KRIIIIING...

Bunyi bel pulang terdengar seperti melodi yang paling indah. Kagami yang sudah terkantuk kantuk mendengar pelajaran sang sensei seketika semangatnya kembali.

"Yak, baik anak anak, sampai disini saja pelajaran hari ini. Jangan lupa mulai besok kalian akan mulai minggu kalian. Jangan lupa belajar. Baik semua boleh pulang."

Para murid yang berada di kelas itu pun segera pulang ke rumah masing masing.

"Oi aho, bangun kelasnya udah selesai woi."

Kagami mengguncang guncang tubuh Aomine. Aomine pun bangun dengan sungai Nil yang menghiasi ujung bibirnya.

"Hng?"

"Idih najis, iler lo kemana mana tuh cuci muka sono. Muka lo makin keliatan dekil gitu."

Aomine ngulet dengan tidak anggunnya. Ia berdiri dari tempat duduknya sambil garuk garuk pantat. Abis itu dicium. Kagami yang melihat pemandangan itu pun seketika muntah 3 ember.

"Kagami-kun, Aomine-kun kita harus segera pulang sekarang karna sekolahnya akai."

Seorang pria imut bersurai biru muda tiba tiba berdiri di tengah mereka. Dan...

"HWAAAAAH, TETSU/KUROKO KAMVREET, NGAGETIN AJA LO."

Dua ahobaka kita ternyata langsung jantungan pemirsah. Sang pelaku pengagetan(?) hanya memandang mereka berdua dengan tatapan malaikat...ya, malaikat maut.

"Ya udahlah ayuk pulang gw mau belajar."

"Haaa? Tumben lo belajar biasanya juga kan terus tidur."

"Diem lo dekil."

Dan mereka pun pulang dengan damai. Sebenarnya hanya kuroko yang berjalan dengan damai karna duo ahobaka kita sibuk berantem selama perjalanan pulang. Mulai dari jambak-jambakan, tonjok-tonjokan, hingga tonjok-tonjokan dengan bibir mereka(?). Tapi kuroko tidak menghiraukan itu. Ia berusaha berjalan sedikit menjauh dari mereka sambil merapalkan mantra-mantra yang berbunyin "gw gk kenal, bukan temen gw." Dan sebagainya.

Sesampainya dirumah Kagami langsung lempar tas,lempar kaos kaki,lempar seragam, lempar kancut, dan siap untuk mandi. Setelah mandi dan dilanjutkan dengan makan malam Kagami bersiap untuk belajar. Iya belajar...kalian gk salah denger kok. Kagami sudah bertekad untuk insyaf agar punya masa depan yang cerah. Namun baru satu jam membuka muku pelajaran otak Kagami rasanya sudah mau meledak. Otaknya terbakar dan somplak sebelah pemirsah. Kagami memutuskan untuk beristirahat sebentar. Namun karna istirahatnya terlalu khusyuk, tiger merah kita yang unyuk unyuk ini pun ketiduran. Yah yang penting sudah belajar, benar kan?/enggak

Keesokan harinya~

Kagami bersiap untuk berangkat ke sekolah, tidak sengaja bertemu dengan Kuroko.

"Ohaiyou Kagami-kun."

"Ah ohaiyou Kuroko."

"Kagami-kun belajar tadi malam?"

"Ah tentu saja, aku belajar sampe otakku somplak sebelah, tapi sekarang udah di tempel sih pake lem kayu, biar gk lepas lagi."

"Soukah."

Kuroko dengan polosnya mengangguk. Di depan sekolah, Kagami dan Kuroko melihat sebuah...ah tidak seonggok...ah tidak, mungkin lebih tepatnya sebiji *author dicekek Aomine* ralat pemirsah, maksud saya seorang manusia setengah arang. Kuroko menghampiri arang itu...ah maksud saya orang itu. Sebenernya Kagami males nyamperinnya tapi sebagai teman yang baik Kagami mah ikut aja.

"Ohaiyou Aomine-kun."

"Yo..."

"Hoaaahhmmm...ohaiyou Tetsu, Bakagami."

"Nee Aomine-kun, sudah belajar untuk ulangan hari ini?"

"Ha? Sejak kapan si dekil ini belajar?"

Aomine yang biasanya membalas ejekan Kagami hanya cengo. Dan dia pun bersabda...

"Ulangan apaan?"

Seketika Aomine langsung dirajam Kuroko plus Kagami. Oh satpam yang berada disana melihat kejadian itu berusaha melerai mereka. Namun karna melihat wajah Aomine yang nyolot,sangar, dan ngeselin satpam itupun ikutan merajami Aomine.

"ADAAAAOOOOWW, SAKIIIIT."

Mite mite kudasai

Disclaimer: Fujimaki Tadatoshi

Pair:AoKaga

Rated: T+

OOC,ABAL,BAHASA TIDAK BAKU, TYPO YANG TIDAK BERPERIKEMANUSIAAN,DLL

DON'T DON'T READ SO HERE WE GO ~(*w*~) (~*w*)~


Aomine masuk ke kelas dengan keadaan mengenaskan. Bibir dimanyun manyunin plus luka lebam di sekujur wajahnya akibat dirajamin Kuroko Kagami plus satpam penjaga gerbang SMA fukusen ini. Seperti biasa, Aomine yang baru nemplok di bangkunya pun sudah mendaratkan wajahnya di meja tercinta dan tidur dengan suara dengkuran yang tidak manusiawi. Sang sensei pun datang dengan membawa kertas soal ulangan lengkap dengan lembar jawaban.

"Oi aho, bangun senseinya udah dateng noh."

"Hng..."

Aomine pun kembali dari dunia mimpinya dan sang sensei yang sudah berada di depannya dengan wajah sangar. Aomine hanya nyengir kepada sang sensei dan sensei pun hanya geleng geleng kepala. Sensei memberikan soal ulangan dan kertas jawaban kepada Aomine. Aomine berkata dalam hati. "Mampus, gw gk belajar lagi tadi malem." Aomine melihat Kagami yang duduk disebelahnya. Kagami sudah mulai mengerjakan soal.

"pssst...psst...oi Kagami."

"Hn?"

"Bantuin gw dong, gw gk belajar."

"Derita lo dekil."

Sepertinya tidak ada harapan dari Kagami. Ia melihat Kuroko yang duduk dua bangku di depannya.

"Psst...pssst...oi Tetsu."

Kuroko tidak menengok sama sekali.

"Oii...Tetsu."

Masih tidak mendengar.

"TETSU."

Aomine agak berteriak dan langsung dihadiahi death glare dari sang guru. Aomine langsung mingkem. "Tetsu temeee...pake pura pura budek lagi gw sumpahin budeg beneran lo." Batin Aomine mencak mencak. Ah apa itu yang berada ditelinga Kuroko. Ternyata Kuroko memakai penyumbat telinga pemirsah. Aomine kembali melihat kearah Kagami yang masih serius mengerjakan soal soalnya.

"Psst...oiii Kagami plisss bantuin gw, ntar gw traktir di majiba deh."

Kagami menengok kearah Aomine.

"Bener ya? Beliin gw 2 lusin cheese burger."

"Buset, lo mau morotin gw?"

"Oh ya udah gk jadi."

Kagami kembali mengerjakan soalnya.

"huweee plisss Kagami bantuin gw."

Aomine mengeluarkan air mata buaya ala Kise dari kelas 1-2 berharap Kagami akan kasihan dengannya. Namun bukannya kasihan, Kagami malah menghadiahi Aomine dengan tatapan jijik. Kagami langsung memasang penyumbat kuping seperti milik kuroko.

"Oiiii...Kagami..."

"..."

"Kagami."

" ..."

"Miiii..."

"..."

"Oiii baka..."

"EHEM" Sang sensei berdehem keras.

"Yang tidak bisa diam akan saya gantung di tiang bendera."

Aomine langsung mingkem. Aomine menjedutkan kepalanya kemejanya. "HUWEEEEEE, EMAAAAAK, MAAFKAN MINE MAAAK, KALO MINE GK NAEK KELAS JANGAN KIRIM MINE KE PESANTREN MAAAK, NTAR MINE GK BISA KETEMU MAI-CHAN MAAAAK." Batin Aomine teriak OOC. Hancur sudah harapannya untuk mendapat bantuan dari dua temannya ini. Kamvret sekali memang temannya. Kagami sempat menengok ke arah Aomine. Aomine pikir Kagami akan kasihan dan memberinya sedikit jawaban. Tapi Kagami tampak tak acuh dan kembali mengerjakan soalnya.

"HUWEEEEEE NOTIIICE ME KAGAMEEEEH...BEBEBH MU INI BUTUH BANTUANMU HUWEEEEE." Batin Aomine kembali berteriak OOC. Aomine pun pasrah. Sepertinya untuk ulangan kali ini iya akan mendapat muka Saitama yang cukup besar dari fandom sebelah. Aomine pun pasrah di bangkunya. Menit demi menit telah berlalu entah sudah berapa lama Aomine menatap kertas soalnya dengan tatapan kosong. Hingga sang sensei pun bersabda.

"Waktunya tinggal 15 menit lagi."

MATI GW. Pandangan Aomine kembali kosong. Sepertinya ia butuh tali untuk menggantung sang sensei tercinta. Yang benar saja, Aomine belum mengisi satu nomor pun. Kagami menengok kearah Aomine dan menghela nafas panjang.

"Oi aho."

"Hah?"

Aomine menengak kearah Kagami dengan Tatapan kosongnya tapi mukanya nyolot ngajakin berantem(?).

"Siniin kertas jawaban lo."

"Hah?"

"Udah cepet siniin."

"Buat apaan."

"Banyak cincong lo, cepetan siniin dekil."

Aomine yang sudah pasrah pun memberikan kertas jawabannya yang masih bersih putih tanpa noda. Kagami mengambilnya dan memberikan kembali kertas jawabannya.

"Nih."

Aomine menatap Kagami dengan bingung. Ngapain minta kertas jawaban gw kalo cuman buat di...E-E-EH C-CHOTTO...K-K-KOK UDAH DIISI SEMUA. Aomine melihat kolom nama dan terpampang jelas nama AOMINE DAIKI di sana. Tapi kok bisa. Jangan-jangan. Aomine menatap Kagami dengan wajah berbinar. Yang ditatap masih serius mengisi kertas jawabannya yang masih kosong, atau mungkin kertas jawaban Aomine. Bunyi bel menandakan ulangan selesai. Kagami pun sudah menyelesaikan kertas jawabannya. Dan mengumpulkan kertas jawabannya. Saat Kembali ke mejanya Aomine menatapnya dengan pandangan tidak percaya.

"Kagami...kok lo..."

"Cepetan kumpulin sono."

Aomine langsung menerjang Kagami sampai jatuh kelantai dan memeluknya.

"HUWEEEEEE MAKASIIIIIIH..."

"B-berisik aho, badan lo berat."

"HEH YANG DIBELAKANG ITU NGAPAIN HAH?"

Aomine kembali kena semprot sang sensei. Akhirnya Aomine berhasil menyelesaikan ulangannya untuk hari ini. Sebenarnya sih yang menyelesaikan seluruhnya itu Kagami. Aomine menunggu Kagami di depan gerbang sekolah. Rencananya hari ini ia akan mentraktir Kagami. Yah walaupun setelah ini isi dompetnya akan kosong tapi tak apalah demi sang kekasih tercinta (author: ciee.

Kuroko: author-san mengganggu sekali, pergi sana hush hush. author: *pundungan*) Kuroko menghampiri Aomine.

"Ah Tetsu. Kagami belum keluar juga?"

"Belum, sepertinya tadi Kagami di panggil ke ruang guru."

"Hah? Tetsu titip ini sebentar."

Aomine melempar tas nya kearah Kuroko dan reflek langsung ditangkap olehnya. Dengan kekuatan penuh Aomine berlari ke arah ruang guru. Aomine berhenti di depan ruang guru dan mengupin pembicaraan mereka. Sensei terdengar menghela nafas panjang.

"apa maksudmu melakukan ini Kagami-san?"

"S-sumimasen sensei."

"Menukar lembar jawaban dengan orang lain itu dilarang."

"A-aku tahu sensei."

"Lalu kenapa masih kau lakukan?"

Kagami terdiam.

"Kau tahu, jika guru lain yang mengetahui hal ini, mungkin mereka tidak akan memberimu nilai."

Kagami menunduk. Sensei kembali menghela nafas panjang.

"Aku masih kasihan denganmu. Nilaimu akan kupotong setengah, mengerti. Dan untuk hukumanmu kau harus membantu Akechi-san[1] bertugas di ruang Uksnya untuk satu semester"

"H-ha'i sensei."

BRAK. Aomine membuka dengan kasar pintu ruang guru.

"A-aomine..."

"M-maafkan aku sensei. Tapi ini bukan salah Kagami, ini salahku yang harusnya kau potong itu nilaiku...k-kumohon sensei."

Kagami terdiam. Ia membungkukan tubuhnya.

"M-maafkan aku sensei. Aku akan menjalankan hukumanmu. Ini benar benar salahku sensei, Aomine tidak meminta kertas jawabanku, aku yang menukarnya sendiri sensei."

Aomine memukul wajah Kagami dengan keras.

"Kau gila hah? Bertugas di UKS bersama akechi-sensei sama saja bunuh diri BAKA."

Sang sensei hanya diam memperhatikan mereka.

"Maafkan kami sensei..."

Lagi-lagi sensei menghela nafas.

"Kalian ini benar benar makhluk paling bodoh di bumi ini yang pernah aku tahu. Mana ada orang yang berkelahi memperebutkan potongan nilai dan hukuman."

Aomine terdiam. Kagami masih sibuk mengelus pipinya akibat bogem mentah dari Aomine.

"Tapi aku salut dengan kebodohan kalian. Aku tak akan memotong nilai kalian tapi ingat ini yang terakhir kalinya mengerti. Tapi hukumanmu masih tetap harus dijalankan mengerti?"

Mata Aomine langsung berbinar.

"Arigatou senseiiiiii."

Aomine langsung menerjang senseinya dengan pelukan mautnya. Akibat pelukan Aomine yang terlalu erat sang sensei pun tepar tak sadarkan. Aomine langsung menarik Kagami dari ruang guru. Saat sampai di koridor Kagami menghentikan langkahnya.

"Aomine..."

Aomine menatap Kagami secara intens.

"Kenapa?...kenapa kau menyusulku?"

Aomine tidak menjawab, ia langsung memeluk Kagami. Bukan pelukan maut seperti yang ia berikan pada senseinya tadi. Tapi pelukan lembut dan nyaman yang sukses menbuat pipinya memerah.

"Terimakasih."

"H-ha?"

"Maafkan aku, kau jadi kena masalah hanya karna aku, maafkan aku memukul wajahmu terlalu keras. Maafkan aku, aku..."

"Ssshhh..."

Kagami langsung membungkam mulut Aomine dengan kecupannya. Kali ini wajah Aomine yang memerah.

"Sudahlah, kau tidak perlu meminta maaf seperti itu, aku hanya butuh satu hal."

"Apa?"

"Setelah ini belajarlah untuk ulanganmu besok."

"Toh aku belajar juga nilaiku tidak akan bagus."

Kagami menjitak kepala Aomine.

"Jangan pesimis begitu bodoh."

"Yah mau bagaimana lagi memang begitu kenyataannya."

"Nee Aomine..."

"Hn?"

"K-kalau kau berhasil mendapatkan nilai diatas rata rata..."

Kagami memalingkan wajahnya, dan semburat merah menghiasi pipinya.

"...A-a-aku akan mengajakmu kencan..."

"Hening... Aomine gk salah denger kan? Kayaknya sebelum berangkat sekolah kupingnya udah di bersihin deh pake sendok semen. Kagami yang biasanya menolak untuk diajak pergi bareng sekarang mengajaknya kencan? Apa itu artinya Kagami sudah membalas perasaannya. Aomine sudah mangap dan siap untuk berbicara tapi segera dipotong oleh Kagami.

"T-tapi itu kalau kau berhasil dan tidak remed sama sekali lo yah..."

Aomine nyengir.

"Ha'i aku mengerti Taiga-chan."

"J-jangan panggil aku dengan nama memalukan seperti itu aho."

Kagami langsung nabok muka Aomine dan pergi dengan wajahnya yang sudah memerah. Sepertinya Kagami sudah tertular virus tsundere si wortel dari shuutoku itu. Aomine langsung menyusul Kagami. Kuroko yang sudah menunggu mereka di gerbang menatap heran kepada Kagami.

"Kagami-kun, ada apa dengan pipimu Kagami-kun."

"Oh ini? Dapet cipokan cinta dari panther item."

Kuroko hanya mengangguk sambil membulatkan bibirnya. Dan mereka pun pulang bersama.

"Nee Kagami..."

"Hm?"

"Etto...tentang hukumanmu."

"Ah itu, kenapa?"

"Apa kau yakin? Kau tidak tahu rumornya? Mereka bilang siapapun yang masuk jeruang UKS tidak akan pernah kembali normali. Biasanya murid murid yang masuk ke ruang UKS akan dijadikan kelinci percobaan. Akechi-san pasti akan menyuntikan obat obat aneh kepada murid murid itu. Aku tak mau kau bernasib sama dengan mereka."

Kagami tertawa renyah. Kuroko memperhatikan mereka berdua.

"Kagami-kun dihukum?"

"Iya, ini semua salahku, seharusnya aku..."

"Aomine."

Kagami memotong pembicaraan Aomine. Ia tidak mau Aomine terus menyalahkan dirinya atas kejadian ini.

"Itu semua kan hanya rumor, semua akan baik baik saja."

Kagami menatap Kuroko.

"Benar kan?"

Kuroko mengangguk. Aomine mengela nafas panjang.

"Aku kan percaya itu jika aku sudah melihatnya sendiri. Aku akan membantumu bertugas di UKS."

"Heeee? T-tapi..."

"Aku tidak menerima penolakan."

Kagami mingkem. Sejak kapan si dekil ini ketularan setan merah Akashi.

"Baiklah, terserah kau saja."

Mereka terus berjalan, tak terasa mereka melewati Maji burger. Tiba tiba Kuroko teringat sesuatu.

"Nee Aomine-kun, kau bilang kau ingin mentraktir Kagami-kun di majiba."

Hening... Seketika mata Kagami berbinar. Silauuu... Mata Kagami yang berbinar terlalu silau hingga Aomine tidak tahan untuk menutup matanya.

"BENARKAH ITUUU?"

"Ah umm..."

"Bagus, kebetulan aku sedang lapar, ayo."

Kagami dengan antusiasnya menarik Tangan Aomine dan menyeretnya kedalam majiba. Sepertinya persediaan uangnya untuk bulan ini akan segera lenyap. Aomine hanya bisa pasrah, pasrah kalau mungkin bulan ini ia hanya akan makan mi instan dan obat mag.

FIN~ OR TBC?

[1] MITSUHIDE AKECHI: YANG SAYA MAKSUD DISINI ADALAH KARAKTER DARI BASARA GAKUEN.

P.S: BAGI YANG TIDAK TAU SILAHKAN SEARCHING SENDIRI YA, MUAHAHAHA

HOLAAAA MINNA, KAMIYA KEMBALI MEMBAWA FICT GAJE HASIL DARI KEGILAAN KAMIYA KARNA UAS *w*) WELL SEBENERNYA INI MAU KAMIYA BIKIN FICT MULTICHAP GITU, TAPI KALO GK ADA YG SUKA GK JADI KAMIYA APDET *pundungan* OH IYA FICT SAYA YANG GANBATTE AKAN SAYA UPDATE SETELAH SAYA SELESAI UAS, BAGI YANG GK TAU SILAHKAN DIBACA DULU *promo terselubung* *w*) BTW KAKAK KELAS SAYA PADA BILANG "DEK KALO UASNYA GK BISA MITE MITE KUDASAI AJA" (baca: nyontek) DAN DARI SITULAH SAYA MENDAPATKAN IDE UNTUK MEMBUAT FICT NISTA NAN GAJE INI MUAHAHAHAHAHA... OH IYA, DISINI CERITANYA BARU HARI PERTAMA YA, MASIH ADA 6 HARI SETELAH INI, TAPI INGAT KALO GK ADA YG MINTA LANJUT GK AKAN KAMIYA UPDATE. YAK AKHIR KATA MIND TO REVIEW ~(*w*~) (~*w*)~