"Satu-satunya ideku adalah, mengaku hamil di depan eommamu!"
"Eo–eomma, a–aku hamil.."
"Menikahlah denganku! Pura-puralah menjadi ayah dari bayi yang ku kandung!"
Lying about Pregnancy
~*~Naela~*~
Disclaimer : Semua cast milik tuhan, dan cerita ini asli punya Lila!
Warning : It's GS /You don't like GS? Don't read this fic!/, NC, OOC, Typos, and bla.. bla.. bla..
Length : Chapter
Rate : M
~*~Naela~*~
No Bash or Flame
No Plagiarism
And don't be a SILENT READER! /Please!/
~*~Naela~*~
"Hweee.. Kyungsoo-ahh" yeoja bertubuh mungil yang berbalut mini dress setengah paha berwana pink pastel, rambut blonde panjang yang di biarkan tergerai, dengan poni panjang yang menutupi keningnya. Wajah sembab dengan mata bengkak, pipi basah, dan hidung yang mulai memerah. Ringisan kecil disela tangisannya saat dengan sengaja ia membenturkan keningnya ke atas menja di depannya.
"Oh, ayolah ByunBaek! Berhenti melakukan itu, dan berhenti menangis! Itu hanya perjodohan kecil!" yeoja berambut hitam panjang, kemeja putih dengan hot pants hitam membalut tubuh putihnya. Ia menatap jengah ke arah sahabatnya
"Hiks.. kau bilang perjodohan kecil? Ini menentukan masa depanku. Harusnya kau memberikanku solusi" Baekhyun menatap tajam ke arah yeoja didepannya dengan matanya yang mulai sayu dan memerah. Ia kembali membenturkan kepalanya ke atasa meja di depannya dengan sedikit keras "Aaaww.. appo.." ia mengusap keningnya yang terasa berdenyut sakit. Menatap sengit ke arah yeoja di depannya yang malah tertawa lepas melihat penderitaaannya.
"Oh, ByunBaek berhenti bersikap konyol, haha..!" is, apa benar yeoja di depannya ini adalah sahabatnya sejak kecil? Atau yeoja ini hanya orang asing yang melakukan oprasi pelastik, dan menyamar sebagai Kyungsoo sahabatnya. Ok, itu berlebihan.
"Berhenti tertawa pabo! Keningku sakit.. harusnya kau beri aku sebuah ide atau solusi, agar aku bisa menggagalkan perjodohan ini"
"Satu-satunya ideku adalah, mengaku hamil di depan eommamu!" oh, yang benar saja..?
"MWO? Neo michyeosseo? Aku bahkan tidak sedang berbadan dua? Pacaran saja belum, apalagi melakukan hubungan intim. Aish.. michyeosseo" oh, tuhan, sahabatnya benar-benar telah berubah. Berubah menjadi orang terbodoh dan tergila. Dia berani bersumpah, tak akan menggunakan ide bodoh Kyungsoo untuk terbebas dari kutukan perjodohan ini. Ugh, membayangkannya saja membuatnnya merinding. Jika ia mengaku hamil, mungkin tubuhnya sudah di cincang habis oleh eommanya.
"Sudahlah jika tak ingin menuruti ideku, aku mau pulang dan bercinta dengan komik. Bye!"
"YA! MATA BULAT, KEMBALI KAU!"
~*~Naela~*~
Pulang kerumah, dan mendengarkan ocehan eommanya tentang perjodohannya itu adalah suatu yang tak di inginkan Baekhyun. Ugh, apa iya harus terbang ke China menemui kakaknya dan menyuruh kakaknya itu untuk menyembunyikan dirinya dari serangan eomma. Oh, atau meminta bantuan kakak iparnya yang tampan untuk memberinya uang agar ia bisa pergi ke luar negri dan bersembunyi dari perjodohan konyol itu. Baiklah, itu benar-benar berlebihan. Dan mana mau kakak iparnya memberinya uang jika untuk pergi kabur keluar negri, yang ada iya malah kena ceramahnya.
"Aku pulang..!" dengan malas Baekhyun masuk kedalam rumahnya. Menyeret langkahnya dengan malas menuju kamarnya. Tak mengihraukan tatapan berbinar eommanya yang tengah lekat menatapnya.
"Eoh? Chagi, wajahmu sebab dan matamu bengkak. Kau habis menangis? Apa yang terjadi? Ceritakan pada eomma!" oh, mungkin ini kesempatannya untuk meminta membatalkan perjodohannya. Mungkin ia bisa mengaku kalau ia menangis karena tak ingin di jodohkan. Oh, tapi eommanya tak akan menghiraukan rengekannya yang satu itu. Eomma bersi keras untuk menjodohkannya. "Chagi, gwenchana?" ugh, seandainya ia mendapat ilham tentang cara terbebas dari perjodohan konyol yang terjadi padanya ini, ia berjanji akan mentraktir Kyungsoo makan sepuasnya.
"A–aku.." ayo, berpikir! Berpikir! 'Satu-satunya ideku adalah, mengaku hamil di depan eommamu!' oh, perkataan Kyungsoo terlintas begitu saja dalam otaknya. Oh, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri tak akan pernah menggunakan ide gila Kyungsoo.
"Chagi?"
"Eo–eomma, a–aku hamil.." ia benar-benar mengutuk bibir bejadnya yang seenaknya berbicara seperti itu. 'Oh, matilah aku!'. Ekspresi terkejut jelas terlihat di wajah eommanya.
"M–mwo?"
"Maafkan aku Eomma.." oh, entah karena ia pandai berakting atau karena apa. Air matanya turun begitu saja dari pelupuk matanya. Dengan cepat ia berlari meninggalkan eommanya yang masih diam mematung. Ia berjalan dengan cepat meninggalkan rumahnya. Di otaknya hanya memerintah cari perlindungan! Cari perlindungan!
Baekhyun mendudukan tubuhnya di kursi taman. Matanya mulai berkaca-kaca, dan— "Hweee.." ia benar-benar mengutuk Kyungsoo yang memberinya ide gila itu. Dan ia lebih mengutuk dirinya karena lebih gila dari Kyungso, dengan menuruti ide glia yang jelas-jelas malah memperburuk keadaan. Ia tak akan mau pulang kerumah dan dihadiahi pukulan serta makian dari eommanya tercinta. Bisa-bisa tubuhnya tak berbentuk dan tak sexy lagi jika eomma memukulinya, penuh dengan bercak merah keunguan. Ia harus minta pertanggug jawaban Kyungsoo atas ide gilannya ini!
Dengan langkah cepat Baekhyun pergi meninggalkan taman, berjalan lurus menyebrang jalan, tampa memperhatikan lampu yang sudah berubah hijau, dan—
"Uwaa.."
BRUK
Tubuhnya terpental lumayan jauh, kepalanya sedikit berdarah karena terbentur cup depan mobil dengan keras, siku serta lututnya berdarah "Akh, appo.." tubuhnya terbaring dengan lemah di atas aspal
"Agassi, gwenchaneyo?" tubuh tinggi namja yang ia yakini sebagai pelaku penabrakan itu bergerak mendekat ke arahnya. Ingin rasanya ia berteriak dan memaki-maki namja yang telah menabrakanya itu, tapi tubuhnya terlalu lemah bahkan untuk sekedar bangun. "Aku akan membwamu ke rumah sakit" tubuhnya yang telah berada dalam gendongan namja yang telah menabraknya, mencoba untuk berontak turun dari gendongan itu, tapi tubuhnya benar-benar lemah "Diamlah agassi, aku akan bertanggung jawab" bertanggung jawab? Pikirannya langsung tertuju pada sebuah ide. 'Ah, benar. Jika aku bisa meyakinkan namja ini untuk menolongku, mungkin masalahku akan selesai. Ide yang bagus Byun Baekhyun, hahaha...'
~*~Naela~*~
"Tak ada luka serius, hanya luka-luka kecil" Dokter yang menangani Baekhyun telah berlalu keluar meninggalkan Baekhyun dan namja yang tadi menabraknya. Membuat suasana canggung diantara keduanya.
"Agassi, mianhae atas kelalaianku" Ayo, ByunBaek mulailah aksimu!
"Hiks.." suara isakan kecil keluar dari bibir tipis Baekhyun. Membuat namja yang berada di sebelahnya gelagapan.
"Agassi, gwenchanayo?" Baekhyun menatap namja di sebelahnya dengan matanya yang basah dengan air mata. Namja itu gelagapan, mencoba menenangkan Baekhyun yang malah menangis semakin kencang. "A–agassi?"
"Tolong aku.. hiks.."
"A–apa yang bisa ku bantu?"
"Menikahlah denganku! Pura-puralah menjadi ayah dari bayi yang ku kandung!"
TBC
Jika ingin di lanjut, Review!
