Little Eggplant
The Story of Vinsmoke Sanji
Fic by Crow (EJC)
DISCLAIMER: One Piece keseluruhan hak cipta dimiliki oleh Eiichiro Oda
NOTICE: Disclaimer hanya akan saya tampilkan pada chapter pertama ini saja.
WARNING: Spoiler Chapter 806-824++
First POV
-o0o-
Chapter 1
Aku dapat mendengar jeritan perih Nami-san.
Aku harus berpikir beribu alasan baik untuk tetap pergi agar tidak berpaling. Agar aku tidak melompat dari dalam kastil ini, dan memeluknya dengan erat, dan bilang bahwa aku akan disini, tidak perlu khawatir.
Ya, ia berteriak, "Tunggu, Sanji-kun! Kenapa kau tidak ikut keluar juga?! Tunggu!"
Apa kau tahu Nami-san, kata-kata itu adalah yang terbaik. Hal yang kuharapkan selama ini darimu. Kata-kata kerasmu yang memerintahkanku agar tetap disini, sedikit rasa keterikatan darimu kepadaku. Aku bukannya mengharapkan sesuatu darimu, yang mana setiap hari kulayani sepenuh hati tanpa ketidak-ikhlasan sedikitpun.
Tak banyak yang kuinginkan di dunia ini. All Blue, impianku. Mengantar Luffy menjadi Raja Bajak Laut. Memberikan nakama-nakamaku hidangan terbaik nan bergizi.
Dan terutama dirimu, Nami-san.
Sekuat apapun aku menunjukkanya padamu, aku hanya dapat berharap. Maafkanlah aku yang lemah, aneh, dan penuh tanda tanya ini. Bila kau memang ragu padaku, percayalah, aku melakukan segala hal dengan mementingkan dirimu dibanding apapun juga.
Aku pergi demi melindungimu.
Walaupun cinta ini tak berbalas, walaupun aku tak kembali lagi. Walaupun rasanya sulit untuk mengatakan dan membuatmu tahu bahwa aku serius kepadamu.
Percayalah bahwa inti terdalam hatiku hanya memikirkan dirimu seorang.
Aku akan kembali. Sampaikan salamku pada yang lain.
Wajahmu tak berdusta. Kau tersakiti dengan kepergianku. Apakah itu benar, Nami-san? Jangan berwajah seperti itu. Tunjukkan wajah dongkol dan kesalmu lagi kepadaku. Buat seakan kau mengusirku, seolah kau marah sekali lagi kepadaku.
Aku tak bisa melakukan apapun lagi. Janji adalah janji. Aku tidak akan menarik kata-kataku terhadap Capone. Asalkan kalian selamat, itu sudah lebih dari cukup. Biar bagaimanapun juga aku terlahir sebagai seorang Vinsmoke. Masalahku akan kuselesaikan sendiri.
Lalu aku akan kembali, dan meminta maaf padamu Nami-san.
Capone terus berjalan. Aku bisa melihat Nami-san juga semakin jauh disana. Semakin lama semakin jauh hingga nampaknya kelihatan seperti titik kecil saja dan lalu tertutupi oleh hutan rimba Zou. Kini mereka tak nampak lagi.
Mereka tidak mengejarku. Syukurlah.
Tapi, kenapa rasanya sakit sekali.
…
Siapa yang akan memasak untuk mereka? Apa mereka akan baik-baik saja tanpa diriku? Apa Nami-san akan mendapatkan gizi makanan yang baik? Apa Luffy bisa puas dengan makanan orang lain? Apa mereka semua akan baik-baik saja?
Sial.
Keparat...
Aku khawatir.
Sudah sejauh ini; aku akan bertemu kembali dengan kalau aku tidak kembali? Bagaimana kalau aku tidak bisa bertemu dengan Nami-san, Luffy, dan yang lainnya lagi? Bagaimana kalau aku sampai benar-benar menikah? Satu-satunya orang yang ingin kunikahi barusan sudah kutinggal tanpa alasan yang jelas, dengan secarik surat bodoh yang kutulis tanpa sempat berpikir mengenai perasaannya sedikitpun.
Mungkin dia akan mengira bahwa aku adalah pria yang tak pernah serius. Mungkin ia akan berpikir bahwa aku masih tetap sama, tanpa pertumbuhan sama sekali. Masih seorang penggila dan perayu perempuan.
Ketika aku memikirkan semua hal itu kembali, aku sadar bahwa aku tidak bisa mengulangnya lagi. Kenapa pula aku harus menulis seperti itu...?
Bodohnya... Seperti biasa.
Nami-san, Luffy, teman-teman.
Maafkan aku tapi... Jangan jemput aku.
Jangan jemput aku, Luffy. Kumohon. Jangan bahayakan dirimu dan yang lainnya.
Aku akan kembali. Aku akan kembali.
...
Sial bagaimana kalau aku tidak kembali? Ini berarti adalah perjumpaanku yang terakhir kali dengan Nami-san, Chopper, dan Brook.
Juga, perintahmu padaku saat itu adalah yang terakhir kalinya, Luffy.
Apa aku sudah mewakilkanmu dengan baik? Apa aku sudah melakukan hal yang benar? Paling tidak aku bisa melindungi mereka bertiga. Paling tidak mereka bertiga saat ini dalam situasi aman. Para orang-orang Mink pasti akan melindungi mereka.
Namun, syukurlah hingga akhir aku bisa menuntaskan perintah dari kaptenku.
Aku ingin kembali. Aku ingin menunggumu di ZouLuffy, bersama dengan Nami-san dan yang lainnya.
Aku tak merasakannya, namun aku menggigit bibirku dengan lumayan kuat. Aku adalah pria yang pernah dilatih untuk membunuh manusia. Aku paham dengan resiko dan juga efek sebab-akibat yang bisa menimpaku dan juga orang-orang yang kusayangi bilamana aku tidak mengikuti permintaan organisasi.
Tanpa kusadari, air mata pada kelopak bawah mataku agak membumbung tinggi.
Sial, apa yang kulakukan? Menangis?
Ini bukan perpisahan selamanya. Aku akan kembali.
Aku pasti kembali.
Aku akan kembali, 'kan?
…
Sial, aku ingin kembali.
