Disclamer :

Naruto milik Masashi Kishimoto

Twilight Saga milik Stephenie Meyer

The SuperNatural milik Perseus Cullen

Summary : Bella seorang wanita Forks harus berurusan dengan masalah supernatural dan bagaimana jika dia mengetahui lebih banyak tentang bangsa Vampir. Bagaimana keluarga Vampir Volterra menanggapinya.? {Bad Summary}.

Genre : Supernatural, Romance, Action {Maybe}

Rate : M

Warning : Typo, OOC, alur berantakan, Perv!Naruto, Volturi!Naruto, Setting dimulai pada akhir New Moon

" ABCD " berbicara

' ABCD ' batin

[" ABCD "] berbicara God's

[' ABCD '] batin God's

Note : Yosh! Cerita baru kembali Update!.

Seperti yang saya janjikan ini adalah cerita pengganti Akatsuki Pirates. Semoga para readers-san sekalian suka dengan cerita ini.

Baiklah tanpa menunggu lebih lama lagi mari kita mulai ceritanya. Enjoy. ^_^

.

..:::STORY START:::..

Chapter 1

.

Bella pernah mendengar bahwa jatuh cinta itu seperti sekarat. Dia tidak berpikir pepatah itu akan berlaku juga padanya tapi sekarang bukan waktunya nya mengingat pepatah karena disini dia di jantung Volterra mencari vampir yang sudah mencuri hatinya karena vampir tersebut akan bunuh diri karena mengira Bella sudah mati.

Dia terus berlari melewati orang orang berjubah merah tanpa menghiraukan nya bahkan dia sesekali menyikut dan memukul orang orang tersebut. Sampai dia melihat seseorang yang sempurna dan dengan rambut berantakan dan mempunyai mata berwarna emas diujung terowongan. Ya dialah Edward vampire yang selama ini dia cari cari.

Melihat kalau itu benar Edward dia pun langsung berlari kembali tapi didepannya terlihat sebuah air mancur yang menghalanginya. Bella yang melihatnya pun langsung melompat.

' Ini untuk Edward ' Batinnya. Dia melakukan ini untuk seseorang yang sudah meninggalkannya sendiri di hutan, seseorang yang berjanji tidak akan pergi kemana pun, dan orang yang sama yang mengatakan ia tidak pernah mencintainya. Saat berhasil melompat yang dia rasakan adalah kaus kakinya basah kuyup tapi setidaknya dia terjatuh.

Dia mengambil langkah pertama, kedua, dan ketiga dan seterusnya sampai kakinya membuat kontak dengan tanah kembali, Bella dengan senyum nya terus berlari. Dia melambaikan tangannya pada Edward namun tidak berhasil, seperti dia berada di dunia kecil.

" Edward! " Dia menjerit putus asa.

Bella tampak cemas saat ia mulai melepaskan bajunya dan mengambil langkah lambat menuju cahaya. Bella mencoba berlari dengan lebih cepat dan melompat, bertabrakan dengan tubuh dingin yang bernama Edward. Tangannya agak gemetar saat ia menggemggam dagu kasar miliknya, memaksa dia untuk melihat dia dan mendorong nya kembali ke dalam bayang bayang.

" Ini Surga " Ucapnya sambil tersenyum. Bella yang mendengar nya pun entah kenapa ingin sekali memukulnya.

" Edward! Kembali ke bayang bayang, ini aku. Aku tidak mati! " Jerit Bella. Edward yang mendengar suara itu hanya mengerenyitkan dahinya.

" Kenapa kau melakukan ini? Apa kau tau aku tidak bisa tidur dengan damai saat kau meninggalkan ku, apa kau tau aku jauh jauh kesini dan meninggalkan surat kepada Charlie hanya untuk menyelamatkan mu. Apa kau tau HAH! " jeritnya agak Frustasi.

Mata onyx Edward melebar saat dia selesai mendengar kata kata sedih, ia gemetar mengambil tangannya hingga tenggorokan Bella. Tiga hal yang pasti saat ini, dia merasakan denyut nadi, dia tidaklah berada di Surga, dan Bella pasti berada di kota vampir.

Terdengar geraman rendah dari Edward. " Apa yang kau lakukan disini? Apakah kau tau betapa berbahayanya bagi mu berada disini? " Ucapnya sedikit tinggi. Bella yang melihatnya hanya diam sampai Alice tiba didepan mereka.

" Hm aku sangat menikmati saat Bella memarahimu saudaraku, tetapi sebelum itu para penjaga mendekat " Ucap Alice tersenyum tapi senyum itu digantikan dengan wajah tegangnya saat dia melihat tiga orang berjubah muncul dari ujung terowongan ini.

" Jane, Felix, Demetri " Ucap Edward saat melihat mereka menuju tempat mereka berdiri.

" Seperti yang kalian lihat, aku belum melanggar peraturan apapun jadi kami akan pergi sekarang " Ucap Edward.

" Aro ingin berbicara dengan mu. Dan bawa gadis itu " Ucap suara Jane.

Rahang Edward bergemelutuk. " Dia tidak ada hubungan nya dengan ini. Biarkan dia pergi dan aku akan datang " Ucapnya kepada mereka.

" Bagaimana kalau tidak? " Felix menyeringai. " Dia adalah manusia kau tau? Hal ini dilarang baginya untuk mengetahui keberadaan kita " Ucapnya dengan sedikit nada suram.

" Tenangkan dirimu Felix, kita tidak boleh marah pada tamu kita " Demetri menjawab dengan tenang. Felix hanya mendengus dan Jane memandang tanpa ekspresi dengan mata merahnya.

" Ayo " Ucap Jane dan berjalan pergi, percaya diri kalau Edward dan dua gadis itu akan mengikutinya.

.

Skip time

.

Bella tampak heran saat dia memasuki istana Volturi ini, ini seperti pada abad pertengahan pikirnya, dinding dan langit langit yang terbuat yang dia asumsikan adalah marmer dengan berwarna abu abu. Terlihat didepannya terdapat tiga singgahsana dengan dua orang duduk dan satu lagi berdiri menatap mereka.

" Ah Edward aku senang kau tidak melakukan rencana mu itu, kau tau kau memiliki bakat yang agak unik, dan lihat siapa yang kau bawa ini " Ucap Aro agak riang. Edward tampak tegang dan membawa Bella kebelakangnya mencoba melindunginya.

" Aku ... tidak punya alasan untuk mengakhiri keberadaan ku lagi " Dia meremas tangan Bella lembut.

" Memang, mungkin ini gadis yang ada di dalam pikiranmu, dan juga gadis yang tidak bisa kau baca pikirannya? " Tanya Aro dengan alis terangkat.

Edward memberinya anggukan singkat dan Alice yang beringsut lebih dekat dengan Bella.

" Menarik dan ini pasti kakak mu, orang yang bisa meramalkan masa depan? " Dia menunjuk Alice dan menyuruh nya mendekat kepadanya.

Alice hanya mengangguk dan berjalan menuju Aro, matanya mengamati ruangan dengan hati hati, dan ia lega melihat mereka masih punya kesempatan untuk bisa keluar dari sini hidup hidup.

" Kemari nak pegang tangan ku " Aro berseru gembira.

Alice membungkuk merendah sebagai acara penghormatan sebelum hati hati menempatkan telapak tangan nya pada tangan Aro. Vampir kuno ini menutup matanya dengan senyum diwajahnya.

" Apakah kau tertarik untuk bergabung dengan kami sayang? Kau dan saudara mu akan membuat tambahan barisan kami " Ucapnya menawarkan.

Vampir kecil ini hanya pura pura malu saat ia tersenyum manis pada Aro. " Maafkan aku Aro tapi aku tidak bisa meninggalkan pasangan ku dan keluarga ku " Ucapnya menolak. Aro yang mendengar nya mencoba lagi.

" Oh mungkin kau bisa bawa pasangan mu itu! Jadi coven ini akan semakin meriah " Aro membalas.

Alice hanya bisa tegang dan Aro hanya tersenyum. " Tidak apa apa Alice anda memiliki sebuah keabadian untuk memikirkan keputusan ini " Ucap Aro sambil melepaskan tangannya.

" Dan sekarang, Bella Swan " Aro mengisyaratkan Bella untuk datang lebih dekat tapi Edward menghalangi.

" Edward tidak ada yang perlu ditakutkan. Aku hanya ingin menguji sejauh mana dia ... bisa tahan dengan kekuatan kami " Ucap Aro.

Edward sebenarnya enggan untuk pindah tapi Aro segera mendekat ke Bella. Dia mengulurkan tangannya penuh harap dengan senyum diwajahnya.

" Beri aku tangan mu nak " Ucap masih dengan mengulurkan tangan nya.

Bella menyadari bahwa Aro tidak seperti vampir lain yang memiliki wajah pucat, tapi dia seperti berendam di kolam kapur. Kulitnya tampak seperti ditempa dengan satu ton kapur dan ia bertanya tanya apakah ia akan hancur jika tangannya menyentuh tangan Aro.

Aro berdeham dan Bella tersipu dan dia mendengar geraman dari vampir yang ia identifikasi sebagai Felix. Dia pun mengulurkan tangannya dan meletakannya di telapak tangan Aro ini. Dan benar saja tangan nya lebih dingin dari tangan Edward.

" Menakjuban. Saya tidak bisa melihat apa apa " Gumamnya kagum.

Dalam sekejap mata ia duduk kembali disinggahsananya, masih menatap Bella seolah dia adalah teka teki paling rumit yang pernah dia temui.

" Jane sayang, kau keberatan? " Ucapnya pada Jane.

" Dengan senang hati " Ucapnya lalu dia pun menatap Bella dengan tatapan yang membuat Bella merasa ngeri.

" Tidak! " Edward melompat ke depan Bella dan menggeram sebelum ia jatuh ke lantai mendengus dan kesakitan. Dari pandangannya dia melihat Alice yang dikendalikan oleh demetri dan Bella menatap ngeri saat ia memegang tangan di mulutnya.

" Cukup " Ucap Aro.

Jane hanya mengangguk sesuai perintah dan Edward pun berhenti kesakitan. Dia mengambil napas gemetar.

Aro mendesah kesal. " Mari kita coba lagi ini? " Ucap Aro memberi lampu hijau kepada Jane dan dia memfokuskan tatapanya pada bella, matanya memandang manusia dengan sabar menunggu jeritan kesakitan dari Bella. Bella hanya menatap nya dengan mata cokelat nya.

" Luar biasa! " Riang Aro sedangkan Jane pandangan nya dialihkan ke tuannya tersebut.

" Menarik, saya bertanya tanya kekuatan apa yang akan anda dapatkan setelah anda bergabung dengan jenis kita " Ucapnya.

Edward keluar dari genggaman Felix dan ia berdiri di depan Bella. " Dia tidak akan berubah " Ucapnya pada Aro.

" Anda tentu tau aturan para vampir kan Edward? Dia harus diubah atau mati karena dia sudah tau terlalu banyak tentang kita " Aro berpura pura simpati.

" Pasti ada cara lain " Edward protes.

" Tunggu, Aro kau telah melihat dalam visi ku. Bella akan menjadi salah satu dari kami " Alice menyela. " Jika Edward tidak akan merubah Bella maka aku sendiri yang akan mengubahnya "

" Baiklah aku akan melepaskan kalian dan aku memberi kalian waktu untuk mengubahnya dalam waktu tertentu. Jika Bella tidak juga berubah ... kita tidak punya pilihan selain untuk mengeksekusi dia " Ucapnya memberi keputusan.

" Tapi sebelum kalian pergi aku masih mempunyai satu syarat yang harus dipenuhi " Ucapnya membuat Alice dan Edward tersentak.

" Salah satu penjaga elit ku akan menemani kalian kembali ke Forks, ini untuk jaga jaga jika nona Swan akan berubah " Ucapnya. Bella tersentak dan Edward geram, ia akan berpikir bagaimana memecahkan masalah ini setelah mereka kembali ke Forks.

" Naruto " Aro berseru.

Pintu besar dibuka dan Bella harus memerah di pipinya saat ia melihat penjaga elit Aro ini. Dia bisa saja membuat penjaga elit ini menjadi pemenang jika menyaingi penampilan Edward. Naruto bertubuh agak besar dari Edward, berambut pirang, dan lebih tinggi dari Edward. Wajahnya yang dipahat dengan tulang pipi dan hidung mancung, bibirnya tipis dan meringkuk dalam senyum lemah tapi hal yang menarik bagi Bella adalah enam kumis kucing bergerigi seperti tanda di pipinya.

Bella menahan napas saat melihatnya, dia memiliki mata merah seperti kebanyakan vampir volturi yang lain tetapi sesuatu dimatanya membuatnya menonjol dari yang lain. Dia menatap nya dengan nafsu murni sebelum ia menjilat bibirnya menggoda dan mengedipkan mata ke arahnya. Oh Tuhan, itu benar benar sangat seksi.

" Ini adalah Naruto salah satu elit dan pengawal pribadi ku " Ucap Aro memperkenalkan pengawalnya tersebut.

Naruto menatap bosnya dan melambai kecil. " Ya bos? "

Bella benar benar mendapatkan anugerah karena bisa mendengar suara yang begitu merdu diteliganya, jika dibandingkan maka suara Edward kalah dengan suara penjaga elit seksi ini.

" Kau harus menemani dua Cullen dan nona Swan ini kembali ke Forks " Ucap Aro.

" Pastikan nona Swan ini berubah, jika tidak maka kau ubah dia sendiri atau eksekusi dia meskipun saya lebih suka dengan opsi pertama. Dan satu lagi lindungi dia dari Victoria karena saya cukup penasaran dengan kekuatan apa yang akan dia dapat saat dia berubah dan akan disayangkan jika dia mati " Ucap Aro dengan serius.

" Dimengerti, terima kasih Tuhan saya bisa meninggalkan istana pengap ini " Ucapnya dengan seringai tipis nya.

Aro terkekeh sedangkan sisanya hanya menyeringai. " Dan kirimkan salam saya pada Carlisle, kalian bisa meninggalkan tempat ini pada saat matahari sudah tenggelam " Ucapnya lalu dia pun kembali duduk di singgahsananya.

Naruto membungkuk sebelum ia bergumam beberapa ucapan selamat tinggal ke seluruh penjaga dan memberikan Jane pelukan.

" Jadilah anak baik saat aku pergi Jane dan beritahu Alex aku pergi dan akan menendang pantatnya saat aku kembali " Ucap si pirang menyelesaikan pelukannya tersebut.

" Baiklah mari kita pergi semua nya " Dia tersenyum pada mereka dan Bella tidak bisa membantu tetapi merasa nyaman di dekat si pirang ... Sampai ia meletakkan lengannya di bahunya dan menggoyangkan alisnya. " Hei manis siapa namamu? " Tanya Naruto agak genit.

Bella tersipu saat ia main mata dengan dia dan Edward menggeram kepada pirang, karena ia membaca pikiran kotor di kepala si pirang ini. " Namanya Bella " Ucapnya dengan geraman di setiap katanya.

Naruto menatapnya, tidak cukup terganggu dengan perilaku vampir yang satu ini. " Hm kau mengatakan sesuatu? Karena aku yakin aku meminta wanita disini dan bukan kau " Dia mengatakan dengan wajah polos.

Bella dan Alice hanya tertawa melihat nya sedangkan dengan Edward dia hanya menggeram. " Baik " Ucapnya setelahnya dia diam. Bella yang melihatnya pun berhenti tertawa lalu menjawab pertanyaan Naruto.

" Bella, Bella Swan " Ucapnya memperkenalkan dirinya dengan gaya malu malu

Naruto hanya bersenandung mendengar nya. " Itu nama yang bagus untuk seorang gadis cantik sepertimu " Ucap Naruto dengan riang dan jangan lupakan tampilan penuh nafsu itu yang membuat lututnya lemah.

Edward menggeram keras dan Alice hanya menggigit bibirnya melirik mereka berdua dan kembali lagi ke Bella, ini akan menjadi masalah pikirnya.

Naruto yang melihat lift sudah berada didepan pun langsung berjalan menuju lift itu. Bella dan kedua Cullen yang melihat jarak mereka dengan Naruto bernapas sedikit lega. Lift berbunyi keras membawa mereka ke lantai dasar.

Mereka sebagian besar hanya berdiri dalam diam sementara Naruto dia sedikit bersiul. Naruto melirik arloji nya dan menghela napas karena saat ini baru pukul 3:00, yang berarti masih lama untuk matahari tenggelam.

" Sialan masih terlalu lama untuk matahari tenggelam. Mau main game untuk membunuh rasa bosan? " Tanya Naruto.

Alice pun berbicara. " Ohh dan permainan apa itu? " Tanya nya masih berhati hati dari penjaga elit ini.

" Hm permainan ini disebut siapa yang dapat menemukan orang tercepat " Ucapnya sambil tersenyum riang.

.

To Be Continued

.

Halo Readers-san seperti yang sudah saya janjikan tadi ini saya sudah Update ceritanya saya harap kalian suka dan maaf untuk TYOD Remake nya mungkin beberapa hari lagi baru Up.

Dan juga saya mohon untuk para Readers-san untuk memberi saran dan kritik untuk cerita ini bagus atau tidaknya karena setidaknya saya tahu letak kesalahan saya. Jadi saya harap para reader-san yang sudah membaca tolong luangkan sedikit waktu untuk me-Review cerita ini.

.

Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan sampai ketemu di Chapter selanjutnya di The SuperNatural.

.

Saya Perseus Cullen pamit. Salam Fanfiction. ^_^

.

Perseus Cullen Log-Out