Blood

By : AkinaYuki Nyo

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Warnin OOC OC and AU

Enjoy the story

---

-Prolog-

Asaki yumemiji towa ni nageki mo sesu

(Unable to even have a shallow dream, I grieve eternally)

Tsuki no hikari kokoro terashidasu

(The moonlight illuminates my heart)

Moyuru hana no nai michishirube

(The dance of the borning flowers guide my path)

Karamitsuku ayamachi no uta mune o shimeru

(the poem of the intertwining mistakes binds my chest)

Gadis itu terus berlari.

Berlari dengan kaki kecilnya sampai dia tidak merasakan apapun.

Sampai dia tahu ujung nafas yang dihirupnya. Dan dia tetap berlari.

Dia merasa sangat takut dengan semua yang telah terjadi. Ayahnya, Ibunya, Kakaknya dan terhadap seluruh orang yang ada disekitarnya. Bahkan, Air mata-nya terus mengalir hingga membuat wajahnya terasa dingin saat berlari.

Terkadang, gadis itu terjatuh dan membuat tubuhnya terluka. Namun dia tetap bangkit dan kembali berlari dengan kencang. Dia tidak ingin tertangkap oleh 'mereka' yang telah membunuh semua orang di depan matanya 15 menit yang lalu.

Sangat tidak ingin..

Gadis itu menghentikan larinya saat ia melihat 'mereka' telah berdiri di depannya sambil tersenyum mengerikan. Mata merah 'mereka' menatap tajam ke arah gadis itu di dalam kegelapan hutan membuat dia semakin pucat dan melebarkan mata jade-nya tak percaya.

Dia gemetar. Kakinya perlahan membawanya mundur menjauhi 'mereka'. Tapi, 'mereka' bukanlah manusia. Salah satu dari 'mereka' bergerak dengan cepat mendekati gadis itu dan mencekik leher kecilnya. Mengangkat tubuh gadis itu keatas dengan tangan kanannya sambil menyeringai memperlihatkan taring miliknya yang tajam.

"Le-lepaskan.." gadis itu berkata pelan sambil terengah-engah. Air matanya terus mengalir dan menetes di tangan pucat milik mahkluk itu.

"Hah? Melepaskanmu? Hahahaha" mahkluk yang berwujud seorang wanita berambut merah dengan penampilan gothic Victoria itu tertawa melecehkan. "Kau ingin kami melepaskanmu?" Wanita itu melempar tubuh sang gadis hingga menghantam batang pohon dengan keras.

"Ugh.." gadis kecil itu merintih kesakitan dan tidak dapat bergerak.

"Kenapa kami harus melepaskanmu!?" wanita itu kembali bertanya dengan nada marah. Tangannya dengan cepat mencengkram leher gadis itu lagi., memberikan rasa sakit kepada gadis itu dengan kuku-kukunya yang panjang.

"Berhentilah bermain-main Yagura" seseorang dari 'mereka' memerintahkan si wanita untuk membunuh gadis kecil itu dengan cepat tanpa membuang-buang waktu. Suaranya begitu dingin dan dalam, membuat wanita itu sedikit terkejut dan ketakutan.

"Ma-Maafkan saya, saya akan membinasakan gadis ini" wanita itu menatap ke arah sang gadis, "Dengan cepat."

"Ja-jangan.." gadis itu memberontak. Kedua tangan kecilnya memegang tangan kanan wanita itu. Berusaha melepaskan cengkraman kuat yang ada di lehernya sementara si wanita mengangkat tangan kirinya, mempersiapkan kuku-kuku tajamnya untuk merobek perut sang gadis.

"A-aku.." gadis itu menutup matanya, membuat genangan air di pelupuk matanya jatuh mengalir di pipi merahnya. "Aku tidak ingin mati!!"

Hateru kawa ni te o sashi nagasou

(reach my hands into the endless river and let them drift)

Omoi tsumeta koto no ha ai ni somete

(The words filled with thoughts are dyed Indigo)

Sakura membuka kedua matanya yang tertutup entah beberapa lama. Memperlihatkan mata jade-nya yang bening namun memiliki kesedihan yang mendalam. Dia terus diam dan belum menggerakkan badannya, hanya memandang ke atas melihat kerindangan pohon-pohon yang dilewatinya.

"Kau sudah bangun Sakura?" seorang laki-laki bertanya kepada Sakura saat dia menyadari Sakura sudah membuka kedua matanya dan tidak bersuara sedikitpun.

"Ya, dan aku bermimpi buruk. Hh~" Sakura memperbaiki posisi duduknya di kereta kuda itu dan merenggangkan kedua tangannya ke atas sambil mengambil nafas panjang.

"Mungkin itu karma karena kau tertidur dan tidak menemaniku" sahut laki-laki itu tersenyum tanpa menoleh ke arah Sakura. Dia sedang sibuk memantau jalan di depan dan mengendalikan 4 kuda yang membuat kereta kuda ini berjalan. Itulah tugasnya saat ini, menjadi seorang kusir.

"Ah.. aku kan tidak sengaja Sasori" bela Sakura mencibir dan membenarkan kerah tinggi dari gaun red victoria-nya. "Lagipula aku tertidur selama 15 menit, tidak lebih."

"Kau sudah tahu tugas kita bukan? Kita tidak boleh lengah sedikitpun demi keselamatan Tuan besar dan tuan muda" Sasori memasang wajah serius dan sedikit melirik ke arah Sakura.

"Ya.. aku tahu itu. Maafkan aku."

"Aku memaafkanmu, partnerku yang manis" kata Sasori tersenyum manis.

"Hhaaah… kau mulai bergombal lagi! Sudah berapa wanita yang kau taklukan dengan kata-kata manismu itu hah?"

"Tidak banyak, dengan Ayame… kira-kira 195" jawab Sasori dengan ekspresi datar dan Sakura hanya melihatnya dengan tatapan 'Dasar buaya' ke arah Sasori.

Surechigai ga kokoro morokusuru

(Passing each other by weakness my heart)

Ibasho mo nai mama kaze wa fuku

(While I remain without a place to be, the wind blows)

Angin sepoi berhembus perlahan, membawa daun-daun yang berguguran ke berbagai tempat dan terkadang terhempas ke wajah Sakura membuat gadis itu sedikit kesal dengan kedatangan daun-daun itu.

Sudah 4 jam dia berada di kereta kuda itu bersama Sasori dan 2 orang penting bagi mereka di dalam kereta. Anggota laki-laki keluarga Namikaze, majikan mereka yang sangat baik meskipun mereka bukanlah manusia.

Sakura dan Sasori adalah guardian dari keluarga Namikaze atau bisa dibilang orang terpecaya yang sangat bisa diandalkan selain Tsunade-sama dan Jiraiya-sama, tidak lupa dengan Kakashi, Shizune dan yang lainnya.

Dan sekarang.. mereka bertugas untuk mengantarkan majikan mereka menuju suatu tempat yang 'berbahaya' hanya demi suatu pertemuan antar keluarga besar dari seluruh penjuru negara.

"Sebentar lagi kita akan tiba" kata Sasori ketika dia sudah melihat tujuan mereka dalam radius 500 meter.

Sakura menoleh ke arah yang dimaksud oleh Sasori. Sebuah kastil sangat besar dengan aura kelam yang kuat. Pagar dan menaranya begitu tinggi hingga mungkin dapat menyentuh langit. Benar-benar sebuah tempat yang megah namun mengerikan.

Sasori menghentikan kereta kuda tepat di depan pagar ketika dia melihat seseorang dengan jubah hitam telah berdiri di depan kereta dengan tiba-tiba.

"Kalian keluarga Namikaze?" tanya orang itu dengan suara yang melengking.

"Ya, kami dari keluaraga Namikaze" jawab Sasori.

"Baiklah, silahkan masuk" orang itu menjentikkan jarinya membuat pagar itu terbuka dengan pelan.

"Terima Kasih.." kata Sasori tersenyum sambil menjalankan kereta kembali memasuki area kastil. Orang itu hanya menyeringai lebar memandang ke arah kereta keluarga Namikaze kemudian hilang disaat angin berhembus.

Akai michi ashidori omoku yami ni mukau

(On the red road, my gait heavily faces the darkness)

Sakura menatap keadaan sekitar dengan wajah tanpa ekspresi. Dia benci tempat ini. Auran kelam-nya dan orang-orang yang tinggal di dalamnya, apapun itu Sakura membencinya. Karena tempat ini adalah tempat 'mereka'.

Kediaman keluarga Uchiha.

TBC

A/N : Hohoho Nyoo! Aki tidak banyak comment deh tentang fic ini. =_=" Oh ya.. soal lagunya itu ada yang tahu?? Ini diambil dari salah satu anime favo Aki!! Jigoku shoujo~ judulnya AIZOME. Coba deh dengerin lagunya!! Keren banget tapi nyedihin TT__TT

Mungkin fic ini bakal jadi fic yang ada action-nya gitu. Aki sudah lama membayangkan pertarungan antar mahkluk! Apalagi pakai kekuatan kayak bla bla bla bla itu –gak mau promosi film- XDD

Dan alasan untuk Rated M-nya… kedepannya ada Blood scene (sesuai judulnya) dan yah.. slight lemon gitu meski gak teralu mature Hohoho.. Aki mau mulai bertobat soalnya =_="

Ya sud lah! R&R please! :3