Mata cantik yeoja itu kembali terbuka ketika merasakan sebuah tangan membelai pipi kirinya. Ia pun menarik selimut yang digunakan untuk menutupi dadanya dan ikut terbangun lalu mensejajarkan tubuhnya dengan seseorang yang lebih dulu menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang milik mereka.
Yeoja itu menoleh itu mengamati wajah lelaki sebuah perkataan yang keluar disela keheningan mereka, membuat yeoja itu memfokuskan pendengaran dan juga kedua matanya untuk seorang namja tampan yang menemaninya malam itu.
"Aku rasa itu ide terbaik!" Cetus namja yang masih terduduk diranjang tidur mereka, tanpa pakaian yang melekat ditubuhnya dan hanya memakai selembar selimut yang digunakan bersama kekasih semalamnya.
Yeoja disisi namja itu mengerjapkan kelopak matanya karena ia belum mengerti apapun yang ditangkap telinganya. Yeoja itu menengadahkan kepalanya, dan ia mendapatkan manik mata namja yang menyewanya membalas tatapan matanya.
"Kita harus menikah."
Yeoja itu merasa bahagia sesaat ketika mendengar berita bahagia. Siapa yang tak bahagia mendengar kata'menikah' . Tapi otaknya yang masih bekerja dengan baik, buru-buru impian singkat yang dijanjikan namja dihadapannya. Wanita yang disewa tak akan pernah mendapatkan kebahagian dengan tawaran menikah. Mungkin namja disampingnya ingin mengikatnya saja untuk berhubungan sex tanpa biaya mahal , contohnya saja seperti mengurangi biaya kredit untuk membelanjakan kebutuhan wanita sewaannya, lalu hotel dan juga berwisata keluar negeri.
Yeoja itu tak bisa lagi menahan tawa, ia tertawa dan sangat menikmatinya hingga memegang perutnya yang tertutupi selimut. Ia sungguh merasa lucu ketika tuannya menawarinya sebuah pernikahan, ia tahu namja yang bersamanya adalah seorang yang menyukai kebebasan. Lalu menikah? Pasti bukanlah prioritasnya. Kemudian, apakah otak tuannya itu sedang terganggu atau karena dia masih mabuk, sebab mereka sempat menegak banyak minuman sebelum mereka bercinta malam itu.
Haaa...~
"Berhentilah tertawa! Apa yang lucu menurutmu!" namja itu begitu ketus untuk tawa yeoja disisinya.
Yeoja itu mengerti dan segera memperbaiki sikapnya.
Mereka berada dalam pandangan beberapa saat. Hingga tuannya kembali berbicara tentang maksud pernikahan yang tiba-tiba menjadi bahan panas di atas ranjang mereka.
"Aku yakin kau sangat tepat untuk melakukan rencana ku?"
Yeoja tadi belum mengerti sepenuhnya. Tapi namja didepannya justru sudah meninggalkannya untuk membersihkan dirinya .
Yeoja tadi hanya diam sambil memandang punggung namja yang kemudian menghilang dibalik pintu kamar mandi didalam kamar hotel mereka.
.
.
.
Jae memandang Yunho yang masih diam tak mengajaknya mengobrol, karena namja itu menikmati breakfast mereka dengan lahap. Jae masih berpikir tentang rencana pernikahan yang dibicarakan Yunho.
Yunho belum berbicara secara detail tentang rencana pernikahan yang melibatkan dirinya. Jae tak ingin mati penasaran karena rasa ingin tahunya, ia meltakkan alat makannya dan bertanya pada namja didepannya yang telah meneguk minumannya untuk memperlancar makanannya masuk kedalam lambungnya.
"Tentang semalam."
Yunho berhenti, ia mengernyitkan alisnya dan kemudian meletakkan gelas di samping piring miliknya.
"Untuk apa kau perlu merencanakan sebuah pernikahan?"
Yunho memandang yeoja yang telah 2 tahun disewanya, dia tahu Jae telah memikirkan beberapa kemungkinan yang akan dilontarkan dari mulutnya. Tapi Yunho sangat yakin jika pemikirannya jauh berbeda dengan terkaan di otak Jae.
"Aku memerlukanmu untuk membuatku bisa bekerja di JUNG CORP?"
"Aku...? Membantumu..?" Jae mengalihkan pandangannya sesaat lalu ia menatap Yunho lagi,"Apa yang bisa kulakukan? Kau perlu aku mengatakan pada keluargamu jika kita sudah menikah?"
"Ani. Kau akan bertemu dengan hyung-"
"Jadi kau memintaku untuk merayunya hingga ia menyukaiku, lalu dia akan mengizinkanmu? Dan maksudmu malam itu..."
Jae menatap dalam pada manik mata Yunho saat mengatakannya,"Aku dan dia harus menikah?"
Jae merasa bodoh karena salah mengartikan kata-kata Yunho malam itu, begitulah pikir Jae setelah mengatakan apa yang ada diotaknya.
Yunho menarik kedua ujung bibirnya. Meski senyum Yunho sangat manis saat itu, tapi Jae tak menyukainya hingga ia menatap yunho dengan pandangan' apa kau kira aku ini bodoh hingga kau bisa membodohiku!'
This scenario I Made for HER
Starring
Jung yunho Kim jaejoong Shim changmin Cho Kyuhyun
[READY ON]
...
