"…"
"Aku bersedia untuk mengambil Park jung Soo, sebagai istriku, Kim Young Woon. Aku berjanji untuk setia padanya dalam susah maupun senang, sehat maupun sakit, sampai maut memisahkan kita berdua."
"…"
"Ya, saya bersedia… Mengambil Kim Youngwoon, sebagai suami saya, Park Jung Soo. Saya berjanji untuk setia padanya dalam susah maupun senang, sehat maupun sakit, sampai maut memisahkan kita berdua."
"…"
"Kita akan membagi segala kegembiraan, kesedihan, selama kita berjalan bersama-sama… Tidak ada seorang pun yang tahu seberapa panjang perjalanan tersebut,"
"Kalian berdua telah berjanji, dan haramlah bagi kalian bila mengingkarinya. Berbahagialah, karena saat ini Tuhan tengah tersenyum menyaksikan pernikahan kalian."
I dedicate this KyuMin Fanfiction, for readers who take the time you guys to leave a review to me…
_oOo_
R E A L I Z E
It's About KyuMin's Love Story
_oOo_
Kim Youngwoon(Kim Kangin)—Park Jungsoo(Kim Leeteuk)—Lee Taemin(Kim Taemin)—Shim Changmin(Kim Changmin)—Tan Hangeng(Cho Hankyung)—Kim Heechul(Cho Heechul)—Lee Donghae(Cho Donghae)
They will play on my Fiction as Kyu's Family and Ming's Family too ^^
_oOo_
Summary : Berawal dari seorang bayi malang yang ditemukan seorang lelaki di depan rumah mungil nan asrinya…
_oOo_
We are an ELF, original fans Super Junior.
Big Love For Them From Us!
Seorang lelaki berumur 27-an, tampak memarkirkan mobil sederhananya pada bagasi yang telah disediakan di samping rumah miliknya. Ia melakukannya dengan sangat hati-hati, sebelum memutuskan untuk mematikan mesin mobilnya, lalu bergerak turun dari mobil sambil menarik sedikit kasar tas kerjanya yang menyangkut pada balik seat belt mobil.
"Yah! Dasar mobil tua! Seharusnya kau sudah pensiun sejak bulan kemarin!"
Umpatan keluar dari mulutnya, karena rasa lelah yang terbeban pada tubuhnya mengumpul dan bertambah, ketika tas kerja miliknya itu masih enggan untuk terlepas dari ikatan seat belt mobilnya. Beberapa kali ia berusaha untuk menariknya keluar, tapi rupanya tas itu masih tak bergeming dari tempatnya.
"Aish!"
Dengan emosi yang membara, ia membanting pintu mobilnya keras-keras, dan berlari cepat menuju pintu rumahnya—yang dihuni oleh kedua anggota keluarganya juga.
Tetapi langkah-langkah kakinya itu terhenti mendadak, begitu melihat keranjang berwarna putih lusuh, yang tertutup di bagian atasnya dengan kain berwarna soft red. Di atas kain tersebut, tertempel selembar kertas bertuliskan hangul, yang diketik secara rapih oleh sang pengirim—mungkin.
"Kenapa ada orang yang secara tidak sopannya menaruh barang ini di depan pintu, eh?"
Lelaki itu berdecak sebal. Badannya ia bungkukkan ke arah keranjang tersebut, dan kedua tangannya terjulur begitu cepat meraih pegangan keranjang itu untuk menariknya ke atas.
SREK!
Tanpa sengaja, jari-jari besarnya menyingkap begitu saja kain yang sedaritadi menutupi benda misterius itu. Menampakkan bagian wajah seorang bayi mungil yang tampak terlelap begitu damai, dengan bibir mungilnya yang membuka kecil.
Lelaki berbadan sedikit besar itu tersentak kaget melihatnya. Alih-alih menghindari keributan, lelaki itu pun kembali menaruh keranjang tersebut pada teras rumahnya. Tersenyum kaku pada sang bayi sebelum ia menarik secarik kertas yang di abaikannya barusan.
'Dear, Kim Family…
Bayi yang ada di dalam keranjang ini bernama lengkap Lee Sungmin…
Saya harap, kalian sekeluarga secara sukarela mau merawat dan menjaganya…
Maafkan kami bila bayi yang ada di dalam keranjang ini, begitu membuat anda kerepotan.
~Lee~'
Lelaki bertubuh sedikit besar itu mengerutkan keningnya. Tangannya tak berhenti membolak-balik kertas tersebut, matanya yang tajam pun dengan teliti memeriksa tiap sisi kertas berwarna merah jambu itu. "Tch! Cuma segini? Apa tidak terlalu singkat, eh?" Komentarnya.
CKLEK!
"Youngwoon-ah? Sedang apa kau disitu? Ayo masuk!"
Seorang wanita cantik muncul bersamaan dengan terbukanya pintu rumah. Senyuman manis nan mempesona, berkembang begitu saja di wajahnya melihat sosok lelaki yang sebelumnya ia panggil, kini menatap dirinya dengan pandangan rindu.
Wanita cantik itu merona. Ia mengulum kembali senyumnya yang kian melebar sembari menundukkan kepalanya ke bawah. Tak kuasa melihat cara tatapan yang sejak dulu membuat dirinya terjatuh hati pada sosok lelaki bernama Youngwoon tadi.
"Eh? Ini bayi siapa, Youngwoon-ah?"
Wanita itu tersentak tiba-tiba, melihat sesosok bayi yang kini mulai menggeliat tak nyaman. Jiwa keibuan-nya membuncah, dan reflek kedua tangannya terjulur untuk menarik bayi tersebut, keluar dari himpitan keranjang yang tampak menyesakkan.
"Iks…"
Bayi tersebut mengecap-kecapkan bibir mungilnya, gerakannya semakin lincah begitu wanita tersebut membawanya ke dalam pelukan hangatnya, "Aigo~ Imutnya~" Wanita itu tersenyum lebar. Wajahnya ia dekatkan lebih rapat pada bayi tersebut, dan menggesekkan hidungnya pada pipi chubby bayi bernama Lee Sungmin.
"Eunghh~ Iks…"
Bayi mungil itu menggerakkan kepalanya ke kanan, ke kiri—mengikuti arah sang wanita menggesekkan hidungnya. Tangan mungilnya terangkat, dan menepuk-tepuk kecil wajah wanita tersebut. Membuat sang wanita hanya terkekeh bahagia melihat tingkah manis bayi bermarga Lee.
"Jungsoo-ah… Aku tidak tau ini bayi siapa. Tapi, sepertinya ada seorang pasangan suami istri yang membuang bayi ini pada kita."
"Eh?" Wanita bernama Jungsoo tiba-tiba menghentikkan kekehannya, mendengar dan melihat Youngwoon—terkadang juga dipanggil Kangin—kini tengah menunjukkan secarik kertas merah jambu ke hadapan wajahnya. "Lee Sungmin? Merawat dan menjaganya? Dari pasangan yang bermarga Lee?"
Kangin tersenyum lembut, kedua tangannya dengan sigap mengangkat keranjang lusuh dan mendorong tubuh langsing Jungsoo—Leeteuk—yang tengah menggendong bayi Sungmin ke dalam rumahnya. "Lebih baik kita membicarakannya di dalam, Jungsoo-ah…" Ucapnya, sambil menyesap lembut tengkuk wanita berambut coklat seleher itu.
(One Year Later)
Sepasang suami istri yang tengah sibuk mengurusi kedua bayinya, tersenyum lebar sambil mendorong kereta bayi mereka yang siap untuk meninggalkan ruangan sidang tersebut.
Yah, beberapa bulan yang lalu—tepatnya setelah mereka dititipkan seorang bayi mungil yang tidak diketahui orangtua-nya—pasangan pengantin muda Youngwoon dan Jungsoo sepakat untuk mengadopsi bayi bernama cantik Lee Sungmin, untuk menjadi salah satu anggota baru keluarganya.
Sangat menyenangkan rasanya, mempunyai anggota baru di keluarga Kim. Rasa lelah yang mendera, karena pasangan KangTeuk itu harus mondar-mandir ke persidangan hanya untuk mengadopsi bayi imut itu—maklum, Sungmin bukanlah bayi yang diambil dari panti sosial, oleh karena itu proses yang dilakukan untuk mengadopsi bayi manis itu sangatlah lama—hilang seketika, ketika mereka mendengar kuputusan hakim yang memutuskan seorang bayi Sungmin secara sah Negara menjadi milik keluarga Kim.
Berjalan menuju dimana mobil mereka diparkirkan, dengan senyuman yang masih terkembang begitu lebar. Kangin dengan tangan kanan yang menggenggam berkas-berkas sah Sungmin, dan tangan di kiri yang sedang membawa beberapa alat bayi yang sebelumnya dijadikan barang bukti. Sementara Leeteuk, ia tengah menatap bahagia bayi Sungmin yang berumur 2 tahun, dan bayi mungil lainnya yang kini telah beranjak berumur 1 tahun, tengah menggeliatkan tubuh mereka pada kereta bayi miliknya.
"Kau berniat untuk membelikan sepasang piama tidur untuk bayi baru kita ini, Jungsoo-ah?" Tanya Kangin, sembari melipat dan memasukkan kembali kereta bayi tersebut di dalam bagasi mobilnya.
Leeteuk menengokkan kepalanya keluar dari jendela mobil dan mengangguk kecil, "Tentu saja! Kita akan membeli piama tidur yang baru untuk Sungmin-ah." Jawabnya sambil memberi isyarat pada Kangin agar mempercepat langkahnya masuk ke dalam mobil.
"Baiklah kalau begitu!" Kangin tersenyum manis ke arah Leeteuk lalu mengusap rambut coklat keemasan itu dengan sayang, "Kita berangkat!" Memekik semangat, lalu mulai menjalankan kemudi mobilnya.
(Four Years Later)
Seorang bocah mungil dengan kedua tangan menggenggam penuh buah labu itu, berlari kecil menuju rumah yang ada di sebrang rumahnya. Senyum yang terlukis di bibir plump-nya semakin melebar, kala rumah yang ditujunya sudah berada tepat di hadapannya.
TOK! TOK! TOK!
Sedikit kerepotan, bocah lelaki itu berusaha sebisa mungkin untuk mengetuk pintu.
CKLEK!
"Annyeong-aseyo, ajumma~" Sapanya riang ketika melihat seorang wanita cantik membukakan pintu rumahnya.
Wanita itu terkekh melihat tingkah bocah mungil itu, tangannya terjulur ke depan lalu mengusap lembut rambut hitam kelam milik bocah yang ada di hadapannya. "Ne, annyeong do, Sungmin-ah! Ada apa kau kemari?" Tanyanya ramah.
"Kyuyun-nya ada, ajumma?" Tanpa menghiraukan pertanyaan yang dilontarkan wanita cantik di depannya, bocah bernama Sungmin itu balik bertanya pada si 'ahjumma' tersebut, "Minnie mau kasi ini ke Kyuyun…" Kepalanya menunduk dan menatap beberapa buah labu berukuran kecil yang memenuhi kedua tangan mungilnya.
Wanita itu menatap Sungmin dan tertawa kecil, ia yang sadar telah menghalangi pintu rumahnya langsung menggeser tubuhnya ke samping untuk memberikan sedikit ruang, agar bocah bertubuh kecil itu bisa masuk ke dalam rumahnya. "Kyuhyun-nya lagi mandi. Minnie-ah langsung masuk ke kamarnya saja, ya?" Tawarnya sambil mendorong tubuh lelaki berumur 6 tahun itu masuk ke dalam rumahnya.
Sungmin menurut pada apa yang wanita cantik itu tawarkan. Ia menatap wanita cantik itu dengan mata besarnya yang terlihat polos, dan segera berlari kecil menuju letak dimana kamar Kyuhyun berada.
"Minnie yung!"
Seorang bocah lelaki yang masih belum memakai bajunya, berlari kencang dan menubruk tubuh mungil Sungmin yang tengah duduk anteng di kursi meja belajar miliknya.
BRUK!
Terjungkal jatuh bersama ke lantai, dengan bocah lelaki berambut ikal yang menindih tubuh mungil Sungmin yang ada di bawahnya.
"Jeongmal bogocippoyo, Minnie yung!"
Bocah lelaki yang tak kalah mungil dari Sungmin, memeluk erat tubuh Sungmin dan berniat tidak akan melepaskannya sampai dirinya puas meluapkan rasa rindunya. Air-air segar yang belum sempat dikeringkan, berjatuhan dengan teraturnya ke bawah—ke arah Sungmin. Aroma susu bercampur melon, menguar dari tubuh Kyuhyun yang baru selelai mandi, dan itu membuat Sungmin balik memeluk tubuh kecil Kyuhyun dengan eratnya juga.
"Minnie yung! Katanya yung cuma pelgi ke Jepang celama 1 minggu? Kenapa mala belada dicana celama 2 minggu lebi?" Protesnya dengan kedua tangan yang masih setia memeluk tubuh mungil Sungmin, "Dicini Kyu kecepian tau! Tiap ali cuma bica ngoblol ama bibi, umma, appa, dan baby yang maci di dalam pelut umma!"
Sungmin tertawa kecil mendengarnya, membuat kedua gigi kelincinya yang besar terlihat jelas di hadapan teman mungilnya yang bernama Kyuhyun. "Ne, ne… Miane, Kyuyun-aaa~" Ucapnya dengan suara cempreng yang melengking di sekitar kamar Kyuhyun.
Kyuhyun menggelengkan kepalanya. Ia tidak mau lagi menerima kata maaf Sungmin. Beberapa bulan yang lalu, bocah lelaki yang ada di pelukannya itu, juga pernah meninggalkannya pergi ke China selama 3 minggu. Padahal, sebelumnya, bocah imut di hadapannya itu mengatakan bahwa ia hanya pergi selama seminggu!
"Cium bibil Kyu!"
"Nde?"
"Kyu gamau telima kata maaf Minnie yung, cebelum di cium ama Minnie yung!"
"Mwo? Kenapa aluc cium Kyu?"
"Coalnya Minnie yung udah bo-ong ama Kyu cebanyak 2 kali!" Kyuhyun menarik tubuhnya berdiri, dan membalikkan tubuhnya membelakangi Sungmin, "Kalo gamau, ya uda! Yung ga uca kecini lagi!" Ancamnya.
Sekilas, mata bulat Sungmin melebar mendengar ancaman Kyuhyun yang keluar dari bibir merahnya. Tapi, karena tidak mau memperpanjang masalah. Sungmin pun bangkit berdiri dan berjalan ke hadapan Kyuhyun.
CUP!
Sungmin mencium kilat pipi Kyuhyun yang begitu bulat. Dan menatap polos pada mata Kyuhyun yang melebar tak percaya. "Miane, Kyu~" Sungmin mencium lagi pipi bulat Kyu, dan terkikik geli.
Kyuhyun tersadar dari lamunannya. Buru-buru ia gelengkan kepalanya, dan mengerucutkan bibirnya ke arah Sungmin. "Kyu kan mintanya cium di bibil, Minnie yuuuung~ Bukan di pipi!" Tolaknya mentah-mentah.
Sungmin menggembungkan pipi putihnya. Kedua tangannya ia lipat di depan dadanya, dan menatap tajam ke arah Kyuhyun. "Kita maci kecil Kyu! Dan anak kecil ga bole melakukan 'itu' cebelum waktunyaaa!"
"Tapi, umma appa celing melakukannya~ Dan itu wajal, Minnie yuuuung~"
"Itu kalena ajumma dan ajucci uda dewaca Kyu! Kau maci belum bole melakukannya!"
"Campe kapan, Minnie yung?"
"Campe kau belumul 25 taun lebi mungkin…"
Kyuhyun menghentakkan kakinya keras-keras, tanda ia tidak terima. "Lama kali yung! Kyu kan maunya cekalang!" Protesnya lalu memeluk tubuh mungil Sungmin lagi, "Kalo gitu, Minnie yung ga bakal Kyu maafin campe ntal kita belumul 25 taun lebi!"
Sungmin tersentak dan mendorong tubuh Kyuhyun menjauh darinya, "Tidak bole, Kyu! Kata Ciwon, Tu(h)an ga cuka kalo ada olang yang caling belmucuan! Ga baik!"
"Kita ga mucuan Minnie yung! Kyu cuma ga mau maafin Minnie yung, campe kita belumul 25 taunan!"
"Cama aja, Kyu!"
"Beda, Minnie yung!"
"Pokonya Kyu aluc maafin Minnie cekalang!"
"Gamau!"
"Maafin, kalo engga Minnie pelgi dali luma Kyu!"
Kyuhyun tersentak kaget mendengar ancaman yang terlontar keluar dari bibir mungil Sungmin. Ia menggelengkan kepalanya dan menggenggam tangan kecil Sungmin lalu melarangnya untuk pergi jauh dari dirinya. "I-iya de… Minnie yung ku maafin…" Ralatnya dan menatap Sungmin dengan mata yang mulai berair, "Tapi Minnie yung jangan tinggalin Kyu cendili lagi!"
Sungmin tersenyum ceria. Ia mengulurkan tangan kanannya dan mengelus sayang rambut ikal Kyuhyun, "Ne, Minnie janji. Kalo ada kecempatan libulan lagi, Minnie bakal abicin waktu beldua ama Kyu aja ^^" Ucapnya serius. "Cekalang Kyu pake celana ama baju ya! Minnie bawakan banyak labu dali kampung Minnie di Jepang ^^"
Kyu mengangguk dan berlari semangat ke arah lemari pakaiannya. Ia mengambil underwear, celana santai dan baju bermotif polkadot miliknya, lalu menyerahkan pada Sungmin. "Pakein~ Kyu macih belum bica pake baju cendili…"
Sungmin terkekeh senang. Sebelum ia memakaikan Kyuhyun pakaian dalamnya, ia mengeringkan terlebih dulu badan Kyuhyun dengan handuk berwarna biru yang berada tak jauh dari posisi mereka berada.
Kyuhyun mengangkat kedua tangannya ke atas—mempermudah Sungmin untuk mengeringkan badannya. Dan berbisik pelan tepat di cuping telinga Sungmin berada, "Minnie yung! Kyu janji, kalo uda becal nanti—kalo Kyu uda bica makein baju buat olang lain. Olang peltama yang akan Kyu pakekan baju adalah Minnie yung!" Ucapnya dengan amat sangat serius. Membuat Sungmin yang begitu serius menghanduki Kyuhyun, hanya tersenyum sekilas tak menanggapi.
TBC/END
Ige mwoya?
Huwah! Maafkan aku readers, udah buat ff lagi
Cuma pengen ganti suasana sih… hehehe…
Anehkah? Kecepetan kah? Tidak jelas kah?
Tolong di Review yah~
Tapi, sebelumnya, aku mau tanya pendapat kalian.
Gimana kalo ff Empty Ears bakal ku hentikan, dan di ganti dengan ff ini?
Pemain cast-nya dan jalan ceritanya mungkin sedikit sama~
Big Love, sama readers-ku yang mau meluangkan waktu kalian untuk me-review~ ff ini, dan me-review ff Empty Ears-ku chap ke-4 :*
