Author's Note: Terinspirasi dari Sky Blue Scramble karya Nishimura Tomoko, volume ke 2. Waktu Ninomiya Sora terpaksa jadi artis lelaki karena skandal. Fan fiction pertama.
Summary: Tak pernah disangka olehnya. Mimpinya yang pupus ditengah jalan, akan kembali lagi. Tapi, bagaimana kalau ia harus membohongi dunia untuk menggapai mimpi itu? Termasuk mengingkari janjinya dengan orang yang paling disayanginya, sang kakek. Walaupun ada sedikit kendala, akhirnya kini semua masalah dapat terselesaikan. Sekarang, selamat datang di dunia musik selebritis, Sakura Mikan!
Disclaimer: I didn't own anything, except my OCs and this story's plot.
Genre: Romance – Drama – Humor.
Rate: T for safety.
Mr. Vocalist and Me – Prologue: Sakura's First Landing
"Biarkanlah musik yang menunjukkan
seluruh perasaanmu,"
Di sini, Alice Music Gakuen. Aku Sakura Mikan, sedang menunggu pengumuman kelulusan bagi para calon beasiswa. Teman baikku yang terbaik, Imai Hotaru adalah salah satu siswa kebanggaan A.M.G. jurusan musik klasik bagian piano. Ia pindah dari Kyoto ke Tokyo setahun yang lalu, untuk belajar di sekolah musik ternama ini.
Kini, lembaran kertas pengumuman kelulusan bagi calon beasiswa dibuka. Nomor ujianku 72, seperti usia kakekku yang juga guru piano terkenal di kampung halamanku.
Nomor 72... Nomor 72...
Kurasakan badanku mengeluarkan keringat dingin.
"Mikan, bersikaplah biasa saja," kata Hotaru yang menemaniku. Hotaru sudah menjadi siswi disini. Dan itu termasuk salah satu alasanku mengikuti tes beasiswa A.M.G. untuk tahun ajaran berikutnya. Kalau lulus, aku bisa saja sekelas dengan Hotaru. Ngomong-ngomong, ini bukan universitas lho, kami masih kelas dua bagian mengengah atas.
Di A.M.G., terdapat enam jam mata pelajaran. Tiga jam untuk mata pelajaran biasa, dan tiga jam untuk mata pelajaran pilihan. Mata pelajaran pilihan adalah musik. Para muridnya mempunyai sensei sendiri untuk mengajari mata pelajaran pilihan. Biasanya, para sensei mengajar sekitar lima sampai enam orang dalam satu ruangan latihan. Karena itu, guru yang berada di A.M.G. sangat banyak!
Aku berharap mendapatkan Narumi-sensei. Beliau adalah guru Hotaru disini. Beliau juga seorang pianis ternama. Tapi kudengar-dengar, katanya sifatnya itu aneh.
"Tapi Hotaru-chan, aku sangat tegang!"
Kulihat Hotaru menghela napas panjang. Ngomong-ngomong, selain bermain piano, Hotaru juga sangat ahli dalam bidang fotografer. Ia juga dikenal sebagai penemu jenius muda. Hotaru sering menciptakan benda-benda aneh namun sangat berguna. Dan dengan keahliannya itu dalam bidang fotografer, ia sering memeras atau mengancam seseorang dengan selembar foto.
Aku mengguncang-guncangkan tubuh Hotaru. "Tujuh puluh dua...!"
"Tujuh puluh dua...! Tujuh puluh du—"
BAKA. BAKA. BAKA.
Begitulah yang kumaksud dengan benda-benda aneh ciptaan Hotaru. Aku terpental karena ditembak oleh senapan udara bernama Baka Gun. Kata Hotaru, benda itu diciptakan untuk menembak seorang bodoh sepertiku. Aku tak mengerti, kenapa kami bisa menjadi teman baik.
"I-itai!" ucapku. Kudengar Hotaru membalas, "Karena itu, diam saja dan jangan bertingkah laku seperti orang bodoh."
Baik, baik. Mari kita lihat ke lembaran pengumuman yang kini dibuka dan sudah mencapai nomor 54. Wow, selamat untuk nomor 54 yang lulus beasiswa ini. Katanya, hanya lima belas orang yang dipilih untuk mendapat beasiswa.
"Ne Hotaru, nomor lima puluh empat itu siswa ke berapa?" tanyaku pada Hotaru.
Hotaru menoleh ke arahku, kemudian menjawab, "Empat belas,"
Hei pembaca, aku tidak salah dengar apa yang dikatakan oleh teman baikku yang terbaik yang memiliki bola mata indah berwarna ungu yang bertemu denganku ketika aku masih kelas dua SD, itu 'kan? "NANI—?!"
Aku mengalihkan pandanganku dan melihat lagi ke arah lembaran pengumuman yang kini sudah dibuka gulungannya. Kertas penutup nomor terakhir dibuka. Dan kulihat surga dalam kertas itu. "Tujuh puluh dua!! Kyaa, Hotaru! Aku berhasil!"
Yahoo!! Dengan begini, tidak sia-sia aku pergi ke Tokyo untuk mengikuti tes beasiswa! Kepalaku juga tidak jadi dipenggal oleh kakekku kalau aku gagal! Yeah!
"Ya, ya, ya. Kau berhasil Mikan, selamat," Hotaru menyelamatiku dengan nada datar dan ekspresi membosankan di wajahnya. Agak kesal juga sih, tapi memang begitulah Hotaru. Gadis pendiam yang bermulut tajam dan susah mengekspresikan perasaannya.
"Oh Hotaru, aku mencintaimu!" kupeluk Hotaru. Tapi, kebahagiaan ini berakhir sampai ketika—
BAKA. BAKA. BAKA.
Baka Gun lagi, Baka Gun lagi. Ah sudahlah, yang penting aku lulus ke Alice Music Gakuen jurusan piano sebagai murid beasiswa mereka!
Alice Music Gakuen, here I come!
Tapi, tanpa kusadari, ternyata kedatanganku ke A.M.G. menyebabkan hidupku berputar seratus delapan puluh derajat. Lebih tepatnya, pertemuanku dengan cowok itu, menyebabkanku mengingkari janji kakekku yang melarangku untuk bernyanyi.
END OF PROLOGUE
End Note: Cerita ini kayaknya berdasarkan POV Mikan dan Natsume deh. Atau POV Mikan aja ya? Yah, pokoknya liat aja nanti. Kalau begitu, jangan lupa review!
P.S. Gw pake Track # untuk mengganti nama chapter.
