Warning: typo(s), alur berantakan, tidak sesuai EYD. Thank you for your attention, sistur! Enjoy!

"Baiklah, sampai dimana kita tadi?" Suara Oh Sehun Satyadwitama selaku Ketua OSIS menghentikan seluruh kegiatan ricuh yang disebabkan anggota OSIS di ruang rapat.

"Ehm, adakah yang ingin memberi saran kegiatan yang harus kita lakukan untuk SMANSA Festival tahun ini?" Suara Baekhyun Febriana Putri—wakil ketua OSIS bertanya dengan suara yang merdu, "Selain—lomba untuk anak luar sekolah? Tidak ada lagi?" Baekhyun menatap satu-persatu anggota nya.

"Bagaimana kalau di SMANSA Festival ini kita berlakukan lomba membatik?" salah satu anggota OSIS sekolah itu mengangkat tangannya, "Dan tentu saja, di puncak acara batik-batik dari sekolah ini di pamerkan dan diperjual-belikan. Selain memamerkan bahwa sekolah kita memiliki bakat untuk kebudayaan, juga tentu saja menambah pengetahuan kita dalam berbisnis." Dia adalah Johnny Andrew, siswa kelas X berwajah tampan namun flat.

"Bagaimana, Ketua? Apakah setuju?" Baekhyun menoleh kepada Sehun, karena duduk mereka yang bersebelahan.

Sehun menopang dagu lancip nya—mengundang anggota OSIS yang hadir di rapat itu menahan nafas karena terpesona, "Baiklah, Johnny. Saran diterima."

"Yes!" suara kemenangan Johnny terdengar. Roro Kyungsoo Ramadesyta sebagai sekretaris umum pun dengan cakap menuliskan beberapa tambahan yang di bicarakan dalam rapat hari ini.

"Ketua! Saya ingin mengajukan saran!" Joohyun Saraswati Wijaya mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Gadis cantik dan ramping itu memamerkan gigi-gigi kecil nya dengan lucu. Joohyun benar-benar primadona sekolah.

"Ya, Joohyun. Silahkan," dan suara Sehun berubah menjadi lembut. Sangat berbeda dengan Sehun yang biasanya. Berbanding terbalik hingga 360 derajat.

"Bagaimana kalau diadakan prom night saja?" terdengar bisik-bisik yang mulai bising dari ruang itu.

"Kenapa kau menyarankan itu, Joohyun?" Baekhyun menanyakan hal tersebut dengan tenang. Dirinya sudah muak sebenarnya ketika setiap acara harus diadakan prom night. Ingat, Baekhyun itu masih single! Manusia-manusia seperti Baekhyun sangat sensitif mendengar acara itu.

"Justru itu adalah puncak acara, Baekhyun. Siswa-siswi akan semakin bersemangat ketika ada prom night. Mereka akan antusias dan sangat mengapresiasikan hal tersebut." Imbuh Wendy Teretya Lesmana, memprovokasi Sehun agar menyetujui saran Joohyun.

"Gue tidak!" protes Jung Jaehyun Satrya menggerutu, "Gue gak suka kalau ada prom night!"

"Itu karena lo nya aja yang jomblo!" balas Joohyun sarkas. "Ya, kan?"

Jaehyun semakin menggerutu, "Cantik-cantik, mulutnya pedes banget kayak cabe kiloan di pasar,"

"APA?!"

BRAK

"Bisa diam?" suara berat Sehun membungkam pertengkaran tidak bermutu Jaehyun-Joohyun. Ketua OSIS itu menatap para anggota nya dengan tatapan elang mematikannya.

"Akan aku pikirkan tentang prom night. Aku akan membuat pemungutan suara dari para siswa-siswi. Jika menang, akan aku masukkan saran Joohyun ke dalam list," Jaehyun mengerang, Joohyun-Wendy melakukan high-five.

Sehun menghela nafas dengan berwibawa, "Sekian, rapat hari ini selesai. Terima kasih atas kerja keras kalian. Hati-hati di jalan," pemuda itu berdiri dan membungkukkan badan. Benar-benar sosok yang sangat terhormat. Para anggota OSIS satu-persatu keluar dari ruangan itu.

BRAK

"Auch!" pintu terbuka kembali dengan paksa. Menampakkan seorang gadis mungil berkuncir kuda sedang terjatuh di lantai. Gadis itu mengerang merasakan perut hingga pinggang nya yang tiba-tiba kambuh seperti orang tua.

"Luhan!" Baekhyun menjerit. Ia mendekati Luhan yang seketika berdiri, menepuk-nepuk rok seragam nya yang sedikit kotor karena debu lantai. Terkekeh hingga memamerkan gigi-gigi nya semangat.

"Apa yang lo lakuin disini, bodoh!" Baekhyun memukul pantat Luhan berkali-kali dengan gemas. Membuat empu nya memekik kesakitan dan memukul kepala Baekhyun.

"Gue pingin ngelihat Ketua OSIS," jawaban lugu Luhan membuat satu ruangan itu tebahak. Terkecuali Sehun yang tetap diam menatap Luhan dengan raut muka datar.

"Luhan! Lo naksir Ketos ya?" Wendy memancing. Gadis bule keturunan Kanada itu terkikik bersama Joohyun.

"Gak naksir lagi, Wen. Udah cinta,"

"LUHAN! LO GILA! Sehun, maafin Luhan, ya? Dia agak sinting orang nya. Hehe," Baekhyun tertawa canggung pada Sehun yang masih terdiam, "Gue pergi dulu ya, bye semuanya!" gadis ber-eyeliner tipis itu langsung menggeret Luhan yang memberontak.

"Bye, Ketos ku! Te amo!" teriak Luhan sebelum hilang dari jangkauan anggota-anggota OSIS itu.

Anggota OSIS kembali terbahak, sedangkan Sehun yang sedang mengulum bibirnya—menahan senyum.

Namanya adalah Luhan Dewi Farasya. Seorang gadis cantik yang memiliki mata indah memukau, karena selalu memancarkan kebahagiaan. Luhan seorang Javanese dan Sundanese. Dia sekarang kelas XI. Dia mempunyai seorang abang bernama Yifan Pramudya Putra, seorang mahasiswa UGM Fakultas Teknik Mesin. Mempunyai adik bernama Yeri Dwi Devinna, siswi SMANSA kelas X. Yifan menyebut Luhan-Yeri sebagai setan kecil yang terperangkap dalam tubuh gadis-gadis cantik.

Yifan harus menelan pahitnya kejahilan adik-adik cantik nya itu hingga tiap hari. Image Yifan yang sangat kalem dan berwibawa harus hilang entah kemana ketika sudah berhadapan dengan Luhan maupun Yeri. Yifan ingin sekali membawa kedua adiknya tersebut kedalam sungai sehingga tidak mengacaukan hidupnya yang tenang.

"Luhan!" panggil Kyungsoo ketika melihat Luhan masuk ke dalam kelas sambil membawa ransel nya diatas kepala. Kyungsoo menggeleng melihat tingkah ajaib Luhan yang terkadang melebihi Baekhyun. Dua bocah ini akan semakin menggila ketika disatukan. Dan, Kyungsoo yang sebagai gadis ter-waras harus menahan malu kalau sedang bersama mereka.

"Kyungie!" sapa Luhan bersemangat di pagi hari. Dirinya mendudukkan pantat indah nya di sebelah Kyungsoo, karena dirinya memang sebangku dengan gadis itu. Sedangkan Baekhyun duduk dengan Joohyun.

"Gue dengar dari Baekhyun, lo berulah lagi di ruang OSIS." Kyungsoo membuat percakapan yang membuat Luhan menoleh ke arah nya, "Godain Sehun lagi?" tebaknya.

Luhan terkekeh seperti anak kecil, "Tentu saja. Eh, bukannya lo anggota OSIS? Kok lo gak tau gue ada disana?"

Kyungsoo menulis beberapa kalimat dalam jurnal OSIS nya, "Gue keburu ke Bu Nana. Nyerahin hasil rapat ke Beliau. Gue gak bisa ngelihat tingkah sinting lo kan disana," lanjutnya sarkas.

"Jahat amat gila lo sama gue, Kyung!" Luhan memprotes, "Gila emang, Ketos cakep abis,"

"Kyung, temen lo emang gila kemarin. Gue sampai malu kalau ada rapat sama anak OSIS. Lo sinting!" Baekhyun tiba-tiba datang dan langsung memukul kepala Luhan, "Lo tau sendiri kan Sehun itu datarnya minta ampun? Kenapa harus nekat, sih?"

Luhan membenamkan wajah nya diatas meja, "Kalau gak nekat, dia gak akan kenal gue. Orang macem gue mana mau dikenal sama Sehun,"

"Mundur aja deh, Lu. Serius, Sehun gak akan tertarik sama hal berbau cewek dan tetek bengek nya. Dia terlalu mencintai OSIS sampai rela nginep di sekolah berhari-hari," Baekhyun menata buku-buku nya diatas meja.

"Ya makanya itu! Gue harus buat dia tertarik sama gue!" Luhan menggebu-gebu. Dirinya menegakkan diri sembari menoleh ke bangku belakang, tempat Baekhyun berada.

"Dengan tingkah lo yang sinting ini? Yang bener aja!" Kyungsoo menimpali, "Yang ada Sehun bakalan ngelihat lo sebagai cewek absurd,"

"Terus?! Gue harus kayak gimana, dong?!" Luhan mendengus parah, "Masa gue harus kayak Minah gitu?"

Baekhyun maupun Kyungsoo mengangguk, "Itu sih, so pasti! Bidadari kayak Minah emang panutan,"

"Terus—gue gak panutan gitu?!" entah kenapa emosi Luhan benar-benar tidak bisa terkontrol hari ini.

Baekhyun bersenandung senang, "Bukan gue yang ngomong," sambil terkekeh memuaskan.

"Cih," Luhan mendecih kasar. Dirinya menghentakkan kakinya kasar ke lantai. Mengacak-acak rambutnya yang daritadi memang sudah berantakan karena tingkah nya yang tidak biasa.

"Yo Wassap!" Joohyun Saraswati Wijaya masuk ke dalam kelas dan mendekati mereka, "Eh, Lulu! Lo kenapa udah sinting pagi-pagi?"

"Diem lo, Saraswati!" erang Luhan menarik-narik rambutnya kuat. Kyungsoo dan Baekhyun harus melepaskan jari-jari gadis itu yang sangat kuat mencengkram helai-helai rambutnya.

"Lo bisa botak, woi! Astaghfirullah, gue bisa gila sekarang gara-gara lo, tau gak?!" Kyungsoo menepuk kening nya berkali-kali. Dirinya ingin sekali kabur dari hadapan Luhan seminggu saja. Mungkin akan mengembalikan sifat waras nya yang ia punya sejak kecil. Berteman dengan Luhan maupun Baekhyun membuatnya kembali tidak waras.

Joohyun menggeleng-geleng dramatis, "Gila lo, Lu. Gue sampai heran kenapa lo bisa suka sama sepupu gue yang sifatnya berbanding terbalik sama lo gini,"

"HAH?!" ini bukan suara Luhan, tetapi Baekhyun-Kyungsoo. Mata mereka melotot seperti ingin keluar dari tempatnya, "Dia—sepupu lo?!"

Joohyun menatap kedua gadis di depannya datar, "Seriously, dude. Lo berdua kagak tau?! Sial, lo berdua tinggal di zaman apa?! Meganthropus?!"

"Lo gak pernah ngomong, babi!" amuk Kyungsoo sambil memukul kepala Joohyun keras, "Gue mana tau kalau dia itu sepupu lo! Tau gini, lo bantuin Luhan dari setahun yang lalu!"

Joohyun mengerang, "Berhenti pukul kepala cantik gue, Kyungsoo!" gadis itu mengelus kepala nya, "Ya sorry. Gue gak berani. Gue pernah ngenalin dia ke beberapa temen cewek gue. Tapi, yang ada gue dihina habis-habis an gara-gara dia anggep gue 'ngejual' dia! Bocah gila itu!"

Baekhyun terbahak, "Gila emang sepupu lo. Kenapa dia bisa se-anti itu sih sama cewek?"

Joohyun mengangkat bahunya tidak mengerti, "Gue mana tau. Waktu acara keluarga atau apa, dia gak pernah gandeng cewek ke acara. Sampai-sampai, Bogum langsung nuduh kalau dia itu—"

Joohyun memajukan kepala nya ke arah Baekhyun-Kyungsoo, "—Gay."

"SIAL! CRINGE!" maki Baekhyun-Kyungsoo melempar apapun yang mereka genggam. Bukannya tertawa, Joohyun mengusap lengannya, mengerikan.

Luhan yang sedaritadi mendengar percakapan ketiga temannya itu langsung semakin mengacak rambutnya frustasi, "YA! Berhenti menggossip calon pacar gue!" gadis itu menunjuk teman-temannya satu persatu, "Atau kalian akan habis!"

"YA! Luhan! Sadar—"

TOK TOK TOK

Beberapa anggota OSIS masuk ke dalam XI IPS 3 dengan tenang, membuat protesan Baekhyun terhenti. Dirinya serta Kyungsoo langsung berdiri dan meghampiri anggota-anggota OSIS itu.

"Selamat pagi, semuanya." Suara Sehun membuat Luhan yang tidak focus langsung menoleh, "Saya Oh Sehun selaku Ketua OSIS sekolah ini ingin memberikan beberapa pengumuman untuk kalian semua,"

Astaga, suara nya! Memabukkan!

"Jadi disini, kita akan meminta pada setiap kelas untuk mengumpulkan beberapa batik karya kelas nya. Tentu saja, batik-batik ini akan dipamerkan pada saat SMANSA Fesival dan diperjual-belikan. Hasil dari penjualan itu akan dibagikan kepada kelas yang batik nya berhasil terjual," Minah Jinan Lestari selaku bendahara umum OSIS menjelaskan maksud kedatangan.

Luhan tetap memperhatikan bagaimana seorang Minah berbicara. "Ternyata—halus banget dia kalau ngomong," lirih gadis itu mengagumi.

Dirinya tetap melihat Sehun yang sedaritadi membaca proporsal yang dikerjakan Chanyeol. Sesekali berdiskusi dengan Chanyeol dan berakhir anggukan dari pemuda tinggi bertelinga lebar itu.

"Minah," Sehun memanggil gadis lembut itu.

"Ya, Ketua?"

Astaga, bahkan dirinya menanggapi panggilan Sehun aja se-lembut itu astaga!

Sehun mendekati Minah, "Adakan vote yang kemarin,"

Minah menyerngit bingung, "Kenapa saya?"

Sehun tersenyum, "Karena Anda sedang berbicara," sambil mengusak rambut gadis itu pelan.

Siswa-siswi kelas XI IPS 3 langsung melotot. Tak menyangka kalau Sehun bisa melakukan hal itu pada Minah. Diberikan respon tersenyum malu-malu pula dari Minah.

Itu juga berlaku pada Luhan. Gadis itu langsung merasakan sesak yang sangat mendalam. Dirinya tak pernah melihat Sehun se-perhatian ini.

Sehun selalu diam. Sehun selalu tidak menunjukkan ekspresi. Sehun selalu tak menanggapi apapun perempuan yang mendekatinya.

Tapi—kenapa Minah…..diperlakukan seperti itu?

"Ehm!" Minah memperbaiki suara nya, "Hari ini, Saya akan melakukan voting. Siapa yang setuju kalau puncak acara SMANSA Festival terdapat Prom Night? Mohon angkat tangan,"

Sebagian besar dari kelas itu mengangkat tangan. Terdengar suara kemenangan dari Joohyun dan protesan dari Jaehyun.

"Luhan!" Joohyun memanggil gadis itu.

Luhan hanya bergumam. Joohyun menyerngit bingung, "Lo kenapa?" gadis itu langsung pindah di sebelah Luhan, tempat Kyungsoo.

"Gak kenapa-kenapa. Berisik banget dah lo," Luhan menanggapi pertanyaan Joohyun dengan sensi.

Joohyun sekarang menyerngit bingung. Dirinya melihat di sekitar kelas, bermaksud mencari penyebab Luhan terkena badmood.

Matanya memincing ketika menatap ke depan kelas. Melihat interaksi Sehun-Minah yang sebenarnya biasa tetapi sedikit—dekat?

Joohyun tersenyum memaklumi. Dirinya menoleh, melihat Luhan yang menidurkan kepala nya diatas meja sambil mengacak rambutnya kembali.

"Lu, anterin gua yuk ke kamar mandi!" Joohyun berkata.

Luhan mengadahkan kepalanya. Melihat Joohyun sedang menaik-turunkan alisnya. Melirik-lirik kearah Sehun-Minah yang masih berbicara asyik berdua.

Luhan mengangguk. Dirinya mengangkat tangan, "Boleh izin ke kamar mandi?" setelah mendapat izin dari anggota OSIS, Luhan menarik Joohyun sambil menunduk—melewati Sehun yang terpaku.

Luhan—terlihat sedang tidak baik, pikirnya.

Sehun menjilat bibir bawahnya, kebiasaannya ketika sedang berpikir keras. "Dia—kenapa?"

CHAPTER 1 END.

Review? Likes? Thank you, sweetheart.

Hi, everyone? Remember me? Yeah, maafkan saya jika 'My Lovely Osehax' sudah tidak bisa saya lanjutkan lagi alias discountine. Untuk QUEENY dan WGM, akan saya tulis kelanjutannya segera yang saya bisa. Terima kasih karena telah menunggu. Kamsahamnida!

Pretty sign,

huneeekr.