Bangku Taman

.

.

.

Genre: Romance & Drama

Pairing: Sakura & Sasuke

Disclamer: Masashi Kishimoto

By: LovelyMina


PROLOG

Sore ini Sasuke berjalan sendirian di trotoar jalan, berjalan dengan cueknya tidak terpengaruh dengan semua tatapan aneh oleh sesama pejalan kaki seperti dirinya, Bagaimana tidak? Seorang Sasuke Uchiha yang biasanya berpenampilan menawan layaknya bangsawan kini hanya memakai kemeja putih yang terlihat agak kusut dengan jas hitam bertengger di bahu kananya.

Sejenak ia berpikir untuk mengistirahatkan tubuh serta pikirannya dan ia menemukan tempat yang tempat, Taman Konoha cukup sepi Sore ini dan ia memutuskan untuk duduk di bangku taman tersebut dan mulai memejamkan kedua matanya dengan perlahan.

"Kau tampak berantakan Tuan." Sebuah suara masuk kedalam indra pendengaran sang bungsu Uchiha. Sontak Sasuke membuka matanya dan melihat seseorang gadis berambut pink dengan kedua iris emerland yang agak bercahaya tengah memandanginya.

"Walau berantakan tetap saja aku masih normal," balas Sasuke

"Normal menuju stress kuyakin," Ucap Gadis tersebut

"Boleh aku duduk disini?" tanya si Gadis pink tersebut, Sasuke menggeser sedikit tubuhnya

"Silahkan." Gadis itu tersenyum mendengar ucapan Sasuke yang terkesan cuek

"Kau ada masalah?" tanya Si gadis pink

"Semua orang pasti memiliki masalah, Walaupun masalah mereka berbeda–beda," jawab Sasuke

"Aku Sakura Haruno, Siapa namamu tuan?" tanya Sakura sambil mengulurkan tanganya.

"Sasuke Uchiha." Sambil mengelurkan sebuah senyuman tipis khas Uchiha sekali.

Sakura mengeluarkan sebuah kotak bento

"Ayo dimakan." Menyodorkan kotak bento yang telah terbuka kepada Sasuke, Sasuke mengambil sebuah onigiri dan mulai memakanya bersama Sakura hingga bento tersebut habis.

Terlihat sekali Sasuke begitu menikmati acara makan bersama Sakura walaupun hanya Onigiri dan beberapa buah Salad yang Sakura buat sendiri tapi Sasuke serasa kembali berada di rumahnya.

"Kau terlihat sangat menikmatinya sekali." Sakura tertawa melihat cara makan Sasuke yang terbilang santai tapi sangat menikmati.

"Jarang sekali aku makan masakan rumahan seperti ini," Ucap Sasuke, Sakura kembali terkikik geli mendengar ucapan Sasuke.

"Jadi Tuan Sasuke, Apa yang kau lakukan disini?" tanya Sakura

"Menjauhi sebentar rutinitas kantor dan kau sendiri?" Sasuke balik bertanya.

"Entahlah, aku hanya suka berada di tempat ini memperhatikan anak kecil bermain ditaman ini mungkin," Ujar Sakura sambil mulai membereskan kotak bento miliknya.

Mereka berdua mulai mengobrol sampai bertukar nomor telfon hingga

"Sebentar lagi malam, sebaiknya aku pulang," Ucap Sakura sambil bangun dan melirik kearah jam tangan yang ia kenakan.

"Kau benar," Sasuke pun ikut bangun

"Ingin kuantar? Aku bisa menghubungi supirku dan mengantarmu hingga kerumahmu," Ajak Sasuke, Sakura menggeleng pelan

"Tidak perlu, lagipula aku ingin mampir kerumah temanku didekat sini." Ucap Sakura

"Sampai jumpa Sasuke!"

Sakura melangkahkan kakinya menjauh dari tempat Sasuke, sedang Sasuke sendiri hanya tersenyum dan mengangguk.

'Semoga kita berjumpa lagi' batin keduanya bersamaan.

Sasuke pulang menuju Mansion miliknya, Mikoto Uchiha yang baru pulang dari Suna menjambut kedatangan anak bungsunya.

"Kau mau makan apa malam ini Sasuke?" tanya Mikoto

"Terserah ibu saja," Ucap Sasuke pelan segera pergi menuju Kamarnya. Itachi yang melihat kejadian tersebut segera menghampiri sang ibu.

"Mungkin Sasuke sedang pusing dengan keadaan perusahaan bu," Ujar Itachi memberi penjelasan yang cukup logis kepada sang Ibu.

Makan malam dirumah kediaman Uchiha terasa sepi dan dingin hanya Mikoto dan Itachi yang berusaha keras meramaikan suasana di saat makan malam tersebut.

"Sasuke, kapan kau mau mengenalkan kami kepada gadismu?" tanya Fugaku membuat Sasuke hampir tersedak, Itachi yang mendengar pertanyaan itu langsung tertawa

"Memang Sasuke sudah punya Kekasih, pacaran saja jarang." Mata Sasuke menajam mendengar ucapan sang kakak

"Apa kau benar belum memiliki Kekasih?" tanya Mikoto dengan heran sambil memandang intens putra bungsunya kali ini.

"Sudah hanya saja aku belum memperkenalkan dirinya kepada kalian." Ujar Sasuke dengan enggan membeberkan rahasia kepada keluarganya tersebut.

Fugaku dan Mikoto berpandangan miris mendengar berita tersebut.

"Memang ada apa menayakan hal ini kepadaku?" tanya Sasuke menyadari raut wajah ibunya yang kini menjadi agak sedih mendengar dirinya sudah menjalin hubungan dengan seorang gadis.

"Tadinya jika kami berencana menjodohkanmu kepada putri teman kami," Ucap Fugaku, sedang Mikoto hanya diam dan segera bangkit masuk kedalam kamar tidurnya.

Sasuke hanya diam terpaku mendengar ucapan sang ayah, selama ini ia berusaha menjadi anak penurut menuruti semua keinginan kedua orang tuanya tapi masalah perasaan sepertinya kali ini Sasuke akan menolak, walaupun sebuah perjodohan tidaklah buruk tapi itu tetapnya agak memaksakan untuk mengubah sebuah perasaan.

Setelah makan malam yang kurang menyenangkan karna Mikoto langsung pergi tanpa pamit, dengan inisiatif sendiri Fugaku berusaha menenangkan sang istri, Sasuke masuk kedalam kamar Itachi mencoba meminta solusi.

"Apa yang harus kulakukan Itachi?" tanya Sasuke yang sedang dilanda kebingungan saat ini

"Itu semua tergantung kepadamu Sasu." Itachi kembali menulis di atas meja belajarnya.

"Tapi kenapa kelihatan ibu sangat sedih mendengarku sudah memiliki pacar?" Sasuke duduk di kasur Itachi, Itachi membalikan tubuhnya menghadap Sasuke.

"Entahlah mungkin ia sudah berjanji kepada sahabatnya itu," ucap Itachi sambil memasukan berbagai dokumen kedalam tas miliknya.

"Oh ya kau besok akan ke kampus?" tanya Itachi, Sasuke mengangguk pelan.

"Kau pasti sibuk membantuku mengurus perusahaan dan juga masih menjadi Mahasiswa di kampus." Ujar Itachi, Sasuke mengangguk.

"Jika aku mulai Ujian, kau harus mengurus sendiri perusahaan, aku ingin serius belajar," ucap Sasuke, Itachi mengangguk

"Kau pikirkan dulu pilihanmu, kita lihat sebegitu inginnya ibu menjodohkanmu kepada putri sahabatnya," Ujar Itachi

"Tapi kenapa harus aku, bisa saja kau seharusnya dijodohkan." Sasuke hendak keluar dari kamar Itachi

"Pikirkan dulu, jangan asal mengambil keputusan, pikirkan perasaan ibu dan pacarmu itu Sasuke." Ujar Itachi, sasuke hanya mengangguk dan menutup pintu kamar Itachi.


Kampus Konoha

Seorang gadis berambut Pink terlihat menyusuri kampus Konoha yang luas tersebut hingga ia terhenti mendengar

"SAKURA!" Teriakan gadis kuncir kuda 'Ino Yamanaka' berlari menghampiri sahabat kecilnya ini.

"Kenapa tidak bilang akan kesini, kau pindah kesini?" tanya Ino dengan hebohnya. Sakura mengangguk

"Kemarin aku baru saja mampir kerumah Hinata, belum sempat kerumahmu jauh." Sakura mencoba mencari alasan.

"Kau ini selalu saja cari alasan, bagaimana dengan suna?" tanya Ino

"Masih seperti biasa, terakhir kali kau kesana 5 bulan yang lalu." Mereka berdua melangkah masuk ke dalam gedung

"Kau akan kuliah disini?" tanya Ino, sedang Sakura hanya mengangguk mereka berhenti di tengah jalan.

"Aku harus pergi menemui Tsunade Sama." Ucap Sakura memberitahu Ino, Ino mengangguk

"Kau naik saja kelantai 2 nanti akan ada ruanganya di sebelah kanan, aku harus masuk kelas, ada jam." Ino segera berlari menjauhi Sakura, Sakura hanya mengangguk dan menuruti ucapan Ino.

Sampai di depan ruangan bertuliskan Tsunade Senju, Sakura segera mengetuk pintu.

"Masuk" ucap sebuah suara dari dalam, segera saja Sakura membuka pintu tersebut dengan agak gelisah.

Seorang wanita cantik duduk di kursi, ia memakai kimono berwarna hijau agak terang

"Kau Sakura Haruno?" tanya wanita tersebut, Sakura hanya mengangguk

"Duduklah, Kakashi telah menceritakan tentang kau, oh ya aku Tsunade senju," Ucap Tsunade, Sakura mengangguk dan segera duduk di depan Tsunade.

"Kau pindah ke Konoha karna alasan keluarga, dan kau masuk Jurusan kedokteran, kalau aku tidak salah?" tanya Tsunade sambil memperhatikan dokumen tentang Sakura

"Kau keponakan Kakashi Hatake, aku telah mendapat laporan dari temanku di Suna, bahwa kau salah satu Mahasiswa berprestasi di sana." Tsunafe menutup dokumenn miliknya.

"Kelasmu dimulai jam 10 kalau aku tidak salah, Kau bisa meminta jadwalnya dengan Kakashi, Sakura." Ucap Tsunade, Sakura mengangguk senang dan meminta diri untuk pergi menuju kelasnya.

Saat di persimpangan Sakura merutuki dirinya yang lupa menayakan dimana letak kelasnya saat ini. Hingga 'BRUK' Sakura terjatuh begitu juga orang yang menabraknya.

"Sakura?" tanya orang yang menabrak dirinya.

"Sasuke?" Sakura malah balas bertanya. Sasuke membantu Sakura untuk bangun.

"Apa yang sedang kaulakukan disini?" tanya Sasuke

"Tentu saja untuk kuliah disini Sasuke Uchiha," kata Sakura sambil menyilangkan kedua tanganya di dada.

"Memangnya kau sudah tau dimana kelasmu berjalan disini sendiria?" cibir Sasuke, Sakura menginjak kaki kanan Sasuke.

"Kalau ingin menjadi mahasiswa yang baik, kau harus belajar untuk menghargai seorang wanita." Sakura sambil membenarkan posisi tas yang ia bawa.

"Kau fakultas apa, tingkat berapa?" tanya Sasuke

"Kedokteran, tingkat akhir." Setelah mendengar jawaban Sakura, Sasuke membimbing Sakura menuju tempat yang dituju.

"Aku pergi dulu." Sasuke melangkah pergi sedang Sakura terlihat tersenyum melihat sikap Sasuke kepadanya.

"Sepertinya ia sudah tidak stres lagi," ucap Sakura entah pada siapa.

Sakura dan teman sekelasnya kini keluar setelah 2 jam belajar di dalam kelas, ia melirik handphone miliknya ada sms masuk dari Ino.

To: Sakura

Ayo makan bersama, kita ke taman, aku aka menjemputmu diam didepan kelas ya.

Sakura tidak membalas sms Ino, tapi ia mematuhi pesan yang Ino berikan kepadanya.

Hingga tampaklah Ino berjalan dengan seorang gadis bercepol 2.

"TENTEN!" Teriak Sakura kepada gadis bercepol tersebut lari memeluknya

"Hey Saku malu dilihat yang lain," kata Tenten dengan agak gelagapan.

"Hu uh, aku rindu dengamu." Bantah Sakura dengan sebal

Mereka bertiga makan ditaman kampus dengan nyaman, sambil makan mereka bercerita.

Seorang cowok berambut orange cerah menghampiri mereka bertiga

"Ino chan apa kau lihat Hinata chan?" tanya cowok tersebut dan melihat seorang gadis pink di samping Tenten

"Eh apa kau Sakura chan?" tanya pemuda itu dengan ragu–ragu, Sakura mengangguk dengan felling yang ia miliki ia mulai bisa menebak pemuda itu siapa.

"Naruto" panggil Sakura tidak percaya, dengan segera Naruto memeluk Sakura dengan bersemangat.

"Huah lama sekali tidak bertemu denganmu Sakura chan." Naruto menyeka sedikit air mata yang menggenang di kedua matanya.

"Kau terlalu lebay Naruto," ucap Ino dengan malas. Sedang Sakura dan Tenten hanya tertawa mendengar ucapan Naruto.

Selesai makan siang bersama Tenten dan Ino, Sakura berencana mengunjungi tempat Kakashi Sensei, karna ia sudah tidak ada jam lagi hari ini.

"Salamku untuknya." Ujar Tenten

"Apa ia masih menjadi guru Mesum?" tanya Ino, Sakura mengangkat bahu pertanda tidak tau.

"Terakhir kali kita diajari olehnya saat kelas 2 smp, oh aku rindu masa itu." Ujar Ino, sedang Sakura hanya tersenyum mengingat masa lalu yang indah tersebut.

Sakura melangkahkan kakinya menuju ke sebuah Apartemen dan sesampainya ia di sana ia segera mengetuk pintu.

"Kakashi Sensei!" panggil Sakura dengan kencang. Seorang berambut berlawan dengan gaya gravitasi keluar dari apartemen tersebut.

"Oh Sakura kau sudah tau Apartemenku, ayo masuk." Sakura masuk mengikuti langkah Kakashi, Apartemen tersebut sangatlah terlihat minimalis dan luas mungkin akibat terlihat sedikit barang yang ada diruangan tersebut.

"Tenyata pamanku sangat bersih," ujar Sakura penuh kekaguman

"Kau ini, Bagaimana dirumah, kau sudah membereskan semua barang–barangmu?"Tanya Kakashi sambil mengambilkan 2 bua kaleng soda, satu untuk Sakura dan sisanya untuk dirinya.

"Sudah, hanya saja Ayah masih bingung dengan alasanku kembali ke Konoha," Ucap Sakura dengan bingung.

"Nanti akan kujelaskan kepada Ayahmu, sekarang kau mau kemana? Setelah puas melihat–lihat seluruh isi Apartemenku ini?" tanya Kakashi

"Entahlah, mungkin sedikit berbelanja aku ingin memasak untuk ayah." Mata Kakashi membulat mendengar ucapan keponakanya yang manis ini.

"Kalau begitu, aku akan ikut makan malam dirumahmu," ucap Kakashi dengan entengnya membuat Sakura menyipitkan kedua matanya.


Sementara itu dirumah besar keluarga Uchiha, Mikoto sedang duduk sendirian di meja makan melihat selembar foto dirinya bersama sahabat baiknya.

"Maaf sepertinya aku tidak menepati janji kita dulu, andai kau masih ada, pasti kau akan melihat betapa cantiknya putrimu, sikapnya tidak jauh berbeda darimu, hanya saja ia terlihat lebih kalem seperti ayahnya," ucap Mikoto entah pada siapa. Itachi yang kebetulan sedang lewat mendengar semua ucapan sang ibu dan membulatkan matanya tidak percaya.

"Sepertinya Sahabat ibu sudah tidak ada," Gumam Itachi pelan lalu segera melangkahkan kakinya menuju kantor.


Kakashi ikut mengantarkan Sakura ke Supermarket untuk berbelanja

"Memangnya kau ingin memasak apa Saku?" tanya Kakashi dengan heran melihat keponakanya sibuk sendiri memilih berbagai bahan masakan

"Sup Miso atau Ramen?" tanya Sakura dengan bingung.

"Sup Miso saja," Ucap Kakashi segera memasukan bahan–bahan dan segera menarik lengan Sakura.

Sakura dan Kakashi berjalan menuju sebuah rumah sederhana bertingkat 2, mereka masuk kedalam rumah tesebut dan tampaklah Kizashi Haruno sedang duduk di sofa menonton Tv

"Hay Kakashi, kau datang," Sapa Kizashi bangun sambil bersalaman dengan Kakashi, sementara Kizashi dan Kakashi mengobrol Sakura segera ke dapur untuk membuat makan malam.

"Jadi ada apa kau kemari?" tanya Kizashi

"Sebenarnya Sakura tadi bercerita denganku, kau masih bingung akan kepulangan kami berdua apa itu benar,?" tanya Kakashi, Kizashi mengangguk pelan.

"Kalian pergi ke suna untuk menenangkan Sakura, kenapa harus kembali?" tanya Kizashi bingung

"Kau ayahnya sewajarnya ia ingin berada disampingmu, merawat dan menjagamu Mebuki Nee pasti senang." Kizashi hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Kakashi

"Tapi apa iya, Sakura sudah seperti biasanya?" tanya Kizashi kurang yakin

"Anko yang merawat dan mengajarkanya, ia sudah seperti biasanya kau hanya terlalu khawatir dengan pertumbuhan Sakura, ia juga ingin merasakan hangatnya seorang ayah," ujar Kakashi, Kizashi mengangguk paham dan kemudian ia tersenyum bangga.

Mencium bau sedap dari Dapur mereka berdua memutuskan untuk menuju sumber bau sedap tersebut dan terlihatlah Sakura tengah mengenakan celemek putih bersih dengan meja makan yang sudah tersedia Sup Miso, Tempura dan berbagai masakan lainnya.

"Ayah, Kakashi Sensei ayo makan," ajak Sakura sambil melepas celemeknya dan mencuci tangan.

Makan malam terasa begitu nikmat dan tenang hingga Kizashi memulai percakapan terlebih dahulu

"Maafkan ayah yang tidak ada saat kau pergi ke Suna bersama Kakashi." Ucap Kizashi, Sakura hanya memaklumi

"Ayah masih terlalu mencintai tempat ini," kata Sakura mencoba menguapkan rasa bersalah dalam tubuh Kizashi.

"Lalu kau mau di Suna, atau tetap di sini bersama Ayah?" tanya Kizashi

"Tentu saja aku mau bersama Ayah," kata Sakura sambil tersenyum,

"Kau ke kamar Sakura, kau harus tidur dan belajar untuk besok." Mendengar ucapan Kizashi Kakashi mengeluarkan selembar kertas

"Jadwal mu Sakura," ucap Kakashi, Sakura terkekeh ingat tujuanya mencari Kakashi tadi siang.

Selepas Sakura sudah naik ke atas menuju kamarnya Kizashi berbincang ringan bersama Kakashi.

"Apa selama Sakura di Suna ia sudah menjalin hubungan dengan cowok?" tanya Kizashi sambil mengedipkan sebelah matanya penuh arti, melihat hal tersebut Kakashi tersedak.

"Untuk hubungan serius belum pernah tapi kalau sekedar teman dekat, kudengar dari Anko ia akrab dengan anak terakhir dari Sabaku Rei," Jelas Kakashi, sukses membuat Kizashi melotot tidak percaya

"Anak terakhir Rei, bukankah seorang cowok?" tanya Kizashi, Kakashi hanya mengangguk kalem

"Sakura punya pesona tersendiri bagi orang tertentu seperti Mebuki Nee," Kakashi menjelaskan dengan cengiran yang tertempel di wajah rupawanya tersebut, sedang penjelasanya tersebut membuat muka Kizashi memerah.

Di Kamar Sakura tidak bisa tidur, menjadi Mahasiswa tingkat akhir membuatnya sibuk bukan main harus membuat berbagai dokumen yang sulitnya membuatnya pusing.

Saat ia sedang serius menulis Hp nya bergetar ia heran melihat nama Sasuke Uchiha ada di Hpnya

To: Sakura

Kau masih bangun?

From: Sakura

Masih, ada apa?

To: Sakura

Hanya ingin menghubungimu saja

From: Sakura

Tak ada kerjaan, begitu maksudmu?

To: Sakura

Hey jangan marah begitu, aku hanya ingin bertanya kepadamu, boleh?

From: Sakura

Tentu, apa?

To: Sakura

Jika kau punya pacar, tapi ibumu ingin menjodohkanmu dengan gadis lain mana yang akan kau pilih?

Sasuke terheran–heran karna ia sudah menunggu 10 menit jawaban dari Sakura tapi tidak kunjung ada balasan dari Sakura.


Sakura berjalan menuju sebuah café untuk menemui seseorang, Hari ini ia terlihat bersemangat

"Sasori Ni!" panggil Sakura melihat seorang cowok berambut merah dan bemuka baby face sedang duduk di salah satu kursi café tersebut, yang dipanggil hanyalah menoleh dan tersenyum simpul.

Sakura segera berjalan menuju bangku Sasori dan duduk di hadapan pemuda tersebut.

"Ingin pesan sesuatu?" tanya Sasori, Sakura menggeleng pelan.

"Memang ada apa Sasori Nii menyuruhku kesini?" tanya Sakura heran

"Hanya ingin memintamu membantuku….." ucapan Sasori belum selesai

"Menjodohkanmu dengan Konan Nee, kalau aku tidak salah?" sambar Sakura dengan segera, Sasori mengangguk pelan., Sakura menghela nafa pelan.

"Kita tidak tau apa Konan Nee sudah punya pacar atau belum." Sasori diam mendengar Sakura mengucapkan kata 'Pacar'. Sebenarnya Sasori sendiri takut untuk menanyakan hal tersebut pada Konan.

"Jangan pesimis, kita akan mencobanya dulu." Sakura mengeluarkan Handphone miliknya

"Kau mau ngapain Saku?" tanya Sasori dengan penasaran

"Hanya mengecek, dari aku bangun tidur, aku tidak mengecek Sms dan telfon yang masuk," Jelas Sakura sambil mengaktifkan Handphone miliknya

Setelah mengobrol cukup lama dengan Sasori, Sakura pergi menuju Kampus Konoha di antar oleh Sasori menggunakan Mobil.

"Kapan–kapan main lagi ke Konoha, titip salam untuk Nenek Chiyo." Sakura melambaikan tangan kepada Mobil Sasori yang perlahan–lahan menjauh.

"Karna sudah punya pacar, kau sibuk hingga tidak membalas Sms ku semalam." Sebuah suara sampai ketelinga Sakura, ia segera berbalik.

"Sasuke!"ucap Sakura kaget melihat Sasuke terlihat sebal di hadapanya saat ini.

"Kenapa kau tidak membalas Sms ku yang semalam?" tuntut Sasuke, akhirnya Sakura mulai menjelaskan sambil berjalan masuk menuju Kelasnya.

"Maaf, aku ketiduran semalam dan tadi saat di café aku membaca Sms terakhirmu aku bingung untuk menjawab." Sakura menyipitkan matanya memandang Sasuke Uchiha dengan sebal.

"Aku menunggu kau membalas Sms ku 10 menit." Ucap Sasuke penuh penekanan

"Terus kau mau apa sekarang? Aku sudah minta maaf." Sakura meninggikan suaranya

"Jika kau punya pacar, tapi ibumu ingin menjodohkanmu dengan gadis lain mana yang akan kau pilih?" tanya Sasuke cepat, Sakura membantu mendengar pertanyaan langsung tersebut.

"Gadis yang ibumu jodohkan kepadamu itu." Sakura menjawab pelan dan berjalan pergi menuju kelasnya meninggalkan Sasuke yang diam membantu, bingung apa alasan Sakura menjawab hal tersebut.


Note:

Hai, bagi yang sudah baca cerita ini, mohon beri pendapat dan Saran?

Aku senang jika dapat masukan untuk lebih berkembang nantinya

di tunggu Review kalian semua

Salam

.

LovelyMina