Title: HAPPINESS (Squel Alive & Ai)

KIHYUN (GS)

Cast : Kim Kibum

Cho Kyuhyun

Kim Kihyun (OC)

Kim Daehan (OC)

Kim Ryewook

Kim Yesung

Warning : Gs, Bahasa Tidak Baku, Typo harap dimaklumi. Dont Like Dont Read!

.

.

Happy Reading

.

Mikhaela

Kibum terluka parah di bagian kepala ketika menyelamatkan anak dan istrinya yang hampir saja tertabrak mobil yang melaju dengan kencang.

Sebelum hilang kesadaran Kibum melihat sosok anak kecil di samping Kim Ryewook mantan kekasihnya, yang menyeringai ke arahnya dan mengajaknya untuk pergi bersamanya dan Ryewook ibunya.

Sebelum benar-benar menutup matanya ia mendengar suara Kyuhyun terisak, memanggil namanya agar tetap bertahan dan terus hidup demi putra kecilnya Kihyun yang baru berusia 7bulan.

Ambulance datang dan membawa tubuh Kibum yang bersimbah darah ke rumah sakit. Kyuhyun dan Kihyun ikut masuk ke dalam ambulance tersebut.

"Kenapa kau melakukan semua ini nak, ayahmu sudah bahagia dengan keluarga barunya." Ucap Ryeowook pada anaknya, setelah ambulance tersebut pergi.

"Aku ingin tinggal bersama Appa dan Umma. Aku ingin punya keluarga yang lengkap, walaupun di dunia yang berbeda." Ucap sang anak memandang sendu ibunya

"Sayang, dunia kita dan appa berbeda. Mungkin takdir kita seperti ini sayang, jangan menyimpan dendam." Nasehat Ryeowook dengan pandangan mata kosong.

"Tapi Umma, Appa sudah membuat kita menderita dan membunuh kita umma." Jawab Daehan keras kepala.

"Apa kau tidak lihat istri dan anak Appa yang begitu terpukul atas kecelakaan ini, dan bukankah Appamu sudah menyesali semua kesalahan dan kebodohannya pada kita. Biarkan Appamu tetap hidup dan bahagia bersama keluarganya yang sekarang. Dan bukankah kau sangat menyayangi adikmu." Jelas Ryeowook panjang lebar.

Daehan hanya mengangguk mengiyakan ucapan sang ibu.

"Kajja kita lihat Appa dirumah sakit." Sambil mengelus rambut Daehan penuh sayang. Sang anak hanya mengangguk mengiyakan.

~Mikhaela~

Kyuhyun masih menunggu Kibum selesai operasi dengan Kihyun yang tertidur di pangkuannya. Ia takut kalau terjadi sesuatu pada suaminya. Sedangkan Mertua dan Orangtuanya sedang tidak di Korea.

Kyuhyun bingung harus gimana, sambil menangis dan terus berdoa agar suaminya selamat. Tidak menyadari, Kihyun sudah bangun dari tidurnya dan memandang ibunya sendu. Tanpa sengaja mata Kihyun melihat sosok anak kecil dan wanita yang lebih tua dari ibunya menatap dirinya dan ibunya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa kalian melihat kami seperti itu." Kihyun berucap datar dalam hati pada sosok asing yang menatapnya.

Membuat kedua makhluk tak kasat mata itu terkejut. Tidak menyangka kalau Kihyun bisa berkomunikasi langsung dengan mereka. Mereka hanya tahu, Kihyun bisa melihat dan senang waktu di ajak bermain oleh Daehan. Tapi tidak dengan bicara pada mereka seperti ini.

"Kau bisa berkomunikasi dengan kami." Tanya Ryeowook dengan tatapan tidak percayanya.

"Tentu. Aku tahu kalian yang menyebabkan kecelakaan antara aku dan Mamaku. Kalian menginginkan kematian Papaku kan." Jelas Kihyun.

Walau dia masih bayi, ia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh sembarang orang. Bisa disebut juga indigo.

"Tidak bisakah kalian membiarkan Kami hidup tenang dan bahagia. Biarkan Papaku tetap hidup. Lagipula Dunia kalian sudah berbeda dengan kami." Kihyun menegaskan kalau mereka tidak punya hak atas hidup ayahnya.

"Kihyun-ah bukan begitu, kau salah paham tentang kami sayang. Kami tidak sejahat itu." Ucap Ryeowook lembut dengan tatapan kosong, ingat Ryeowook sudah jadi hantu sekarang.

"Aku tahu kau tidak bermaksud jahat pada kami Bibi, tapi anakmu ini yang punya niat buruk pada kami." Kihyun menatap sosok hantu kecil yang notabenenya adalah Hyung beda ibunya, yang berada disamping Ryeowook dengan tatapan datar.

"Yak, hentikan tatapan datarmu itu bocah." Kesal Daehan tidak terima ditatap seperti itu oleh Kihyun.

"Aku akan tetap mengambil Appaku dari kalian. Lagipula kita jadi hantu seperti ini karena Orangtua Appa dan kebodohan Appa sendiri." Daehan keras kepala. Menatap Kihyun tajam.

"Semuanya sudah terjadi dan karena takdir kalian memang seperti itu. Dasar Setan Pabbo." Umpat Kihyun kurang ajar dengan tatapan meremehkannya.

Benar-benar membuat sang kakak kesal dan ingin mencekik adik beda ibunya sekarang juga, kalau tidak dihalangi Ryeowook.

"Yak kau..." sebelum melanjutkan kata-katanya mereka dikejutkan oleh sang dokter yang menangani Kibum. Keluar dari ruang operasi tersebut.

"Bagaimana keadaan suamiku dokter?" Tanya Kyuhyun pada dokter itu.

"Kibum-ssi kehilangan banyak darah, dan luka dikepalanya sangat parah. Tadi kami sempat kehilangannya beberapa kali dan sekarang kondisinya sudah cukup stabil. Kami akan segera memindahkannya ke ruang rawat biasa. Dan sekarang Kibum-ssi masih dalam pengaruh obat bius, dalam 24jam kedepan beliau sudah bisa di temui dan di pastikan sudah keluar dalam kondisi kritisnya." Ucap sang dokter panjang lebar disertai senyuman kecil di raut lelahnya.

Membuat Kyuhyun tersenyum lega mendengarnya. Begitupun dengan Kihyun dan dua makhluk tak kasat mata yang berada disampingnya.

"Gomawo Uisanim, sudah menyelamatkan suami saya." Ucap Kyuhyun tulus dengan senyuman merekah penuh kebahagiaan.

"Sama-sama Nyonya. Itu semua sudah jadi tugas dan kewajiban kami sebagai dokter. Dan semuanya karena campur tangan Tuhan." Balas sang dokter sambil tersenyum dan meninggalkan Kyuhyun setelahnya.

Kyuhyun menatap Kihyun dipangkuannya yang sudah bangun dari tidurnya dan tersenyum kemudian.

"Kau dengar apa kata dokter tadi sayang. Papa baik-baik saja, Papa akan kembali pada kita." Ucap Kyuhyun sambil terisak, mendengar Kibum baik-baik saja.

Kihyun yang masih berusia 7bulan itu hanya mengelus pipi ibunya dan berkata "da daa da daa," sambil tertawa senang walaupun rautnya masih terlihat datar. Kihyun benar-benar 100persen duplikat Kibum yang flat. Membuat sang kakak dan ibunya Ryeowook cengo ditempat.

"Umma lihat, Kihyun kan sedang tertawa. Tapi kenapa wajahnya tetap saja datar." Daehan heran melihat adiknya.

"Dia persis seperti Kibum Appa, Daehan-ah. Benar-benar flat." Ryeowook menanggapi dengan senyum bahagianya melihat Kibum tidak apa-apa.

Ia ikhlas melepas Kibum sekarang, ia berharap Kibum bahagia dengan anak dan istrinya. Mungkin dirinya dan Kibum memang tidak berjodoh. Dan Daehan semoga saja bisa menerima kenyataan dan takdirnya.

"Kita bisa jadi keluarga yang bahagia setelah ini. Ryeong ahjumma, Hyung." Ucap Kihyun tiba-tiba sambil menatap mereka dengan senyum tampannya, warisan dari Kibum tentu saja.

"Ne, Kihyun-ah! Kita akan jadi keluarga setelah ini. Aku pastikan Hyungmu yang nakal ini, tidak akan membuat celaka ayah kalian lagi." Ujar Ryeowook tulus.

"Aku tidak nakal Umma." Rajuk Daehan tidak terima di bilang nakal oleh sang ibu. Ryeowook mengelus kepala anaknya sayang.

"Terima kasih Hyung, kau mau memaafkan kesalahan Papa dimasa lalu." Menatap kakaknya tulus dengan senyuman yang terbit di wajah datarnya.

~Mikhaela~

Kyuhyun masih berada di ruang rawat Kibum. Ia masih menunggu sang suami siuman dan Kihyun ia tinggalkan di rumah bersama para pelayan. Dia tidak ingin anaknya terkontaminasi penyakit kalau terlalu lama dirumah sakit. Menggenggam tangan Kibum erat dan bergumam agar Kibum segera bangun dari mimpi indahnya.

"Oppa bangunlah! Aku tahu kau sedang mimpi indah dan bertemu dengan anak dan wanita yang kau cintai bukan. Aku tahu selama ini kau tidak mencintaiku, kau terpaksa menikahiku karena perjodohan orangtua kita kan. Maafkan aku Oppa, aku tidak tahu kalau kau sudah memiliki kekasih waktu itu Oppa. Hingga aku menerima perjodohan itu dengan senang hati, tanpa bertanya dulu padamu. Apa kau senang atau tidak. Aku mohon bangunlah, aku sangat mencintaimu Oppa sangat. Kau boleh membenciku, kau boleh bersikap dingin dan datar padaku, yang penting kau bangun dan hidup Oppa. Kau boleh tidak peduli padaku, tapi kau masih punya Kihyun. Anakmu! Anak kita yang masih bayi dan butuh kasih sayangmu sebagai ayahnya. Oppa bangunlah kumohon." Isak Kyuhyun, karena lebih dari 24jam Kibum tidak kunjung bangun.

"Kyuhyun-ah mianhe." Ucap Kibum lirih tiba-tiba dan mengelus rambut panjang Kyuhyun lembut.

Ia mendengar semuanya, mendengar istri yang disakitinya selama ini, istri yang tidak pernah ia anggap keberadaannya. Istri yang terlalu mencintai dirinya dengan tulus dan apa adanya.

"Oppa kau bangun." Kyuhyun menegakkan kepalanya menatap Kibum. Dan memberikan segelas air putih padanya, karena ia tahu Kibum pasti haus.

"Aku panggil dokter sebentar Oppa." Setelah meletakkan kembali gelasnya diatas meja dan memencet tombol darurat yang terdapat di ruangan rawat VIP tersebut.

Dokter dan beberapa perawat telah memasuki ruang rawat Kibum. Memeriksa Kibum dan memastikan keadaan Kibum benar-benar membaik dan pergi dari ruangan itu setelahnya. Meninggalkan Kyuhyun dan Kibum di dalamnya.

"Jangan menangis Kyuhyun. Aku sudah baik-baik saja sekarang." Ucap Kibum lembut sambil menghapus airmata Kyuhyun.

"Jangan lakukan itu lagi Oppa. Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri jika terjadi apa-apa padamu." Masih terisak dipelukan Kibum.

"Maafkan aku sayang. Karena aku sudah menyakitimu selama ini. Dan terima kasih kau setia dan menerimaku apa adanya, aku baru sadar cintamu sangat besar untukku. Aku beruntung memilikimu sebagai istriku. Terima kasih Kyuhyun-ah." Ucap Kibum panjang lebar dan membuat tangis Kyuhyun pecah dipelukan Kibum.

"Aku yang beruntung telah menjadi istrimu Oppa. Aku mencintaimu."

"Aku tahu, kita mulai semuanya dari awal ne." Kyuhyun hanya mengangguk mengiyakan.

Mereka saling memandang menatap satu sama lain penuh cinta dan kebahagiaan. Tersenyum dan berbagi ciuman hangat dan dalam di malam dingin itu. Kisah cinta mereka yang baru akan dimulai hari ini, dengan melupakan cinta lama dan masa lalunya. Hidup bersama istri dan anaknya di masa depan yang penuh cinta kasih diantara mereka.

"Terima kasih Wookie-ah, Daehan-ah sudah merelakan Appa. Memulai hidup baru bersama Kihyun dan Kyuhyun. Kalian baik-baiklah disana. Appa mencintai kalian sampai kapanpun dan maafkan sifat pengecut Appa dulu." Inner Kibum pada Kim Ryewook mantan kekasihnya dan Kim Daehan anaknya yang lain.

~Mikhaela~

5 tahun kemudian

Kihyun sudah berusia 5 tahun 6 bulan sekarang dan sudah duduk di kelas 1 elementary school daerah Gangnam dekat rumahnya. Ia sedang memakai seragam sekolahnya dan masih setia ditemani oleh Hyung setannya itu. Entah kenapa hyungnya ini selalu saja mengikuti dirinya dimanapun ia berada dan kadang membuat Kihyun jengkel setengah mati dengan tampang idiot dan kekanakan kakaknya.

Kadang Kihyun berpikir, kakaknya ini tidak cocok jadi setan terlalu imut menurutnya dan lebih cocok jadi adiknya saja. Kakaknya ini tidak lebih tinggi dan besar sepertinya, kakaknya ini lebih mirip tuyul. Tapi bedanya Daehan memiliki rambut yang mirip sekali dengan ayahnya, sedangkan tuyul kepalanya botak. Ia jadi teringat dengan sinema anak yang sering diceritakan teman-temannya di sekolah dan itu benar-benar mirip dengan kakak beda ibunya tersebut.

"Kihyun-ah kenapa kau selalu mengabaikanku, eoh. Aku kan mau bermain denganmu." Rajuk Daehan dengan tatapan polos bak anak anjing terlantar walaupun tatapan sebenarnya hanya kosong.

"Hyung kau tidak lihat jam, ini sudah jam berapa." Ucap Kihyun acuh memandang kakaknya datar

"Aku tidak tahu ini jam berapa Kihyun-ah dan lagipula itu tidak penting." Daehan menimpali santai.

"Hyung apa kau tidak punya kerjaan lain, selain mengikutiku dan menggangguku."

"Kau tidak suka aku disini." Ucap Daehan menatapnya berkaca-kaca.

Kihyun hanya menghela nafas lelah dengan kelakuan kakak setannya yang suka sekali mendramatisir keadaan.

"Nanti setelah pulang sekolah, kita bermain oke. Kau pulanglah ke duniamu dulu Hyung. Aku yakin Ryeong ahjumma merindukanmu sekarang." Ucap Kihyun tulus pada kakaknya.

"Kau mengusirku. Kau ingin menguasai Papa hanya untukmu." Ucapnya tidak terima, setelah diusir adiknya secara halus.

"Terserah apa katamu Hyung." Mengendikkan bahu acuh dan keluar menuju ruang makan tempat ayah dan ibunya sedang menunggu dirinya untuk sarapan.

"YAK ADIK KURANG AJAR MUKA DATAR MENYEBALKAN!" Teriak Daehan kesal dengan kaki menghentak melihat sikap datar dan dinginnya sang adik. Dan menghilang setelahnya.

~Mikhaela~

Kyuhyun dan Kibum sedang diruang makan sekarang. Kyuhyun tampak sibuk mondar-mandir dari meja makan dan dapur. Seharusnya Kyuhyun tidak perlu repot menyiapkan sarapan pagi untuk keluarganya, karena sudah ada banyak maid di rumah yang siap melayani mereka. Tapi Kyuhyun tidak mau, ia ingin jadi istri dan ibu yang baik untuk anak dan suaminya, dengan melayani semua kebutuhan mereka dengan tangannya sendiri.

"Sayang istirahatlah! Kau sedang hamil tua sekarang." Tegur Kibum setelah Kyuhyun memberikan secangkir kopi untuknya.

"Tidak apa-apa Oppa. Aku masih kuat dan sehat, kau tidak perlu khawatir." Mengelus perutnya yang sudah membuncit.

"Kau sedang hamil 7bulan Kyuhyun. Jadi jangan sampai kelelahan, kasihan uri baby di dalam sini." Ucap Kibum, sambil mendudukkan Kyuhyun di pangkuannya dan mengelus perut buncit istrinya penuh kasih.

"Aku mencintaimu Oppa. Terima kasih. Kau sudah memberikan kebahagiaan yang begitu besar padaku." Menatap Kibum dengan senyum manisnya.

"Oppa juga sangat mencintaimu sayang. Kau sudah memberikan Oppa kebahagiaan yang begitu indah, dengan hadirnya Kihyun dan calon anak kita nantinya." Kibum menimpali dengan senyum tampannya dan mencium Kyuhyun setelahnya.

Sudah biasa bagi semua orang di rumah Keluarga Kim, sudah biasa dengan lovey dovey sang majikan yang tidak tau waktu dan tempat. Mereka cukup bahagia dengan rumah tangga Tuan dan Nyonyanya itu.

Suara langkah kaki terdengar menuju ruang makan. Tanpa dilihat pun Kibum dan Kyuhyun tahu, kalau itu suara langkah kaki Kihyun. Anak kesayangan mereka.

"Pagi Mama, Pagi Papa." Kihyun memberi salam pada orangtuanya. Kemudian mendudukkan dirinya di kursi yang biasa ia tempati.

Kyuhyun berdiri dari pangkuan Kibum, setelah anaknya memberi salam padanya. Menghampiri Kihyun dan mencium keningnya lembut. Itu kebiasaan Kyuhyun dari Kihyun kecil. Dan Kihyun tidak pernah menolak perlakuan Kyuhyun padanya, karena ia terlalu mencintai dan menyayangi Kyuhyun Mamanya.

"Kau mau ini sayang." Tanya Kyuhyun mengambilkan beberapa lauk yang sudah disiapkan.

Kihyun mengangguk, menerima semua yang telah ibunya berikan padanya. Karena semua adalah makanan kesukaannya.

Kibum tersenyum memperhatikan interaksi anak dan istrinya di meja makan, sangat manis menurutnya.

"Mama, juga makanlah. Mama sedang hamil besar sekarang. Kihyun tidak mau, Mama dan adik bayi sakit karena telat makan." Nasehat Kihyun pada Kyuhyun, yang terlalu memanjakan dirinya.

"Arra, Mama makan sekarang. Kau seperti Papamu saja." Kyuhyun menimpali santai, bahagia mendapatkan perhatian dari anak dan suaminya.

"Apa kakakmu mengunjungimu lagi Kihyun." Tanya Kibum setelah melihat mata panda anaknya.

Kyuhyun dan Kibum sudah mengetahui semuanya kalau Kihyun punya kelebihan. Anaknya yang lain, Daehan. Sering mengunjungi dan mengajaknya bermain. Awalnya Kyuhyun khawatir kalau terjadi apa-apa dengan Kihyun.

Tapi, Kibum dan Kihyun menyakinkan, kalau Daehan anak yang baik. Walaupun dulu pernah mau mengambil Kibum dari mereka.

"Hm. Dia selalu menggangguku dan merecokiku Papa." Jawab Kihyun setelah mengunyah makananannya.

"Kau jangan terlalu datar pada Kakakmu, kasihan Daehan sayang." Mamanya yang berkata seperti itu, karena ia hafal sifat anaknya yang dingin dan menyebalkan.

"Ini karena gen Papa yang terlalu menurun banyak padaku Mama." Menjawab santai dan menyalahkan Papa datarnya.

Kibum hanya tersenyum, mendengar Kihyun menyalahkan dirinya yang terlalu datar.

"Mama kapan adikku lahir?." Tanya Kihyun tiba-tiba.

"Sekitar 2 bulan lagi sayang. Wae?" Tanya Kyuhyun

"Anny, aku hanya bertanya saja. Oya, Papa! sekarang Ryeong ahjumma sudah mendapatkan pengganti Papa dan menikah kemarin." Ucapnya sambil menatap Papanya datar.

Kibum yang sedang meminum kopinya tersedak, mendengar kabar berita dari anaknya.

"Maksudmu?"

"Semalam Daehan hyung datang dan bercerita tentang Papa barunya yang baru mereka kenal beberapa bulan yang lalu. Katanya, Yesung ahjussie sangat baik dan sangat mencintainya dan Ryeong Ahjumma."

"Baguslah kalau mereka sudah punya pengganti Papa." Ucap Kibum setelah sadar dari keterkejutannya.

"Oppa, kau tidak apa-apa." Kyuhyun menatap suaminya khawatir, ia tahu Kibum masih mencintai mereka. Walaupun tidak pernah mengatakannya.

kehidupan rumah tangganya dengan Kibum semakin harmonis. Sikap Kibum padanya juga semakin lembut. Tapi tetap saja sebagai istri dan ibu ia tetap khawatir.

"Aku tidak apa-apa Kyuhyun." Kibum menenangkan istrinya yang menatap dirinya sendu.

"Mama jangan sedih dan khawatir. Daehan Hyung dan Ryeong Ahjumma sudah baik-baik saja dan hidup bahagia di dunianya Mama." Kihyun menjelaskan agar Mamanya tidak merasa bersalah.

"Benar apa kata Kihyun. Jangan berpikir yang tidak-tidak. Aku tidak mau terjadi apa-apa dengan bayi kita Kyuhyun. Lagipula mereka hanya masalalu ku. Sekarang. Kau, Kihyun, dan bayi kita yang akan lahir nanti merupakan masa depanku dan hidupku yang sekarang." Kyuhyun mengangguk mengiyakan ucapan Kibum.

"Kihyun-ah kalau kau bertemu Daehan, katakan padanya Mama titip salam pada Ryeong Ahjumma oke. Kami berharap mereka selalu bahagia di dunianya." Ujar Kyuhyun pada anaknya, yang dibalas anggukan Kihyun.

"Kajja kita berangkat Kihyun." Ajak Kibum setelah selesai dengan sarapannya.

"Ne papa."

Setelahnya mereka berangkat, mencium Istri dan Mamanya. Tak lupa perut buncit Kyuhyun dicium juga oleh mereka. Mengucapkan salam dan cinta mereka pada Kyuhyun, yang mengantarkan sampai depan pintu. Setelahnya, Kibum menjalankan mobilnya menuju sekolah Kihyun.

"Aku pergi Papa." Kihyun berujar datar sambil melepas saftybeltnya.

"Hm. Jangan buat masalah di sekolah." Sambil mengacak rambut Kihyun lembut. Kihyun mengangguk mengiyakan.

Setelah mengantarkan Kihyun ke sekolahnya, Kibum menjalankan mobilnya menuju Kim Corps.

~Mikhaela~

"Kihyun-ah." Panggil si setan Daehan. Kihyun melirik sekilas pada Hyung setannya itu dan menghadap ke depan setelahnya.

"Yak, jangan mengabaikanku." Rajuk Daehan kesal

"Kihyun-ah aku mau cerita, tidak bisakah kau mendengarkanku."

"Aku masih ada pelajaran hyung, tunggulah sebentar lagi." Menatap hyungnya malas

"Baiklah kalau begitu." Pasrah Daehan menghadapi adik menyebalkannya itu. Kihyun menghela nafas lega, saat hyungnya berhenti merengek yang bisa membuat telinganya iritasi.

~Mikhaela~

"Mau cerita apa?." Tanya Kihyun datar setelah bel istirahat berbunyi.

Kihyun memilih taman untuk berbicara dengan hyung kekanakannya ini.

"Kihyun-ah, tidak bisakah kau bersikap manis padaku". Melas Daehan memohon.

"Hyung kau tahukan, kalau aku itu datar dan tidak bisa bersikap manis." Ucap Kihyun dengan tatapan lembutnya, sedikit merasa bersalah karena sifat dinginnya yang sudah mendarah daging.

"Benar. Kau memang datar sedatar papan triplek huh." Cibir Daehan dan menimbulkan tatapan tajam Kihyun padanya.

"Daripada kau Tuyul kekanakan, yang suka bermain kepiting depan pintu kamarku." Balasnya datar dengan tatapan mengejek.

Kihyun ingat kakaknya suka sekali bermain kepiting dan selalu membawanya kemana-mana. Ia jadi berpikir, apa kakaknya ini termasuk dalam spesies tuyul ya(?) Kalau memang benar! kakaknya sejenis tuyul, berarti dirinya adiknya tuyul (?) Batin Kihyun ngenes tidak terima punya kakak Tuyul.

"Yak berhentilah memanggilku Tuyul. Dasar datar menyebalkan."

"Kau memang mirip Tuyul hyung." Ucapnya datar setelah sadar dari keterpurukannya menjadi adiknya tuyul.

"Aish, walaupun aku sudah jadi Setan dan mirip Tuyul, tapi aku punya nama. DAEHAN KIM DAEHAN INGAT ITU NAMAKU."

"Hm, Daehan si Tuyul." Cibir Kihyun.

"Kalau aku Tuyul, kau ADIKnya Tuyul kalau begitu." Ucap Daehan kesal menekan kata adik, dan sukses membuat Kihyun merengut seketika walaupun masih datar. Sadar kalau yang dikatakan kakaknya itu ada benarnya.

Dan membuatnya mati kutu, hingga akhirnya "Sudahlah jangan dibahas. Kau mau cerita apa padaku?" Gengsi Kihyun dan tidak mau memperpanjang masalah tentang Tuyul dkk dan bersikap kekanakan seperti kakaknya. Not my style menurutnya.

"Yesung Appa." Ucapnya lirih memandang Kihyun sendu, walaupun tatapannya kosong.

"Ada apa memangnya?."

"Apa kau sudah memberitahu Kibum Appa kalau Ummaku sudah menikah lagi." Ucapnya khawatir

"Hm. Aku sudah memberitahu mereka tadi pagi. Kenapa?"

"Lalu bagaimana reaksi Appa?."

"Biasa saja." Jawabnya acuh

"Yak datar! Aku bicara serius. Tidak bisakah, kau mendengarkan aku." Kesal Daehan. Adiknya ini membosankan sekali dan terlalu pahit menurutnya.

"Aku sudah mendengarnya sedari tadi." Ucap Kihyun datar

"Tapi kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku dengan benar." Manyun Daehan

"Aku sudah menjawabnya dengan benar. Tapi memang seperti itulah reaksi Papa." Sambil memandang Daehan malas.

"Kau benar, Kim Kibum itu memang datar tidak ada manis-manisnya sama sepertimu." Cibir Daehan, melihat ayah dan adiknya selalu menyebalkan dan mirip satu sama lain.

"Itulah kami." Kihyun santai dan mengendikkan bahu acuh.

"Aku jadi kasihan melihat Kyuhyun ahjumma dikelilingi makhluk datar tanpa ekspresi seperti kalian yang menyebalkan dan membosankan." Ucap Daehan prihatin, Kihyun diam tidak menjawab.

"Mamaku titip salam buat Ryeong Ahjumma. Mengirim salam, dan selamat atas pernikahannya. Semoga Ahjumma hidup bahagia dengan Yesung selamanya." Ucap Kihyun setelah dilanda keheningan yang cukup lama dan mengingat pesan Kyuhyun padanya.

"Pasti Kyuhyun ahjumma senang sekali, mendengar Ummaku sudah menikah dan menemukan setan yang dicintainya, dan tidak perlu takut kalau Appa pergi dan memilih kami." Lirih Daehan yang masih di dengar Kihyun.

"Kenapa kau bicara seperti itu Hyung? Mamaku orang baik. Satu-satunya wanita, yang akan aku lindungi dan sayangi melebihi dunia ini." Kihyun memandang tajam.

"Aku tidak akan pernah memaafkan siapapun, yang berani menyakiti Mamaku. Baik kau sendiri maupun Papa." Kihyun datar memperingatkan dengan tatapan kecewanya.

Tidak menyangka hyungnya ini masih membenci ibunya, dan tidak suka pada ibunya. Lalu pergi meninggalkan Daehan sendiri di taman sekolah tersebut.

"Kau salah paham padaku Kihyun-ah. Walaupun aku sedikit iri pada kebahagiaan kalian, tapi aku sadar dunia kita berbeda. Aku tidak akan merebut Appa dari kalian. Apalagi kau akan punya adik sebentar lagi. Ummaku juga sangat bahagia dengan Yesung Appa sekarang." Lirih Daehan dengan pandangan kosong.

~Mikhaela~

"Kenapa melamun sayang?." Tanya Kim Ryeowook Ummanya

"Kihyun marah padaku Umma." Sambil memeluk ibunya erat.

"Wae?"

"Dia marah, saat aku bilang Kyuhyun ahjumma pasti senang karena melihat Umma sudah menikah dan tidak akan mengganggu Papa lagi." Jelasnya panjang lebar.

"Kenapa kau bicara seperti itu sayang. Bukankah Kyuhyun ahjumma wanita yang baik dan bukankah adikmu dan appamu mencintainya. Lalu apa yang membuatmu bicara seolah Kyuhyun ahjumma wanita jahat." Sambil mengelus rambut Daehan.

"Lalu aku harus bagaimana Umma?"

"Kau harus minta maaf dan jelaskan semuanya. Kalau itu semua hanya salah paham. Dan bilang padanya kalau Umma sangat mencintai Appa Yesung begitupun denganmu sendiri sayang." Ucap Ryeowook lembut menenangkan anaknya.

"Umma benar. Umma yang terbaik." Jawabnya dengan berbinar sambil mengecup pipi Ummanya. Ryeowook hanya tersenyum melihat kelakuan anaknya yang menggemaskan.

"Huwwaa ada apa ini, apa Appa ketinggalan berita." Ucap Yesung heboh setelah menyusul istri dan anak barunya.

"Appa darimana saja, aku tadi mencarimu Appa." Kata Daehan dengan berbinar.

"Appa sedang sibuk mentraining penghuni baru dunia ini sayang. Biar mereka siap menjalani hidup baru setelah mereka mati, agar tidak mempermalukan kaum kita dengan kekudetan mereka pada dunia kita dan bersikap konyol setelahnya." Jelas Yesung memeluk istrinya erat.

"Kau memang yang terbaik Appa." Ucap Daehan setelahnya, kemudian pergi meninggalkan Yewook.

"Kau mau kemana Daehan? Kau tidak merindukan Appamu ini." Tanya Yesung.

"Appa cepat buatkan aku adik ne, biar aku tidak kalah dengan Kihyun. Kihyun akan punya adik sebentar lagi Appa. Jadi, Appa Umma harus sudah memberikan Daehan adik. Setelah Daehan kembali dari dunia manusia ok." Minta Daehan dengan tatapan berbinar dan membuat Ryewook memandang anaknya horror dengan wajah yang merona.

Yesung yang masih berada di samping sang istripun tersenyum, melihat tatapan meronanya. Dan menyeringai mesum setelahnya.

"Sayang, kajja kita ke kamar." Ajak Yesung dengan tatapan mesumnya

"Apa maksudmu." Gugup Ryewook memandang Yesung horror.

"Tentu saja membuat bayi." Ucap Yesung acuh. Tanpa menunggu jawaban Ryeowook, ia langsung menggendong istrinya menuju kamar mereka.

"KIM YESUNG TURUNKAN AKU." Teriak Ryeowook malu, dan pasrah setelah Yesung mengerjai dirinya habis-habisan. Suaminya ini benar-benar.

Mereka serius membuatkan seorang adik buat Kim Daehan. Mulai malam ini sampai mereka benar-benar punya bayi.

Bukankah hidup dengan saling memaafkan dan melupakan masalalu yang menyakitkan jauh lebih indah. Dibandingkan menyimpan dendam yang secara tidak langsung, akan melukai diri kita sendiri dan orang yang kita sayangi.

Hidup saling berdampingan dengan dunia lain, bukankah jauh lebih menyenangkan dan damai. Daripada mengusik mereka yang sudah tenang dialam masing-masing.

.

.

.

TBC/END/DELETE

.

.

Karena waktu itu Monell menolak tantangan dari Lizz, akhirnya aku iseng mencoba buat squel dari fanfic "ALIVE by IKA ZORDICK" dan "AI by LIZZ DANESTA" tapi ini dengan versiku sendiri yang aku buat mereka happy2 cenderung melenceng dari cerita mereka mungkin hehehe

.

Review Please !"