Disclaimer: Cast milik Tuhan
BTS Fanfiction
Kookv
Rating: T(bisa berubah kapan saja :3)
Pair: Jeon Jungkook x Kim Taehyung
Warning: Yaoi!, boy x boy. BL. yeou bawa sedikit perubahan :v semoga kalian masih minat
Cast: All BTS member
Saat kecil Jungkook senang sekali memakan permen bundar warna warni yang Bunda nya sebut Lollipop. Rasa permen itu manis semanis dengan aroma nya, selain itu bentuknya yang lucu serta warna nya yang beragam membuat Jungkook kecil begitu menggilai lollipop.
Setiap hari Ia akan menyisihkan sedikit uang jajannya agar bisa membeli sebatang permen manis itu hingga pernah sekali waktu giginya yang masih proses tumbuh, tiba-tiba sakit. Bunda menceramahinya agar Ia jangan terlalu sering mengkomsumsi permen lollipop, wajar saja Jungkook hampir tiap hari memakan permen. Alih-alih menuruti nasihat Bunda nya, Jungkook tetap membeli permen manis itu setiap hari.
Jungkook masih menyukai lollipop. Hingga suatu hari saat hari libur ia dan keluarganya kedatangan tamu yang kemudian Jungkook tahu jika mereka akan menjadi tetangga baru nya.
Persis di depan rumah Jungkook yang dulunya kosong. Pantas saja siang tadi rumah kosong itu nampak ramai.
Tetangga nya ramah dan berwajah rupawan. Perempuan cantik itu menyapa nya sambil tersenyum sedangkan pria di samping si perempuan cantik mengelus rambut halusnya.
Nama nya Kim Baekhyun dan Kim Chanyeol, Jungkook berbinar ketika mereka memujinya manis dan menggemaskan yang di balas ucapan terima kasih dengan logat nya yang lucu. Jungkook masih cadel ngomong-ngomong.
Si wanita cantik memekik gemas dan menyerang Jungkook dengan ciuman bertubi-tubi di pipi tembem nya yang memerah.
''Taehyungie, kemari,'' Wanita cantik itu menarik lengan mungil seseorang di balik punggungnya. Jungkook dapat melihat seorang anak laki-laki bersurai coklat madu tengah berdiri di samping wanita itu. Bocah itu merenggut serta menatap bunda nya sedikit sebal. Kemudian menatap Jungkook malu-malu minta di cium. Taehyung kan masih malu dengan tetangga nya ini.
'Uhh cepelti kucing!' Pikir Jungkook kecil kala itu. Merasa senang karena Ia akan mendapat teman baru yang menggemaskan.
Ya menggemaskan, sebab bocah laki-laki di depannya ini mengenakan kostum serigala berwarna merah yang terlihat kebesaran untuk ukuran tubuh kurusnya. Hidung anak ini memerah mungkin karena cuaca di luar terlalu dingin.
''Jungkookie, ini Taehyung anak ahjumma. Dia berusia sama dengamu.'' Wanita itu mengenalkan sang bocah, raut wajah Baekhyun sedikit berbinar kala Jungkook menatap anak nya antusias.
Jungkook mengangguk, masih memandang bocah laki-laki bernama Taehyung di depannya gemas. Taehyung ini lucu, pipinya gembul seperti bakpao kue kesukaan nya, pipinya memerah sama seperti hidungnya. Matanya bulat bening dan kulitnya berwarna tan dan Jungkook menyukainya.
Sedangkan Taehyung kecil menggenggam telunjuk ibunya dengan sepuluh jari, mendongak pelan menatap Bunda nya polos khas anak kecil. Penutup kepala kostum berbentuk serigala nya turun dan menggantung di punggungnya. Rambut Taehyung berwarna coklat berbentuk mangkuk. Lucu sekali.
''Nama nya Jungkook? Apa dia mau belmain cama Taetae? Apa Jungkook punya boneka Teddy Beal lucu? Apa Jungkook boyeh di ajak beli ecklim laca tobeli? Apa Taetae boyeh main di lumah Jungkookie? Apa Jungkook cuka pelmen, Bunda?.'' Rentetan pertanyaan terus keluar dari bibir Taehyung, polos tapi menyebalkan. Bunda jadi double gemes.
Sementara Jungkook tersentak kaget. Ia lupa jika tadi sedang memakan permennya saat tetangga nya datang, dan ternyata masih menggenggam permennya.
'Mungkin dia cuka pelmen juga, apa Jungkookie boyeh belbagi pelmen thama Taehyungie?' Batin nya kemudian menyodorkan permen lolli nya yang masih basah karena di emut tadi, bermaksud memberikannya pada Taehyung dan mengira bocah manis bersurai coklat madu itu tertarik dengan permen manisnya.
Dan hei jarang-jarang Jungkook mau berbagi permen kesukannya pada orang lain. Ke pada orang tua nya saja tidak.
Hmm mungkin karena Taehyung manis. Semanis permen lollipop kesukaannya.
Tetapi Taehyung meresponnya dengan sebuah gelengan heboh sambil merenggut. Tangan kecilnya melepas genggaman tangan pada sang Bunda. Berkacak pinggang sambil menggeleng lagi, poninya ikut bergoyang lucu.
''Tidak, tidak. Pelmen bukan level Taehyungie. Jungkookie cudah becal tetapi kenapa macih cuka makan pelmen?'' Tukas nya serius. Lupa kalau tadi menyebutkan kata es krim rasa strawberry kesukaan nya. Dan polosnya Jungkook malah ikut-ikutan lupa.
Bunda menggeleng di sertai dengusan geli melihat kelakuan kedua bocah menggemaskan ini, terlebih lagi ucapan sok dewasa putra kecilnya. Yang dia tahu putra nya yang manja ini amat sangat menyukai makanan manis. Sangat menyukai makanan manis melebihi siapa pun.
Ah apa karena putra nya ingin terlihat keren di depan Jungkook?
'Dasar bocah' Katanya dalam hati. Alih-alih melerai, sang Ibu justru membiarkan dua bocah ini berinteraksi.
Bibir bawah Jungkook melengkung ke bawah. Ia nampak sedih atas penolakan teman baru nya. Pikirnya, semua anak kecil sepertinya pasti menyukai permen. Tidak tahu saja jika Ia di bohongi mahluk kecil ini.
Apa Taehyung tidak suka permen? Tapi kenapa?
''Dengal ini baik-baik Jungkookie. Kita cudah dewaca. Makan pelmen bukan level kita. Halucnya minum cucu cama bittckuit bial bica tumbuh cehat!'' Celotahan polos Taehyung membuat Bunda terkekeh gemas.
Dewasa katanya? Pfft ya Tuhan. Baekhyun rasanya ingin sekali menggigit pipi Taehyung saking gemas nya.
Taehyung menatap Bunda tak suka.
Hei kenapa Bunda nya tertawa?. Ini soal harga dirinya! Awas saja jika Bunda nya berani membongkar kebohongannya.
Menyadari tatapan tak suka putra nya, ia segera mengalihkan tatapannya ke seluruh ruangan tamu milik nyonya Jeon. Bisa gawat jika anak manja nya yang manis pulang dan ngambek padanya.
''Lagi pula-'' Taehyung mengalihkan tatapannya kembali pada wajah Jungkook yang imut.
''Lihat! Gigi mu jelek, badannmu pendek pacti efek dali makan pelmen! Jungkookie jeleeeeeeeeeeekkkkk.''
Pada hari itu Jungkook menangis ketika tangan kecil Taehung mendorong permen lollipopnya hingga terjatuh ke lantai. Bunda Ayahnya datang dan menenangkan nya begitu pula dengan Bunda Taehyung yang meminta maaf atas perbuatan putra kecilnya. Sementara sang pelaku utama justru berlalu begitu saja ke dalam dapur kediaman Jungkook guna menuntaskan dahaga nya.
Dan pada saat itu pula Jungkook membenci permen lollipop beserta Taehyung. Bocah kecil bermulut tajam.
Hah entah keluarga nya harus bersyukur atau sebaliknya.
Nyata nya meski sudah membuat Jungkook menangis, Taehyung masih suka mendatangi rumah Jungkook. Mengajaknya bermain atau sekedar mengganggu ketenangan Jungkook kecil. Datang pagi-pagi ke kamar Jungkook, membangunkannya dengan cara berteriak atau mencubit pipi gembul Jungkook hingga memerah, atau sekedar mencoret-coret wajah bulat Jungkook dengan lipstik merah milik Bunda nya yang selalu Taehyung ambil diam-diam.
Taehyung suka sekali mengganggu Jungkook, baginya Bocah laki-laki itu terlihat menggemaskan jika sedang marah atau memang dia nya saja yang jahil. Selain mengganggu pagi tenang Jungkook, Taehyung juga hobi menjahili nya jika sedang bermain, misalnya menyembunyikan sekop pasir nya, mematahkan pensil, mencoret buku,mengacak-ngacak kotak mainan, menggambar wajah jelek di daun pintu Jungkook,menyembunyi kan mainan dan masih banyak lagi(?).
Dan ketika Jungkook memarahi nya dengan mata memerah menahan tangis, bocah jahil itu justru menertawakan wajahnya yang katanya lucu.
Sialan!
Tak sampai di situ kejahilan Taehyung, di sekolah pun Taehyung senang mengganggu nya. Entah kesialan apa yang menimpa Jungkook sehingga ia harus satu sekolah dan satu ruangan dengan Taehyung. Tuhan tidak adil rasanya.
''Kamu kan yang menaluh pelmen kalet itu di bangku Jungkook?.'' Pagi itu di isi oleh teriakan kesal Jungkook, bocah itu merenggut dengan wajah memerah sementara Taehyung mengerjap polos, mengabaikan sepatu Hoseok—teman nya— yang sedang ia coret-core menggunakan spidol.
Ia menatap Jungkook polos.''Iya memang Taetae yang menaluh pelmen kalet itu ke bangku Jubgkookie, memang kenapa? Tidak cuka?'' Tanya nya mendengus sambil bersedakap dada. Jungkook melempar tatapan marah yang menggemaskan.
Bocah ini benar-benar menyebalkan!
Seingat nya saat Ia menemani Mingyu ke taman bermain, bangku nya masih bersih, tetapi setelah tiba di dalam kelas bangku nya kotor. Ada permen karet yang melekat di kursi nya. Untung Jungkook belum sempat duduk dan tanpa bertanya pun ia sudah tau siapa pelaku nya.
Dan dugaannya benar.
Kelas yang tadi nya ramai oleh suara anak-anak yang bermain kini hening. Memfokuskan pandangan mereka ke arah dua orang bocah laki-laki yang terkenal tidak bisa akur itu kembali ribut.
''Belcihkan kulci ku! Kulci ku kotol! Kamu haluc tanggung jawab! Aku akan adukan Taetae cama Bu Gulu!'' Ancam Jungkook.
Beberapa murid yang mendukung nya menyoraki jungkook dan beberapa nya lagi berkumpul di belakang tubuh kurus Taehyung.
Taehyung mengedip berkali kali dengan wajah masam.
Apa kata Jungkook tadi? Tanggung jawab? Lapor ke guru? Huh! Seenaknya saja mengancam Kim Taehyung yang tampan. Ia tidak akan takut dengan ancaman kanak-kanakan Jungkook
''Tidak mau!'' Tolak Taehyung ketus.
''Haluc mau!'' Balas Jungkook tak kalah ketus.
''Tidak mau kelinci bodoh!''.
Kesal dengan penolakan serta ejekan kelinci bodoh yang Taehyung ucapkan, Jungkook bergerak maju memukul bahu sempit Taehyung. Yang menjadi korban pukulan melotot kesal ke si pelaku. Hei! Pukulannya lumayan sakit.
Menyambar lengan kurus itu, Jungkook menarik nya agar mendekat ke kursi nya namun Si pemilik lengan berusaha melepaskan cengkraman Jungkook. Dan aksi saling menarik pun terjadi.
''CUDAAAAAAAAAAAAAHHHH."
Teriakan melengking plus hujan lokal dari mulut seseorang membuat pertengkaran kecil di antara ke duanya terhenti. Semua murid memandang satu objek yang berdiri di depan pintu kelas.
Ah tidak, tidak semua karena seorang bocah perempuan berkuncir dua sedang sibuk membersihkan wajahnya dari hujan lokal yang berasal dari si pemilik suara melengking.
Seorang bocah pendek bermata sipit mendekati Taehyung dan Jungkook. Bocah pendek berkulit putih dengan pipi tembem
''Jangan beltengkal teluc!'' Katanya sambil melototi kedua bocah tom and jerry di depannya. Ia merenggut kesal dengan telunjuk gemuk nya yang teracung ke pada Jungkook dan Taehyung.
''Jiminie pelnah menonton tv katanya kalau kita beltengkal teluc cama ceceolang, bica jadi nanti kalian malah caling cuka.'' Bibirnya mengerucut tak suka, ia mengalihkan tatapan sepenuh nya pada si bocah manis, Taehyung.
''Jiminie cuka Taehyungie, jadi kita beltengkal caja, bial pada caat dewaca Jiminie bica pacalan cama Taehyungie!'' Jimin si bocah bermata sipit itu memekik senang sambil berputar-putar di depan semua murid yang melihatnya bingung.
Pacaran? Apa itu?
Entah, bahkan Jimin saja tidak tau apa itu pacaran.
Jimin memang menyukai Taehyung, itu karena bocah alien bin jail itu adalah partner in crime saat menjahili teman-temannya. Sudah jangan bahas soal kelakuan nakal keduanya, kalian hanya perlu melihat coretan aneh di tembok sekolah serta ikan hias yang berserakan di sekitar kolam belakang kelas.
Itu perbuatan keduanya.
Hahahaha.
Hahaha.
Haha.
Ha.
Nakal kan?
Kembali ke permasalahn utama. Taehyung yang melihat raut sedih Jungkook mengusulkan agar kursi nya di tukar dengan kursi milik nya. Jimin bertanya bagaimana dengan permen karetnya, bocah manis itu menjawab dengan cengiran lucu nya.
''Taetae bica belcihkan kok.''
Kelas sudah damai, kursi milik Jungkook sudah bersih dari permen karet. Hoseok yang baru tiba di kelas kebingungan mencari sebelah sepatunya yang hilang. Kebiasaan Hoseok selalu melepas sepatunya jika jam istirahat. Taehyung si pelaku, mengambil sepatu Hoseok dari bawah meja nya. Menghampiri Hoseok dengan cengiran tak berdosa.
''Ini cepatumu hoceok."
''Sepatuku?'' Tanya Hoseok bingung, Ia adalah salah satu dari sekian teman temannya yang sudah fasih berbicara tanpa cadel.
Taehyung mengangguk, ia meletakkan sepatu Hoseok di depan kaki Hoseok. Hoseok mengangguk kemudian mengecup pipi merona Taehyung.
''Makasih cantik heheheheh.''
Plak!
''Aduh!'' Sebuah tamparan mendarat di kepala nya. Taehyung melotot kesal sambil berkacak pinggang.
''Jangan cium-cium cembalangan! Dacal mecum! Huh.'' Ia memalingkan wajah lalu bergegas menuju kursi nya. Jimin yang melihat itu tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Jungkook memalingkan wajah tak suka.
Taehyung demam. Bocah bermulut pedas itu demam tinggi akibat bermain hujan-hujan bersama Jimin. Suhu tubuhnya panas, mata nya merah beserta hidung nya. Bocah itu demam di sertai pilek, Bunda sudah memberi nya obat manis, tubuhnya lelah jadi ia memutuskan untuk tidur. Sakit membuatnya tidak bisa naik sekolah, mengerjai teman-temannya dan juga Jungkook.
Jimin mencoret buku nya asal, ia bosan sungguh. Ketidakhadiran partner in crime nya membuat bocah berpipi tembem ini bosan. Beberapa kali menghela nafas bosan. Kelas terasa sepi tanpa Taehyung dan segala tingkah unik nya yang menyebalkan. Hoseok yang biasanya ikut bermain dengannya juga tidak hadir.
Jimin mengetuk-ngetuk meja bosan. Tatapan Jimin beralih ke samping, Ia bisa melihat Jungkook sedang menulis-nulis sesuatu di atas kertas. Biasanya jam istrihat seperti ini ia dan Taehyung akan mengerjai Jungkook seperti melempar kodok ke meja Jungkook,mengagetkan Jungkook atau menyembunyikan pensil Jungkook.
'Uhh~ taetae Jimin kangen~
Setelah tiba di kamar, Jungkook melepas tas beserta baju nya. Mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih bersih. Selesai memakai pakaian, ia keluar dari kamar menuju dapur. Membuka pintu kulkas lalu memasukkan beberapa buah apel ke dalam kantung kresek. Menutup kembali pintu kulkas saat di rasa buahnya sudah cukup banyak. Bergegas keluar rumah setelah berteriak ''Jungkook ke tetangga cebelah dulu!'' Ke pada ibu nya yang sedang berada di belakang rumah.
''Ceyamat ciang ahjuhcci, Jungkook bawa buah untuk Taetae.'' Chanyeol tersenyum gemas. Astaga Jungkook terlihat lucu dengan celana merahnya.
Chanyeol melihat kantong kresek yang di bawah Jungkook kemudian mengambil alih. Ia membuka pintu rumahnya lebar seraya bergerak menyamping agar memberi ruang Jungkook masuk.
''Taehyung sedang tidur, Jungkook mau menunggu dulu?'' Tanya Chanyeol. Jungkook menolak dengan gelengan kuat.
''Tidak ucah ahjucci, Jungkook mau pulang. Ini buah apel untuk Taehyungie. Jungkook pamit dulu ahjucci.'' Setelah membungkuk sebentar, ia segera meninggalkan kediaman Taehyung.
Jujur saja ia khawatir dengan keadaan Taehyung tetapi ia terlalu malu menemui bocah jahil itu. Seharian tanpa Taehyung benar-benar tidak menyenangkan.
Jungkook merindukan Taehyung
Yah tetapi rasa rindu itu musnah setelah tiga hari absen dari kelas, bocah itu telah sembuh dan di perbolehkan kembali bersekolah. Kala itu jimin menyambutnya dengan teriakan paling heboh sambil memeluk Taehyung sangat erat hingga membuatnya sesak. Hoseok yang kembali mendapat tamparan di belakang kepalanya karena mencuri kecupan di pipi Taehyung. Lalu Taehyung memeluk Jungkook erat mengatakan bahwa ia merindukan Jungkook dan lainnya.
Selanjutnya kejahilan Taehyung bersama Jimin kembali di mulai.
Sialan!
Kapan ini berakhir?!
Mungkin saat kalian beranjak dewasa nanti.
Mungkin
Sebab Taehyung dan kejahilannya tidak pernah pudar.
Astaga, semoga kelak nanti Jungkook tidak satu sekolah dengannya lagi, atau setidaknya tidak seruangan dengan bocah alien ini.
Tbc—
/sungkem ke reader
Maaf!! Ff nya ada sedikit perubahan/?
