"Mau loe apa sih?" teriak seorang perempuan berambut pink.
"Mau gue? Banyak tuh!" jawab seorang laki-laki berambut kuning dengan santai. Perempuan itu memandang anak laki-laki di sampingnya dengan tatapan ingin membunuh.
"Apa liat-liat?" kata anak laki-laki itu dengan nyolot.
"Loe itu..." kata anak perempuan tadi terputus karena ada seorang obaa-san yang memanggil mereka berdua.
"Konochiwa, kalian berdua!" panggil obaa-san itu. Mereka berdua menengok.
"Konichiwa yo, obaa-san!" jawab mereka berdua dengan kompak sambil tersenyum.
"Maukah kalian berdua memakai cincin ini?" tanya obaa-san sambil memberikan dua buah cincin berwarna biru dan pink.
"Boleh!" jawab mereka kompak lagi sambil mengambil cincin itu, lalu memakainya. Obaa-san itu pergi setelah mereka memakai cincin tadi, lalu mereka berdua juga melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Naruto Namikaze dan Sakura Haruno. Mereka adalah teman sejak kecil ( bahkan dari mereka baru lahir ) yang tidak pernah akur ntah karena apa. Rumah mereka bersebelahan, bahkan kamar mereka saling menghadap.
"Dasar forehead!" kata Naruto saat tiba di depan rumah.
"Yeah... dasar dobe!" kata Sakura saat di depan rumah juga. Ya, mereka baru berhenti adu mulut kalo mereka udah di depan rumah. Sepanjang perjalanan, mereka pasti selalu berantem. Dan mungkin pertengkaran mereka semakin menjadi-jadi saat pagi tiba.
Time skip, saat pagi tiba.
_Di kamar Naruto_
KRRIIIIIINNNNGGGGG...
Sebuah alarm berbunyi, berusaha mebangunkan si pemilik.
"Hoaaaeeemmm..." si pemilik terbangun dan mematikan alarm tadi. Dia melihat sekelilingnya. Lho? kenapa kamar gue jadi berantakan gini ya? Kata dia dalam hati. Dia melihat ke sebuah cermin, terlihat seorang laki-laki berambut kuning. Lho? kenapa muka gue jadi... katanya terhenti.
_Di kamar Sakura_
KRRRIIIINNNGGGG!
Alarm berbunyi berusaha membangunkan pemiliknya.
"Berisik!" teriak anak itu sambil membanting alarm yang ga berdosa tadi. Lho? suara gue kenapa... katanya terhenti. Dia melihat sekelilingnya. Sejak kapan kamar gue jadi warna pink? Katanya dalam hati. Dia melihat ke sebuah cermin yang ada di depannya, terlihat seorang perempuan dengan rambut pink. Gue kenapa jadi... katanya terhenti.
"KYAAAAAAAA!" sebuah teriakan yang sangat keras terdengar dari dua rumah yang bersebelahan itu.
_It's not me!_
SeiNa's present
Desclaimer: Naruto it's Masashi Kishimoto
Genre: Humor/ Friendship/ Mystery
Summary: Apa jadinya jika Naruto terjebak di tubuh Sakura, dan Sakura terjebak di tubuh Naruto?
Warning: OOC, Gaje, Penuh hayalan yang ga mungkin, Ga masuk akal, AU, Lebay. Ga suka, silakan pergi dari fic ini!
_Chap 1_
_Di kamar Naruto_
"Dou shimashita ka, Naruto?" tanya seorang perempuan berambut merah, Kushina.
"Tante?" kata Naruto dengan bingung.
"Tante? Kamu manggil aku tante? Tidak sopan! Aku ini okaa-san mu!" kata Kushina sambil berjalan mendekati naruto.
"Rasakan ini!" kata Kushina sambil menjitak kepala Naruto.
BLETAK!
DZING!
"Aduuuuhh..." kata Naruto sambil memegangi kepalanya. Kenapa gue jadi Naruto? Gue kan Sakura! Kenapa jadi kaya gini? Kata Naruto dalam hati.
"Iya, ampun!" kata Naruto sedikit keras.
"Ya udah, cepet kamu siap-siap ke sekolah!" kata Kushina sambil pergi meninggalkan Naruto sendiri. Naruto berjalan ke depan cermin, yang terlihat adalah bayangan Naruto bukan dirinya. Kenapa gue ada di badan Naruto ya? Tanya Naruto dalam hati. Saat mengangkat tangannya, tanpa sengaja pandangan matanya mengarah ke cincin yang ada di jarinya. Cincin itu berwarna pink. Sejak kapan Naruto pake cincin pink? Jangan-jangan... kata Naruto terhenti.
_Di kamar Sakura_
BRAAK!
Sebuah tendangan dengan indah mendarat di pintu kamar Sakura.
"Kenapa pagi-pagi sudah berteriak, Sakura?" tanya Tsunade dengan keras.
"Ta-tante Tsunade?" kata Sakura gugup.
"Tante? Rasakan ini!" kata Tsunade sambil menjitak kepala Sakura.
BLETAK!
DHUUAK!
"Aku ini oka-saan mu tau!" kata Tsunade tanpa menghentikan jitakannya.
"Iye, mangap! Udah dong!" kata Sakura sedikit teriak.
"Ya udah, kamu cepet siap-siap!" kata Tsunade sambil keluar kamar. Kenapa gue jadi Sakura ya? Tanya Sakura dalam hati. Sakura berjalan ke arah kamar mandi yang ada di kamarnya. Eh, gue jadi Sakura ya? Berarti... kata Sakura terhenti di dalam hati.
"Sakuraaaaa..." sebuah teriakan yang sangat kencang memanggilnya. Ini kan suara gue! Kata Sakura dalam hati. Dengan cepat, Sakura berlari ke arah jendela kamarnya, jendela itu langsung mengarah ke jendela kamar Naruto.
"Kenape?" kata Sakura sedikit keras.
"Jangan macem-macem ama badan gue ya!" kata naruto sambil mengepalkan tangannya.
"Yeah... siapa juga yang mau macem-macem? Yang ada loe, jangan macem-macem ama badan gue!" kata Sakura.
"Lah? Kok gue? Biasanya kan loe yang suka omes!" kata naruto.
"Lho? omes bilang omes! Udah, gue mau mandi dulu!" kata Sakura sambil pergi menjauh.
"Apa? mandi? Jangan macem-macem loe!" kata Naruto dengan meluap-luap.
"Yeah... loe mau badan loe bau gara-gara ga pernah mandi?" tanya Sakura sambil membalikkan badannya mengarah ke Naruto.
"Ga lah!" kata Naruto yakin.
"Ya udah, ga usah bawel deh!" kata Sakura sambil menutup jendelanya.
_Naruto's POV_
Ih, nyolot banget sih itu anak! Awas aja kalo ampe macem-macem! Tapi, ada benernya juga sih, kan ga mungkin dia ga mandi ampe berhari-hari dan itu bisa bikin badan gue bau! Ya udah, pasrah aja deh gue! Tapi, gue masih bingung kenapa gue bisa tukeran badan ama Naruto ya? Pokoknya, gue harus cepet-cepet nemuin jalan keluarnya! Dengan cepat, gue langsung mandi. Setelah itu, gue nyiapin buku-buku pelajaran ( Naruto yang asli belom nyiapin pelajaran dari tadi malem, kalo gue sih udah ). Buku-buku pelajaran bener-bener berantakan. Dasar anak laki-laki! Kamarnya ini berantakan banget! Pulang sekolah ntar, gue bakal beresin ini kamar!
"Naruto!" terdengar panggilan dari okaa-san.
"Ya, kaa-san!" jawab gue singkat.
"Makanannya udah siap!" kata kaa-san.
"Iya!" kata gue sambil keluar kamar.
_Sakura's POV_
GLEK!
Gue berhasil nelen ludah gara-gara ngeliat seragam sekolah yang harus gue pake. Masa iya gue pake rok? Tangan gue terus memegang pakaian yang paling gue ga suka itu.
CLING!
Tiba-tiba sebuah lampu keluar dari kepala gue, tanda gue lagi punya ide bagus. Gimana kalo gue pake celana olahraga, terus baru deh pake rok itu! Ahahahaha... gue emang jenius! Setelah pake seragam, gue langsung nyiapin buku. Tapi ternyata Sakura yang asli udah nyiapin itu, malah semua pe-er udah di kerjain. Ga kaya gue yang sukanya copas pe-er Sasuke.
"Sakuraaa..." suara kaa-san terdengar memanggil.
"Ya?" jawab gue ato tanya gue dengan singkat, jelas, padat.
"Cepet keluar, sarapannya udah siap!" jawab kaa-san
"Iya!" gue langsung keluar saat denger jawaban dari kaa-san.
TING TONG!
Bunyi suara bell bikin gue berenti makan.
"Sakura, buka pintunya!" kata kaa-san. Gue langsung berjalan ke arah pintu. Siapa sih pagi-pagi udah dateng ke rumah orang?
CKLEK!
Seorang laki-laki dengan rambut kuning jabrik berdiri di depan pintu.
"Ngapain loe ke sini?" tanya gue dengan jutek.
"Gue Cuma mau berangkat bareng loe! Ga boleh ya?" kata Naruto dengan nyolot.
"Siapa, Sakura?" tanya kaa-san.
"Naruto!" jawab gue dengan sedikit keras.
"Suruh masuk dong!" kata kaa-san. Apa? suruh masuk ni setan? Yang ada gue ga bakal bisa makan dengan tenang.
"Gue sebenernya ga mau berangkat ama loe, tapi ada yang harus gue kasih tau ke loe!" kata Naruto dengan tampang serius.
"Paan?" tanya gue penasaran.
"Tentang kenapa kita bisa tukeran badan!" kata Naruto dengan berbisik.
DEG!
Gila! Ini anak bener-bener pinter! Gue aja ga tau kenapa bisa ketuker!
_Normal POV_
Sakura dan Naruto berjalan ke arah sekolah dengan pelan. Wajah mereka terlihat serius.
"Cepet kasih tau!" kata Sakura dengan keras.
"Loe bener-bener ga nyadar ya?" tanya Naruto.
"Nyadar apa?" tanya Sakura balik.
"Cincin!" kata naruto sambil nunjukin cincin yang di pakenya.
"Itu cincin dari obaa-san yang kemaren kan?" kata Sakura dengan muka bingung.
"Ya, loe liat warnanya!" kata Naruto mulai kesal.
"Pink! Terus?" tanya Sakura.
"Aduuhhh... loe tuh lola banget sih! Apa mungkin seorang Naruto pake cincin warna pink?" kata Naruto kehilangan kesabarannya.
"Ya ga mungkin lah! Gila aje loe!" kata Sakura.
"Nah, itu yang bikin gue bingung! Setau gue, Naruto ngambil warna biru dan Sakura ngambil warna pink. Tapi, kenapa jadi Naruto yang warna pink dan Sakura yang warna biru?" kata Naruto sambil melihat cincin itu.
"Jangan-jangan kita ketuker gara-gara cincin ini?" tanya Sakura dengan keras.
"Ya emang itu maksud gue!" kata Naruto kesel.
"Ya udah, kita tuker aja cincinnya biar kita balik!" kata Sakura. Setelah itu, dia berusaha melepaskan cincin itu.
"Bisa ga?" tanya Naruto.
"Kok ga bisa di lepas ya?" kata Sakura dengan wajah takut.
"Meneketehe?" kata Naruto sambil pergi meninggalkan Sakura sendiri. Tanpa terasa, mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah. Saat tiba di depan kelas, semua mata tertuju pada Sakura. Sakura yang merasa di perhatikan langsung nanya.
"Kenapa?" tanya Sakura kebingungan.
"Sejak kapan loe pake rok kaya gitu?" tanya Ino sambil nunjuk rok yang di pake Sakura dengan celana olahraga di dalamnya. Naruto yang baru aja mau duduk langsung balik badan ke arah Sakura. Ya ampun! sumpah demi seribu laki-laki ganteng, Naruto bodoh banget! Kata Naruto dalam hati. Naruto melihat Sakura dengan tatapan sinis, Sakura yang menyadari itu Cuma nyengir gaje.
"Oh, gue sengaja pake celana olahraga, biar bisa ngangkang! Hehe..." kata Sakura sambil nyengir. Semua yang ngedenger jawaban Sakura langsung sweatdrop.
"Si Sakura kenapa?" tanya Sasuke ke Naruto.
"Ntahlah! Dasar dobe!" kata Naruto sambil duduk di bangkunya.
"Bukannya yang dobe itu loe ya?" kata Sasuke sambil nunjuk Naruto.
"Oh, iya! Hehe..." kata Naruto sambil nyengir gaje.
"Nih! Loe pasti belom ngerjain pe-er kan?" kata Sasuke sambil ngasih Naruto sebuah buku.
"Ga! Gue mau ngerjain ni pe-er sendiri!" kata Naruto sambil ngebalikin buku Sasuke.
"Serius loe mau ngerjain sendiri?" tanya Sasuke sambil ngedeketin mukanya ke muka Naruto.
"I-iya!" jawab Naruto dengan muka memerah semerah orang yang abis di gamparin. Sasuke... sumpah loe ganteng banget! Kata Sakura yang ada di tubuh Naruto. Sasuke tersenyum mendengar jawaban Naruto.
"Kyaaaa... Naruto! Gue bangga banget ama loe!" kata Sasuke sambil meluk Naruto.
"Sa-sasuke... gue ga bisa napas!" kata Naruto sambil berusaha ngelepas pelukannya Sasuke ( padahal sebenernya Sakura yang ada di badan Naruto seneng banget di peluk ama Sasuke! ).
"Gomennasai!" kata Sasuke sambil ngelepas pelukannya. Napas Naruto ngosh-ngoshan. Gila! Kalo di peluk Sasuke terus tiap hari, gue mau jadi Naruto terus! Kata Sakura yang ada di tubuh Naruto dalam hati.
_To be continued_
Nyahahahhaha... ceritanya pasti gaje banget! Gomen ya kalo ceritanya ngebingungin ( aku aja yang bikin bingung =_=" ) ya udah, kalian mau meninggalkan review kan? Review kalian berguna banget buat fic ini. Key!
