Tittle : Dimensi Cinta

Author : Littleunhae

Rated : T

Language : Indonesian

Maincast(s) : Baekhyun, Luhan, Sehun, Chanyeol, Changmin, dan lainnya.

Pairing : Siapa yaaa... Rahasia hehew

Disclaimer : Sepertinya semuanya sudah jelas, they belongs to god and their parents

Warning : Typo(s), pengaturan spasi yang acakadut, kesempurnaan tata bahasa yang diragukan, dan juga saya peringatkan untuk hinaan dan makiannya yang terkadang, em, agak diluar batas.

Semoga menikmati^^


PROLOG

Cinta itu buta

Tidakkah kau pernah menghitung, berapa banyak orang yang sudah berkoar-koar, membicarakan, dan mempercayai betapa benarnya pernyataan itu? Well, ehm, Park Chanyeol tidak akan menganggap itu sebagap pernyataan. Karena menurutnya perkataan bodoh seperti itu tidak terbukti sama sekali –setidaknya begitulah menurutnya.

Yang benar saja, cinta itu buta? BUTA? Apanya yang buta? Sejauh yang ia tahu, setiap ia jatuh cinta, ia selalu bisa membedakan –dan melihat dengan jelas. Hanya orang-orang idiot yang menganut paham seperti itu. Dan tentu saja, Chanyeol tidak termasuk golongan orang idiot tersebut.

Ah, benarkah? Kau yakin, Park Chanyeol?


Disini, ia belajar menghadapi apa yang ia benci...

"Aku benci dengan orang skeptis sepertimu! Tidak jauh berbeda dengan orang-orang yang mengingkari kenyataan!"

"Berhentilah lari dari kenyataan! Tidak bisakah kau berhenti bersikap sok tidak peduli?"

"Aku muak dengan semua perlakuanmu!"

Belajar untuk menerima apa yang telah terjadi...

"Ini benar benar... Aku tidak percaya ini—"

"Sudahlah. Masih banyak kesempatan. Tidak usah terlalu bersedih begitu"

"INI KESEMPATAN TERAKHIRKU!"

Juga melindungi orang-orang yang ia cintai...

"Berhenti menyakiti dirimu sendiri!"

"Aku benci mengatakan ini, tapi... Aku, tidak suka melihatmu begitu"

"Bukan begitu –Maksudku... Sepertinya ia tidak layak menerima itu"

Maka dengan semua yang terjadi, akankah mereka mengingkari?

"Ini tidak boleh. Tidak bisa. Ini... sangat salah"

"Apa yang sudah terjadi, anggap saja hanyalah mimpi. Dan sekarang, yang perlu kau lakukan hanyalah... Menganggapku tidak ada"

Atau membiarkan semua itu terjadi?

"Berhenti... Berhenti bersikap seperti itu. Semuanya sudah terjadi, dan kita akan tetap seperti ini! Tidak bisakah kau mengerti?"

"Aku, tidak peduli lagi"

"Aku... Mencintainya"

Meleburkan jarak antara kedua dimensi tersebut–

"Lupakan semuanya. Persetan dengan segala hal mengenai duniaku yang menyebalkan itu. Kalau aku tidak terlahir di keluarga seperti itu, akankah kau menerimaku?"

"Duniaku... sepertinya sudah bersatu dengannya"

–atau justru membuatnya semakin terpisah?

"Kita tidak sama. Aku tahu benar itu. Seharusnya ini semua tidak terjadi"

"Kau tahu benar alasannya! Idiot sekali sih. Mungkin ayahku akan mengulitiku hidup-hidup karena anaknya disini dengan tidak tahu malu menyukai seseorang sepertimu!"

Hal yang tidak pernah mereka sadari adalah, mereka telah terjatuh terlalu dalam. Mereka terlalu membiarkan dunia untuk mengambil alih semua urusan tentang cinta. Bahkan mereka pun hanya menjalaninya.

Kalau sudah begini, memangnya dia bisa keluar dari hidupku?

Dan mereka pun membiarkan takdir mempermainkan mereka. Ah, tentu saja. Bagaimana, takdir? Benarkah kau hanya mempermainkan perasaan mereka? Membuat mereka terluka untuk sesuatu yang tidak berarti? Ataukah... ataukah kau memang sudah menciptakan mereka berdua untuk begitu? Saling mencintai?

Bagaimanapun itu, yang mereka tahu, mereka harus bahagia pada akhirnya.


Hore. Prolog selesai! Ini fanfict tentang EXO yang pertama. Semoga kalian semua suka ya. Terima kasih banyak yang udah nyempetin baca.

Tapi tolong tinggalin komen ya. Karena masukan kalian itu penting banget buat aku. Namanya juga baru belajar._. Jadi komentar kalian itu penyemangat buat aku. Kalo ada kekurangan, aku minta maaf, tapi kalian juga bilang ya, supaya aku bisa memperbaikin. Hehe. Gomawo :))

Regards,

Littleunhae