Author Note:
Hallo readers, maaf ya untuk chapter 1 ini author remake, kenapa?
Karena tadinya author pikir bakal jelasin masalalu NaruMenma di beberapa chap kedepan, tapi setelah author pikir pikir itu bakal jadi ribet dan gak bagus, jadi author jelasin di chap awal saja dan juga untuk memperbaiki kesalahan dichap ini. Gapapa yah.
Sekali lagi maaf ya.
Silakan dibaca ulang.
Naruto: Tell of Two Brothers
NarutoOne Piece
Genre:action,adventure,fantasy,friendship and etc :v
Warning: gaje,typo,berantakan,tidak sempurna,and etc.
Summarry:
Cerita dua bersaudara yang hidup bersama. Dua orang kakak dan adik,masalalu yang kelam telah membuat mereka menjadi penjahat dengan ranking S.
Penjelasan:
Cakraa adalah sebuah tenaga sekaligus kekuatan yang ada pada diri manusia. Cakra dibagi menjadi 8 element: Fire element,Water element,Earth element,Wind element,Lightning element,Wood element,Magma element,dan Particle element.
Akuma no Mi (Devil Fruits) adalah buah buah yang memberikan kekuatan unik pada para pemakannya.
Body system adalah salah satu jenis kekuatan yang didapat dari memakan Akuma no Mi. Pada dasarnya,tipe ini mebuaat tubuh seseorang menjadi seperti manusia super,beberapa dari mereka mampu bertransformasi menjadi bentuk lain. Tipe ini adalah tipe Buah Iblis yang paling banyak ditemukan.
Animal beast adalah tipe kekuatan yang didapatkan dari memakan Akuma no Mi. Kemam uannya adalah memberikan penggunanya kemampuan berubah menjadi hewan. Tipe buah ini memungkinkan pengguna untuk berubah menjadi spesies lain atau bentuk hibrida antar spesies sesuka hati. Pengguna tipe Animal Beast memiliki tiga bentuk dasar: bentuk asli pengguna, bentuk perubahan secara penuh, dan bentuk hibrida, kombinasi bentuk asli dengan bentuk spesies yang diberikan buah. Tipe inj sangat cocok untuk bertarung dalam jarak dekat.
Nature system adalah tipe buah yang memberikan penggunanya kemampuan untuk berubah,mengendalikan atau menciptakan unsur unsur alam dari ketiadaan. Buah tipe ini dianggap sebagai yang paling kuat dibanding jenis lainnya.
Healing Energy adalah kemampuan menyembuhkan segala jenis luka dengan menggunakan cakraa.
Aura of Devastion King adalah kemampuan mengintimidasi musuh melalui pikiran. Kemampuan ini hanya dimiliki beberapa orang saja.
Mercenery adalah pasukan yang tugasnya menjaga keamanan dan menangkap para penjahat.
Exxot adalah mata uang di fanfict ini.
Happy reading
Don't like don't read
Profile Tokoh:
Uzumaki Naruto:
Penampilan: Rambut kuning jabrik,mata sebiru langit dan terdapat tiga garis dipipi.
Pakaian: Celana panjang orange,baju orange panjang yang ditutupi jubah putih berlambang klan uzumaki di bagian punggung,sepatu standard mercenery berwarna biru,dan memakai topeng rubah berwarna putih.
Senjata: Hiraishin kunai (kunai milik Minato)
Tipe Cakraa: Wind element.
Kemampuan lain: Nine Tails Fox mode (dari memakan Devil Fruits tipe Tailed Beast), dan Aura of Devastion King
Sifat: Dingin,malas tapi setia kawan.
Uzumaki Menma
Penampilan: Seperti Naruto Cuma bedanya warna rambut Menma hitam.
Pakaian: Sama seperti di Naruto the Movie 9 Road to Ninja
Senjata: 1. Death sword (sebuah pedang samurai panjang berwarna hitam yang bertuliskan"Death" disarung pedangnya.) & 2. Dua buah pistol berwarna Gold dan Silver.
Tipe Cakra: Fire element.
Kemampuan lain: 1. Ahli menggunakan pedang, 2. Ahli menggunakan berbagai senjata api, 3. Aura of Devastion King
Sifat: Ramah dan ceroboh.
Chapter 1: Prolugue
Namaku Uzumaki Naruto,umurku 19 tahun sekarang. Orang tuaku bernama Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina,yang otomatis berubah marga menjadi Namikaze Kushina. Aku memiliki seorang adik,Uzumaki Menma namanya,dia 2 tahun lebih muda dariku. Kami berempat hidup bahagia,walau kami bukan orang kaya.
Namun itu dulu,semua itu hilang seketika dalam satu malam. Semua itu lenyap dalam sebuah tragedi,tragedi yang membuat kami menderita seumur hidup.
Betapa menyedihkannya hidup kami,betapa tidak,orang tua kami tewas dalam sebuah tragedi. Dan yang lebih membuat kami menderita adalah orang yang membunuh orang tua kami merupakan seorang pembunuh bayaran. Pembunuh bayaran yang disewa oleh pemerintah.
Didunia ini kami sebatang kara. Kami hanyalah dua anak lemah yang sendirian didunia yang besar ini. Ditambah lagi sejak kecil kami dicap sebagai buronan,entah apa salah kami,kami tidak tahu. Para Bounty hunter selalu mengejar kami,hidup kami tidak pernah dalam keadaan aman.
Tapi itu dulu,sebelum kami bertemu seorang kakek tua,Outsuki Hagoromo namanya. Dia menjaga kami,mendidik kami,dan mengajari kami cara bertarung. Beliau memberi kami dua buah devil fruits,dan mengajarkan kami cara menggunakannya.
Beliau meninggal satu tahun yang lalu. Setelah beliau meninggal,kami hidup berpindah pindah,dari desa ke desa,dari pulau ke pulau,dari satu negara ke negara lain.
Kami mencukupi kebutuhan kami dengan membunuh seseorang dan menjualnya dipasar gelap. Karena itulah kami dicap sebagai buronan Ranking S. Didunia kriminal kami dikenal dengan nama Demon Brothers.
Dibuku bingo milik para mercenery,kepalaku dihargai 620.000.000 exxot,sedangkan adikku Menma 595.000.000 exxot. Aku dikenal dengan julukan Akuma no Kyubi (The Nine Tails Monster),sedangkan adikku Menma dikenal dengan julukan Kibishi no Shinigami (The Grim Reaper).
Alasan utama kami menjadi penjahat Ranking S adalah karena kebencian kami terhadap pemerintah dunia.
Dan yah masalu itulah yang tak bisa kulupakan. Aku masih ingat betul malam itu. Ya...malam itu...
9 Years ago...
Disebuah rumah dipinggiran kota, desain sederhana dan ukuran rumah yang kecil menunjukan kalau keluarga yang tinggal disana adalah keluarga biasa bahkan mungkin keluarga miskin.
Meskipun mereka tidak kaya, keluarga ini tetap hidup bahagia, bahagia karena mereka bisa bersama orang terdekat, saling memilki ikatan, sebuah ikatan yang disebut kasih sayang.
Seorang pria paruh baya yang terlihat berumur 30 an sedang duduk dikursi kayu didalam rumahnya sembari membaca majalah malam itu. Pria itu memilki surai kuning cerah dan mata yang biru seperti langit yang cerah. Nama pria itu adalah Namikaze Minato.
Tiba tiba seorang wanita datang dan membawa secangkir kopi dan dia letakan diatas meja didepan Minato.
"Anata ini minumanmu.."
Kata wanita itu lembut, Minato otomatis mengalihkan pandangannya dari majalah yang ia baca ke sosok yang kini berada didepannya. Minato tersenyum lembut seraya berkata "Terimakasih Kushina...letakan kopiku disini." Telunjuknya ia arahkan keatas meja yang kosong.
Wanita bernama Kushina itu juga membalas dengan sebuah senyuman sembari meletakan kopi diatas meja yang ditunjuk suaminya, dia kemudian berjalan memutari meja dan duduk disamping suaminya.
Minato menyadari Kushina duduk disampingnya menoleh dan menaikan sebelah alisnya.
"Kau kenapa Kushina? Tidak biasanya kau mau menemaniku membaca? Kau pasti ingin sesuat kan?"
Kushina hanya diam dan menundukan kepalanya, membuat Minato semakin terpuruk dalam kebingungannya.
"Kau ingin apa hm? Baju atau perhiasan? Kalai itu aku masih belum bisa karena kita belum punya uang lebih."
Kushina masih menundukan kepalanya dan masih belum berkata apapun. Dia hanya membalas dengan sebuah gelengan.
"Lalu?"
Kushina belum menjawab, dia hanya memutar jari telunjuknya didepan dada, beberapa detik kemudian dia mendongakan kepala "Um...ya...kau taukan kita sudah lama tidak melakukan itu. Jadi...ya...um..kau pasti mengerti." Kushina menjawab dengan gugup dan rasa malu, semburat merah juga terlihat jelas dikedua pipinya. Jangan lupa tatapan puppy eye's yang penuh harap.
Minato mengerti..tidak benar benar mengerti apa yang dimaksud istrinya dengan kata 'itu'.
"E..apa kau yakin? Bukankah dua saja sudah cukup hm?" Minato membalas dengan sedikit gugup karena tatapan yang dilayangkan sang istri.
Kushina menekuk wajahnya mendengar jawaban sang suami. Kushina mencoba merengek pada Minato "Ayolah Minato...itukan sudah lama sekali...jadi aku i-"
Kaa-chan! Tou-chan!
Belum sempat menyelesaikan ucapannya ,dua orang anak kecil yang terlihat kembar datang dan menyela ucapannya. Dua anak itu adalah Naruto kecil dan Menma kecil.
'Yosh...terimakasih Naruto...Menma..kalian menyelamatkan tou-san.' Batin minato disertai dengan hembusan nafas lega.
Sementara Kushina mencibirkan bibirnya melihat ekspresi suaminya yang terlihat senang sekaligus lega.
Mengabaikan semua itu, Naruto dan Menma kini berjalan mendekat dan duduk dipangkuan orang tua mereka.
"Kaa-chan dan Tou-chan sedang apa malam malam begini disini?" Menma dengan polosnya bertanya dengan wajah menghadap kepada sang ibu.
"Ya..benar..sedang apa tou-san dam kaa-san disini?" timpal Naruto kemudian yang tengah duduk dipangkuan sang ayah.
"Um..itu ya...sebenarnya kaa-chan dan tou-chan kaliam seda-"
Kushina!
Perkataan Kushina kembali terpotong, kali ini dari sang suami,Minato.
Kushina membalas dengan ekspresi yang seolah berkata 'apa', Minato menunjukan sebuah isyarat yang berarti 'berkonsentrasi'. Tanpa berfikir panjang Kushina melakukan perintah Minato, dan benar saja dia merasakan chakra asing yang berada tak jauh dari rumah mereka sedang mendekati posisi mereka saat ini.
"Um..baiklah..aku mengerti. Naruto..Menma ayo kita masuk nak."
Kushina kemudian membawa kedua putranya itu masuk kedalam kamar.
Melihat anak dan istrinya sudah pergi, Minato mengeluarkan kunai miliknya dan memasang posisi siaga.
Chakra asing itu mulai mendekat, Minato meraskan itu.. Dia langsung bediri dan melihat sekitarnya.
CRING...BRAKK...
Kaca dipecah oleh katana, pintu didobrak secara paksa membuat sedikit debu muncul karena kontak pintu dengan lantai yang hanya terbuat dari tanah.
Kira kira tujuh orang berpakaian serba hitam masuk kedalam rumah. Mereka semua membawa pedang,kunai juga pistol. Minato melihat kedatangan tamu tak diundang, memposisikan diri kedalam mode bertarung.
Disisi lain Kushina yang mendengar suara suara itu segera berlari dan menggeser ranjang yang pas pasan dikamar itu. Dia membentuk sebuah segel tangan, sepersekian detik kemudian terbukalah sebuah pintu bawah tanah berukuran 70 cm × 50 cm.
"Naruto! Menma! Cepat masuk!" Kushina benar benar terlihat panik kali ini, suaranya sangat tidak terkontrol dengan wajah penuh kekhawatiran.
"Kaa-chan ada apa?" Menma kembali bertanya dengan polosnya sembari tangannya dan tangan kakaknya ditarik oleh sang ibu untuk dimasukan keruangan bawah tanah. Sedangkan Naruto hanya menatap ibunya dengan tatapan bingung, khawatir, panik yang bercampur menjadi satu.
"Tenanglah Menma, tidak ada apa apa kok...Naruto cepat bawa adikmu masuk kesana ya..dan jagan keluar duku ya sayang." Kushina mencoba memberi pengertian anak anaknya, meskipun dia sendiri juga sedang panik saat ini.
Naruto mengangguk kecil, dia kemudian memegang tangan Menma dan menarik pelan Menma masuk keruangan gelap itu. "Ayo Menma.."
"Tapi nii-san.." Menma mencoba protes dengan menatap mata Naruto, dia sama sekali tak mengerti dengan apa yang terjadi.
"Tenanglah Menma... percayalah padaku , semua akan baik baik saja." Tutur Naruto, Menma hanya pasrah dan masuk kedalam ruangan bawah tanah itu bersama Naruto.
Kushina yang melihat kedua anaknya telah aman, kembali membuat handseal dan pintu itu pun kembali menutup, dia menggeser kembali ranjang tadi untuk menutupi hal itu, kemudian berjalan keluar membantu Minato.
Back to Minato...
TRANG...TRING...TRING...
Terjadi adu senjata antara kunai Minato dengan senjata para pembunuh bayaran itu. Minato sedikit kewalahan karena kalah jumlah.
Dari belakang Minato terdengar suara langkah kaki mendekat dengan cepat, suara itu datang dari Kushina yang berlari keposisi Minato.
"Kushina! Apa yang kau lakukan disini!? Cepat pergi!" teriak Minato pada istrinya, ia merasa panik, khawatir, takut frustasi karena merasa usahanya menyelamatkan keluarganya sia sia.
"Aku tidak akan meninggalkanmu Minato." Kushina benar benar serius mengatakannya, dia sama sekali tak takut dengan para pembunuh bayaran yang ada didepannya.
"Wah...wah...wah...cinta ya? Hm... Mengharukan sekali..." Salah satu orang dari mereka mulai maju, kelihatannya dia adalah pimpinan kelompok itu.
"Rega-sama anda tak perlu turu-"
"Diamlah..biar kuselesaikan ini secara cepat." Orang bernama Rega itu berkata dengan menyeringai, kedua tangannya meraih kedua pedang yang ada dipunggungnya. Dia memposisikan kedua pedangnya membentuk huruf X. Dari pedang itu muncul kilatan petir berwarna kuning, Minato dan Kushina langsung kembali siaga.
"Sekarang tamatlah riwayat kalian! DRAGON STORM!"
Seketika muncul naga petir dari kedua pedang itu, naga itu melesat dengan kecepatan yang luat biasa. Minato dan Kushina membulatkan matanya, mereka tahu tak ada kesempatan menghindar.
CRATT...BLARR...
Minato dan Kushina tersambar naga petir itu dan menimbulkan ledakan yang cukup besar, sehingga rumah sederhana itu hancur rata dengan tanah.
Terlihat disebuah batu besar beberapa meter dari puing rumah, tujuh orang tadi sudah berdiri disana.
"Rega-sama memang hebat... Ini selesai dengan sangat cepat." Salah seorang berkata dengan terkagum kagum pada sosok Rega.
"Heh..sudahlah ayo kita pergi." Jawabnya yang terdengar sangat angkuh.
"Ha'i." Tujuh orang itu melesat pergi dari sana meninggalkan rumah yang baru saja mereka hancurkan.
Disisi lain Naruto dan Menma yang mendengar suara ledakan mulai panik.
"Nii-san apa yang terjadi? Apa Kaa-chan dan Tou-chan baik baik saja?"
"Entahlah Menma..ayo kita lihat." Naruto kemudian membentuk handseal yang diajarkan ibunya, dan otomatis pintu bawah tanah itu kembali terbuka.
Betapa terkejutnya mereka melihat rumah mereka sudah menjadi reruntuhan. Menma langsung berlari mencoba mencari keberadaan ayah dan ibunya, sementara Naruto masih terpaku dengan mata membulat.
KAA-CHAN! TOU-CHAN!
Menma terus berteriak memanggil kedua orang tuanya, namun belum ada jawaban sama sekali.
"Me-Menma..."
Terdengar suara dari balik tembok rumahnya yang sudah runtuh. Menma dengan segera berlari dan mengangkat puing tembok itu, untung saja dinding itu terbuat dari kayu jadi Menma bisa dengan mudah mengangkatnya.
Begitu terperanjatnya Menma saat melihat tubuh Kaa-chan dan Tou-channya yang terbujur kaku ditanah, meskipun masih bernafas Menma tetap shock melihat keadaan orang tuanya.
"Tou-chan...hiks...Kaa-chan...hiks..." Menma langsung menangis bersedu sedu, Naruto langsung tersadar dari lamunannya dan menghampiri sang adik.
Naruto tak berbeda jauh dengan Menma, dia juga shock melihat keadaan orang tuanya, sebenarnya dia juga ingin menangis namun ia tahan sekuat tenaga.
"Na-naruto...Me-Menma... Maafkan kaa-chan nak...karena berbohong pada kalian." Kushina berucap dengan susah payah karena nafasnya yang mulai terasa sesak dan pipinya mulai dialiri cairan putih bening yang keluar dari kedua matanya, beberapa detik kemudian dia menghembuskam nafas terakhirnya.
KAA-CHAN...HIKS...HIKS...
Menma kembali terisak dengan mendekap tubuh sang ibu yang sudah tak bernyawa. Mata Naruto berkaca kaca melihat ibunya sudah pergi untuk selamanya, ia menundukan kepalanya dan menggigit bibirnya menahan sedikit isakan yang mulai keluar dari mulutnya.
"Na-Naruto...kemarilah nak.."
Naruto menoleh keasal suara dan mendapati sang ayah yang sedang sekarat. Naruto segera berlari menghampiri ayahnya, langkahnya terhenti didepan tubuh sang ayah, matanya kembali berkaca menahan air mata yang ingin keluar.
Minato mencoba tersenyum, dengan bersusah payah dia bisa tersenyum setulus hatinya pada anaknya ini. "Na-Naruto...laki laki..tidak boleh menangis nak.." Minato menjeda kalimatnya karena harus mengambil nafas. "...dan ambillah kunai ini...kunai ini akan sangat berguna bagimu nanti...juga tetaplah hidup dan tolong jaga adikmu...untuk kaa-chan dan tou-chan..." tangan Minato terulur memberikan kunai miliknya ketangan kecil Naruto.
Naruto mengangguk kecil dengan wajah yang masih tertuduk,Minato tersenyum dan akhirnya pergi meninggalkan kedua putranya untuk selamanya.
Naruto tak mampu lagi menahan kesedihannya, tangisnya pun akhirnya pecah. Dan malam itupun didepenuhi suara tangisan kedua bocah itu.
9 Years After Incident...
Dunia sudah berkembang pesat,negara negara sudah merdeka dan membentuk sebuah pemerintahan yang diberi nama World Govt. Meskipun begitu bukan berarti kejahatan sudah menghilang dari dunia ini. Untuk mengatasi itu, World Govt membangun sekolah militer diseluruh penjuru dunia. Sekolah sekolah itu menghasilkan para prajurit yang disebut Mercenery.
Disebuah negara yang menghasilkan para mercenery hebat. Negara itu adalah Konoha Country. Dinegara ini terdapat sebuah akademi yang menghasilkan mercenery-mercenery terbaik. Akademi itu bernama Hidden Leaf Academi.
Disebuah ruangan,terlihat 4 orang sedang menghadap sang kepala sekolah,Senju Tsunade. Empat orang itu adalah Hatake Kakashi,Uchiha Sasuke,Shimura Sai,dan Haruno Sakura. Meski mereka berempat bukan pengguna Devil Fruits,mereka mempunyai pengendalian cakraa yang hebat.
"Uchiha Sasuke,Shimura Sai,Haruno Sakura,kuberikan kalian misi pertama,misi ini akan menentukan nilai kalian di akademi ,apa kalian sudah siap?" Tsunade berkata dengan suara yang terdengar berwibawa dan tegas.
"Ha'i" jawab ketiganya bersamaan.
"Baiklah kalau begitu,Kakashi akan menemani kalian dalam misi kali ini,Kakashi apa kau sudah siap?" Tsunade bertanya pada Kakashi,kali ini dengan nada lebih rendah.
"Saya selalu siap kapanpun Tsunade-sama." Kakashi menjawab dengan santai.
"Baiklah kalau begitu,misi kalian adalah mengawal seorang pengusaha dari Nami no Kuni. Kalian harus mengantarnya kembali ke kotanya dengan selamat dan mungkin kalian akan bertemu penjahat B Class keatas..." Tsunade memberi jeda pada kalimatnya.
"Apa kalian mengerti?" lanjut Tsunade kembali dengan suara yang terdengar berwibawa.
"Ha'i." Jawab keempatnya bersamaan.
"Baiklah, Tazuna silakan masuk."
Pintu terbuka,menampakan seseorang yang sudah tua,Tazuna namanya. Tazuna berjalan masuk, dia memandang 3 orang remaja didepannya dengan tatapan meremehkan.
"Apa mereka bisa diandalkan Tsunade? Tanya Tazuna yang masih setia dengan tatapan meremehkannya.
"Cih diamlah kau pak tua,kalau hanya misi pengawalan,itu mudah." Sasuke yang tidak terima diremehkan angkat bicara.
"Sasuke-kun,jangan berkata begitu,bagaimanapun dia ini Client kita." Sakura berusaha menenangkan Sasuke yang terlihat marah.
"Has sudah sudah,kalian berdua hentikan!" perintah Tsunade pada Sasuke dan Sakura.
Sasuke dan Sakura langsung terdiam mendengar perintah sang kepala sekolah.
"Meskipun mereka masih muda,jangan ragukan kemampuan mereka." Lanjut Tsunade yang kini mengarah pada Tazuna.
"Ya aku percaya padamu,bagaimanapun juga aku adalah orang penting yang harus dilindungi." Tazuna membalas perkataan Tsunade lalu berjalan keluar ruangan.
Kakashi yang melihat clientnya pergi kemudian pamit pada Tsunade.
"Baiklah Tsunade-sama,kami pergi dulu,sepertinya client kami sudah tidak sabar."
Tsunade hanya membalas dengan anggukan.
Kakashi yang melihat balasan Tsunade,membungkuk dan pergi meninggalkan ruangan,diikuti Sasuke,Sai,dan Sakura dibelakangnya.
xxxXXXxxx
Sementara itu disebuah kedai kecil di Nami no Kuni,terdapat dua orang tengah duduk sambil menikmati makanan mereka. Dua orang itu adalah Uzumaki Naruto dan Uzumaki Menma,mereka adalah dua orang kakak beradik.
Nami no Kuni adalah sebuah kota kecil yang berada diperbatasan antara Konoha Country dan Kirigakure.
"Ni.. Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Menma pada Naruto yang sedang memakan ramennya.
"Tentu saja seperti biasa,kita akan memburu target kita." Jawab Naruto setelah menelan ramennya.
"Tapi Naruto-ni,Gato itu harga kepalanya hanya 2.000.000 exxot,itu terlalu sedikit Naruto-ni." Menma mengeluh setelah mendengar jawaban Naruto.
"Ya mungkin kita bisa memburu orang lain setelah itu." Balas Naruto yang kembali melahap ramennya.
"Benarkah? Kau memang kakak yang terbaik Naruto-ni." Menma kegirangan mendengar perkataan Naruto. Wajahnya yang tadi kusut langsung berubah menjadi wajah gembira.
"Dasar mata duitan." Batin Naruto.
Beberapa menit kemudian.
Naruto kini sudah menghabiskan ramennya. Dia berdiri dan memakai topeng rubahnya.
"Baiklah,cepat pakai topengmu,kita pergi sekarang." Kata Naruto yang dibalas anggukan oleh Menma.
•
•
To be Continue
•
Gimana bagus gak remake author hehe...sekali lagi author minta maaf ksrena remake mendadak ... Author trima komentar para readers tentang chap remake ini...apapun komennya.
Sekali lagi author mimta maaf
Sekian terimaksih.
