"Soccer!"

Disclaimer : Nama – nama character yang ada saya ambil dari anime Naruto serta Captain Tsubasa dan tentunya anime – anime tersebut merupakan milik dari pengarangnya masing – masing.

Naruto feat. Captain Tsubasa. Semi Crossover.

Warning : Typo, miss typo, Gaje, dll.

Genre : Adventure, Friendship, Romance.

Rate : T

Pair : NaruHina (Forever) slight SasuSaku (Forever)

Prolog!

.

.

.

Sepak bola. Sepak bola merupakan olah raga yang begitu digandrungi oleh masyarakat di dunia. Penggemar sepak bola tak pandang usia dan tak pandang jenis kelamin. Tua muda dan laki – laki maupun perempuan pun bisa menjadi penggemar sepak bola. Namun jika para penggemar sepak bola terlalu fanatik, bertarung demi membela klub kebanggannya pun mau. Bukan bertarung dalam arti sepak bola itu sendiri. Tapi lebih ke arah kekerasan. Yap. Itulah yang namanya penggemar.

" Haah.. Haah.. haah.. " Kira – kira hanya itulah suara yang dikeluarkan oleh seorang pemuda pirang yang kini sedang berlatih dengan seseorang yang memiliki rambut berwarna perak dengan memakai kimono berwarna hijau pupus dan memakai geta. Siapa sangka dari penampilannya yang terkesan tradisional tersebut, dia merupakan legenda sepak bola jepang.

" Haah.. Otou sama sepertinya hari ini aku harus istirahat karena besok merupakan latihan pertamaku di tim SMA baruku. " Kata pemuda pirang tersebut kepada gurunya atau lebih tepatnya ayahnya. Dan perlu diketahui yang dipanggil Otou sama oleh pemuda pirang tersebut adalah Jiraiya.

" Hmm.. Baiklah. Sepertinya sebulan atau 2 bulan kedepan kau harus berlatih sendiri dengan team mu itu atau secara individual. Karena mungkin aku harus mulai mengambil alih pekerjaan yang aku limpahkan pada asistenku selama 1 bulan terakhir ini akibat aku yang mengambil cuti untuk melatihmu serta menemani Okaa sama mu menjelang persalinannya 2 minggu yang lalu. " Kata Jiraiya yang umurnya bila di identifikasi masih berumur 30 tahunan.

" Ya aku mengerti. " Balas Naruto ( Pemuda pirang tadi ) dengan sopannya.

" Baguslah. Lebih baik kita pulang. Sudah Sore. " Balas Jiraiya lalu mengajak Naruto Pulang. Dan Narutopun dengan anggukan atas ajakan dari Jiraiya sambil mengambil bola yang dipakainya latihan tadi.

Naruto POV

Perkenalkan Namaku Naruto. Namikaze Naruto. Ayahku atau lebih tepatnya ayah angkatku adalah seorang Namikaze. Atau lebih tepatnya dia merupakan Kakak dari Ayah kandungku. Namikaze Minato. Soal ayahku kandung, beliau meninggal dalam sebuah kecelakaan ketika kami berwisata bersama ibuku, Namikazae 'Uzumaki' Kushina ketika umurku baru 2 tahun. Dan Ironisnya aku merupakan korban selamat di kecelakaan itu karena Ibuku menutupi tubuhku dan menjadikan tubuhnya sebagai pelindungku. Dan tanpa aku inginkan sebelumnya, Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kedua orang tuaku meregang nyawa. Khusunya Ibuku yang masih sempat mengucapkan salam terakhirnya ketika sesaat sebelum beliau meninggal. Bagaimana aku bisa mengingatnya, padahal kan waktu itu aku masih kecil sekali ? Entahlah, akupun tak tau alasannya

Aku sempat merasa putus asa akan takdir yang aku alami ini. Aku merasa dunia ini tak adil bagiku. Aku sempat mencoba untuk bunuh diri walaupun usiaku bisa dibilang masih dini. Namun Ayah angkatku menyadarkanku dan mengadopsiku sebagai anaknya bersama Ibu angkatku, Namikaze Tsunade. Awalnya aku belum bisa menerima keluarga baruku itu. Namun karena kasih sayang yang Otou sama dan Okaa sama yang diberikan padaku terus mengalir sehingga perlahan namun pasti aku menerima keluargaku ini.

Aku baru tau kalau Otou sama serta Okaa sama masih belum mendapatkan anak ketika aku mulai menerima keluarga baru ku itu. Bukan karena alasan salah satu dari mereka ataupun keduanya mandul, tapi aku yakin pasti Kami sama masih belum memberikan 'titipan' kepada beliau keduanya.

Namun setelah aku berumur sekitar 3 Tahun, Okaa sama telah hamil anak pertama mereka dan berarti dia merupakan adikku kelak. Dan ternyata adikku adalah perempuan. Karena dianggap aku adalah anak yang memberikan keberuntungan, maka nama adikku disengaja dimiripkan denganku. Yakni Namikaze Naruko.

Sementara Adik laki – lakiku yang baru lahir sekitar 2 minggu yang lalu bernama Shiruba Namikaze. Adik laki – lakiku yang baru lahir tersebut mewarisi warna rambut Otou sama yang berwarna silver. Dan penamaannya itu atas dasar warna rambutnya yakni Silver atau dalam bahas jepang Shiruba.

Naruto POV end.

" Hmm Naruto. Bagaimana 'Kehidupan' SMA mu ? " Tanya Jiraiya disela – sela perjalanan pulang mereka.

" Maksud anda seperti apa Otou sama ? Kenapa pada kata 'kehidupan' tersebut nadanya seolah menggoda ? " tanya Naruto sedikit polos.

" Oh ayolah Naruto. Apakah kau sudah punya teman spesial atau bisa dibilang kekasih ? " tanya Jiraiya lagi yang kini to the point.

" Sepertinya belum. Mungkin seiring berjalannya waktu aku akan mendapatkannya. " Balas Naruto santai.

" Haah.. Kau ini terlalu santai. " Gerutu Jiraiya.

" Mau bagaimana lagi Otou sama ? Naruko Chan masih menginginkan perhatian dari kakaknya dan mungkin 1 atau 2 tahun lagi, Shiruba juga ikut – ikutan mencari perhatian seperti Naruko Chan. " Balas Naruto tetap dengan santainya.

" Haah.. Kau ada benarnya juga Naruto. Aku pikir Naruko itu Brocon " Ungkap Jiraiya sambil menghela napas sejenak.

" Ahahaha.. Anda bisa saja Otou sama " Balas Naruto dengan diawali kekehannya.

Dan tak berlangsung lama, mereka berdua sampai di depan sebuah rumah yang tak terlalu megah namun indah dipandang dari depan halamannya dengan desain artistik di pintu rumahnya. Jika terlihat sepintas maka orang akan menganggap lekukan artistik tersebut merupakan tribal yang dipahat pada media kayu. Dan ukiran tersebut merupakan kegemaran Tsunade akan kebudayaan negara lain yakni Negara Indonesia karena desainnya. Dan Tsunade jatuh hati pada setiap karya seni yang dihasilkan oleh Negara Indonesia, Dari Batik berbagai motif sampai ukiran kayu. Dan dengan begitu, rumah dari Jiraiya dan Tsunade tampak begitu tradisional tanpa meninggalkan budaya tradisional Jepang itu sendiri. Contoh sederhananya saja adalah Pintu geser.

Setelah berjalan melewati halaman rumah tersebut. Naruto serta Jiraiya lekas masuk.

" Tadaima " Ucap Naruto dengan nada yang menggambarkan bahwa dia kini sedang lelah.

' duk, duk duk, ' perlahan namun pasti terdengar suara derap kaki yang terdengar menuruni tangga dari lantai 2.

" Okaerinasai Onii Chan, Otou sama. " Balas gadis yang nampak menginjak masa remaja dengan baju sekolah yang masih menempel pada badan rampingnya.

" loh Naruko Chan ? Baru pulang ? " Tanya Jiraiya sambil berjalan menuju putrinya yang kini berdiri didepannya dan tak jauh darinya lalu mengelus surai pirang milik putrinya itu sebentar lalu melenggang menuju ke kamar mandi.

" Otou sama, Okaa sama masih mengajak Shiruba kun untuk keluar sebentar tadi. " Kata Sang putri tunggal Jiraiya dengan nada khas seorang gadis seumuran dengannya. Nada Childish yang dulu dipakainya perlahan mulai hilang. Tapi masih terdengar sesekali. Dan setelah mendengar laporan dari sang putri. Jiraiya berhenti sejenak lalu membalikan badan menghadap putrinya.

" Eto apa Okaa sama mu membawa telfon genggamnya ? " tanya Jiraiya.

" Sepertinya iya. Karena di tempat biasa Okaa sama menaruh telfon genggamnya tak ada. " Balas Naruko lalu menghadap Naruto yang kini sedang membersihkan bola kesayangannya dengan lap di sebelah rak sepatu.

" Onii Chan. Kenapa tadi tak menjemputku ? " tanya Naruko dengan menggembungkan pipinya serta menggunkan nada childishnya. Haah.. dan ternyata nada Childish milik Naruko akan senantiasa kembali jika berhadapan dengan Naruto, Sang kakak tercinta.

" Oh, hehehehe.. Maaf. Tadi telfon genggamku ketinggalan di kamar. Jadi aku tak bisa memberi tahumu kalau aku harus latihan bersama Otou sama. Jadi maaf ya.. " Kata Naruto lalu mengelus lembut puncak rambut dari sang adik imutnya itu sambil nyengir.

" huuh.. baiklah aku memaafkanmu kali ini. Tapi dengan satu syarat. " Kata Naruko dan menaikan satu jarinya sambil berkacak pinggang dengan tangan kirinya.

" Haah.. apa syaratnya ? " Tanya Naruto lalu berhenti mengelus kepala adiknya lalu menatap mata coklat milik adiknya.

" A-aku ingin Onii Chan segera memiliki pacar secepatnya. Apa Onii Chan tak malu melihat Sasuke Senpai dan Teman – teman Onii Chan yang lain yang sudah punya pacar ? " Tanya Naruko dengan sedikit menaikkan nada suaranya.

" Hmm.. Kalau itu akan ku pikirkan nanti. Tapi aku janji secepatnya. " Kata Naruto lalu melangkah meninggalkan sang adik.

' Hehehe.. dengan ini teman – temanku tak akan menyebut Onii Chan Jonas. ' Batin Naruko dengan nistanya.

Keesokan Harinya

Hari ini merupakan latihan perdana Naruto pada tahun pertama masa sekolahnya di Konoha Gakuen. Dan dihari pertamanya ini Naruto telah mendapat apresiasi yang lebih oleh para senpai dan pelatih sepak bolanya karena permainan indahnya. Dan karena tim sepak bola itu berlatih tepat di saat jam istirahat jadinya banyak siswa maupun sisiwi yang melihat tim sepak bola kebanggan Konoha Gakuen tersebut berlatih.

" Lihat Anak baru itu. Permainannya sangat berkelas. " Kata Siswa 1 yang menyatakan pendapatnya kepada siswa lain disampingnya.

" Benar, aku seperti melihat permainan si tangan tuhan, Maradona. " Imbuh siswa yang lain dan siswa lain pun menyetujui pendapat 2 siswa tersebut

Sementara itu di pihak Siswi. Terdengar teriakan – teriakan ala fansgirl yang membahana karena mungkin teralihkan oleh 2 siswa baru yang kini masuk ke tim sepak bola Konoha Gakuen yakni Sasuke dan Naruto. Yah duo sahabat ini memilih bersekolah di sekolah ini karena alasan sederhana. Dekat dengan rumah mereka, di samping itu Konoha Gakuen memiliki tim sepak bola yang difavoritkan setelah Nankatsu Gakuen, Toho Gakuen serta Suna Gakuen. Ketiga sekolah tersebut memiliki tim sepak bola yang sangat kuat.

Dan untuk Naruto sendiri memilih bersekolah disini agar tetap bisa melawan Rival sekaligus temannya yakni Tsubasa Ozora dari Nankatsu.

" Heh, seperti biasa Dobe. Sepak bola adalah seni ? " Tanya Sasuke kepada Naruto yang kini sedang jugling sementara para pemain lain sedang enak – enakkan istirahat.

" Seperti kau tak mengenalku saja Teme. " Balas Naruto santai sambil tetap men juggling bolanya dengan lincah.

" Ngomong – ngomong kau kenal dengan Seito Kaichou tidak ? " Tanya Sasuke to the point lalu meneguk isi botol minumannya.

" Emm.. Maksudmu Sakura nee ? " Tanya Naruto memastikan dan kini dia ikut duduk di samping sahabatnya lalu meneguk isi botol minumannya.

" Eh, dari caramu menyebutkan namanya, kau terlihat cukup dekat dengannya. " kata Sasuke.

" Tentu kami kan bertetangga. " Balas Naruto dengan santainya ( Dari tadi santai mulu si Naru )

" Hoo.. menarik. " Gumam Sasuke lirih namun masih dapat di dengar oleh Naruto.

" Jangan bilang kalau kau tertarik? " tanya naruto dengan menyelidik dan langsung to the point.

" Seperti kau tak mengenalku saja Dobe. " Kata Sasuke meniru kata – kata Naruto yang tadi.

" Hei itu kata – kataku. " Kata Naruto merasa tak terima jika kata – katanya ditiru.

" Baiklah – baiklah. Aku memang tertarik dengannya. Bagaimana denganmu ? Apa kau sudah tertarik dengan seorang gadis Naruto ? " Tanya Sasuke dengan melirik sahabatnya dengan ekor matanya. Jika Sasuke mengajak bicara Naruto dengan memanggil naruto dengan panggilan 'Naruto' maka pembicaraan tersebut akan serius.

" Hah.. Sepertinya belum. Aku belum menemukan orang yang tepat. Maksudku tepat seperti apa yang dulu Kaa san ku pesankan padaku. " Kata Naruto sambil mendongak serta terlihat menerawanag jauh ke arah langit. Seolah olah memutar kembali memori kelamnya. Namun dengan tepukan kecil Naruto tersadar. Sang sahabat menyunggikan senyum tipisnya pertanda ia peduli terhadap sahabat pirangnya yang satu ini.

" Tak usah di ingat lagi kejadian itu. Kau Cuma perlu mengingat pesan Kaa san mu itu. " Kata Sasuke mencoba menenangkan sahabatnya yang satu itu.

" Kau benar. Akan ku usahakan. " Kata Naruto sambil membalas senyuman tipis Sasuke tadi dengan Senyum tipisnya juga.

" Tapi aku pernah merasa berbeda ketika aku memandang teman sekelasmu dulu waktu SMP yang berasal dari clan Hyuga. " Kata Naruto sedikit mengingat – ingat sambil memasang pose berfikir.

" Apa yang kau maksud Hinata? " Tanya Sasuke memastikan.

" Aku tak tau namanya Teme. Tapi mungkin dia orangnya. " Balas Naruto kini memandang Sasuke.

" Dia satu sekolahan dengan kita. Bahkan satu kelas denganku lagi. " Kata Sasuke.

" Benarkah ? " Tanya Naruto yang sedikit mulai antusias.

" Yap. Dan bagaimana kalau kita bekerja sama saja. Kau bantu aku untuk melakukan pendekatan dengan Seito Kaichou dan aku akan membantumu untuk pendekatan dengan Hinata. Bagaimana? Adil bukan ? " Tawar Sasuke menyeringai kecil. Tampak Naruto berpikir sejenak lalu mengangguk.

" Baiklah. Deal. " Kata Naruto semangat.

" Naruto, Sasuke. Mari kita lanjutkan latihan kita. " Suara sang kapten tim sepak bola a.k.a Shikamaru menginterupsi perbincangan Naruto dan Sasuke.

" Hai' Senpai. " Balas Naruto dan Sasuke bersamaan lalu berlali kecil menuju ke tengah lapangan lagi untuk melanjutkan latihannya.

Sore Harinya

Naruto kini sedang berjalan bersama sang adik. Naruto kini sedang memakai jaket tim nasional Jepang sebagai atasannya sementara bawahannya tetap memakai seragam sekolahnya. Sementara Naruko masih memakai seragam SMP nya. Mereka berdua berjalan sambil bicara ringan seperti menanyakan kehidupan sekolah mereka. Dan setelah mereka akan melewati gang yang cukup sempit Naruto mendengar suara minta tolong yang agak lemah. Lalu Naruto berhenti sebentar untuk mendeteksi asal suara tersebut dan setelah mendengar untuk kesekian kalinya dia langsung mengeluarkan bolanya lalu berlari menuju gang sebelah yang ia ketahui adalah gang buntu. Sementara Naruko yang melihat kakaknya berlari menuju gang buntu di samping gang sempit tersebut langsung mengikuti sang kakak guna memastikan apa yang terjadi.

Sementara itu, Naruto yang sudah sampai di mulut gang langsung terbelalak melihat pemandangan nista yang terlihat. Seorang Yankee yang sedang mencoba meraba – raba tubuh seorang gadis yang kini meringkuk menangis dibawah terlihat dari tangannya yang meraba – raba udara dengan liarnya. Dan bisa dilihat bagian dada gadis tersebut terekspos karena seragam sekolahnya yang tampak telah dirobek paksa oleh sang yankee dan hanya tertutupi bra hitamnya

" Hei kau kecoa. " Teriak naruto yang menginterupsi perbuatan nista yankee satu itu.

" Heeh.. Ternyata seorang bocah. Mau apa kau bocah ? Mengambil alih kenikmatan tubuh gadis ini ? " Tunjuk sang Yankee yang menunjuk gadis yang meringkuk sambil berusaha menutupi bagian dadanya yang terlihat, namun sekarang posisinya membelakangi gadis tersebut. Karena tertutup tembok yang cukup tinggi sinar mata hari hanya sampai di mulut gang tersebut sehingga gadis itupun tak terlihat jelas di mata Naruto.

" Bicaramu sangat jorok sekali. Bagaimana kalau kita bermain sebentar ? " Tawar naruto sambil melepas jaketnya.

" heeh.. Boleh juga kau. Hyaaa... " Teriak Yankee tersebut lalu berlari menerjang Naruto. Sementara itu Naruto sedang menaruh bola di depannya lalu mengambil ancang – ancang seperlu mungkin untuk melakukan tendangan sekuat mungkin. Dan setelah Yankee tersebut mulai dekat dengan posisi bola tersebut, Naruto mulai mengikis jarak antara dirinya dan bola tersebut dengan berlari juga namun hanya berlari kecil. Dan saat Yankee dan Naruto berjarak kurang dari 2 meter, ternyata Naruto malah menendang dagu Yankee Tersebut sehingga Yankee tersebut terangkat sedikit lalu terpental cukup jauh yakni sekitar 3-5 meter dan kesempatan ini dimaksimalkan Naruto untuk mundur lalu menendang bolanya dengan sangat kuat kearah kepala Yankee tersebut yang terlihat sudah duduk dari jatuhnya tadi dan bola Naruto mengenai Yankee tersebut dengan sangat telak sehingga Yankee tersebut pingsan dengan beberapa gigi yang terlihat copot. Setelah itu Naruto pun berinisiatif membantu gadis tersebut. Ia mengambil jaketnya lalu memakaikannya kepada sang gadis agar bagian dadanya tertutupi.

" Onii Chan " suara melengking sang adik yang dari mematung melihat sang kakak berkelahi kini sudah mampu memanggil kakaknya.

" Onii Chan tak apa? " Tanya adik dari Naruto yang melihat Naruto menggendong gadis yang ia tolong tadi lalu keluar dari gang tersebut.

" Seharusnya yang kau tanyakan keadaannya adalah gadis ini Naruko Chan. " Balas Naruto lalu mendekati sang adik yang berada di mulut gang.

" Eh.. Hi-Hinata nee Chan ? " Gumam Naruko yang melihat gadis yang di gendong oleh sang kakak adalah Hinata, kakak dari sahabatnya. Hanabi.

" Eh.. Hinata? " Pekik Naruto yang baru sadar kalau gadis yang ditolongnya adalah Hinata, perempuan yang pernah membuatnya merasa berbeda jika dekat dengan seorang gadis.

To Be Continued

Hajimemashite Watshi wa Dhika desu ^o^) Yoroshiku Onegaishimasu minna. Saya masih baru di fandom Anime Naruto. Soalnya saya biasanya di fandom Cross over Naruto x High School DxD. Jadi mohon bantuannya. Saya membuat fanfic ini atas dasar kerinduan saya akan Anime Captain Tsubasa serta Naruto yang tidak rilis di minggu ini. Jujur saja juga agar melarikan diri saya sendiri dari bingungnya saya dalam membuat adegan Lemon di fic nista saya yang lain. Dan saya lebih memilih membuat fic ringan dengan Rate T agar saya tak bingung membuat adegan Lemon. Karena menurut pengalaman saya jadi Author Rate M Adegan Lemon itu harus serealistis mungkin *Malah curhat :v . Okelah Flame di terima. Flame yang sarkastik pun saya terima. Karena saya bisa dibilang masokis :v Jadi siksaan berupa kata – kata tuh saya udah kebal. Tapi kalo pacar saya yang nge flame udah ancur hidup saya :v * lebay lu thor.

Ya udahlah. Yang paling penting tuh Review,favorite dan follow. Okeh See you next time :D

Tuesday, 2015-01-06

Akemashite Omedetou Minna ! ^o^)/