Author : Baby Himme

Title : 21 Day's

Cast : Baekhyun,Kyungsoo And SM Family #Cast bakal nambah seiring permintaan dan chap#

Length : Tergantung reader (?)

Gender : Fantasy (Tingkat gaje lagi), supernatural (Dikit), Romance (Ya lumayanlah), aneh (Tidak perlu diragukan lagi).

Disclaimer : Mereka semua bukan punya saya , tapi ceritanya asli punya saya.

Warning : Ini fanfic fantasy lain yang aneh,gaje,abal,Yaoi (GS) and OOC + Fanfic gaje dari author dodol yang imajinasinya aneh. Mengalami ganguan mata dan pernafasan (?) diluar tanggung jawab author.

Annyeong #Lambai-lambai ala miss universe#Dilempar batako#

Saya bawa prolog baru nih. Walau saya masih punya tunggakan fanfic #lirik Angel and Devil# . saya nekat bawa fanfic baru (?). fanfic ini udah lumutan di kompiu saya, udah deh saya coba publish langsung chap satunya. Mudah-mudahan enggah terlalu aneh #walau ga yakin#

.

.

Baby Himme

.

.

Happy Reading

.

.

"Ugghh…"

"Dia bangun."

"Jangan ribut."

"Bummie,dia bangun."

"Kubilang jangan ribut."

"Hahh!" Yeoja berambut cokelat itu langsung terbangun begitu mendengar suara orang dikamarnya. "Siapa kalian?" Kesadaran yeoja itu langsung kembali seratus persen. Dia menunjuk dua orang berbaju putih yang sedang berjongkok didepannya.

"Hai. Aku Lee Hyukjae atau Eunhyuk,dia Kim Kibum."

"Kalian siapa?"

"Kami?" Eunhyuk tersenyum penuh arti dan menatap yeoja itu. "Kami malaikat pencabut nyawa."

"Apa!"

"Kami ingin mengambil nyawamu."

"Eomma.," yeoja itu akhirnya pingsan setelah mendengar penuturan yeoja bernama Eunhyuk yang mengaku sebagai malaikat pencabut nyawa.

"Baru disampaikan dia sudah pingsan. Hei,bangunlah." Eunhyuk menusuk-nusuk pipi tirus yeoja itu dengan tangannya.

"Kau bodoh Hyuk."

"Berhentilah menyalahkanku Bummie."

"Kau memang bodoh,kita harus menunggu dia lagi."

.

.

"Aku dimana?" *Byurr* "Banjir,Eomma banjir…"

"Bangunlah Byun Baekhyun. Ini sudah jam berapa huhh."

"Eomma,kau membasahi kasurku."

"Lihatlah jam,ini sudah jam tujuh. Kau tidak mau sekolah huuh. Lihat teman sekelasmu sudah menunggu sejak lima belas menit yang lalu." Yeoja paruh baya itu menunjuk kearah pintu membuat Baekhyun melongokan kepalanya kearah pintu. Dan betapa terkejutnya dia melihat dua orang yeoja didepan pintu kamarnya.

"Kalian…"

"Hai Baekhyun."

"Andwee…."

"Yaa,Byun Baekhyun. Berhenti berteriak."

.

.

"Ayolah Baehyun,tersenyum."

"Pergilah,kalian menacaukan hariku."

"Hyukie,kau awasi Baekhyun hari ini. Aku mendapat panggilan dari Leeteuk onnie."

"Eoh,arraseo."

"Kau ini sebenarnya siapa,berhentilah mengikutiku."

"Aku malaikat pencabut nyawamu."

"Berhentilah membual yeoja jelek. Pergilah,jangan ganggu aku."

"Sebaiknya kau berhenti bicara padaku sebelum kau dianggap gila."

"Huuh?" Baekhyun mengedarkan pandangannya kesekelilingnya dan betapa terkejutnya dia banyak orang yang memperhatikannya. Bahkan sekumpulan anak-anak SMA yang berasal dari sekolahnya tampak berbisik-bisik satu sama lain.

"Dia itu gila ya?"

"Mwo,gila. Jadi kau benar-benar malaikat?"

"Yuppz."

"Mwo! Andwee…"

.

.

"Baekhyun,gwencana?"

"Ani Soo,aku dalam mood buruk hari ini."

"Kau PMS?"

"Ani. Aku rasa aku sebentar lagi akan gila Soo."

"Eoh,kau baik-baik saja Baekhyun?"

"Kau percaya pada malaikat Kyungsoo?"

"Eoh? Malaikat?"

"Ne." Baekyun meletakan kepalanya kemeja. Dia menatap Eunhyuk yang duduk dibangku kosong disampingnya.

"Aku percaya."

"Kenapa kau bisa percaya?"

"Kau percaya ada neraka dan surga?"

"Aku percaya."

"Seperti itulah,bukankah malaikat adalah penghuni surga."

"Bagaimana penampilan malaikat itu?"

"Mana aku tau Baekhyun."

"Apakah malaikat ada yang seksi Kyungsoo?" Baekhyun kini menatap Eunhyuk yang penampilan sedikit nyentrik. Seragam sekolah yang sama dengan Baekhyun,namun dengan rok yang super mini dan kemeja ketat dibalik jasnya.

"Mwo? Kau baik-baik saja Baekhyun?"

"Apa malaikat itu ada yang genit." Baekhyun menatap jengah Eunhyuk yang tengah menatap Kris, salah satu teman Baekhyun dengan tatapan menggoda. *Plaakkk* "Yaaa…" Baekhyun menegakan kepalanya dan menatap Kyungsoo disampingnya. "Kau ini kenapa Kyungsoo?" Kyungsoo hanya menatap horror Baekhyun sambil membulatkan matanya.

"Sudah selesai merancau tidak jelas Byun Baehyun?" Baekhyun refleks langsung menolehkan kepalnya dan dia dapat melihat seorang yeoja paruh baya dibelakangnya.

"Annyeong songsangnim."

"Apa kau tidak pernah menyimak pelajaranku Byun Baekhyun."

"Aku…"

"Baiklah,anak-anak. Hari ini kita akan melakukan test dadakan untuk menguji pemahan kalian."

"Huuuu…."

"Diam." Dan seketika kelas menjadi hening. Eunhyuk hanya terpaku menatap yeoja paruh baya –namun seksi- yang kini berdiri didepan kelas.

"Kim Jaejong." Eunhyuk berdesis pelan.

.

.

"Apa kau tidak bisa berhenti mengikuti aku?"

"Aku sudah bilang,aku ingin mengambil nyawamu."

"Kau begitu,ambil saja. Kenapa kau malah menggangguku setiap hari."

"Aku mengajukan tawaran padamu."

"Tawaran apa?"

"Aku tidak jadi mengambil nyawamu,kalau dalam dua puluh satu hari,kau bisa menemukan apa yang kuminta."

"Apa yang kudapat?"

"Tentu saja kebahagiaan dan perpanjangan umur. Aku akan menjemputmu dengan tenang delapan puluh tahun lagi."

"Apa yang kau minta?"

"Aku hanya meminta lima cinta tulus dari orang pentingmu. Orang tua, Sahabat, Guru, Musuh, dan kekasih."

"Hahhh?"

"Semoga berhasil Byun Baekhyun. Annyeong…"

"Tunggu,…" Terlambat, Eunhyuk sudah hilang dari hadapan Baekhyun dengan cepat. "Lima cinta? Apa maksudnya."

.

.

"Eomma,Apa Eomma menyayangiku?"

"Tentu saja Baekhyun. Apa maksud perkataanmu?"

"Ani,hanya saja. Aku ingin tau."

"Tentu saja Eomma menyayangimu dan juga Zelo tentunya."

"Bagaimana dengamu Zelo,apa kau menyayangi Nunnamu ini?"

"Aku benci padamu nunna,kau menyebalkan."

"Mwo,kau mau kucubit."

"Eomma," Zelo berlari kearah eommanya dan bersembunya dibalik tubuh eommanya. Namja kecil itu hanya menjulurkan lidahnya kearah Baekhyun yang menatapnya horror.

"Sudah,sudah. Habiskan makan malam kalian. Zelo berhenti menggoda nunnamu."

"Nunna memang menyebalkan eomma. Dia sering memukulku saat eomma tidak dirumah."

"Baekhyun…"

"itu karena Zelo selalu menggangguku eomma."

"Sudahlah,jangan saling mengganggu. Berbaikanlah."

"Baiklah eomma."

.

.

"Kyungsoo…"

"Nde,"

"Kau menyayangiku?"

"Tentu saja,memangnya kenapa?"

"Kau benar-benar menyayangiku?"

"Nde,aku benar-benar menyangimu Baekhyun. Kau ini kenapa?"

"Kau lebih menyayangi siapa. Aku atau Chanyeol?"

"Pertanyananmu aneh Baekhyun. Kau dan Chanyeol sama berartinya untukku."

"Kau tidak benar-benar menyangiku." * * Baekhyun memutuskan panggilannya pada Kyungsoo dan menghela nafas panjang. Baekhyun merubah posisinya menjadi duduk. "Kyaaa…." Baekhyun berteriak cukup keras melihat seorang yeoja dikamarnya.

"Yaa,kau mengagetkaku."

"Kau yang mengagetkanku. Siapa kau?"

"Aku Kim Heechul. Aku yang akan mengawasimu selama dua puluh satu hari kedepan."

"Kemana malaikat yang genit dan yang sangat dingin kemarin."

"Yaa,jangan mengatai adikku. Kau mau kubuat mati sekarang eoh,"

"Ani…"

"Kau harus mendengarkan penjelasanku. Aku tidak akan mengulangnya.

.

.

"Harus memberikan benda paling berharganya untukku." Baekhyun menopang wajahnya diatas mejanya. "Apa benda berharga itu?"

"Yaa,kau memutuskan telfonku semalam."

"Kau tidak menyayangiku."

"Dasar bodoh. Jangan bertingkah kekanak-kanakan Byun Baekhyun."

"Kyungsoo,apa benda yang paling berharga untukmu?"

"Entahlah,mungkin kau dan Chanyeol."

"Ahh,Chanyeol. Hei,kalau kuminta Chanyeol untukku apa kau akan memberikannya?"

"Apa kau gila,tentu saja tidak."

"Kau tidak menyayangiku."

"Itu berbeda Byun Baekhyun. Chanyeol itu bukan barang,Chanyeol itu bagian dari hidupku."

"Lalu,apa barang paling berharga untukmu?"

"Entahlah,aku tidak tau."

.

.

"Zelo…"

"Mwo?"

"Kau sangat menyayangi kaset gamemu itu?"

"Nde,bahkan kalau disuruh memilih membuang kaset ini atau kau. Aku akan membuangmu nunna."

"Dasar kau ini," Baekhyun mengangkat tangannya mencoba memukul Zelo,namun dia mengurungkan niatnya dan kembali menatap dongsaengnya yang sedang main game.

"Pertanyaanmu aneh nunna. Kau makan apa siang ini?"

"Kau sama sekali tidak menghargai nunnamu."

"Itu karena kau tidak menyayangiku."

"Dari mana kau tau."

"Aku tidak bodoh nunna,aku memang anak kelas 1 sekolah menengah pertama,tapi aku tidak bodoh. Kau itu tidak pernah menyangiku. Bahkan menurutku kau tidak menyangi siapapun."

"Aku menyayangi eomma,aku juga menyayangi Kyungsoo."

"Bohong,kau hanya mengganggu Kyungsoo nunna setiap saat. Kau bahkan terlihat sudah tergantung padanya."

"Aku menyangi eomma."

"Kau bahakan tidak tau kapan eomma ulang tahun."

"Aku tau…"

"Benarkan?"

"Aisshh,dasar menyebalkan." Baekhyun melempar bantal sofa yang dipegangnya pada Zelo dan pergi beranjak kekamarnya.

.

.

"Kurasa ada yang sedang kesal."

"Diam kau,"

"Uhh,galaknya. Cernalah kata-kata adikmu,dia ada benarnya juga."

"Dia hanya anak kecil."

"Apa kau benar-benar menyayangi orang-orang disekitarmu?"

"Tentu saja."

"Mau kutunjukan sesuatu?"

"Apa?" Baekhyun berkata ketus dan menatap Heechul dingin,

"Pegang tanganku."*Wuusshh*(Back sound gagal)

.

.

Baekhyun menatap sekelilingnya,ini adalah kamar apartement Kyungsoo. Baekhyun menatap Heechul yang melipat tangannya didadanya dan bersandanr dinding.

"Berkelilinglah,kau tidak terlihat." Baekhyun berjalan keluar kamar Kyungsoo. Dia melihat seorang namja dengan rambut cokelat sedang duduk disofa ruang tengah Kyungsoo.

"Chanyeol. Mana Kyungsoo ya," Baekhyun berjalan kearah dapur,disana Kyungsoo sedang menelfon seseorang.

"Tentu saja,memangnya kenapa? Nde,aku benar-benar menyangimu Baekhyun. Kau ini kenapa?" Kyungsoo menghela nafas panjang "Pertanyananmu aneh Baekhyun. Kau dan Chanyeol sama berartinya untukku." Kyungsoo tersenyum,nemun tak lama senyumnya hilang, "Yoboseo,yoboseo. Baekhyun. Yaa,dia mematikan telfonku." Kyungsoo menghela nafas dan berjalan keruang tengah apartemannya.

"Apa sudah selesai?"

"Sudah,kau bilang apa tadi Chanie? Kau lapar?"

"Aku sudah tidak lapar lagi. Kau terlalu lama menelfon Byun itu."

"Ayolah chagy,jangan marah. Akan kubuatkan makanan nde,atau kau mau makan aku saja?" Kyungsoo mnatap kekasihnya dengan senyumnya.

"Kyungsoo,apa yang lakukan,kenapa kau menawarkan diri dasar yeoja bodoh." Baekhyun berteriak-teriak tidak jelas didepan Kyungsoo melihat yeoja itu makin merapatkan tubuhnya pada Chanyeol.

"Percuma,dia tidak akan mendengarmu."

"Aku pulang saja. Aku sekarang bingung,siapa yang sebenarnya kekasihmu." Chanyeol meraih handphone dan jaketnya lalu melangkah keluar apartemen Kyungsoo.

"Baru kali ini dia menolakku. Aigho,Chanyeol benar-benar marah. Apa yang harus kulakukan."

"Kau lihat Baekhyun,itu kejadian malam saat kau memutuskan sambungan telfon Kyungsoo. Apa kau tau itu semua,"

.

.

(Day 1)

Baekhyun berjalan dengan tidak semangat,dia duduk dengan tenang dikursinya dan menyandarkan kepalanya dimejanya. Tak berselang lama Kyungsoo dating dan duduk disamping Baekhyun.

"Selamat pagi Baekbaek." Kyungsoo tersenyum kearah Baekhyun dan memasang wajah semangatnya. "Kenapa kau,apa moodmu belum kembali?"

"Soo,"

"Nde?"

"Kau bertengkar dengan Chanyeol?" Kyungsoo terdiam,perlahan dia meemandang Baekhyun dan tersenyum.

"Ani,kenapa kau bisa berkata begitu eoh." Kyungsoo meraih handphonenya dan kembali memandang Baekhyun. "Kenapa kau berkata seperti itu?"

"Kau bertengkar dengan Chanyeol dan itu semua karena aku."

"Aniyo,kenapa kau bisa berkata seperti itu. Aku dan Chanyeol baik-baik saja. Apa kau berharap aku benar-benar bertengkar dengannya."

"Aku tau kau sedang bertengkar,kenapa kau menyembunyikannya dariku. Kufikir kita sahabat."

"Lalu kalau aku dan Chanyeol sedang bertengkar,apa yang akan kau lakukan Baek? Kau akan datang pada Chanyeol? Apa yang akan kau lakukan huuh?" Kyungsoo berdiri dari kursinya dan memandang Baekhyun dengan mata menahan air mata. "Aku selalu mendahulukan kau dibanding Chanyeol,tapi kau tidak pernah mengerti Baek."

Kyungsoo berlari keluar dari kelasnya menyisakan Baekhyun yang menjadi pusat perhatian teman-temannya. Baekhyun terdiam,Kyungsoo tidak pernah berteriak padanya. Baekhyun terduduk dikursinya,baru kali ini Baekhyun merasakan sesuatu yang menyakitkan. Semuanya terasa sesak saat Kyungsoo berteriak padanya tadi. Baekhyun meremas dada kirinya yang terasa bergmuruh.

"Kau fikir 21 hari itu akan mudah Byun Baekhyun." Heechul yang tiba-tiba muncul disamping Baekhyun menyeringai pelan pada yeoja itu.

"Arrghhh, pergi dari hadapanku." Baekhyun berdiri dan menunjukan wajah Heechul. Semua siswa dikelas Baekhyun memandang Baekhyun dengan tatapan aneh. Tiba-tiba pintu kelas Baekhyun terbuka secara paksa.

"Byun Baekhyun,ayo kita pacaran."

TBC

Huufffttt…

Fanfic ini main castnya tentu saja Baekhyun. Walau dichap ini Kyungsoo pairnya dengan Chanyeol itu bisa berubah tergantung reader sekalian.

Jadi,Bagaimana menurut reader sekalian,apa saya lanjutkan mempublish ff ini atau saya hapus saja. Saya mohon bantuannya.

Kamsahamnida #Bow#

Mind to Review #Aegyo gagal#Tebar kemenyan#Ditabok sadako#