Khimaira (Yunani: Χίμαιρα; Chímaira) adalah makhluk legendaris dari mitologi Yunani yang merupakan gabungan dari tiga hewan: ular, kambing, dan singa. Berbadan kambing, berekor ular, dan berkepala singa, namun beberapa kisah mengatakan kepalanya terdiri dari dua hewan (kambing dan singa), atau gabungan dari ketiga hewan tersebut. Khimaira mampu menyemburkan api dari hidung dan mulutnya. Kadang-kadang Khimaira menjadi lambang kekuatan setan.

Menurut mitologi, Khimaira merupakan puteri dari Tifon dan Ekhidna, dan bersaudara dengan beberapa monster dalam legenda, seperti anjing Kerberos dan Hidra dari danau Lernai.

Khimaira berhasil dikalahkan oleh Bellerofonsambil menunggangi Pegasus (kuda bersayap), atas perintah Raja Iobates dari Likia. Ia mengalahkan Khimaira dengan lembing dan memenggal kepala makhluk itu.

Sources : Wikipedia

Tapi bukan ini yang akan menjadi cerita, Chimera adalah sebuah kata yang digunakan untuk hewan mitologi, selain itu dapat berarti fantasi atau khayalan.


Abad ke-21

Mobil hitam kelam dengan atap terbuka membelah jalanan malam kota Konoha. Ibu kota yang tidak pernah tidur. Waktu menunjukan menjelang subuh, seorang pria berambut gelap sesekali menggerakkan tangannya pada stir mobil mengikuti alunan lagu yang terputar. Sebuah jas mahal tergeletak dikursi kosong sebelahnya.

Menghela napas sembari tersenyum miring membalas sapaan wanita yang menyapanya tanpa malu.

Sirine patroli polisi berbunyi mengikuti mobil itu dari belakang. Sedikit mendengus melihat motor polisi mencoba menghentikannya. Polisi korupsi, pikirnya. Hanya mencari uang tambahan. Dengan malas ia menepikan mobilnya di bahu jalan.

"Selamat malam pak.", Ia mendengus mendengar sapaan tersebut tanpa menjawab ia hanya tersenyum memandangi polisi pria menghampirinya dengan tegas.

"Bisa kecilkan suara musiknya?"Tegur polisi tersebut.

Dengan malas pria itu mematikan musik di mobilnya. Sembari tersenyum sarkastik kepada polisi tersebut.

"Aku tidak mengerti dimana yang salah?"Tanya pria itu.

Polisi tersebut tertawa, "Semua orang akan berkata seperti itu. Tapi nyatanya mereka berkendara tidak seharusnya. Boleh minta surat izin mengemudi dan surat kendaraan milik anda?"

Pria itu kembali mendengus, membuka desk mobilnya dan memberikan surat izin mengemudi miliknya kepada polisi tersebut.

"Sasuke Uchiha."Ucap polisi membaca nama pria itu. Pria itu tersenyum malas sekilas saat dilirik oleh polisi itu. "Jadi, tuan Uchiha, dimana surat kendaraan milik anda?"

Ia menaikkan bahunya tidak peduli, "Mobil ini baru saja keluar. Mereka tidak mengatakan dimana surat kendaraannya."

Polisi tersebut melirik mobil tersebut ke arah depan. Mobil hitam berkilau bermerk Audi itu jelas baru saja keluar dari showroom.

"Anda tidak biasa..."Selama sang polisi mengatakan sesuatu mengenai aturan dan prosedur, pria bernama Sasuke Uchiha itu mengambil sesuatu dari kantung jasnya, uang 500 dollar.

Sembari menoleh malas Sasuke memberikan uang tersebut, "Maksud anda apa tuan? Anda mengira saya bisa disuap?"Polisi itu merasa tersinggung.

Sasuke menghela napas, membaca nama polisi tersebut pada name tag di dada pria itu, "Oke. Pak Morio. Siapa yang tidak suka uang?"

Polisi bernama Morio itu jelas sangat tersinggung dengan ucapan Sasuke. "Kau tahu, semua orang senang mengungkapkan perasaannya padaku. Jadi pak Morio, bisa kau katakan apa keinginan terdalammu? Apa hasrat yang sedang kau pendam?"

Seketika padangan Morio yang tajam berubah sayu, dengan ekspresi wajahnya yang mengeras berubah sedih, "Aku hanya ingin pulang dan tidur."Jawab Morio, setelah itu ia tampak bingung.

Sasuke mengangguk, "Aku mengerti, menjadi polisi itu menyebalkan. Kau mau uang ini?"

Morio menatap mata kelam Sasuke, "Yah... Sangat memuakkan. Tentu saja, gaji bulanan tidak cukup untuk membayar tagihan bank."Jawab Morio lagi.

Sasuke tertawa mengejek, "Tunggu apalagi ambil uang ini, lalu pulanglah. Jangan khawatir, Orang-orang memang senang berkata jujur padaku."Ujar Sasuke.

Morio tersenyum malu, kemudian mengambil uang dari tangan Sasuke. Sebelum kembali pada motor patrolinya dengan senyuman dan kebingungan.

"Dasar. Lemah."Dengus Sasuke.

"Selamat malam Tuan Sasuke. Hati-hati dalam berkendara."

Sasuke kembali menyalakan mobilnya. Melanjutkan perjalanannya yang tertunda.


Sasuke memarkirkan mobilnya begitu saja di depan sebuah gedung mewah.

"Boss!"Seorang pemuda menghampirinya dan ia memberikan kunci mobilnya pada pemuda itu, lalu segera masuk pada gedung itu.

Suara musik berputar dengan keras. Teriakan dan sorakan terdengar dari segala penjuru, siulan dilemparkan ketika penari striper itu melancarkan aksinya.

Lantai dansa penuh dengan orang yang menari mengikuti alunan musik, meja dan kursi-kursi terlihat terisi dengan orang yang tertawa sembari mengangkat gelas mereka.

Sasuke masuk mengisi salah satu kursi di meja bartender yang kosong.

Seorang perempuan berdiri menyender membelakangi meja bartender.

"Ino, malam ini penuh lagi."Ujar Sasuke menunjuk kearah seluruh ruangan.

Ino menoleh sebentar, kemudian tersenyum menyeringai, "Chimera tidak mungkin sepi pengunjung."

Sasuke mengangguk setuju, bar miliknya ini tidak pernah sepi.

Tapi kemudian Ino berbalik, "Sasuke, aku mengkhawatirkanmu."Ujarnya.

Sasuke mengerutkan keningnya.

Ino tersenyum menyeringai, "Aku telah meminta para wanita di pojok sana untuk menemani malam ini."

"Ah..."Sasuke melirik dua wanita yang Ino maksud. Kemudian pria itu tersenyum.

"Terima kasih Ino, kau tahu apa yang saat ini kebutuhkan. Tidak salah aku mengajakmu ikut denganku."

Ino meneguk tequila di gelasnya, "As you wish Sasuke. Aku akan selalu mengikuti mu."

Sasuke tersenyum sebelum kemudian mendekati wanita yang Ino siapkan untuknya menemani ranjangnya.


Cerita ini adalah remake dari TV show lucifer dengan konflik yang Author buat abal-abal.