kerumah kami, aku tahu rumahmu,,walikelas yang memberitahunya." Jelas Zhoumi dan cukup meyakinkan Se Hun.

" Ne,,aku akan ikut dengan hyung.." jawab Se Hun yang mendengarnya tersenyum penuh arti.

Setelah selesai bergati baju,Se Hun pun ikut dengan Zhoumi karna bagi Se Hun,Tao sudah ia anggap sebagai teman baiknya ,meskipun bisa dikatakan mereka baru bertemu beberapa jam lalu,,namun itu terlihat sudah membuat keduanya dekat, Tao yang pendiam dan Se Hun yang suka dengan ketenangan terlihat sangat senang berkenalan dengan Tao.

Tak butuh waktu lama keduanya sampai ditempat tujuan.

" Kami datang…" pekik Zhoumi sembari membuka daun pintu rumahnya itu.

" Zhoumi-shi anda sudah pulang…" sambut seorang yoeja dengan pakaian alan perawat itu dengan membungkuk memberi hormat.

Zhoumi dan Se Hun-pun masuk kedalam,Se Hun mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan,melihat keseluruh penjuru tempat yang dominan dengan cat putih dan biru itu.

" Se Hun,,kau duduk disini dulu ne,,hyung akan memberitahu Tao jika kau sudah datang,," tukas Zhoumi denga senyuman dengan itu Zhoumi berjalan kearah pintu bercat biru diikuti dengan yoeja yang bisa disebut Suster Hun yang melihat yoeja berpakaian bak seorang perawat itu,sedikit mengeryitkan dahinya,pertanda ia bingung.

" Suster,apa Tao baik-baik saja…?" Tanya Zhoumi pada Suster yang berjalan disamping kirinya itu.

" Saat Zhoumi-shi pergi, Tao-shi mulai merasakan efek dari terapi yang ia jalani, tadi Tao –shi muntah-muntah dan mimisan,dan sekarang dia sedang beristirahat." Jelas Suster dengan kepala tertunduk tandanya sopan.

" Oh God,,,,baiklah,,,sekarang Suster bisa istirahat,,gomawo.." tukas Zhoumi yang diangguki oleh Suster itu dan kemudian ia meninggalkan Zhoumi yang akan masuk kedalam kamar.

" Panda …" panggil Zhoumi lirih seraya membuka pintu.

Kamar Tao kini bisa dibilang seperti ruang sterilisasi,jendela yang tertutup begitu juga dengan tirainya,ada beberapa benda yang baru di kamarnya, seperti tabung oksigen yang tingginya sekitar satu meter,disampingnya juga terdapat meja yang dipenuhi dengan mesin berteknologi kodokteran,alat pendeteksi jantung,dan juga tiang tempat infuse yang kini tengah menusuk lengan tangan Tao.

" Hyung,,," lirih terdengar sahutan dari mulut Tao yang masih tergolek lemah,dengan matanya yang sendu menambah terasa penderitaannya sekarang.

" Hyung membawanya kemari,,," ujar Zhoumi dengan senyuman seraya duduk disamping Tao terbaring.

" Jinjja,,,? Suruh dia menemuiku hyung,,," pinta Tao yang terlihat gembira,mengerti yang dimaksud hyungnya.

" Ne,,,tunggu sebentar,,," kata Zhoumi dengan mengusap pelan dahi Tao dan mulai melangkahkan kaki jenjangnya keluar kamar Tao untuk memanggil Se Hun.

" Tao-ah….." lirih Se Hun yang kini sudah masuk kedalam kamar Tao.

" Se Hun-ah,,,kau mau datang kerumahku…?" Tanya Tao memulai pembicaraan,dengan senyumannya ia menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya di hadapan sahabat barunya ini.

" Tao,,apa sesuatu yang buruk terjadi padamu…?" Tanya Se Hun dengan tatapan bingung,melihat Tao yang terbaring ditempat tidurnya dengan selang infuse,dan disampingnya juga terdapat alat-alat kedokteran.

" Annio,,," jawab Tao singkat seraya melihat temannya yang kini sedang menarik kursi dari meja belajar Tao untuk ia duduki berdampingan dengan Tao yang tiduran ditempat tidurnya.

" Tao-ah…" Se Hun hanya bisa menggumamkan nama Tao saat ia merasa ada yang disembunyikan oleh Tao.

" Se Hunnie,,," ujar Tao sembari bangun dari tidurnya dan menarik Se Hun dalam pelukannya,beruntung Se Hun duduk tidak jauh darinya tidur jadi dengan tangan Tao yang panjang mudahlah ia memeluk Se Hun seperti saat ini.

" Tao,,ada apa denganmu,,,ceritakan padaku,,,katakan padaku,,ada apa…uljima…sssttttt" tukas Se Hun dengan mengusap pelan punggung Tao yang terlihat sedikit bergetar karena Tao kini tengah menangis dipelukan Se Hun. Pintu kamar yang tidak tertutup rapat membuat Zhoumi melihat moment itu,Zhoumi yang melihat itu hanya tersenyum miris,sebelum akhirnya ia menutup kembali pintu itu.

" Aku sekarat Se Hunnie,,,aku sekarat…" Tao yang sudah terlihat kalut,meluapkan isi hatinya pada Se Hun.

" Apa maksudmu….?! Tao…" Tanya Se Hun sembari melepas pelukannya,dengan w ajah bingung dan kaget.

" Aku sekarat,,Aku sakit…." Ujar Tao dengan airmata yang mengelir dipipinya.

" Jawab aku Tao,,, ada apa denganmu,,,katakan" pinta Se Hun yang mulai terharu dan menitihkan airmata.

" Ada kanker yang bersarang ditubuhku,," jawab Tao yang kini duduk menghadap kearah Se Hun.

" Jinjja…? Kau serius…?" Se Hun terlihat tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari mulut Tao .

" Ne,,,aku serius,,kanker itu terus menggerogoti tubuhku,dan perlahan akan membunuhku…" ujar Tao dengan tatapan sendunya.

" Ini tidak boleh terjadi,,,kita belum lama berteman,,kita juga belum mengerjakan tugas bersama,,bermain bersama dengan Lu Han hyung,Kris Hyung dan masih banyak moment yang harus kita lewati bersama,, Dokter harus lakukan sesuatu,,,ya,,,harus..!" ujar Se Hun yang kini terlilhat sangt terpukul mendengar Tao berkata demikian,Se Hun tak hentinya menangis airmatanya terus berlinang,dengan kepala tertunduk,melihat itu Tao merasa bersalah dan memeluknya kembali.

" Lebih baik tak kukatakan tentang hal ini padamu.." ujar Tao sambil memeluk Se Hun yang masih menangis.

" Kau sudah lakukan yang benar Tao,,jika kau tidak mengatakannya,,,mungkin aku akan marah padamu,,karna aku sudah menganggapmu teman baikku sejak kita bertemu." Ujar Se Hun,yang terlihat sudah lebih tenang dari sebelumnya,Tao kembali pada posisinya,ia duduk melipat kakinya menatap Se Hun yang sedang membersihkan jejak airmatanya dengan tisu yang baru saja diambilkan oleh Tao.

" Jangan beritahukan hal ini kepada siapapun ya,,,termasuk Kris ." Pinta Tao.

" Wae,,,kenapa mereka tidak boleh tahu,,,?"

" Aku tidak ingin dikasihani,,karena penyakitku ini,," ujar Tao dengan kepala tertunduk.

" Baiklah,,tapi jika memang harus dikatakan,,aku akan mengatakannya,tak peduli laranganmu…"

" Aku percaya padamu Se Hunni." Tukas Tao dengan senyumannya.

Pagi-pagi sekali Tao sudah bangun dan membersihkan diri,dia menatap kearah cermin yang memantulkan bayangannya,Tao menatap sendu kearah cermin yang memperlihatkan wajahnya yang pucat,bibirnya yang pucat,matanya yang sudah seperti mata panda,karena terlalu takut untuk memejamkan mata,Tao terkadang tidak tidur semalaman. Hanya karena ia takut jika ia terlarut dalam tidurnya.

" Pandanya hyung,,apa sudah bangun..?…" pekik suara Zhoumi dari balik pintu.

" Ne hyung.." sahut Tao yang membuat hyungnya terkejut melihat Tao yang sudah berdiri disisi lain ruangan itu.

" Tao,,," gumam Zhoumi saat melihat Tao sudah siap dengan memakai seragamnya.

" Aku baik-baik saja hyung,,jangan tunjukan ekspresi terkejutmu itu,," keluh Tao,sambil berjalan mendekati Zhoumi yang msih terpaku pad posisinya.

" Kau yakin…?" Tanya Zhoumi memastikan.

" Ne,,hyung,,,aku ingin kesekolah hari ini,,,aku bosan dirumah…." Jawab Tao.

" Tapi,,,,,"

" Sudahlah hyung,,,aku baik-baik saja,,aku ada janji dengan Se Hunnie,kami akan bermain bersamanya sepulang sekolah,,dan aku yang membuat janji itu." Jelas Tao pada Zhoumi yang masih terus menatapnya gelisah.

" Baiklah hyung akan minta seseorang untuk mengawalmu…" ujar Zhoumi sembari mengusap pelan rambut Tao,terlihat wajah Zhoumi yang berubah sangat khawatir melihat tingkah laku Tao yang sedikit aneh.

"Ah tidak usah,,,aku bukan tersangka pembunuhan hyung,,,kenapa harus ada pengawal…aku tidak mau..!" Tao menolaknya,dengan gaya Aegyo-nya yang membuat Zhoumi tersenyum.

" Baiklah,,,sekarang kita sarapan dulu,,,nanti hyung akan mengantarmu berangkat sekolah,,,"

Tao dan Zhoumi berjalan kearah pintu keluar menuju meja makan,Tao yang kemarin sore masih lemah,dipagi ini meski terlihat sedikit memaksakan namun sepertinya rasa tak ingin membuang waktu dengan sia-sia membuatnya kuat.

"Kris,,,,sudah siang,,,ayo turun,,,sarapan dulu…" lengkingan suara umma Kriss dipagi hari sudah terdengar,memanggil sang aegyo-nya.

" Ne umma…." Sahut Kris yang ternyata sudah berjalan menuruni tangga.

" Ayo sekarang kau sarapan dulu,,kemarin siang kau tidak makam,,malampun kau hanya turun untuk mandi,,kau sama sekali tidak makan,,umma mengkhawatirkanmu Kris,,bagaimana nanti,jika asam lambungmu kambuh,,,hah…?" umma Kris terlihat sedikit kesap pagi ini mendapati sikap sang anak yang uring-uringan sejak kemarin siang.

" Mianhe umma,,aku sedang tidak mood makan." Jawab Kriss sembari berjalan kearah meja makan dan duduk di kursinya.

" Jangan lupakan kesehatanmu…Kris,,umma tidak ingin yang sudah terjadi,,terulang kembali.." pinta sang umma yang terlihat teringat akan sesuatu yang membuatnya sedih,umma Kris-pun duduk dikursi berhadapan dengan Kris yang kini sedang meneguk susu digelas yang sudah disiapkan untuknya.

" Ne umma mianhe,,aku-,,," ucapan Kriss terhenti karena ia merasakan perutnya sedikit ada yang aneh,ia juga merasakan mual yang amat sangat.

" Kris,,kau kenapa,,,perutmu sakit…?" umma Kriss panic,saat melihat anak semata wayangnya itu berlari kearah wastafel dan memuntahkan sesuatu dari mulutnya.

" Gwenchana umma,,aku hanya sedikit mual saja,,mungkin asam lambungku…." Jawab Kris setelah membersihkan mulutnya,dan berusaha menutupi rasa sakitnya.

" Kris,,kita kedokter ya…?" ajak ummanya sembari memegang pundak Kris.

" Annio umma,,,ini tidak apa-apa,,,sungguh,,percaya padaku," Kris berusaha meyakinkan sang -nya hanya terdiam melihat Kris yang tersungguh-sungguh dengan ucapannya.

" Baiklah,,umma percaya padamu." Jawab umma Kris,sejurus kemudian ummanya memapah Kris kembali lagi kekursinya,Kriss terlihat sudah tidak meringis kesakitan .

Tettttt-tettttttttttt…..

Terdengar bell rumah berbunyi,umma Kris segera menyambangi pintu rumah mereka,meninggalkan Kris yang sedang memulai sarapannya.

" Annyeonghaseyo ahjumma…apa Kris didalam..?" Tanya namja brseragam lengkap denga tas sekolah hitamnya yang ia gendong.

" Ne,,,Lu Han dia sedang sarapan,,,ayo,,masuk…" ajak Umma Kris sembari berjalan masuk diikuti Lu Han yang mengekor dibelakanngnya.

" Annyeong Kris…" sapa Lu Han pada sahabat karibnya itu.

" Lu Han,,kau datang pagi sekali,,,kau sudah sarapan…?" Tanya Kris yang sedang mencari sesuatu dari dalam tasnya ia letakkan dikuris sampingnya

" Aku sudah sarapan,aku sengaja datang lebih pagi,,kaukan lambat." Ejek Lu Han yang sudah tak sungkan dengan keluarga Kris.

Umma Kris yang duduk kembali kekursinya hanya tersenyum,melihat Lu Han.

" aishh,,kau ini,,,arra,,kajja kita berangkat,,,,!" ujar Kris sembari berdiri dari duduknya,dan mulai menggendong tasnya.

" Kris..!" panggil ummanya yang menyadari anaknya belum memulai sarapannya.

" Nanti aku makan sepulang sekolah saja umma,,aku baik-baik saja." Ucapnya sejurus kemudian mendekati sang umma dan mencium keningnya seperti yang ia lakukan setiap akan berangkat sekolah sejak dulu,Lu Han melihatnya ikut tersenyum.

" Hati-hati ne,,,Lu Han titip Kris.." Lu Han menyanggupinya dengan anggukan.

Pagi itu mereka berangkat sekolah seperti biasa,sepanjang perjalanan menuju sekolah yang jaraknya tak begitu jauh itu,mereka lalui dengan guyonan mereka,Kriss seolah lupa rasa sakitnya ,dia terlihat lihai menyembunyikan sebuah rahasia.

" Kris,apa kau sedang sakit..?" Tanya Lu Han sambil menatap kearah Kris yang memang sedikit pucat dipagi ini.

" Annio,,wae…?"

" Wajahmu pucat,,,dan tadi juga kau bilang kau baik-baik saja pada ummamu yang terlihat khawatir dengamu." Lu Han berujar sembari memainkan handphone genggamnya.

" Umma memang kadang suka overprotektif padaku,,tapi aku pastikan aku tidak apa-apa." Jawab Kris tegas.

Lu Han menatapnya sesaat sebelum akhirnya menganggukan kemudian perhatian Lu Han tertuju pada Gadget yang ada ditangannya.

" Yoeboseyo,chagi morning kiss.." sahut Lu Han pada seseorang yang kini sedang menelfonnya. Kriss yang melihatnya hanya menghela nafasnya.

" Ne chagi,,,aku hampir sampai,,aku dengan Kriss,,apa kau sendirian..?"

" Oh ada Tao,,ya,,aku akan segera meluncur kesana…tunggu aku,,bye.." Lu Han terlihat sumringah begitu memasukkan gadget hitamnya kedalam saku,selesai ia berbincang dengan seseorang disebrang sana.

" Lu Han,, apa Se Hun sedang bersama Tao..?" Tanya Kris saat telingannya menangkap nama yang Lu Han .

" Ne,,,dia sedang bersama Tao,,mereka sedang menunggu kita."

" Jinjja…? Kajja kita cepat sedikit.." ujar Kriss sambil menarik tangan Lu Han untuk mempercepat langkahnya,melihat Kriss yang berubah aneh setelah mendengar penjelasannya,Lu Han hanya tersenyumpenuh arti,,seakan sudah mengerti apa yang tengah terjadi pada sahabatnya ini.

Tak berapa lama kemudian kedua namja itu sudah sampai dipintu gerbang,sekolah mereka,mata Lu Han langsung tertuju pada dua makhluk yang tengah berdiri di sisi kanan dalam gerbang ia segera cepatkan langkahnya lagi-lagi,,Kriss tertinggal dibelakangnya karena tali sepatunya yang lepas.

" Chagi,,,sudah lama menunggu…?" Tanya Lu Han saat ia sudah berdiri dihadapan Se Hun yang sedanga menunggunya di gerbang ditemani Tao yang hanya diam saja memainkan gadget putihnya.

" Ne,,,hyung,kau lama sekali,,lihat Tao saja sampai bosan.." Se Hun menunjuk Tao yang masih sibuk dengan objek ditangannya tanpa menghiraukan percakapan kedua namja yang tengah saling berargument itu.

" Lu Han kau suka sekali meninggalkan temanmu,,hah…!" keluh Kris,sembari berlari kecil mendekati ketiganya,pandangan Kris langsung tertuju pada Tao yang berdiri agak jauh darinya.

" Tao…" panggil Se Hun sembari mengalihkan pandangannya kearah Tao.

" Ne,,," jawab Tao singkat dan tidak sengaja pandangannya tertuju pada Kriss yang juga sedang memandangnya.

" Ayo kita masuk…" ajak Se Hun sembari menggandenga Tao,dan membiarkan Lu Han berjalan dengan Kris.

" Ne,," lagi-lagi Tao menjawabnya dengan singkat,ia pun mengalihkan pandangannya kearah dimana ia melangkah Kris hanya bisa menatap punggung Tao yang berjalan dihadapannya.

Hari itu hari terasa sangat cepat,tak terasa bunyi bel tanda pelajaran selesai sudah berbunyi,membuat semua siswa berhamburan keluar ruangan.

" Se Hun-ah,,apa kau mau menemaniku jalan-jalan…?" Tanya Tao saat keduanya sudah berjalan keluar kelas mereka.

" Eh,,,memangnya kau sudah baikan…?" Se Hun terlihat sedikit khawatir mendengar permintaan Tao yang tiba-tiba.

" Seperti yang kau lihat sekarang..aku baik-baik saja,,seperti biasa aku akan sehat kembali setelah melakuka ritual itu,,hehehehe." Jawab tao dengan senyuman yang membuat Se Hun menatapnya miris. " Jangan tatap aku seperti itu Se Hun-ah,,," keluh Tao saat menyadari Se Hun menatapnya sendu,seolah ia tatapannya mengatakan kau harus tetap semangat…!

" Arraso…baiklah kita jalan-jalan,,eh tapi,,apa kau sudah ijin dengan Zhoumi Hyung…?"

" Tentu saja aku sudah mendapat ijin darinya…" jawab Tao bangga.

" Oya,,bagaimana jika kita kencan ganda…?" seru Se Hun,dan sukses membuat Tao terkejut dengan mengerutkan dahinya.

" Maksud mu…?"

" Aku dengan Lu Han hyung,,dank au dengan Kris Hyung,,,,kau maukan,,,? Lagipula,,menurutku,,,Kris Hyung,,,ada sesuatu dengan mu…" Se Hun menggoda Tao yang masih terlihat kebingungan.

" Sesuatu…? Sesuatu apa…?" Tao mempoutkan bibirnya,sambil menerawang.

" Sudah-sudah jangan dipikirkan,,,lebih baik kau lihat sendiri akan hubungi mereka dulu." Tao terdiam dan mengangguki ucapan Se Hun.

Note : Huwa sudah part 2…gimana readers…? Ff-nya makin gajekan..?(+v+).Wah,,mereka akan pergi kemana ya…?

T-B-C …jangan lupa RCL ^_^#RCL raeders adalah nyawa bagi ku.# #bow