Title : Mianhae..

Pairing : KyuMin

Genre : Angst, Romance, Fluff

Author : Silverwook

Length : Twoshoot [Shoot 1]

Backsong : In My Dream - SJ

[1]

~Minnie Hurts~

[author pov]

"ARGH!"

Sungmin melempar ponselnya. Tapi tak lama kemudian diambilnya kembali ponsel yang telah ia lempar ke tempat tidur itu. dia terlihat ragu. Suasana hatinya saat ini benar-benar galau.

"Apa yang harus kulakukan?"

Sudah puluhan kali ia melontarkan kalimat yang sama, namun keputusan tak juga diambilnya. Dia terlihat frustasi, takut, bingung, cemas.., semua bercampur menjadi satu. Hanya ada satu nama yang sejak tadi ia pikirkan. Yang sejak tadi ia khawatirkan. Yang sejak tadi membuatnya frustasi setengah mati. Yang sejak tadi hinggap di pikirannya dan tak kunjung pergi.

Keringat dingin menetes-netes dari ujung dagunya.

"Huuh…"

'Perasaan cinta memang sungguh menyusahkan..' batinnya.

Dia berpikir sekali lagi, sebelum akhirnya mengambil keputusan final.

"Sebaiknya kuhampiri saja dia"

[At Sukira]

"Itu dia…"

Sungmin melihat dari dinding kaca yang memperlihatkan sebuah ruangan hangat yang diisi oleh tiga orang namja tampan. Tapi pandangannya hanya tertuju pada salah satu dari ketiga namja tampan itu.

"Kyu…"

Hatinya seolah dipenuhi oleh kebahagiaan yang tiada terbatas saat ia hanya sekedar melihat wajahnya. Senyumnya yang manis membuatnya tak bisa mengalihkan pandangannya yang memang sudah terpaku pada sosoknya. Hanya dengan kehadirannya di hidupan Sungmin, seolah semua masalah yang ada menguap begitu saja. Terganti oleh sentuhan lembutnya, kata-kata manisnya, dan kecupan ringan di bibir yang seringkali membuatnya melayang…

Sungmin mempererat syal pink yang melilit lehernya. Juga sebuah jaket putih yang membalut tubuhnya dengan indah. Giginya bergemeletuk, nafas hangatnya membekas di dinding kaca karena dekatnya jarak antara Sungmin dan dinding kaca itu. udara musim gugur benar-benar membuatnya serasa beku. Dia sangat kedinginan di luar sini.

"Uuuh.." Sungmin melenguh. Dia benar-benar kedinginan. Hatinya berharap bahwa salah satu dari ketiga namja yang ada di dalam ruangan itu, yang sejak tadi ia perhatikan gerak-geriknya berdiri dari tempatnya duduk sekarang dan menghampirinya yang hampir beku kedinginan. Memberinya pelukan yang hangat dan nyaman seperti yang dulu sering mereka lakukan.

Tapi hatinya melengos kecewa saat dilihatnya seorang namja lain datang menghampirinya. Bukan namja yang diharapkannya, melainkan seorang namja dengan lesung pipit di bawah bibirnya. Dia kelihatan sangat cemas, itu terlihat dari caranya berjalan dengan terburu-buru menuju pintu. Sedangkan.., namja yang diharapkannya tadi akan datang menghampirinya kini hanya menyaksikan dirinya menggigil kedinginan dengan ekspresi kosong.

Tawanya yang tadi ceria menghilang begitu saja saat Kyuhyun melihat sosok Sungmin.

"Minnie, apa yang kau lakukan? Disini sangat dingin, kenapa kau tidak masuk? Haish.. kalau kau sakit bagaimana?" namja berlesung pipit itu terlihat sangat cemas sekaligus agak marah. Tapi Sungmin tidak peduli.

Hatinya kini terasa sesak oleh perasaan kecewa. Padahal beberapa menit sebelumnya hatinya sesak oleh perasaan bahagia karena melihat senyumnya yang terlihat begitu indah. Senyum yang dulu sering Kyuhyun berikan pada Sungmin. Tapi kini, jangankan melihatnya tersenyum di hadapannya. Bukan senyum yang didapatnya, melainkan tatapan dingin dari seorang Cho Kyuhyun.

Sungmin tidak bisa berontak saat lengannya ditarik paksa oleh Leeteuk masuk ke dalam ruangan yang hangat itu. Eunhyuk yang merasa khawatir pada Sungmin memberikan mantel cokelatnya pada Sungmin. Walaupun dia sudah mengenakan jaket yang cukup tebal, tapi tetap saja giginya masih bergemeletuk. Tentu saja. Bukan hanya tubuhnya yang kedinginan saat ini.

Tapi hatinya pun ikut membeku.

"Minnie~yah, ada apa sampai kau jauh-jauh datang kesini, saat udara sangat dingin pula. Kalau kau nanti jatuh sakit bagaimana Minnie~ya? Kalau ada masalah di dorm, kau kan bisa menelepon, tidak usah datang kesini dan membuat khawatir semua orang" Leeteuk mengatakannya dengan lembut. Kondisi Sungmin saat ini sedang dalam keadaan sangat rapuh. Hal-hal kecil yang tidak disengaja bisa-bisa membuat hatinya terluka.

"Iya hyung. Seharusnya hyung telepon kami saja jika terjadi apa-apa di dorm, tidak perlu menyusul kami sampai kesini" Eunhyuk ikut memberikan perhatian.

Sungmin tidak menghiraukan perkataan hyung dan dongsaeng nya itu. tatapannya hanya tertuju pada satu titik. 'Kenapa dia begitu sinis padaku? Bahkan memandangku saja dia tidak mau?'

"Kyu, kau antar Minnie pulang ke dorm" Leeteuk member perintah.

Kyuhyun tampak tidak terima. Dia langsung memandang hyung tertuanya itu dengan pandangan kenapa-harus-aku? Dari sikapnya saja sudah terlihat bahwa Kyuhyun sangat membenci Sungmin.

"Kyu, ppali!"

"Sungmin hyung, kau bawa mobil kan? Kenapa kau tidak pulang sendiri saja?" Kyuhyun berkata dengan ketus.

Zress… kata-kata itu seolah menusuk hati Sungmin dengan ribuan jarum terasa dihantam oleh sesuatu yang berat. Awalnya dia masih berharap Kyuhyun mau mengantarnya sampai ke dorm atau setidaknya menolak permintaan Leeteuk hyung dengan halus. Tapi ini…

Air mata rasanya hampir jatuh dari mata indah Sungmin. Tapi dia berusaha menahannya. Sungmin memang orang yang tidak mudah menangis, tapi kali ini berbeda.. hati ini… rasanya..

Sakit..

Perih…

Nyeri…

Terluka..

"Kyu!" Leeteuk dan Eunhyuk berteriak bersamaan. Mereka terlihat sangat marah. Leeteuk, sebagai leader dia masih bisa bersikap tenang. Tapi Eunhyuk terlihat seperti ingin menghajar Kyuhyun habis-habisan.

"Kau keterlaluan Kyu!" Eunhyuk berkata dengan suara bergetar menahan marah. 'Apakah Kyuhyun tidak punya hati? Menbiarkan hyung nya kedinginan dan menolak mengantarnya pulang ke dorm. Apa susahnya sih melakukan itu? toh Kyuhyun juga hanya datang sebagai bintang tamu saat ini, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan kalau dia tidak ada disini selama beberapa saat' batin Eunhyuk.

"Kyu, cepat antarkan Sungmin—"

"Sudahlah hyung. Biar aku pulang sendiri saja" ucap Sungmin lemah. Dia sudah tak mampu mengatakan apa-apa lagi. Hatinya yang sudah hancur berkeping-keping kini kembali diremukkan oleh satu orang yang sama yang telah menghancurkan hatinya.

"Tidak akan kubiarkan hyung.." Eunhyuk menjawab dengan nada mengancam.

"Sungguh hyukkie, tidak apa-apa. Aku baik-baik saja kok pulang sendiri. Lagipula jarak dorm dari sini juga tidak begitu jauh. Tidak ada yang perlu dicemaskan" Sungmin berusaha meyakinkan mereka. Saat ini dia ingin sekali cepat-cepat berada di kamarnya yang hangat dan menumpahkan air mata yang sudah ia tahan-tahan agar tidak merembes keluar. Betapa perih hatinya saat ini.

"Berjanjilah padaku kau akan langsung pulang ke dorm, jangan main kemana-mana!" Leeteuk memperingatkan.

Sungmin mengangguk dan memberikan senyum manisnya. Senyum manis yang adalah sepenuhnya kebohongan.

Leeteuk mengantarkan Sungmin menuju mobilnya yang berada di parkiran. Sungmin berjalan terhuyung masuk ke dalam mobilnya. Leeteuk menatapnya tajam saat Sungmin sudah berada di dalam mobilnya. "Langsung pulang" ucapnya.

"Ne umma.." Sungmin tersenyum –terpaksa- sekali lagi. Lalu Leeteuk segera berjalan masuk ke dalamgedung studio Sukira.

He is smiling. It has been too long. I missed that expression, He is my boy, isn't he?

He is walking away, embracing another person. It feels like my chest being crushed by a heavy weight

I'm dreaming again, right? Cold sweats flowing down on me. It hurts to dream the things I even hate to remember

I can't do anything throughout the day. We will spend the time together My Love

I wish I will fall asleep like this forever. I still woke up with his presence.

Although I wish I don't dream again. Even today, it seems I falling asleep with his presence

Everything becomes unclear. But his image is getting clearer.

Like in yesterday's dream, He also came to me today. I'm not falling asleep alone now

-In My Dream – Super Junior-

Hatiku masih berdenyut nyeri saat Leeteuk hyung beranjak pergi meninggalkanku.

"Hhh.."

Sungmin membiarkan bulir-bulir hangat jatuh dari matanya. Ia sudah tak mampu membendungnya lagi. Sungmin memukul-mukul dadanya sendiri.

Ini sakit…terlalu sakit.

Dia tak mungkin bisa bertahan hidup dengan perasaan sakit yang mendalam seperti ini.

Sungmin terus memukul dadanya sendiri sambil terisak.

Hidup ini.. tak ada gunanya lagi.

Sungmin segera menyalakan mobilnya dengan kecepatan penuh. Matanya tak bisa melihat jalanan dengan jelas karena buram oleh air mata.

"Hahaha"

"Apakah itu benar Hyuk, kau selama ini selalu tidur berpelukan dengan Donghae?"

"Mwo? Apa-apaan! Aku bahkan tidak sekamar dengan Hae~!" Eunhyuk berkilah.

Drrt Drrt

Ponsel milik Leeteuk bergetar. Dia melepaskan headset nya dan meminta diri untuk menjawab telepon.

Setelah berjalan keluar ruangan, Leeteuk menjawab telepon yang berasal dari nomor tak dikelan itu.

"Yeoboseyo…"

"Bisa saya bicara dengan keluarga dari Lee Sungmin?"

"Hmm, saya keluarganya. Ada apa?" Leeteuk merasa asing dengan suara yang berada di seberang sana. Dan ada apa dengan Sungmin? Bukankah ia sudah menyuruhnya untuk langsung pulang ke dorm?

"Ada apa dengan Sungmin?"

"…"

"MWO?"

::::::tbc::::::

Sssh.. angst nya kerasa gg sih? kok rsanya aku tiap bikin ff selalu fail iiaaa… #nyadar

Tinggal 1shoot lagi, ini ff angst pertamaku, jadi mohon komentar dan kritiknya iia..^^

Gomapta yg udh baca