Halo semuanya perkenalkan namaku Uzumaki Naruto putra dari Namikaze Minato dengan Uzumaki Kushina, kenapa diriku menggunakan marga kaa - san ku bukan tou - san sebab mereka telah bercerai diakibatkan oleh suatu hal yang nantinya akan kalian ketahui. Sedangkan hak asuhku dipegang oleh kaa- san bukan tou – san karena masalah yang sama dengan penyebab mereka berpisah, masalah itu ialah karena diriku tidak memiliki apa yang seorang Uzumaki miliki, apa itu? Jawabannya adalah cakra yang melimpah, cakra adalah gabungan energi fisik dengan energi spiritual yang ada pada setiap makluk hidup, ketika mengetahui bahwa diriku memiliki cakra yang sedikit dan tubuh lemah tou – san mencampakan, mengabaikan dan berperilaku kasar denganku, berbeda jika dia bersama menma, putranya dengan Tsunade Senju, ia akan bersikap ramah, hangat dan penuh perhatian apalagi setelah dua kejadian waktu itu, pertama ketika menma tidak sengaja membangkitkan kekuatan mokuton milik mendiang kakeknya Hashirama Senju dan juga pada saat kedatangan Jiraiya yang mengabarkan bahwa kelak keturunan dari salah satu muridnya akan memegang nasib dunia, maka sejak saat itu menma selalu dibanggakan dikeluarga. Melihat keadaanku yang seperti ini mengakibatkan Kushina kaa - san selalu cekcok dengan tou – san, hingga puncaknya pada ulang tahunku yang ke tujuh tou – san menceraikan Kushina kaa – san dan juga mendepak ( mengusir) kami dari kediaman Namikaze. Setelah keluar dari kediaman Namikaze kami sekarang tinggal bersama Hiruzen – jiji, lalu bagaimana perlakuan warga desa terhadap diriku, mereka melihatku seperti apa adanya, tidak seperti mantan tou –sanku mereka tetap baik terhadapku.
" NARUTO CEPAT KEMARI JANGAN TIDURAN DI ATAP SAJA." nah itu suara kaa – san ku sudah terdengar membangunkan lamunanku akan kehidupanku.
" Sekarang cepat kau bersihkan halaman belakang kemudian antarkan pesanan kue ini ke rumah bibi Hikari." perintah kaa – san dengan senyuman manis namun menakutkan, semenjak kami tinggal dengan Hiruzen – jiji kaa – san membuka usaha untuk membuat aneka kue yang cukup laris, biasanya setiap sore hari pukul tiga diriku akan berkeliling desa untuk menjajakan kue – kue hasil buatan kaa – san, kenapa kaa – san tidak menjadi kunoichi lagi setelah keluar dari kediaman Namikaze, semua itu karena permintaanku agar kaa – san tidak terjun lagi kedunia shinobi, setelah pulang dari rumah bibi Hikari diriku putuskan untuk berjalan – jalan terlebih dahulu sebelum pulang sampai akhirnya aku sampai di daerah pinggiran desa Konoha, disana telah terjadi sebuah tindakan yang amat tercela reader sehingga tidak layak untuk dicontoh dan ditirukan, sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang ninja yang dilihat dari pakaiannya merupakan seorang genin, tiga orang genin melakukan pembulian terhadap seorang gadis kecil yang dikarenakan sang gadis tidak sengaja menyenggolnya.
" Hei kalian hentikan perbuatan kalian." teriakku pada mereka.
" Hooo ada yang ingin jadi pahlawan kesiangan rupanya, pergilah kali ini aku lepaskan dirimu." ujar sosok genin yang berada di posisi tengah, sedangkan gadis tersebut telah lari untuk bersembunyi.
" Karena kau telah mengganggu acara kami maka kaulah yang akan menjadi penggantinya." ungkap sosok genin yang berada dikiri.
" Heh seperti kalian mampu mengalahkanku." tantangku pada mereka. Begini – begini walaupun diriku memiliki cakra sedikit tetapi diriku mahir dalam hal taijutsu dan juga kenjutsu berkat didikan keras kaa – san untuk bekal jaga diri, setelah melewati sesi tukar tinjuan akhirnya mereka bertiga kabur kocar – kacir seperti maling yang kepergok.
.
.
.
" Aduduh pelan – pelan dong kaa – san sakit tahu." ujar Naruto ketika wajahnya di obati oleh Kushina, walaupun berhasil mengalahkan para genin yang sok tadi nyatanya Naruto masih terkena pukulan dan tendangan yang menyebabkan luka pada tubuhnya walaupun tidak membahayakan, yah setelah sampai di rumah Kushina terus mengomeli Naruto sambil mengobati luka Naruto.
" Cek kamu ini cowok apa cewek gini aja mengeluh, makanya jangan meremehkan lawanmu, walau selemah apapun tampang lawan kamu harus tetap waspada, seseorang yang kuat belum tentu terlihat lewat tampang dan sikapnya." cerocos Kushina sambil menempelkan plester di pipi kanannya.
" Nah selesai, kamu istirahatlah terlebih dahulu kaa – san akan masakan ramen kali ini untuk makan malam." ungkap Kushina sambil mengacak surai merah darah milik Naruto sebelum beranjak ke dapur. Oh ya kita belum tahu seperti apa wajah Naruto ya, Naruto memiliki rambut merah spike dengan kulit tan eksotis serta mata violet.
" Ok, kaa – san memang yang terbaik, jangan lupa ektra Narutonya." senyum cerah Naruto ketika mendengar perkataan ibunya.
" iya ya kaa - san tahu." sahut Kushina dari dapur.
" Tadaima." tak berselang lama setelah makanan siap di ruang makan terdengar seruan suara lelaki jika dilihat dari suaranya bersamaan pintu depan yang terbuka.
" Okarerinasai jiji." jawab Naruto dan Kushina bersamaan.
" Wah sepertinya makan malam sudah siap dan Naruto kenapa dengan wajahmu itu?" tanya Hiruzen ketika sudah sampai di ruang makan.
" Ah tidak apa – apa jiji hanya jatuh saat pulang dari mengantar kue." jawab Naruto sekenanya, sedangkan Kushina sudah mendekap mulutnya agar tawanya tak meledak mendengar alasan Naruto.
" Hei jangan berbohong Naruto, wajahmu tak bisa berbohong padaku persis Ibumu." sahut Hiruzen.
" Sebaiknya Hiruzen – sama mandi dulu sebelum melanjutkan pembicaraan ini sekalugus untuk makan malam." ungkap Kushina.
.
.
.
" Naruto apa kau mau menjadi seorang ninja?" tanya Hiruzen setelah makan malam selesai.
" Memangnya Bisa jiji, cakra naru kan cuma sedikit?" sahut Naruto dengan tampang sedih.
" Bisa, kata siapa untuk jadi ninja harus punya cakra melimpah, tak semua shinobi harus punya cakra, taijutsu dan kenjutsu yang hebat disertai stamina yang kuat sudah bisa menjadi ninja yang kuat, apa lagi dengan dirimu punya cakra yang sedikit menguntungkanmu dalam kontrol cakra dan menyembunyikan keberadaan dengan mudah." jelas Hiruzen.
" Apa benar itu jiji, kalau begitu Naru mau jadi seorang ninja, bolehkan Kaa – san?" ungkap Naruto pada Kushina penuh harap.
" Untuk apa Kau mau jadi Ninja Naruto?" tanya Kushina ketika melihat wajah penuh antusias dari Naruto.
" Agar Naru Bisa melindungi Kaa – san dan juga jiji jika dalam bahaya." ujar Naruto dengan penuh tekat bulat.
" Baiklah kaa – san izinkan." sahut Kushina sambil membersihkan meja makan.
" Tapi apakah nanti disana Naruto tidak menjadi bahan pembulian anak seangkatannya karena memiliki cakra sedikit apalagi Menma juga ada disana, kita tahu bagaimana sifat dan sikap Menma pada Naruto?" tambah Kushina.
" Tenanglah aku yakin Naruto akan mampu melewati ini semua dan menjadi ninja yang terbaik." sahut Hiruzen.
" Benar kaa – san aku tidak akan menyerah karena itu adalah jalan ninjaku." tambah Naruto penuh akan semangat percaya diri. Sedangkan yang lain hanya bisa tersenyum mendengar deklarasi Naruto.
' dengan begini tugasku akan semakin mudah kedepannya.' batin Naruto.
.
.
.
Tbc or delete or end
kutunggu komentarnya ok. cuma mau mengingatkan bahwasanya saya selaku Author yang masih baru tidak memiliki hak untuk mengklaim kepemilikan Naruto dan teman temannya. biasanya disclaimare ada di atas, biar beda saya taruh dibawah. gak masalahkan hehehehe.
