Unstable Psychopaths are baaaaack!
Kali ini kita memutuskan untuk bikin kumpulan kisah pendek gore, yang—dilihat dari judul fanficnya udah jelas—terinspirasi dari kartun flash Happy Tree Friends. Sekilas info kalo belum tahu, HTF adalah kartun yang tokohnya boneka-boneka imut tapi bikin mual-mual nontonnya. Sangat gore! Penuh darah!
Disclaimer(s): Harry Potter milik J. K. Rowling. Happy Tree Friends milik Mondo Mini Show, diciptakan oleh Kenn Navarro, Aubrey Ankrum, Rhode Montijo. No money was made here.
Warning(s): AU dan OOC. Penuh adegan "kekerasan, darah, dan kematian yang keras" (ngutip dari Wikipedia). Yang merasa nggak sanggup baca gore, tidak disarankan untuk baca.
Yo, happy reading!
HARRYPOTTER TREE FRIENDS
Honeydukes Horrified
Featuring: James Potter and Lily Evans
.
.
.
Hari yang cerah di Hogsmeade. James Potter dan Lily Evans berjalan anggun beriringan sepanjang jalan, mereka baru saja mengenyangkan perut dengan hidangan dari Three Broomsticks. Sebagai pasangan baru, mereka terlihat mesra sekali, bergandengan menuju sebuah toko permen paling besar di sisi jalan—Honeydukes.
Honeydukes ramai sekali oleh murid-murid Hogwarts. Menembus kerumunan orang, James mengantarkan Lily ke satu sudut toko sambil tersenyum.
"Lily, kau mau kan menunggu di sini sebentar?" ucap James lembut. "Aku akan segera kembali."
"Baiklah."
Setelah James pergi, Lily berbalik dan melihat-lihat permen di rak. Matanya tertarik pada sebuah permen batang yang dipajang di sana. Lily mengambilnya, mengamati permen itu di depan wajahnya.
"DOR!" seru seseorang dari belakangnya, mengagetkan Lily.
"Aaaah!" Lily sangat terkejut, dan tangannya tersentak. Permen batang yang sedang dipegangnya melesak masuk ke mata kirinya, darah dan cairan vitreus menjalar turun ke pipinya.
Ternyata orang yang mengagetkannya itu Sirius Black. Tanpa melihat keadaan mata Lily, dia lalu pergi sambil menyapa Remus Lupin di sisi lain toko.
"Mataku, mataku…" Lily mencoba mencabut permen batang itu, tapi tak berhasil. Hanya berhasil memutar-mutarnya di dalam rongga mata tanpa henti, membuat sungai darah yang mengalir bertambah deras.
"Lily, Sayang…" James sudah kembali. Di tangannya, dia membawa sebuket mawar merah yang dimaksudkan untuk menjadi kejutan bagi kekasihnya itu. Lily berbalik sambil tersedu.
James langsung histeris begitu melihat wajah Lily yang berlumuran darah. "Lils, matamu… kau…"
Dia bergerak mundur, dan menabrak tong-tong penuh permen di belakangnya. Salah satu di antaranya berlabel: "AWAS. Kerumunan Kecoak Percobaan Liar: Masih Hidup".
James tak bisa berkata-kata saking shock-nya, sementara itu, tong yang berisi Kerumunan Kecoak hidup itu jatuh terguling ke kaki James. Dia terjatuh ke lantai.
"Awaaaas!" Orang-orang di sekitar Lily dan James berhamburan menyingkir, sementara kecoak-kecoak yang ribuan banyaknya itu membanjiri lantai. James sudah hampir berdiri dan menghindari serangan kecoak, namun terlambat. Dengan cepat dan tangkas, serangga-serangga itu menjalar masuk lewat lubang jubah dan jinsnya, menggerogoti tangan dan kakinya.
"TIDAAAAAK!" pekik James tak berdaya. "Tolong! Toloooong!"
Namun semua orang sudah kabur: Honeydukes langsung kosong melompong.
Dalam sekejap, kecoak-kecoak yang sudah kena sihir sehingga jago menggigit itu sudah memasuki rongga mulut dan telinga James dengan barbar.
"James!" Lily hanya bisa menangis panik. Matanya yang hilang sebelah membuatnya goyah. Ketika dia melangkah, kakinya tersandung gantungan Merica Setan, yang kemudian pecah dan meledak di lantai, melubangi perutnya saat Lily terjengkang. Darah dan potongan lambung dan usus mendarat di dekat Kerumunan Kecoak, agak cair karena masih mengandung Butterbeer dari Three Broomsticks tadi.
Sementara itu, beberapa ekor kecoak berjalan menembus kedua mata James, melepas bola matanya dan merangsek rongga kepalanya. Beberapa saat kemudian, belasan ekor kecoak berjalan keluar dari mulutnya sambil membawa-bawa potongan otak segar.
Orang-orang yang menonton dari balik kaca toko permen itu hanya bisa membelalak mual.
.
.
.
The End
Writer: Psychochiatrist
Catatan tambahan buat coolkid, Niero dan MoonZheng:
Woi, guys! Ini baru percobaan. Maaf kalo episode satu buatan gue rada ancur. Hehe. Selamat melanjutkan! *ngabur*
