De Bloemetje

Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi. Tidak ada keuntungan material apapun yang didapat dari pembuatan karya ini. Ditulis hanya untuk hiburan dan berbagi kesenangan semata.
Pairing: Kise Ryouta/Momoi Satsuki. Genre: Romance. Rating: K+.

(Kise sedang dalam perjalanan untuk berlibur, dan dia duduk di samping seorang perempuan cuek. Tetapi liburan itu ternyata tidak seperti yang diharapkan.)


Kise sudah menduga penampilannya kali ini pasti menarik perhatian banyak orang. Dia dipandangi seolah dia adalah seorang ... teroris mencurigakan.

Oh, sial, serba salah sekali. Mau memakai baju biasa, dia tak akan bersedia bertanggung jawab atas keributan yang akan terjadi. Tapi sekarang, dengan memakai jaket yang cukup tebal, topi dan kacamata dengan kaca kelabu, di musim panas, menarik perhatian juga.

Kise merasa ingin menggerutu sebal ketika mengingat satu hal lain lagi: manajernya tidak ada di sampingnya. Orang itu menolak ikut Kise liburan meski Kise menawarkan kompensasi berupa lembar-lembar yen yang banyak. Oh ayolah, padahal liburan itu hanya berlangsung tiga hari. Kise akan membiarkan si manajer menumpang di villanya secara gratis, pula.

Ah, ya sudahlah. Yang penting tidak ada yang meneriakkan 'Kise-kun, Kise-kun!' di bus ini.

Kenapa harus bus? Simpel. Kise ingin menikmati perjalanan sambil memandangi daerah sepi yang konon bisa membunuh stres dan membuat seseorang lupa bahwa dia punya banyak beban dan kewajiban yang ditinggal di tempat asalnya. Kalau menyetir mobil sendiri, capek, Bung!

Sayangnya, setelah diperhatikan dan disadari, Kise ternyata tidak bisa benar-benar menikmati perjalanannya. Tempat duduknya bukan di samping jendela!

Kise jadi penasaran siapa yang akan duduk di situ, agar bisa dimintai kemurahan hatinya untuk bertukar.

Dia sudah masuk sebelum Kise, rupanya. Di telinganya sudah terpasang earphone putih yang terurai rapi dan masuk ke saku jins biru mudanya. Dia mengipasi diri dengan topi merahnya. Mesin bus belum dinyalakan dan AC pun belum berfungsi. Dia saja kepanasan, apalagi Kise yang memakai selubung jaket tebal begitu? Kepang tingginya rapi, terletak di puncak kepala dengan pengikat sederhana tanpa aksen apapun. Warnanya magenta. Dia hanya mengenakan kemeja soft pink sederhana yang agak longgar. Mungkin dia tipe wanita yang cuek.

Memang cuek. Bahkan ketika Kise duduk di sampingnya, dia sama sekali tidak peduli. Kise mengurungkan niatnya untuk mengajak bertukar. Sepertinya gadis ini susah dicapai. Lagipula, Kise sudah diajari untuk tidak memaksakan dirinya seenaknya pada orang lain, yang bisa menyebabkan citra gentleman-but-somehow-still-funny person-nya luntur. Konsekuensi jadi model dan artis. Yang kadang merepotkan.

Tidak lama setelah Kise duduk, sopir menyalakan mesin. Dan perjalanan dimulai. Deru bus halus, kecepatannya sedang. Musik lembut melengkapi perjalanan. AC sudah menormalkan mood orang-orang di dalam, dan beberapa orang juga mulai menikmati perjalanan tersebut.

Keramaian kota perlahan terlewati. Perbatasan pun terlintasi. Bus terus melaju, sedikit lebih cepat kali ini. Tak seberapa lama, gunung-gunung mulai terlihat dan jalan mulai menanjak dan menurun dengan landai. Beberapa aliran sungai kecil dilewati, dan kondominium serta apartemen besar sudah tak terlihat lagi. Digantikan rumah-rumah sederhana.

Kise, yang sudah sangat lama tidak liburan keluar kota, tentu sangat menikmatinya. Dia sudah memilah lagu-lagu di iPod, mengelompokkan lagu-lagu indah musim semi dan lagu ceria musim panas ke dalam satu playlist, agar dia bisa mendengarkan lagu-lagu yang cocok sambil menikmati alam raya. Ah, akhirnya yang dia tunggu-tunggu datang juga!

Perempuan itu juga sibuk dengan lagu-lagu di telinganya. Sesekali dia mengangkat kamera saku, memotret pemandangan yang terlihat ketika bus sudah keluar dari keramaian kota. Kise tak terlalu memperhatikannya.

Kise terkantuk-kantuk. Merasa bahwa sebentar lagi kantuk akan menelannya, dia merapatkan topi. Sekadar aksi waspada, kalau topinya jatuh dan wajahnya terlihat ketika dia sedang tidur, dia tidak bisa memperhitungkan apa yang akan terjadi. Dia pun melipat tangannya di depan dada, menunduk, dan mulai memejamkan mata. Tidak juga dia ingin tidur terlalu lama, karena sayang rasanya jika dia melewatkan perjalanan yang sebenarnya tak terlalu panjang ini.

Lagu lembut menghanyutkan Kise. Separuh kesadarannya telah dibawa jauh-jauh oleh lagu bermelodi lembut dari sebuah kelompok idol yang anggotanya juga teman-teman Kise sendiri. Biasalah, koneksi di dunia industri. Lagu itu kemudian berganti menjadi lagu dengan dentum yang lumayan nyaring.

Kise terbangun. Rasanya dia tidak memasukkan lagu seperti ini—

"—Ada apa ini?!"

"Keluar, keluar, cepat keluar!"

Kedamaian tadi berubah menjadi keributan. Kise masih ternganga dan heran melihat orang-orang berlarian menuju pintu belakang.

"Ugh, kakiku—"

Kise menoleh. Kaki gadis itu terjepit bangku depan yang posisinya sudah terjungkal ke belakang. Beberapa bangku sudah tidak di posisi asalnya lagi, pecahan kaca berhamburan dan ada banyak noda darah di lantai bus. Beberapa orang juga terjepit dan berteriak. Hawa panas mulai terasa, dan kilat-kilat api mencuat dari bagian depan bus.

"Uh—"

Kise berjongkok dan membantu dia. Dia mencoba menariknya—uh, tidak, tidak, jangan ditarik. Aduhan gadis itu terdengar lebih keras ketika Kise melakukannya. Kise lelah bertaruh dengan waktu. Nyawa dia dan perempuan itu dipertaruhkan jika dia tidak bisa melakukan ini. Maka Kise pun menendang kursi di depan itu keras-keras. Harus berkali-kali, tapi kekuatannya syukurlah cukup untuk membuat kursi itu terlepas dari posisinya yang menjepit kaki si gadis.

Kise tidak berpikir panjang lagi, segera dia angkat tubuh gadis itu dan berlari menuju pintu belakang. Api sudah mulai membesar dan menjilat beberapa bangku di depan. Tiba di luar, Kise membawa dia jauh-jauh dari kerumunan orang dan tentunya, dari bus itu.

DUAR!

Maka liburan itu pun gagal di tengah jalan.

tbc.


A/N: de bloemetje: bunga yang diberikan sebagai hadiah. bahasa belanda. sudah bisa nebak kan 'bunga' ini siapa dan untuk siapa? =)) dan epilog Evergreen insya Allah secepatnya, ya!