Gw cuma minjem chara dari Uta no Prince-sama, minna!
Genre ::: BL (Sho-ai) , romance , hurt/comfort , angst
Pair ::: Jinguji Ren X Ruichiro Saga (oc)
~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~
IlI
O
IlI
HINGGA MENUTUP MATA
[ Uta no Prince-sama FF ]
Jinguji Ren x Ruichiro Saga (OC)
IlI
O
IlI
~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~X~
.
.
- 23.14 -
GREPP!
"Rui-chan!"
Tetiba saja dua lengan Jinguji Ren-salah satu member grup Starish-sudah membelit tubuh ramping Ruichiro, sang uke yang sepertinya tengah duduk manyun di depan meja kamar mereka.
"Ren-kun!" Rui merespon kaget sambil menoleh ke samping.
Chu~ Ren mengecup pipi yang terdekat dengan bibirnya. "Kau belum tidur, sayank? Menungguku?" manik mereka bertemu. Safir bertemu emerald.
"Csk! Aku benci Ren-kun! Lepaskan aku!" tetiba saja Rui berontak dari dekapan Ren. Tentunya ini mengagetkan tuan orenji.
"Hei hei, apa yang terjadi? Kenapa-"
"Lepasin aku! Sudah, sana kau peluk saja si rambut biru kesayanganmu, pacarmu itu!" Rui menghentakkan lengan hingga berhasil lepas dari belitan Ren dan berdiri menjauh dari si oren. "Kau jahat, Ren-kun. Hiks.. Jahat.."
"Eeehh? Rambut bi-" seketika Ren teringat Masato. Ia segera hembuskan dengus gelinya mendengar sang kekasih tampaknya salah paham. "Maksudmu Masato? Fufuu~" Ren makin merangsek maju mendekap kembali Ruichiro walo si unyu berontak.
"Gak mau! Lepasin!"
"Ssshhh~ kamu kenapa sih sayaaank?" Ren makin kekepin Rui sambil mencium keningnya bertubi-tubi dan elus helai merah terang sang kekasih.
"Lepaass... Lepaasss.. Lepasss Ren-kunnn... lepasin aku!" Rui memukuli dada Ren-berharap seme-nya bersedia melepaskannya. Sedangkan airmatanya sudah tak mampu dibendung lagi dan dibiarkan mengalir di pipi.
"Heeii... sshhh.. tenang dulu sayaaank.. tenang donk.." tuan oren masih saja berusaha memeluk Rui agar tenang.
"Kau jahat Ren-kun.. hiks.. kau jahat.. hiks.. aku.. aku mau pulang.. ke rumah Papa saja.. hiks.. Aku.. mau pulang.." Rui yang kalut tetap saja menangis seraya menutupi muka dengan satu tangannya, sementara tangan lainnya ia gunakan untuk memukul dada Ren.
"Sayank.. dengar dulu.." Ren sambil mencoba menghentikan tangan Rui di dadanya. "Iisshh.. sakit ayank.." keluhnya.
"Biarin!'' teriak Rui tak peduli tanpa menunjukkan wajahnya.
"Dengarkan aku.. Itu hanya sebuah fanservice. Itu cara untuk mendongkrak lagu Starish doank. Manajer meminta kami berpelukan dan cium pipi. Sumpah, itu cuma bertujuan komersil." tuan oren pun bisa menangkap tangan Rui dan angkat dagu sang uke yang sedang cemburu buta.
"Hiks... Tapi.. tapi.. kenapa bilang pasang kekasih..? Baka..! Baka...! Hiks.. kau baka!" Rui mendorong dada Ren dan segera melesat keluar rumah serta menutup kasar pintu.
"Rui! Rui tunggu! Ini sudah malam!" Ren pun terburu mengejar kekasih mungilnya. "SHIT! Hujan!" rutuknya saat mengetahui ternyata hujan sudah deras mengguyur kota tersebut dan mengakibatkan suasana begitu sepi menjelang tengah malam.
Sementara Rui yang sudah ada di jalan, berjalan limbung tak tau kemana. "Taksi~ hiks.. mana taksi~ hiks.. Rui mau pulang.. Papa, Rui ingin pulang.." ia merogoh saku celananya dan baru sadar jika ia tak membawa hape. Pasti hapenya tertinggal di rumah Ren.
Tak jauh dari Ruichiro berdiri linglung, Ren gelagapan mencari dengan panik. "Rui! Ruiii!" pandangan matanya terhalang derasnya hujan. Ia celingukan mencari-cari sosok yang ia harap.
Akhirnya Ren pun berhasil menangkap sosok itu lewat visualnya. Ia kembangkan senyum leganya. "Rui~" namun, betapa paniknya ia ketika melihat sebuah mobil dari arah selatan melaju kencang menuju Rui yang sudah turun ke badan jalan raya.
"Papa~ Rui ingin pulang. Papa~" gumamnya linglung tanpa perhatikan sekitar dan bahkan tak mendengar teriakan Ren yang memburu tubuhnya.
"RUI..! AWAASSSS!"
BRAKK!
Mobil berkecepatan tinggi itu menerjang tubuh jangkung Ren hingga tubuh itu berguling hingga ke bodi belakang mobil dan terhempas di atas aspal. Semua bagai dalam hitungan detik saja saking cepatnya.
Rupanya, Jinguji Ren sempat mendorong tubuh Rui agar terhindar dari terjangan mobil tersebut dan menggantikan posisi Rui di tempat itu.
Ruichiro terdiam, tercengang mencoba mencerna apa yang sedang terjadi. Air matanya mengalir deras meski melebur dengan butiran hujan.
"REEENNN~KUNNNNNN!" teriak pemuda ramping berkepala merah, langsung berlari ke arah Ren yang terkapar di tengah jalan.
.
.
-[ BERSAMBUNG, GAIS! ]-
.
.
Hehe~ ini FF angst gw yang pertama, gais. Sebenernya kurang demen genre angst krn itu nyesek, meennn! Tp krn udh janji ama imou-chan gw utk bikinin dia FF angst, terpaksa bikin walo endingnya gak bener angst, wahahah! Endingnya pake Kai-nee no Jutsu! Eaaa~ kalo yg paham pasti senyum2 tuh!
Silahkan RnR yak! Mo kasi kripik pedes juga gpp, gw udh sedia es teh disini, bwahah!
