【Summary : Jungkook hanyalah bocah gelandangan 14 tahun yang kala itu kelaparan sehingga terpaksa mencuri roti. Tapi sayangnya sang tuan rumah mengetahui aksi pencuriannya.】
.
.
.
A VKook Story
by
BaeKiyudh26
Yatim piatu. Dibesarkan selama 13 tahun pada sebuah panti asuhan. Namanya Jeon Jungkook. Bocah laki-laki dengan gigi kelinci dan pipi chubby menggemaskan yang sangat disayangi oleh ibu panti.
Kala itu, ia melihat banyak teman-teman nya yang mendapat orang tua angkat. Tetapi mengapa tidak ada yang mau meliriknya barang sedetik pun? . Jungkook iri.
Dari hari ke hari. Jungkook semakin muak menjalani hidup di dalam sebuah panti asuhan membosankan yang bahkan hampir setiap hari mendapat jatah makanan cukup sedikit karena harus berbagi dengan anak panti lain. Hanya ketika ada seorang dermawan yang memberi sumbangan, maka mereka -termasuk Jungkook, bisa mendapat jatah makanan lebih banyak dari biasanya.
Tepat ketika Jungkook menginjak usia 13 tahun. Ia memutuskan untuk kabur dari panti. Sebelum itu, ia menulis surat manis untuk salah seorang ibu panti yang sangat menyayangi nya.
Jungkook menyesal.
Sangat menyesal.
Hari itu. Dia berjalan tak tentu arah pasca acara kabur nya, menelusuri jalan yang bahkan entah dia tidak tau dimana.
Keberuntungan datang menghampiri anak manis itu. Tepat ketika ia jongkok menangis di trotoar. Seorang paman tambun baik hati mengulurkan tangan untuk nya dan membawa nya ke sebuah kedai makanan. Tentu saja Jungkook senang, apalagi paman itu berjanji memperbolehkan Jungkook untuk tinggal bersama nya dengan syarat harus membantu paman tersebut.
Jungkook menyetujui nya tanpa curiga sedikitpun.
Ternyata semua angan indah itu hanya imajinasi sesaat. Laki-laki tambun itu tidak seperti yang dinilai nya ketika dengan baik hati mengulurkan tangan mengembalikan semangat hidupnya.
Nyatanya pria itu justru membawa Jungkook ke tempat di mana banyak sekali anak seusia nya, bahkan mungkin lebih muda darinya. Untuk mengemis, menjadi seorang pengamen.
Ternyata itu yang dimaksud syarat dari si paman tambun baik hati.
Jungkook tidak bisa berkutik. Saat ia akan kabur melarikan diri. Pria itu menodongkan pistol ke arah nya dan langsung membuat Jungkook mati kutu di tempat.
Mau tidak mau Jungkook harus menjadi seperti apa yang diinginkan pria tersebut.
Seharusnya dia tidak kabur dari panti.
Seharusnya dia bersyukur bisa mendapat tempat tinggal di panti bersama orang-orang yang menyayangi nya.
Mulai saat itu, hari-hari nya dihabiskan dengan mengemis di jalanan. Melawan teriknya matahari siang demi mendapatkan upah sesuai dengan yang diinginkan pria tambun tersebut.
Jika ia tidak mendapat upah yang mencukupi. Maka ia akan menerima beberapa cambukan di punggung menggunakan sabuk atau hanger. Itu semakin parah apabila keadaan majikannya sedang mabuk. Dia bisa menghajar Jungkook dengan membabi buta.
365 hari ia menjalani hari-hari sebagai seorang pengemis.
Suatu ketika, Jungkook lapar. Sangat lapar karena sudah 2 hari dia tidak makan, salah satu bentuk hukuman akibat tidak mendapat upah yang mencukupi.
Nekad.
Hari itu, Jungkook ingin bebas. Dia tidak ingin kembali ke rumah -coret- lebih tepatnya seperti gudang mirip kandang hewan tempat anak-anak seusia nya dipekerjakan sebagai pengemis.
Maka saat tugas mengemis nya hari itu dimulai. Jungkook justru lari. Lari. Lari dan lari semampu ia bisa. Sejauh ia bisa. Tidak mempedulikan arah dan tujuan. Yang dipikirkan hanyalah bagaimana cara nya ia bisa kabur.
Langkahnya melemas seiring matahari mulai tenggelam.
Lapar.
Haus.
Letih.
Pakaian nya basah akan keringat. Bibirnya kering pecah-pecah karena haus. Kaki nya lecet dan bergetar karena terlalu lelah berlari.
Hari semakin malam.
Jungkook terduduk lemas di depan teras sebuah toko yang sudah tutup.
Ia memegang perutnya yang sungguh terasa lapar.
Apa dia harus mengais tong sampah dan mencari apakah masih ada makanan yang layak?
Itu menjijikkan.
Jungkook mengedarkan pandang.
Mencari sesuatu yang sekira nya bisa dikonsumsi.
Lalu matanya terpaku pada sebuah rumah mewah tingkat 2 dengan salah satu jendela lantai bawah yang terbuka.
Lantas Jungkook mengambil kesimpulan.
"Pasti di sana ada makanan."
Kaki-kaki kecil nya mulai memaksa untuk berdiri. Ia berjalan pelan mendekati bangunan mewah itu. Hanya beberapa meter saja.
Kepala nya mendongak menatap pagar warna emas mewah yang menjadi penghalang untuk masuk ke dalam rumah.
Jungkook memberanikan diri. Terpaksa karena lapar. Dia memanjat pagar itu. Sedikit demi sedikit. Hingga ia berhasil memasuki halaman rumah.
Dia berjalan menuju bagian jendela terbuka itu. Menggapai dinding. Lalu meloncat masuk dengan sukses.
Hal pertama yang Jungkook lihat adalah tempat tidur ukuran king size yang terlihat sangat empuk.
Interior rumah nya mewah.
Sangat menujukkan jika si pemilik rumah ini adalah orang dengan ekonomi atas.
Jungkook menggelangkan kepala. Menghilangkan pikiran bagaimana jika seumpama dia tidur di sana. Dia berusaha fokus pada tujuan awalnya yaitu makanan. Dia sadar jika sedang melakukan sebuah aksi pencurian. Maka dari itu dia haru cepat menyelesaikan ini dan berlari kabur dari jendela.
Di sebrang sana. Di dalam kamar luas ini. Di dekat TV itu ada kulkas mini berwarna merah. Jungkook mengendap lalu membuka isi kulkas itu.
Ada satu botol susu.
Dan sebuah roti juga beberapa buah. Jungkook menganga takjub. Terlalu lapar. Dia cepat-cepat mengambil susu dan roti. Lalu berbalik untuk segera kabur. Namun-
"Apa yang kau laukan di sini bocah pencuri?"
TBC
Lanjut? :") Yes or No?
Ajege gajelas banget aku bikin cerita kek gini :v uri Jungkookie jadi gelandangan.g
