Dum-dum-dum!

Cio : hola minna! Balik lagi sama gw Ciocarlie author gaje nan abal sok melankolis karena bikin fanfic Angst mulu xP

Sayaka : senpai ga salah genre kan?

Cio : kenapa? Humor kan?

Sayaka : S-senpai bikin Humor...? APA KATA DUNIA!

Cio : lebay ih -_-" beberapa alasan kenapa gw bikin humor :

-malem-malem jam 2.30 PAGI gw nonton Glee sambil baca fanfiction dan juga mangareadernya KHR xD

-tiba-tiba gw kepikiran, gimana ya kalau char KHR ada disekolah kaya gitu? Nyanyi sambil bikin kaya suasananya sama persis lagunya (dalam kata lain kaya songfic)

Dan akhirnya, gw kepikiran bikin ini xD

Sayaka : hm... Trus pairingnya?

Cio : tergantung reader~ tapi disini dititik beratin sama Tsuna! Jadi, main pairingnya - Allx27 x3 tapi kalau mau reader boleh request adegan lain misalnya D18, 6918, XS, de el el xD

Sayaka : oke, ga pake lama dimulai sekarang!

===S-T-A-R-T===

Namimori Musical Academia, adalah sekolah khusus untuk melatih anak-anak yang memiliki bakat dalam hal tarik suara dan juga permainan alat-alat musik. Anak-anak berbakat dari seluruh dunia dikumpulkan untuk diasah kemampuannya lebih dalam lagi. Beberapa dari mereka yang merupakan lulusan akademia ini menjadi seorang musisi ternama.

Mungkin sekarang, kita tinggalkan saja semua yang ada diatas karena author tahu para fujoshi disini (Narator digebukin Reader) sudah mulai bosan dengan penjelasan yang dibuat author yang sebenarnya tidak berguna. (Cio :Hei!) Jadi, kita mulai saja cerita gaje nan abal ini!

Title : Namimori Musical Academia

Rated : T (Maybe Change *wat!*)

Genre : Humor/Romance

Main Pairing : Allx27 or AllxFem!27 (O_O)

Pairing for This Chapter : G27, 1827

Disclaimed :

Namimori Musical Academia © Me

KHR © Amano Akira

Warning : Gaje, OOC, Yaoi, Garing, Abal, Gender Bender (?)

Baiklah, walaupun sebenarnya semua keterangan dari judul dan lain sebagainya itu tidak terlalu penting (Cio : penting woi!) Dan hanya menghabiskan waktu saja, kita akan melihat kearah sosok lelaki imut, kecil, nan lucu dengan rambut cokelat hazelnut dan juga mata cokelatnya yang kita kenal dengan nama Sawada Tsunayoshi.

Ia berjalan dan memasuki area sekolah yang ada didepannya. Dengan menggunakan seragam SMP Namimori, ia bergegas berjalan (Lah tadi katanya udah berjalan =w=") kedalam sekolahan. Dilihatnya, situasi didalam sekolahan sangat sepi. Tidak ada siswa-siswa yang berlalu lalang. Yah, catat itu siswa-siswa! Itu artinya, sekolah ini memang khusus untuk laki-laki.

Dengan tampang oon nan begonya (Di Burn ma Tsuna) ia berjalan dan melihat kanan kiri bagaikan itik kehilangan induknya.

"B-bagaimana ini... A-aku harus menemukan Nii-san..."

Auh Tsuna-Tsuna...

Bagaimana kau bisa tersesat anak kucing manis? Kau bisa digrepe-grepe oleh para seme jika berkeliaran begitu saja.

"Hm, apa yang kau lakukan disini?" Tsuna yang mendengar suara seseorang yang tiba-tiba muncul didalam kesunyian sekolah itu membuatnya terkejut dan menoleh kebelakang.

"A-anooo..." Tsuna dengan tampang ukeistnya yang super moe dan juga imut dan lucunya menjadi berlipat-lipat ganda itu menatap laki-laki yang ada dibelakangnya dengan wajah takut-takut. Ia menatap laki-laki yang sepertinya berusia diatasnya berambut kuning dan juga bermata kuning. Jika dilihat-lihat, ia memiliki banyak kesamaan dengan Tsuna. Dan kalian pasti tahu siapa dia...

"A-ak-aku sedang mencari ruangan wakil kepala sekolah..."

"Ah, apakah kau murid baru?" Tsuna hanya mengangguk dan orang itu hanya tersenyum. "Baiklah, aku akan mengantarmu sebelum ketua komite disiplin melihatmu..."

"E-eh terima kasih..."

"Panggil saja Giotto, siapa namamu?" Laki-laki bernama Giotto itu berjalan disamping Tsuna yang masih malu-malu mau (?) Itu.

"Sa-Sawada Tsunayoshi..." Jawab Tsuna gugup tidak menatap mata Giotto.

"Kenapa kau gugup seperti itu Tsunayoshi-kun?" Giotto hanya tertawa lepas melihat kearah Tsuna. Tsuna yang melihatnya hanya bisa merasakan wajahnya memerah saja. "Kau datang darimana?"

"Da-dari Italia senpai..."

"Begitukah? Aku juga pernah kesana dulu..." Giotto hanya bisa tersenyum dan masih menatap Tsuna.

Deg... Deg... Deg...

"Gawat, jangan sekarang..." Tsuna hanya bisa menutup matanya dan tidak menatap wajah Giotto. Ia hanya mengikuti langkahnya dan tiba disebuah ruangan yang memiliki pintu cukup besar.

Tok... Tok... Tok...

"Sensei, ini aku Giotto..." Giotto mengetuk pintu ruangan itu dan menunggu balasan dari yang ada didalam.

"Ah, Giotto masuk saja..."

"Ayo Tsuna..." Giotto menggiring Tsuna yang masih mengangguk dan berjalan masuk kedalam ruangan bersama Giotto. Didalam ruangan itu, seorang laki-laki berambut hitam dan bermata biru sedang duduk dikursi yang ada didepan pintu masuk. "Aku mengantarkan murid baru sensei..."

"Hm? Sia-" laki-laki itu melihat Tsuna dan terkejut. "Tsuna-kun, kau sudah datang!" Dengan secepat kilat, laki-laki itu memeluk Tsuna yang hanya bisa terpaku dan shock melihat laki-laki itu.

"N-nii-sama... Se-sesak..." Tsuna hanya bisa mencoba untuk melepaskan laki-laki yang tadi dipanggilnya...

Nii-sama? O_o

"Anooo..." Giotto yang hanya bisa sweatdrop sambil melihat Tsuna yang sudah diambang batas antara hidup dan mati itu akhirnya mengalihkan perhatian sang wakil kepala sekolah itu sehingga melepaskan pegangan tangannya. "Anda kenal Tsunayoshi-kun, Al-sensei?"

"Ia adalah sepupu jauhku Giotto...". Giotto hanya mengangguk sambil membulatkan mulutnya membentuk O.

"Baiklah Tsuna, sepertinya kau sudah mengenal Giotto jadi aku tidak perlu lagi mengenalkan namanya bukan?" Tsuna hanya mengangguk pelan. "Dia adalah ketua OSIS disini dan merangkap sebagai ketua kelompok Vongola..."

"Vongola?"

"Di Namimori ini, murid-murid dibagi menjadi 3 kelompok yang dipilih secara acak oleh semua ketua kelompok. Dan kelompok Vongola yang dipimpin oleh Giotto sendiri, adalah kelompok yang prestasinya paling membanggakan. Ada juga diperingkat kedua adalah kelompok Varia, dan yang ketiga Cavallone." Jawab Al sambil menghitung yang ia ketahui.

"Cavallone? Yang menjadi ketua..."

"Tentu saja adikku yang ceroboh itu." Al hanya tertawa pelan sambil melihat Tsuna. "Nah, kalau ada apa-apa kau bisa tanyakan pada Giotto. Dan masalah kau masuk kelompok mana, walaupun kau ototou ku yang paling imut dan juga lucu, kau tetap tidak bisa menghindari test penempatan~"

"U-ukh... B-baiklah Nii-sama..." Tsuna hanya bisa mengangguk lemas sambil melihat Al.

"Baiklah, Giotto aku titip adikku oke?" Al menepuk-nepuk kepala Tsuna pelan sambil melihat Giotto. Tsunapun melihat Giotto yang mengeluarkan senyuman mautnya yang sekarang ini bermode seme itu. Dan sukses membuat Tsuna tambah memerah wajahnya seperti kepiting rebus saus tiram (jadi laper -_-").

"N-Nii-sama... Sepertinya, aku tidak bisa menahannya..." Tsuna yang entah berbicara apa pada Al hanya menarik-narik lengan baju Al. Al yang mengerti itu hanya mengangguk pelan dan menatap Giotto.

"Giotto, kau bisa kembali keruanganmu... Aku akan mengantarkan Tsuna kekelasnya nanti..." Al hanya tersenyum dan Giotto hanya bisa mengangguk bingung.

BLAM...

Suara pintu yang tertutup itu mengawali kesunyian yang ada diruangan itu.

BUM!

Asap putih tiba-tiba langsung mengepul disekitar Tsuna dan membuatnya terbatuk. "Uhuk... Uhuk... Ah, kejadian lagi..." Suara Tsuna yang tadinya cempreng (dibekuin Tsuna) tiba-tiba menjadi lebih cempreng (di zero point break).

"Tsuna, kenapa kau bisa berubah disini juga..." Al hanya menghela nafas berat dan menyilangkan tangannya. Menunggu asap itu menghilang.

Ketika asap itu menghilang, sosok Tsuna tergantikan dengan seorang perempuan berambut cokelat panjang dan ikal dengan bulu mata lentik dan warna matanya cokelat. Serta bentuk tubuh yang bisa membuat semua mata pria tertuju padanya (perasaan kaya iklan ya -_-).

"Bagaimana aku bisa tahu..." Tsuna hanya bisa menutupi baju seragam Namimori yang terlalu kecil untuk dibagian -ahem- dadanya itu. "Aku tidak membawanya nii-sama bagaimana ini..."

"Hm... Baiklah, aku akan mencarinya. Kau tunggu saja disini dulu dan jangan kemana-mana, aku akan kembali..." Al berjalan dan membuka pintu ruangannya, keluar begitu saja meninggalkan Tsuna yang masih sibuk menutupi bagian -ahem- dadanya.

"Ugh... Aku tidak suka kelainan ini..." Tsuna hanya bisa memejamkan matanya sambil terduduk malu.

"Bagaimana kalau kau sekolah ditempatku Tsuna-kun? Sekolah khusus laki-laki tidak akan mempengaruhi tubuhmu bukan?"

"Aku hanya khawatir kau akan dianggap aneh, setiap kali kau berdebar-debar dengan kencang tubuhmu akan bereaksi dan kau akan berubah menjadi perempuan..."

"Tenang saja, kelainanmu itu akan hilang ketika kau berusia 17 tahun. Jadi, selama itu kau bersekolah ditempatku oke?"

"Ugh, padahal Nii-sama sudah mengizinkanku bersekolah disini. Kenapa aku bisa berdebar melihat Giotto-senpai sih..." Tsuna hanya menggumam sendiri.

...

Tiba-tiba suara alunan biola terdengar dari dekat ruangan wakil kepala sekolah itu. Tsuna yang mendengarnya benar-benar terkesima akan permainannya.

"Permainan yang indah..."

Dan tanpa sadar, ia berjalan keluar menuju kesebuah ruangan yang tepat berada disebelah ruangan wakil kepala sekolah itu. Ia mengintip dari sela pintu yang terbuka itu dan melihat seorang laki-laki berambut hitam yang sedang memainkannya sambil menatap keluar.

"Sebaiknya aku tidak mengganggunya..."

Tsuna (masih sosok perempuan) hanya tersenyum dan memutuskan untuk melihat keluar jendela yang ada didepan ruangan itu. Suara alunan biola itu masih terdengar ditelinga Tsuna dan membuatnya terhanyut dan tanpa sadar menyanyikannya. Tentu saja dengan suara perempuannya.

(Music Start! XD Endless Love by Lionel Richie)

My first love,

You're every breath that I take

You're every step I make

And I...

I want to share

All my love with you

No one else will do...

===NMA===

Mendengar suara merdu dari luar, laki-laki yang memainkan biola itu hanya diam dan menghentikan permainannya. Ia berjalan dan melihat kearah depan ruangannya. Menemukan sosok Tsuna (masih dalam wujud perempuan) itu sedang menyanyi.

"Kenapa ada perempuan disekolah ini?" Dan benar, kalian ingat sekolah itu khusus untuk laki-laki! Ia segera menghampirinya. "Suaranya indah..."

And your eyes...

Niat awal ingin memarahi, laki-laki itu malah ikut terbawa suasana dan juga suara Tsuna.

Your eyes, your eyes...

They tell me how much you care

Ooh yes, you will always be

My endless love...

Tsuna yang terkejut mendengar suara laki-laki yang tidak pernah ia dengar langsung menghentikan nyanyiannya. Ia menatap kearah laki-laki itu.

"..." Sejenak laki-laki itu hanya terdiam, masih terpana oleh suara Tsuna yang indah nan merdu (lebay). Tetapi ia segera sadar dan menatapnya dengan tatapan yang 180 derajat berbeda dari yang tadi. "Hei kau herbivore..." Laki-laki itu menatap Tsuna dengan dingin. "Kenapa ada perempuan yang berani masuk kedalam lingkungan sekolah..."

"Crap!" Tsuna yang entah sejak kapan sok-sok pake bahasa inggris hanya bisa terdiam mematung. Menatap laki-laki berambut raven yang ada didepannya. "Aku lupa, aku masih belum kembali ke wujud semula!"

"I-itu aku-" tiba-tiba saja angin berhembus dengan kencangnya menyibakkan rambut panjang milik Tsuna. Karena mengenai hidung, Tsuna merasa gatal dan ingin bersin saat itu. "T-tidak sekarang, gawat!"

"M-maafkan aku, aku akan pergi!" Tsuna menundukkan kepalanya dan langsung pergi begitu saja meninggalkan laki-laki yang sekarang hanya bisa bengong melihatnya.

"Wanita itu..."

===NMA===

HATCHI!

Berada dibawah tangga menuju kelantai dua, Tsuna bersin dan menyebabkan asap putih itu muncul lagi. Dan tubuhnya kembali seperti semula.

"Aaah! Awal yang buruk disini..." Tsuna hanya bisa menutup mulut dan hidungnya. Ia melihat sekitarnya dan memastikan tidak ada lagi orang yang melihatnya.

"Oya-oya... Kenapa masih ada murid disini?"

===NMA===

Cio : gimana? ^w^

Sayaka : wuih, Hiba... Hiba main Biola!

Cio : soalnya... Academia itukan musti bakat dibidang musik atau nyanyi +-+

Sayaka : lah, Hibakah tadi suaranya bagus O_O

Cio : aha, itu ntar ada alasan tersendiri~

Tsuna : t-trus kenapa aku... *blush* jadi perempuan?

Cio : iya Tsu-kun~ kamu disini itu hermaprodit! *tampang tanpa dosa* jadi, gender asli kamu ga jelas. Pertama cowo, kalau kamu lagi berdebarnya itu berlebihan bakal berubah jadi cewe, nah kalau bersin bakal jadi cowo lagi xD

Sayaka : dimana gw pernah baca itu...

Cio : gw juga ngerasa pernah denger tapi lupa dimana -_-"

Tsuna : a-ada Giotto-san ya?

Cio : kan udah dibilang Allx27 ^w^ jadi~ Giotto bahkan guardian Vongola primo juga bakal nongol!

Sayaka : emang... Senpai ga kewalahan kalau charnya sebanyak itu? -_-"

Cio : ga juga, kan ntar dibagi-bagi~

Sayaka : trus... Ada char namanya Al?

Cio : Alfonso Cavallone~ OC gw yang jadi Primo Cavallone ^w^ jadinya~ gw bikin deh xD

Oh iya minna! Boleh minta request loh xD request lagu+pairing yang nyanyi~

Judul Lagu :

Pairing :

Boleh lagu barat, Indo, Jepang, boleh lagu lucu, sedih, atau romantis! Kaya tadi :

Judul Lagu : endless Love

Pairing : 1827

Disini bisa dibilang jadi kaya song fic begono, cman ini sepenggal-sepenggal doang :o

Cio : oke~ sekarang silahkan... REVIEW MINNA!