.

.

.

.

A Baby Magic

KaixAichi(female) fic.

AU for Alternate Universe

Warning! Typo(s), isi Gaje, ga nyambung, dll.

Enjoy ^^


"Aichi! Kau mau telat lagi?!"

Dari atas terdengar suara hentakan kaki dan kemudian dentuman sana-sini yang menggelegar mengguncang dunia (?).

Emi menepuk jidatnya, heran menghadapi kakaknya yang satu itu. Yang paling herannya, kakaknya itu bisa juga berdandan seperti laki-laki meski wajah imutnya itu ya tetap tak bisa disembunyikan. Akhirnya Aichi muncul juga dengan seragam laki-lakinya yang seperti biasa.

"G-Gomen Emi.. Aku kesiangan lagi." Aichi hanya nyengir sambil merapikan rambutnya.

"Aichi, kau mimpiin senpai di sekolahmu yang baru masuk itu ya? Siapa namanya itu? Oya, Toshiki Kai."

Aichi tak bisa menahan dirinya untuk tidak blushing. Sekuat apapun dia menolak, siapapun juga tahu kalau yang dikatakan Emi memang kenyataannya. Entah itu kenyataan manis atau pahit.

"Hati-hati. Kalau kau ketahuan naksir dia, bisa-bisa dikira kau ini yaoi-mind pula."

"A-Ayo berangkat. Nanti telat lagi." Aichi memakai sepatunya dan hendak keluar. Tapi Emi sudah berkata duluan.

"Aichi, kau lupa pakai baju dalaman lagi.."

"Emi, jangan bercanda dong."

"Aku nggak bercanda, Aichi."

Aichi diam sebentar, dan begitu melihat ke arah dadanya, sekali lagi perkataan Emi memang benar.

"Dasar kakak ceroboh." Gumam Emi yang diiringi jeritan malu dari Aichi.


Emi memilih duluan berangkat daripada ikutan telat hanya demi menunggu kakaknya. Tapi ketika sudah agak jauh dari rumah, Emi berpikir kalau (sangat)sayang sekali Aichi tidak bersamanya tadi.

"Emi? Tidak bersama Aichi hari ini?"

"Tidak, Kai-senpai. Dia... err.. melupakan sesuatu."

Kai menyahut 'ooh' singkat. Emi sendiri hanya langsung melangkahkan kakinya dengan santai sambil masih mengasihani Aichi. Tiba-tiba Emi tersendat memikirkan sesuatu.

'Seingatku Aichi hanya cerita kalau dia KENAL sama Toshiki Kai, dan BELUM KENALAN sama dia. Tapi Kai-senpai kok bisa kenal Aichi coba?'


Sementara itu, Aichi yang akhirnya menemukan dalaman berharganya bisa langsung melesat tanpa pakai tundaan. Meskipun itu berarti dia tak memakan sarapan yang sudah dimasak oleh ibunya. Ibunya memang tidak keberatan dan hanya bisa sweatdrop sambil nyengir sendiri.

Di jalan, Aichi juga merutuki dirinya. Sebelumnya dia sudah terlambat 4 kali. Dan jikalau ini kali yang ke 5, maka tiada ampun bagi dia dan langsung saja dia disetrap di luar sekolah sampai sekolah bubar. Percayalah, itu hukuman yang menyenangkan HANYA bagi siswa/i bejad. Kayak si Author (?)

'Lari begini terus, aku bisa pingsan.. Aku lapar banget.' Keluh Aichi dalam hati.

Tapi dia tetap bersikeras agar dirinya tak berhenti berlari dan hasilnya berbuah manis sekali. Bukan hanya karena dia tiba tepat waktu. Karena tiba-tiba seseorang menepuk pundak Aichi dari belakang. Begitu dia menoleh, dia berani bersumpah dia melihat sesuatu yang indah(?)

Kai menyodorkan buku catatan berwarna peach terang dengan hiasan pita dan bunga berwarna senada.

" Ini punya mu kan? Kemarin kulihat ini jatuh dari tasmu." Ujar Kai, masih menyodorkan buku itu.

Aichi bengong sebentar dan untungnya hanya beberapa detik dan kemudian dia menerima buku yang bergaya girlish itu. Beberapa bagian dari dirinya ingin berteriak kegirangan karena buku itu ternyata buku diarynya yang diberikan sahabatnya dulu. Dari kemarin, dia memang tak menemukan buku spesial ini.

"T-Terima kasih, Toshiki-senpai.." ujar Aichi dengan wajah blushing.

Kai mengangguk pelan, sementara beberapa murid lewat dan kebetulan mereka ada yang sekelas dengan Aichi.

"Hey, tengok buku si Sendou!"

"Wajarlah! Banci kayak dia kan gayanya aneh selangit!"

"Hahaha! Dasar pemurung aneh!"

Wajah Aichi tidak blushing lagi malahan hanya bisa tunduk dengan wajah yang hampir ditutupi oleh rambut. Belum lagi, tiba tiba sekawanan fan-girl langsung berdesak mengerumuni Kai. Otomatis Aichi langsung didesak dan didorong.

'Ah Aichi.. Kau terlalu banyak bermimpi..'batin Aichi sedikit putus asa.

Lalu Aichi melangkah dengan gontai sampai ke kelas. Morikawa si raja preman (?) itu tak digubrisnya sedikitpun dan akhirnya Morikawa sendiri hanya salting sendirian. Pelajaran pun tidak diperhatikannya meskipun itu pelajaran favoritnya atau tidak.


Benar-benar hari yang sulit baginya.

Sementara gurunya menerangkan pelajaran, Aichi hanya iseng menuliskan sesuatu pada diary yang sebelumnya dikembalikan oleh Kai, si Idolanya.

Senangnya aku dan Toshiki Kai bisa ngobrol meski hanya sebentar.

Kawan-kawan sekelas mengejekku karena buku ini.

Aku harus sabar

Lagipula ini pemberian sahabatku dulu

Kuharap dia baik saja di luar negeri sana

Sudah keputusanku aku menyamar sebagai cowok.

Yang tahu gender asliku hanya guru pengurus arsip infoku

Aku harap besok maupun nanti, keajaiban mau datang padaku.

Aichi tersenyum tipis sambil menggumamkan 'Semoga.' di bibirnya yang lembut.

.

TBC


Minna! Salam~ Ketrin desu~ Ini fic Vanguard pertama dan akhirnya milih tentang ini :D

Semoga Ketrinnya cepat updet ya ^^

Mind to RnR?