Xiumin nemplok di tembok, Kris kejedot jendela, Suho nyemplung di kolam renangnya, dahsyatnya kkaebsong Baekhyun, tabung gas Chanyeol meledak, masakan D.o gosong, lengkingan Chen, pikunnya Lay, jurus wushunya Tao dan Kai kesetrum, lho.. mana Sehun? Dia gentayangan haha.

.

.

EXO

(Cast : All Members)

.

.

FF written by May_Angelf

(Warning: Typo. Bahasa tidak jelas. Cerita tidak karuan)

.

.

~Setan Facebook~

Sehun duduk termenung di atas atap rumahnya, matanya menerawang jauh, pandangannya sayu dan wajahnya tampak lesu. Tidak hanya lesu tapi ia juga pucat melebihi mayat hidup karena faktanya dia memang mayat yang sudah mati.

Sehun mendesah panjang meratapi betapa malang nasib kehidupan setelah kematiannya. Ia dan orang tuanya sama sama meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat, elit bukan? Sehun takkan terima jika dia mati karena kecelakaan mobil, motor apalagi sepeda karena kurang elit menurutnya.

Seharusnya ia senang karena kehidupan sempurnanya bersama kedua orang tuanya berakhir sempurna bersama kedua orang tuanya pula. Yah.. hidupnya sangat sempurna, terlahir sebagai anak dari pasangan kaya-raya, disayangi kedua orang tuanya, disukai teman-temannya, dikagumi orang-orang disekelilingnya dan diidolakan semua orang di seluruh dunia. Lebay memang, tapi begitulah Sehun menggambarkan kehidupannya.

Begitu pula dengan kematiannya, kematiannya sangat sempurna, meninggal di pelukan kedua orang tuanya dan bersama mereka tentunya, ditangisi teman-temannya dan selalu dikenang orang-orang di sekelilingnya. Bahkan pesta kematiannya di gelar oleh banyak orang di seluruh dunia dengan megahnya (oke ini ngaco dan makin lebay -_-)

Tapi tidak dengan kehidupan setelah kematiannya, impiannya untuk bahagia di surga bersama kedua orang tuanya sirna sudah. Kedua orang tuanya sudah terlebih dahulu sampai di surga, sedangkan dia terombang-ambing di dunia hanya karna satu urusan yang belum selesai.

"Malangnya aku," lirih Sehun, terdengar sangat memprihatinkan.

"Batal ke surga hanya karna facebook? Konyol sekali," umpatnya pada diri sendiri.

Dia ingat dia punya akun facebook yang sangat populer, di jejaring sosial tersebut dia cukup terkenal sehingga banyak orang yang mengikutinya dan menanti status updatenya. Di akun tersebut dia sering mengupdate status atau hanya sekedar berbagi foto untuk mencari perhatian teman-temannya, dan di sinilah letak masalahnya, terdapat banyak sekali status atau foto yang telah Sehun posting mengandung dosa, seperti umpatan saat ia merasa kesal, atau foto-foto yang ia anggap lelucon namun ternyata masuk dalam kategori foto berdosa, seperti fotonya yang sedang menunggang kucing. "Itu penganiayaan terhadap hewan." Malaikat berkata padanya, begitu pula foto Sehun yang sedang mencium harimau. "Harimau itu tidak suka dicium oleh mu, itu pemaksaan namanya." Sehun masih ingat penjelasan-penjelasan dari malaikat yang memisahkannya dari kedua orang tuanya mengenai setiap update'an Sehun di facebook.

Karena facebook Sehun tetap aktif walaupun Sehun sudah meninggal, maka dosanya pun takkan bisa terhapus karena tidak ada yang menghapus atau memperbaiki dosa-dosa Sehun di facebook, apalagi jika status-status tersebut dilihat oleh banyak orang maka bertambah lah dosa Sehun seiring makin banyaknya orang yang melihat facebooknya.

"AKU HARUS BISA." Teriak sehun semangat sambil mengepalkan tangannya ke udara mengagetkan nyamuk-nyamuk yang mengelilinginya.

. . .

Di malam yang sunyi seorang pemuda nampak terengah-engah, nafasnya tak beraturan, tangannya terkepal erat dan otot-ototnya terlihat menonjol seolah ia tengah berada dalam perkelahian.

"Aku belum kalah," teriaknya kemudian, dengan semangat yang membara ia melayangkan tinjunya.

"Hiyaaa Ciaaaat Ciaaat." (Apa ini_-)

Bugh bUgh dUk trAng pRang BraKkakAkaK

Teeet teeet teeet GAME OVER teeet teeet teeet teet GAME OVER teeet teeet teeet

Dia sedang main game online rupanya, tinjuan jempolnya pada tombol-tombol yang ia tekan tidak mampu memenangkan game yang ia mainkan. Ia menggeram kesal menatap layar dengan tulisan GAME OVER super besar yang terus berkedip kedip seolah menghina kekalahannya.

"Huft, daripada main game kalah terus, Mendingan maen facebook," ucapnya.

Tak lama kemudian dia membuka facebooknya dan mendapati sebuah status yang cukup aneh berada paling atas di beranda facebooknya.

Prince Oh Sehun

"Siapapun tolong aku, aku ingin cepat ke surga bersama kedua orang tuaku."

Jong in mengernyitkan alisnya heran. "Apa apaan orang ini?" ucapnya pada diri sendiri.

Karna penasaran Jong in pun mengklik akun tersebut dan menelusuri setiap informasi yang ditunjukan pemilik akun facebook tersebut.

"Statusnya sama semua, apa pemilik akun ini sudah gila."

"Tapi fotonya cakep-cakep, lumayan nih buat gue kecengin."

Jong in pun akhirnya mengomentari salah satu status yang ia baca. "Ada yang bisa aku bantu manis?" tulisnya pada kolom komentar.

"ADA! ADA BANGET!" Teriak Sehun semangat, gak woles banget dia, Sehun tiba-tiba nongol dan loncat-loncat gak jelas saking senengnya karena ada yang mau membantunya, sedangkan Jong in yang kaget mendengar suara asing di belakangnya tiba-tiba merinding dan perlahan-lahan menengok horor.

"Si..siapa kau?" tanya Jong in terbata-bata.

"Aku Oh Sehun, tolong bantu aku menutup akun facebookku yah please," ucap Sehun ala anak tk sambil mengeluarkan aegyonya.

"Setaaaaaaaaaaaaaaaaaan," teriak Jong in, ia langsung berdiri bermaksud untuk lari, tapi sial kakinya tersangkut kabel-kabel yang terhubung dari stop kontak ke pc'nya dan... Bruuuk Drrrrrrt Drrrrrrt.

Sehun lagi-lagi harus menelan kekecewaan, ia berjalan lunglai di tengah jalan tak menghiraukan beberapa kendaraan yang menembus tubuhnya, sungguh ia merasa dirinya sangat malang, mungkin dia adalah hantu termalang yang pernah ada, gagal ke surga hanya karena facebook? Yang benar saja.

Lagi-lagi Sehun mendesah panjang, selama dua bulan terakhir ini sudah 10 orang dia mintai pertolongan, tapi semuanya berakhir tidak sesuai yang ia harapkan.

Xiumin orang pertama, berakhir dengan nemplok di tembok seperti cicak kerasukan Sapiderman sehingga over dosis tenaga membuat tembok yang dipijaknya penyok.

Kris orang kedua, berakhir dengan benjolan di kepalanya karna melewati jendela yang tingginya tidak sepadan dengan badannya, padahal rumah Kris sangat mewah, jendelanya lebar x tinggi tapi tetap tak lebih tinggi dari badannya. "Sebenarnya setinggi apa orang bernama Kris itu." Sehun tak habis pikir.

Suho orang ketiga, berakhir dengan nyemplung di kolam renangnya, dengan tidak elitnya ia berteriak, "Setan, tidak akan bisa mengejarku di dalam air." Dan byur… dia hilang ditelan kolam. "Emang aku lebah apa," ucap Sehun gemas.

Baekhyun orang ke empat, berakhir dengan kkaebsongnya yang membahana sehingga para tetangga mendatanginya membuat Sehun harus segera pergi sebelum meminta tolong padanya.

Chanyeol orang ke lima, berakhir dengan api yang menyembur dari tabung gasnya karna reflek dia melempar Sehun dengan elpiji saking takutnya. "Dia sadis banget," ucap sehun jengkel.

D.o orang ke enam, berakhir dengan omelan bertubi-tubi karena masakannya gosong gara-gara Sehun berbicara terlalu panjang. "Padahal belum dikali lebar." Sehun ngedumel.

Chen orang ke tujuh, berakhir dengan seluruh kaca pecah karna lengkingannya. "Untung aku segera pergi, kalau gak telingaku bisa ikutan pecah." Sehun bersyukur dalam hati.

Lay orang ke delapan, berakhir dengan emosi Sehun yang membuncah karena berkali-kali Sehun jelaskan, berkali-kali pula Lay lupakan. "Dasar pikun," umpat Sehun emosi.

Tao orang ke sembilan, berakhir dengan teparnya Tao karena jurus wushunya tak ada satupun yang mampu menyentuh Sehun. "Haha, panda mau nglawan setan mana bisa menang." Sehun tiba-tiba cekikikan melupakan ratapannya yang seharusnya menyedihkan.

Dan orang terakhir yaitu Jong in, berakhir dengan Jong in yang kesetrum.

Lagi-lagi Sehun menekuk wajahnya menjadi murung, untung dari kesepuluh orang tersebut tidak ada yang kehilangan nyawa, bisa-bisa Sehun malah masuk neraka.

"Siapa lagi yang harus ku mintai tolong." Sehun mulai mewek, matanya berair dan bibirnya bergetar

"Siapapun yang bisa menolongku akan aku ajak dia kesurga." Sehun berikrar pada dirinya sendiri. Tiba-tiba...

Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin

Sehun tidak kaget, hanya terlonjak karena suara klakson yang amat keras yang berasal dari mobil yang berada beberapa centi di depannya.

"WOY KALAU MAU BUNUH DIRI JANGAN DI DEPAN GUE DONG!" teriak seseorang dari dalam mobil.

"KALAU MAU LEWAT, LEWAT AJA DONK!" Sehun balas berteriak.

"LO MAU MATI YA!" Teriakan kembali terdengar dari dalam mobil.

"GUE UDAH MATI, NGAPAIN MATI LAGI, KURANG KERJAAN!" teriak Sehun lagi.

"Eh, kok dia bisa lihat aku sih?" tanya Sehun pada dirinya sendiri.

Sedangkan seseorang dari dalam mobil menyembulkan kepalanya dan menatap sehun heran.

.

.

^TBC^

.

.

Chapter 2

"Lo gimana sih, udah ditolongin bukannya terima kasih malah nusuk gue dari belakang."

"Kalau nusuknya dari depan nanti kamu menghindar."

"Benar-benar terasa di surga."

.

.

Akhirnya TBC juga :D terima kasih untuk semua yang sudah membaca, apalagi review.. makasih banget untuk kalian semua.

.

.

Ini kok chapter duanya berasa gimana gitu -_-? Semoga ada yang pengen tau kelanjutannya #Aamiin

.

.

Sampai jumpa di chapter berikutnya *bow