Berjumpa lagi dengan saya author abal nan galau dalam fict kedua di fandon KnBI yg tertjintah ini QwQ/
Bweh, langsung ajah yeaa~
Untuk apa aku tersenyum?
Untuk apa aku menangis?
Bukankah, semua itu hanya semu?
Hanya untuk menutup kesedihan batin yg sudah terlanjur membekas
Beberapa pemuda tampak berkerumun di sebuah batu nisan. Menaburkan bunga dan memanjatkan doa tulus. Satu dari mereka terlihat menitihkan air mata.
Kuroko no Basket Fict
Disclaimed: Kuroko no Basket milik Fujimaki Tadatoshi-sensei
Genre: Romance/ Angst/ Shonen-Ai
Pairing: KagaKuro
Story by: Hyorikazu
Warning: Ada typo disana sini dan rada OOC
Yups, enjoy!
Tampak seorang pemuda keluar dari bar, membawa sebotol bir yang isinya tinggal setengah. Wajahnya pasi karena terlalu banyak meneguk minuman itu, berjalan sempoyongan sesuka kaki melangkah tanpa tahu arah.
"Yo Kuroko, kau sudah kem—" Pemuda itu menyipitkan mata, melihat dengan lebih teliti lagi.
"Halusinasi? Cih, apalah." Iris darah pemuda itu tertuju pada botol yg ada di tangannya. "Gara-gara kau." Kemudian dia jatuh tersungkur di pinggir jalan, wajahnya terantuk aspal kering. Di bibir bawahnya keluar cairan merah pekat, sedikit robek rupanya. Tetapi dia malah tertidur, mulutnya —juga organnya— terlanjur mati rasa. Dia tidak akan merasa apapun sampai menemukan cahaya menyelusup di kelopak matanya.
Seseorang menolongnya, membuang minuman brengsek itu, lalu membopongnya sampai ke sebuah apartemen.
Esok harinya.
Kagami mengerjap untuk memastikan kehidupannya.
"Doko ka.. Uhuk." Suaranya terdengar serak dan lemas.
"Heh Bakagami sudah bangun. Semalam kau mabuk lagi?" Pemuda pemilik kepala berhiaskan dark blue itu menaruh air mineral di meja sebelah sofa.
"Um.. Arggh." Kagami ingin bangkit, tapi ruangan serasa berputar. Ia memukul-mukul kepala, berharap ruangan —pandangannya— kembali normal. Menyusahkan sekali. Tidak adakah yang mau mengembalikan tata letak ruangan ini supaya diam di tempat dan bukan berputar?
"Hmm. Sepertinya kau butuh olahraga untuk menghilangkan kebiasaan burukmu itu."
Kagami diam, sibuk mengembalikan posisi ruangan itu di matanya. Pemuda pemilik dark blue itu sudah mengenakan setelan polisi lengkap, beserta pin-pin yang menempel di baju bagian dadanya. Terlihat sangat gagah dan sedikit arrogan.
"Besok kita mulai olahraga. Mumpung aku dapat jatah cuti bersama." Ujarnya sembari berjalan ke pintu, meletakkan kedua tangannya di belakang kepala. Meninggalkan si rambut merah darah itu dengan kekosongan.
[Meet]
Pemuda berambut biru cerah turun dari pesawat bersamaan dengan penumpang lainnya yang sudah tidak sabar lagi bertemu saudara mereka.
"Akhirnya aku pulang." Gumam pemuda berambut cerah itu, wajahnya juga cerah secerah matahari meski tidak ada seorang pun yg datang untuk menjemputnya.
Siang ini cuacanya sangat terik, sampai keringat terus mengalir dari wajah berambut dark blue dan wajah lainnya yg berambut merah darah. Jalanan sepi, hanya ada dua orang pemuda yg sedang bermain streetball di lapangan belakang sebuah apartemen. Suara dribbling bola basket mereka terdengar jelas.
"Haha. Kau tidak akan pernah bisa menandingiku Kagami."
"Itu hanya kata-katamu kan, Aomine Daiki?" Pemuda pemilik nama Kagami itu menyeringai meski sebenarnya dia sudah sangat kelelahan.
Sekali, dua kali, tiga kali dia mencoba merebut bola dari tangan seorang polisi —Aomine— tapi tetap saja gagal.
"Sial. Aku tidak pernah latihan lagi!" Gumamnya sembari mencoba mengatur pernafasannya yang sedang morat-marit. Kakinya sudah menunjukkan batas kekuatan yg telah terkuras habis. Entah kenapa dadanya terasa sesak. Sakit.
BRUKKKK
"Kagami?!"
Aomine melepaskan bolanya, menggoyah-goyah kan tubuh besar Kagami.
"Hei Kagami?!" Irama suaranya terdengar keras dan sedikit gemetar, menandakan dia khawatir akan apa yg terjadi.
Angin yg berhembus pelan, menambah panasnya hari.
Seorang pemuda melihat dari balik rerumputan setinggi lutut yg menutupi dasar lapangan itu. Dia masuk lewat celah kawat yg terbuka cukup lebar. Mendatangi dua pemuda itu.
Pemilik iris biru langit itu sedikit memiringkan kepalanya, menyaksikan dengan seksama dua pemuda yang ada di depannya itu. Ah.
"Aomine-kun? apa yg terjadi?"
[Tired]
Kagami merasakan berada di tanah lapang yg luas bertabur cahaya. Dia mencoba membuka matanya perlahan, ada dua sosok lelaki yang seumuran dengannya.
'Mereka tertawa. Bukan. Takut? tapi kenapa?' Kagami bertanya-tanya dalam hati. Telinganya tidak mendengar apapun, badannya serasa dibebani almari besar. Kaku.
'Aku.. lelah..' Mata kagami terpejam.
.
Terdengar gemuruh orang berlalu lalang membawa tas, kantong plastik makanan ataupun keranjang buah. Dan tentunya, bau obat yg menyengat. Ruangan yang seluruhnya berhiaskan warna putih bersih, untung tirainya berwarna biru muda. Menyambut setiap orang yang ingin memasukinya.
"Kagami-kun, kau sudah sadar?" Pemuda berambut biru langit itu terlihat begitu lega.
"K-Kuroko? S-se-sejak kapan kau datang?" Suaranya terdengar dipaksakan, dan tergagap shock dengan jarum infus yg menancap lega di lengannya dia memaksakan diri untuk duduk.
"Hati-hati Kagami-kun, kondisimu masih lemah. Jam 10 aku sampai. Burger kesukaanmu di meja."
"Sankyuu.. Ao, dimana Aomine?" Kagami memandang sekeliling tetapi tidak menemukan yg dicari. Kuroko menunduk, mengarahkan tangannya ke kolong kasur. Terdengar suara dengkuran hebat nan kelelahan. Kagami tersenyum simpul, merasa bersalah telah melibatkan kedua temannya.
Kagami merasakan ada yg kurang beres dengan tubuhnya, cepat lelah. 'Ah, mungkin karena sudah lama tidak bermain basket dengan Aomine' pikirnya singkat. Tapi dia melihat guratan cemas di mata Kuroko, meskipun wajahnya tetap dingin dan datar, tetapi tidak biasanya dia seperti itu. Kagami mengurungkan diri untuk bertanya.
"Karudiomiopati?" Ulang pemuda beriris biru langit yang kurang fasih berbahasa Inggris.
"Benar, cardiomiopathy. Salah satu penyakit jantung yg cukup berbahaya. Penyebabnya adalah minuman beralkohol. Sehingga detak jantungnya melambat, efeknya menjadi cepat lelah, dan juga sesak nafas."
"Apa itu bisa disembuhkan?"
"Ya. Mungkin berhenti minum minuman beralkohol, teratur minum obat ditambah asumsi gizi yang cukup bisa menyembuhkannya. Bila penyakit ini bertambah parah, akan menyebabkan gagal jantung dan kematian."
.
"Apa katamu Tetsu?! Kau yakin?!"
"Itu yg dokter bilang. Sejak kapan Kagami-kun seperti itu?"
"Sepertinya— sejak kau ke Amerika."
.
Kagami berdiri di balkon apartemennya di lantai 3, bersandar pada pembatas besi silver yang mengkilap. Melihat bintang yg bersinar redup tetapi mereka tetap berusaha menampakkan cahaya tembusan dari sang surya.
"Akhirnya kau kembali Kuroko." Seberkas senyum nampak di wajahnya yang kian tirus itu. Tirus? Ya. Kagami jarang makan, waktunya lebih banyak dihabiskan untuk menenggak alkohol lalu pingsan beberapa jam.
Di apartemen lain, Kuroko selesai ganti pakaian, pergi ke toilet untuk cuci muka. Dilihatnya seorang pemuda yg wajahnya nampak kelelahan, lalu dia menggosok gigi.
'Kagami-kun' Gumamnya dalam hati.
Kuroko tengah bersiap untuk tidur, berbaring di kasur empuknya. Berdoa terlebih dahulu dan mengucap terima kasih atas semua yang diberikan Tuhan seharian ini, kemudian mulai memejamkan mata.
[Dream]
"Kagami-kun, aku berjanji akan menjadikanmu pemain nomer satu di Jepang"
Yang bersangkutan hanya tersenyum tulus. Mendekatinya, mengusap kepalanya perlahan sambil sedikit membungkuk supaya tinggi mereka sejajar.
"Kau tahu Kuroko, bila aku menjadi yg terhebat nanti, akan kutunjukkan pada dunia bahwa kau lah yg lebih patut untuk di ekspose media." ujar Kagami sambil melontarkan senyuman lebar penuh unjuk gigi andalannya.
"Tidak perlu Kagami-kun, dapat berada disampingmu saja aku sudah sangat senang"
.
"Aku janji akan selalu bersamamu"
.
[Wish]
Hari terasa sangat sepi bagi Kagami. Semenjak kejadian itu Aomine tidak mau menemaninya bermain basket. Alasannya dia sibuk sekali mengurus kasus-kasus kriminal yang telah merebak di Tokyo dan harus segera dibereskan.
Sebenarnya Aomine melanjutkan di sekolah kepolisian, dan dia telah menjadi seorang polisi. Kagami telah lulus dari sekolah pemadam kebakaran, tapi dia belum bekerja. Sedangkan Kuroko menjadi guru bantu di TK saudara nya di Amerika. Entah kenapa dia ingin sekali menjadi guru TK meskipun harus meninggalkan teman-teman baiknya.
Musim panas adalah hari libur bagi semua, tidak peduli murid TK, murid universitas maupun pegawai kantoran.
Kagami keluar untuk jalan-jalan, duduk di ayunan taman sambil menyaksikan sakura yg berguguran. Pijakannya penuh dengan warna merah muda. Ah, bunga sakura memang bisa menghangatkan siapa saja yang menyaksikannya.
Kagami sekarang seperti bunga sakura itu. Setelah lebat dengan warna merah muda, kemudian berguguran, kembali menjadi ranting yg gersang dan rapuh.
Tak ada yg perlu ditanyakan, pada akhirnya semua hal yang ditutup-tutupi akan terlihat ke permukaan juga kan? Kagami mengerti penyakitnya, sebenarnya Kuroko memang sengaja menaruh hasil ronsennya di bawah kolong kasur setelah adu mulut hebat dengan Aomine. Yah, mau bagaimana lagi, bila dia tidak tahu apa yang terjadi, dia juga tidak akan bisa melakukan tindakan yang tepat.
Soal bir?.. itu kan hanya di minum saat dia sedang bermasalah saja.
Ah, Kagami memang tipikal orang yang berpikiran instan. Tapi tetap saja membawa petaka karena nalarnya yang pendek itu. Setiap hari Kagami selalu bermasalah dengan otaknya, singkatnya dia meminum alkohol juga setiap hari. Entah kenapa juga Kagami memilih alkohol sebagai pelarian. Ya pelarian.
Masalah tidak dapat diselesaikan dengan yang namanya alkohol, tetapi masalah hanya dapat diselesaikan dengan yang namanya berusaha. Isn't it?
Kagami terbawa suasana, dia begitu merindukan sosok yang disayanginya. Tak terasa hampir dua tahun mereka terpisah dengan takdir. Sekarang mereka kembali, akankah takdir memisahkan mereka lagi untuk yang kedua kalinya?
Kagami memejamkan mata, mengucap beberapa permohonan dalam hati dan disaksikan oleh bunga sakura yg berguguran.
Suatu saat mungkin aku akan meninggalkan kalian, jangan ada yg menangis
Apapun yang terjadi, tetaplah tersenyum
Itu akan membuat tidurku lebih tenang..
Untuk Kuroko,
Aku akan selalu berada di dekatmu..
#To be Continued
lalalala~ ketemu lagi dengan saya author nubi yang abal bin geje,
gomenne kalo ada kesalahan yg terkapar(?)disana-sini X'D
ohohoh.. ini udah saya edit, maaf post ini mengalami kesalahan teknis kemarin, mohon dibuang /salah/ dimaklumi. saya hanya manusia biasa pak m(_ _)m
aaku bukanlah spidermen~ #nyanyi#ditimpukin
yak, if you like or not. Please review~ :3 #kittyeyesnojutsu
