Disclaimer : Tadatoshi Fujimaki.

Warning: OOC, Shonen-ai, slight AkaKuro, Typos and Miss Typos, semi canon, dll

Sedikit basic chapter 238 Kuroko no basuke.

.

.

Mata beririskan warna baby blue itu terbelalak, jantungnya berdetak dengan sangat kencang—bukan hanya karena permaian basket yang sedang dia lakukan, tetapi karena suatu perasaan membucah tidak tertahankan.

Dia sakit hati.

Lebih tepatnya kecewa,

... mantan kaptennya yang sudah memiliki tempat tersendiri di hatinya, di dasar hatinya, membuat posisinya tergantikan oleh orang lain. Mencabut predikat sixth man darinya dengan begitu mudah. Membuat julukan yang di dapatnya dari banyak orang karena sebuah perkataan mantan kaptennya itu hilang, meninggalkan jejak yang begitu menyakitkan.

Kuroko, tau... mungkin Akashi—mantan kaptennya di Teiko itu hanya ingin mengetahui seberapa jauh dia bisa menangani situasi seperti ini. Mungkin Akashi hanya ingin tau apa yang akan diperbuatnya dengan sedikit menggeser tempatnya. Mungkin juga Akashi hanya melakukan sebuah kesalahan?

—yang bahkan tidak pernah Akashi lakukan.

Ataukah, Akashi memang sudah terlanjur kecewa padanya... karena sebuah alasan yang sama seperti yang dikatakan Aomine katakan dulu.

'Dia tidak pernah berubah.'

Tapi, Akashi tidak mungkin kecewa dengan dirinya. Dia yakin Akashi kecewa karena perubahan yang dilakukannya. Bolehkah dia berpikir jika perubahan yang dilakukannya lah yang membuat sang mantan kapten itu begitu kecewa?

Tapi, bolehkah dia berharap kalau Akashi hanya ingin mengujinya sekali lagi? Bolehkah?

Secercah cahaya?

Tidak! Kuroko tidak pernah mendapatkan cahaya yang diinginkannya dari dulu. Aomine dan Kagami hanya cahaya sementaranya selagi dia mencari cahaya yang sesungguhnya. Cahaya yang pertama kali mencarikannya jalan menuju permainan basketnya. Ya, cahaya itu yang dicarinya, cahaya Akashi yang dulu—sebelum menjadi the emperor eyes.

Tapi—kenapa hatinya sangat sakit melihat pemain itu begitu mirip dengannya.

Kuroko meremat kepalan tangannya dengan begitu erat.

Dia tidak bisa lari lagi...

...jika Akashi bilang dia sudah mendapatkan secercah cahaya hingga tidak bisa menjadi bayangan kembali. Maka, dia akan membuat dirinya sendiri menjadi cahaya itu. Dia tidak akan kembali menjadi bayangan. Walaupun, Kuroko tau hal itu malah akan membuat Akashi semakin kecewa padanya. Dia... Kuroko Tetsuya akan membuktikan jika dia bisa melewati tes yang sedang diberikan Akashi. Walau itu artinya, dia akan sama dengan pemain lainnya. Bukan pemain spesial seperti dulu lagi.

...bukan bagian dari Kiseki no Sedai.

"Akashi-kun,"

Lirihan nama itu keluar dari mulutnya.

Dia tidak peduli jika Kagami yang berada di sebelahnya sekarang ini bisa mendengar apa yang baru saja diucapkannya.

Yang sekarang dia pedulikan hanya...

... dia, bersama timnya menuju kemenangan. Menyadarkan Akashi dengan mengalahkannya, membawa Akashi yang dulu menjadi cahaya petunjuk jalannya ingat bagaimana rasa permainan basketnya.

Ya, dia akan membuat semua orang tau.

Inilah permainan basketnya.

Jadi dengan itu, Kuroko mengangkat kelapanya yang sekarang ditepuk Kagami. Walaupun pertamanya dia hanya menatap Kagami, tapi dengan tepukan kembali di kepalanya. Dia tersenyum dan melihat Akashi bersama pemain bayangan yang baru itu.

"Akashi-kun,"

.

.

.

End~


A/N: Kokoro-ku sakit baca Kurobasu chap.238—ssu. Hiks, kenapa Akashi bisa gantiin dengan seenak matanya yang beda warna itu tempat Kuro-chin ToT #Logat_kise_and_mura_modeON

Kira-kira kapan ya 239 muncul? Gak sabar pengen baca kelanjutannya.