Keep Quiet
Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
I do not gain any profit from this fic.
Takao Kazunari x female!Akashi Seijuurou
.
.
.
.
Kalau saja tidak ada tugas, mungkin ia tidak akan berada di perpustakaan yang ramai pengunjung ini―mungkin dikarenakan mereka memiliki tugas juga, atau hanya sekedar membaca. Manik abu-abu melirik ke satu-satunya bangku kosong yang berada di depan gadis bersurai merah.
Wah lumayan, nih, sekalian deketin tuh cewek. Siapa tahu masih available, pikir Takao―pemilik manik abu-abu―modus, ia pun melangkahkan kakinya menuju bangku itu.
"Boleh duduk di sini?" Takao bertanya, menatap si surai merah yang wajahnya tertutupi buku.
Perlahan, buku itu diturunkan, memperlihatkan kedua manik beda warna. Gadis itu tampak menilai―menatap tajam manik Takao―sebentar kemudian menganggukkan kepalanya. Dengan hati berbunga, Takao mendudukkan dirinya di bangku itu.
Menit berlalu, perpustakaan benar-benar sunyi. Derap langkah, kertas yang dibalikkan, dan deru nafas―hanya itu yang mengisi pendengaran Takao. Ah, ini memang ide buruk. Seorang Takao Kazunari benar-benar bertentangan dengan kata 'sunyi' atau 'damai'. Ditambah keberadaan gadis di depannya yang menawan itu.
"Hei," Takao mengawali, menutup buku yang dibacanya, "kau mahasiswi jurusan bisnis, ya?"
"Bisa kau lihat sendiri," suara lembut menjawab―duh, Takao belum pernah mendengar suara selembut itu―sambil menunjuk tumpukkan buku di sampingnya.
"Kuliah di mana?"
Manik belang itu kembali menatap Takao tajam, lalu telunjuk kanannya terangkat, menunjuk ke arah papan kecil di dinding tak jauh darinya―bertuliskan, Sstt.. Dilarang berisik di perpustakaan.
.
.
.
.
Sret
Sebuah kertas berisi tulisan tangan menutupi kata-kata yang akan manik belang itu baca.
Menaikkan pandangannya, pemuda di hadapannya itu tersenyum lebar.
[Jadi, kau kuliah di mana?]
Mengambil pena yang dipegang Takao, si gadis menulis di atas kertas tadi, lalu mengembalikannya pada Takao.
[Universitas X.]
Senyum di wajah Takao semakin melebar―hei, akhirnya dia bisa juga modus dengan gadis ini.
.
.
.
.
"Akashi," sebuah suara memanggil, membuat baik Akashi―nama keluarga si gadis yang baru saja Takao ketahui―dan Takao menoleh ke sumber suara.
"Halo, Shin," Akashi membalas.
Tunggu. Jangan bilang kalau―
"kau lama sekali. Untung saja ada Takao-kun, kalau tidak mungkin aku akan mati kebosanan."
―kalau pemuda bersurai rumput itu kekasih Akashi.
Manik Akashi beralih pada Takao, "Nah, sampai jumpa, Takao-kun."
.
.
.
.
End
Yeay! Ada yang nge-ship TakaAka? Ada?
.
.
Rein Hiirota
