Hola Minna it's Cieru Cherry for you Ini adalah fict pertama saya di anime Assassination class dan pair yang saya pilih. . . Yup Karma x Manami. Ide bikin fict ini muncul setelah baca Fictnya author Sasuga Afi yang berjudul Rumor Kelas E. Sumpah, ngakak baca Fict-nya. Ceritanya lucu, keren, dan kayak ada manis-manisnya gitu, hahahahah. . . Terus karena Cieru juga nge fave sama pair Karmanami (meskipun masih newbie) jadinya Cieru bikin Fict ini. Semoga para pembaca suka dan Mari sebarkan Karmanami lovers! Yaayyy!
Assassination Classroom
Disclaimer: AC sadly not belong to me, but Yusei Matsui instead
Warning: OOC, Gaje, Miss typo mungkin nongol
.
.
.
WAKTUNYA CLASS GROUP
Dia manis, mungil, dan imut. Dengan wajah polos dan mata bulat berwarna ungu lavender yang memukau. Hm. . . Sepertinya ia, Akabane Karma, tidak akan pernah bosan memandangi gadis termungil di kelas E itu. Iris mercuri miliknya diam-diam mengamati gadis bersurai hitam keunguan yang sedang memperhatikan penjelasan Koro-sensei dengan senyum yang terus menghiasi wajah imutnya. Yaah. . . pelajaran IPA terutama kimia kan memang kesukaan gadis itu. Tapi tetap saja, senyum manisnya itu lho bikin Karma gemas sekali pada gadis satu ini.
"Untuk tugas praktikum kimia kali ini kalian harus mengerjakannya secara berkelompok. Satu kelompok terdiri dari dua orang. Usahakan kelompoknya laki-laki dan perempuan ya, nurufufufu. . ." Ujar Koro sensei sambil menyeringai jahil.
Reaksi yang berbeda-beda ditunjukkan para murid kelas E setelah mendengar deklarasi sang sensei. Maehara langsung gelagapan, celingak-celinguk mencari cewek terdekat untuk dijadikan partner. Sayang saat itu yang terdekat dengannya adalah Isogai, sohib karibnya. Di sisi lain Sugino terus mengamati cewek targetnya, siapa lagi kalau bukan gadis tercantik dan terbaik di kelas E, Yukiko Kanzaki. Di depan Sugino, Nagisa tampak penuh harap sambil melirik gadis berambut hijau di sampingnya. Sementara di bangku belakang pojok, Terasaka membuang muka. Tampangnya acuh tapi sebenarnya dalam hati bergemuruh karena yakin 100% akan nasib ke-jones-annya. Dan terakhir. . . ada seseorang berambut merah yang menyeringai lebar. . .
"Nagisa kun~ sekelompok denganku ya?" Kayano mengeluarkan suara manjanya dan cowok berambut biru itu pun takluk seketika.
'Mereka mah emang dari dulu saling suka.' Pikir para anggota kelas E melihat interaksi dua makhluk hijau-biru itu.
"Kanzaki san, emm. . . Mau sekelompok denganku?" Sugino bertanya dengan pipi memerah khas remaja kasmaran. Hanya anggukan dan senyum kalem sebagai jawaban dari Kanzaki. Namun dua hal itu sudah cukup untuk membuat hati Sugino berbunga-bunga diselingi background kilauan cahaya.
'Sugino langsung meleleh.' Desah para anggota kelas E sambil geleng-geleng kepala.
Melihat dua orang temannya sukses, kali ini giliran Chiba yang mencoba peruntungannya. Cowok dengan poni menutupi mata itu berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan mendekati seorang gadis bersurai orange. Gadis bersurai orange yang tak lain adalah Rinka tampak terkejut ketika Chiba mengulurkan tangan padanya. Namun berikutnya, Rinka menyambut uluran tangan Chiba dengan senang hati.
'Bahkan mereka berdua bisa jadian walau tanpa komunikasi.' Dengus para jones kelas E sambil melirik iri pada pasangan Chiba-Rinka.
"Okuda san."
Kali ini suara Akabane Karma berhasil menyedot perhatian seluruh kelas. Bahkan Koro sensei sudah siap mencoret-coret buku note kecil miliknya. Yah. . . momentum bagus kan harus selalu dikenang gitu lho.
Karma dengan tenang berjalan mendekati Okuda Manami. Smirk masih terpasang di bibirnya dan ia menikmati bagaimana wajah gadis incarannya itu memerah seperti strawberry.
"A-ada apa Karma kun?" Gadis itu menjawab gugup. Okuda menggigit bibir bawahnya ketika menyadari kelas menjadi hening dan semua mata tertuju padanya. 'Ke-kenapa semuanya melihat ke arahku. A-aku malu. . .'
"Mau mengerjakan denganku?" Okuda sedikit membulatkan matanya. Tidak menyangka bahwa seorang Akabane Karma, yang merupakan cowok terpopuler di kelas akan mengajak dirinya, Okuda Manami, gadis paling biasa di kelas. Secara kan dia gadis pemalu, introvert, dan jarang berdekatan dengan cowok. Jadi wajar kalau Okuda berpikir dia akan kesulitan mendapatkan partner untuk tugas praktikum kimia. Tapi ternyata, cowok bersurai merah itu tiba-tiba datang dan menawarkan diri untuk sekelompok dengannya. Tentu saja Okuda merasa senang.
"H-hai, K-Karma kun." Balas Okuda dengan senyum manisnya. Dan itu membuat Karma mati-matian menahan diri untuk tidak mencubit pipi chubby si gadis bermata lavender itu.
"Ciyeee!" Kelas langsung heboh. Tapi yang paling heboh tentu saja teriakan si Maehara, "Ati-ati lho Okuda san. . . Kamu bisa disergap sama Karma Lho, Hayooo!" Dan sebuah penghapus papan sukses menghantam jidat Maehara. Sang korban pingsan seketika.
Semua murid kelas E, kecuali si setan merah tentunya, menatap iba pada Maehara yang terkapar.
"Fufufufu . . . Seharusnya kamu tidak perlu sampai sekesal itu Karma kun. Bukankah apa yang dikatakan Maehara kun tidak sepenuhnya salah?" Ujar Korosensei dengan senyum yang semakin melebar.
Karma menanggapi santai sambil menjulurkan lidah, "Ya, itu karena dia membocorkan rencanaku."
"Ehh?! Apa?!" Kelas E heboh mendengar pengakuan terang-terangan si setan merah. Okuda Manami mengerjapkan matanya. Dia tidak begitu mengerti perkataan tersirat dari Karma. Dia kan tidak ahli dalam bahasa.
'Si poison glass + si setan merah. Kiamat pasti sudah dekat. . .' Para murid kelas E bergidik ngeri berjamaah .
.
.
Sepulang sekolah Karma segera melancarkan aksi pdkt-nya. Tanpa tedeng alih-alih cowok bersurai merah itu langsung menyergap Okuda. Bukan, bukan menyergap seperti predator menangkap mangsanya. Melainkan si surai merah mengajak gadis itu untuk segera mengerjakan tugas praktikum mereka. Di ruang lab yang sepi. Cuma berdua, ahem!
"Selanjutnya masukkan cairannya ke tabung Erlenmeyer, Karma kun." Okuda memberikan instruksi kepada partnernya. Karma mengikuti instruksi Okuda sambil sesekali melirik gadis itu. Berbeda dari Okuda Manami yang ada di kelas, gadis yang sekarang bersamanya terlihat lebih terbuka. Ia bahkan berbicara lancar, tidak gugup seperti biasanya.
"Kau terlihat berbeda dengan saat di kelas." Ujar Karma terang-terangan. Mata ungu gadis itu sedikit melebar dan ia mulai tampak salah tingkah. "A-ano, mungkin ka-karena aku berdua dengan Karma kun. Ma-maksudku, Karma kun orang yang nya-nyaman untuk diajak ngobrol." Wajah Okuda memerah dan ia mengatakannya sambil menunduk, benar-benar ciri khasnya.
Karma tersenyum kecil. Sebenarnya ia ingin terkikik geli mendengar penuturan polos gadis itu. Bagaimana bisa gadis itu merasa nyaman bersama dirinya sementara dia sendiri terkenal sebagai seorang trouble maker?
"Kau benar-benar polos, Okuda san." Gadis bersurai gelap lavender itu memalingkan wajahnya. Berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah.
"A-ah, se-sebaiknya kita melanjutkan tu-tugas kita, Karma kun." Cicit Okuda berusaha mengalihkan perhatian si surai merah.
"Okay, okay~" Balas Karma. Lalu keduanya pun sibuk mengerjakan percobaan mereka. Sesekali mereka akan mengobrol mengenai hal random atau kejadian di kelas 3 E. Dan yang membuat Karma semakin senang dengan tugas praktikum ini adalah karena tugas tersebut memerlukan banyak kontak fisik. Ahaay!
"Ka-Karma kun, hati-hati memegangnya. Cairan itu sangat korosif." Okuda memperingatkan. Tangannya mungilnya berusaha meraih tabung reaksi yang ada di tangan Karma. Namun Karma justru sedikit berkelit sehingga tangan Okuda malah mendarat di dada bidang si cowok yang sekarang tengah menyeringai jahil.
"Ah, eh, uh…" Okuda kehabisan kata-kata. Wajahnya memerah sampai ke telinga. Ini pertama kalinya ia menyentuh seorang lelaki. Ya tuhan . . . tangannya yang ada di dada Karma itu membuatnya seperti perayu kecil yang sedang mempraktekkan metode seducing ala Bitch sensei.
"Okuda san~ wajahmu memerah sampai semerah rambutku." Goda Karma sambil menggenggam tangan Okuda yang ada di pundaknya. Sementara tangan Karma yang satunya segera menaruh tabung reaksi di atas meja. Daripada momen romantis terganggu dengan cairan korosif, mending cairan itu dijauhkan terlebih dahulu.
"Lihat, benar-benar merah." Karma kembali melanjutkan aksinya. Tangannya yang bebas mengelus pipi chubby Okuda. 'Hm… Halus dan lembut. Seperti kulit anak bayi.' Batin Karma. Sementara Okuda yang masih dalam keadaan shock hanya bisa terdiam kaku.
"Jangan-jangan kau demam."
Pluk! Dan dahi Karma sudah menempel di kening Okuda. Membuat gadis itu menahan nafasnya. Sesuatu dalam dadanya bergemuruh. Dan Okuda benar-benar lupa cara untuk bernapas ketika ia menyadari jarak mereka yang begitu dekat. Hidung mereka bahkan hampir bersentuhan.
"A-a-Aaah! Karma kun jangan terlalu dekat. A-aku malu." Klise. Okuda Manami mundur beberapa langkah. Kedua tangannya menutupi wajah imutnya yang semerah tomat. Kepalanya menggeleng membuat kepangan rambutnya bergoyang gemulai.
Karma terkikik geli. Sepertinya ia terlalu berlebihan menggoda gadis polos itu. Yaah. . . ini kan masih program Pdkt pertama, mestinya Karma sedikit menahan diri. Tapi gimana bisa tahan kalau Okuda bersikap seimut itu ditambah dengan wajah manis yang semerah tomat? Aduh, pengen nyergap. . . Setan merah dalam diri Karma meraung-raung, untung si cowok Akai punya kontrol buat sisi iblisnya.
"Ahahahah, Maaf Okuda san soalnya kau terlalu menggemaskan sih." Ujar Karma di sela-sela tawanya. Andai Okuda tidak terlalu sibuk untuk menutupi wajahnya mungkin ia akan mendengar pujian Karma barusan.
"Mau kuantar pulang setelah ini?" Tawar si cowok merah. Gadis berkepang itu membuka sedikit tangannya. Manik lavendernya mengintip seperti kelinci kecil yang terpergok serigala. Dan setelah beberapa saat, gadis itu menjawab dengan suaranya yang gugup, "H-Hai."
Ya, rencana modus kedua. Mengantar Okuda Manami ke kediamannya. Target On!
.
.
TBC
.
Hhaaaah. . .! Akhirnya selesai juga fict Karmanami saya. Dan yang terpenting saya bisa memberi kontribusi untuk pair Karmanami yang merupakan my favourite shipper : 3 Nyuahahahahah. . . Semoga para reader sukaa!
Oya, sedikit speech dari Cieru. Buat para Karma-Nagi, Karma-Rio, atau yang selain Karmanami misal kalau kurang berkenan untuk membaca Fict Karmanami mohon jangan mem-bashing. Ada tombol back yang bisa di pencet. Pliss..
Soalnya sejauh yang Cieru tahu di Fanfict Karmanami (baik bahasa Indonesia, English, dan spanyol) ngak ada yang membashing chara lain. Tapi Cieru pernah baca salah satu Fict dari tetangga yang ceritanya itu Karma x . . . tapi dalam cerita itu juga punya side effect yaitu mem-bashing karakter Manami. Yang menurutnya Manami itu sok polos lah, bigini lha, begitu lha. . .
Jadi tolong, meskipun kalian menshipper Karma dengan siapapun selain Okuda Manami, mohon jangan mem-bashing. Hargailah shipper orang lain dan bebaskan dunia fanfiction dari Chara-bashing. It's not good for your health either . . .
Okee, sekian dulu dari Cieru cherry. Akhir kata, kalau ada saran kritik, pesan, kesan, dan kawan-kawannya, you know what should you do . Review Please !
