Title : Blind and Sacrifice (chapter 1)
Author : Serloah Kim
Genre : Het, Romance, Hurt/Comfort
Rating : PG-15
Length : Twoshot
Cast :
Hasoo (as yourself)
Kai
Baekhyun
Chanyeol
Eunhyuk
Other cast
.
.
.
"Kurasa aku menyukainya"
"Menyukai siapa?"
"Couple-ku"
"Couple mu?" kulihat Chanyeol oppa menganggukkan kepalanya mantap dengan senyuman khasnya
"Tapi oppa, dia namja, dan kau juga namja"
"Lalu kenapa? Cinta itu buta saeng-ie"
Ne. Kau benar oppa. Cinta itu buta. Sama dengan butanya aku mencintai dirinya. Mencintai laki-laki yang juga dicintai oppaku sendiri. Ya oppaku, kakak kandungku.
.
.
.
*Hasoo POV
"Chagiya~" kurasakan seseorang memelukku dari belakang. Saat ini ia menyenderkan kepalanya dibahuku
"Ne oppa"
"Kenapa jawabanmu datar begitu? Apa kau marah padaku?" tanyanya sembari memutar tubuhku agar bisa langsung berhadapan dengannya. Mata itu mentapku menyiratkan kebingungan.
"Chagiya, katakanlah, apa aku berbuat salah padamu?" katanya masih dengan wajah kebingungan dan memelas
"Tidak oppa, aku tidak marah padamu" jawabku dengan gelengan kecil. Kulihat wajahnya langsung berseri mengetahui jawabanku
"Tapi kau sepertinya mempunyai masalah, apa kau mau bercerita?" ya aku mau oppa. Aku ingin menceritakan semua masalahku padamu. Tapi jangankan bercerita, membuka mulut pun aku tak sanggup. Aku terlalu mencintaimu oppa, kau sudah terlalu jauh masuk kedalam hatiku
"Chagiya?" suara lembutnya menyadarkanku
"Gwaenchanha oppa" jawabku dengan sedikit senyuman yang kuberikan padanya. Masih teringat di pikiranku kata-kata dari Chanyeol oppa
"Aku ingin segera menyatakan perasaanku padanya. aku ingin membahagiakannya. Dia namja termanis dan terbaik yang pernah aku temui, dan aku benar-benar jatuh cinta padanya Hasoo-ya"
"Chagiya, kenapa kau melamun terus? Ayolah, apa masalahmu sampai kau merenung begini?" tanyanya sambil memegangi wajahku dengan kedua tangannya. Aku semakin tak kuasa melihat wajahnya, aku yakin kalau aku benar-benar mencintainya
"Tidak ada apa-apa oppa, aku harus kembali latihan. Eunhyuk oppa dan Kai oppa sudah menungguku" akupun beranjak dari tempat dudukkku dan segera berjalan menuju ruang latihan dance, meninggalkan namjachinguku yang masih penuh rasa tanya.
Aku Hasoo, penyanyi solo jebolan SM Entertainment yang baru 1 tahun debut. Dan adik kandung perempuan satu-satunya dari rapper EXO, Chanyeol oppa. Saat ini aku disibukkan dengan segala macam latihan berhubung 2 bulan lagi aku akan melakukan comeback album. Tapi pikiranku sangat tidak fokus kali ini. Aku terus memikirkan masalah cinta segitiga antara aku, Baekhyun, dan Chanyeol oppa. Cinta segitiga paling rumit yang pernah aku temui
"Hasoo-ya, kenapa sih dari tadi kau tidak fokus? Gerakan dancemu selalu salah" aku tersadar dari pikiran-pikiranku akibat suara dari Eunhyuk oppa, sunbaenim sekaligus partner danceku untuk acara TV minggu depan, bersama Kai oppa tentunya
"M-mianhae Eunhyuk sunbaenim, aku akan fokus sekarang" ucapku sembari membungkuk padanya
"Sudah kubilang berapa kali panggil aku oppa, aku tidak suka kau memanggilku secara formal begitu. Bukankah kita sudah saling mengenal cukup lama?"
"Ne, oppa. Mianhae" balasku sambil tertunduk. Sebenarnya ada rasa aneh ketika aku memanggil Eunhyuk sunbaenim dengan 'oppa' walaupun aku juga tidak tahu kenapa. Kami bertiga pun melanjutkan latihan dance kami hingga waktu menunjukkan pukul 20.00 KST
"Ah baiklah, kurasa hari ini cukup latihannya. Kau berlatih dengan baik Hasoo-ya, walaupun diawal kau memang sangat tidak konsen. Apa kau punya masalah saat ini?" tanya Eunhyuk oppa saat kami sedang duduk istirahat di pojok ruang latihan dance
"Tidak oppa, hanya saja aku sedang pusing memikirkan comebackku" jawabku bohong
"Jangan terlalu diambil beban, biarkan mengalir saja Hasoo-ya. Aku tahu kau sangat berbakat" puji Eunhyuk oppa padaku. Aku hanya mengangguk dan tersenyum
"Baiklah, aku pulang duluan ya. Leeteuk hyung sudah menyuruhku pulang dari tadi" lalu Eunhyuk oppa pun membereskan tasnya dan beranjak keluar ruang latihan dance
"Hati-hati hyung" kata Kai oppa, Eunhyuk oppa hanya membalas dengan anggukan dan keluar dari ruang latihan
"Mau bercerita?" tiba-tiba Kai oppa bertanya dan membuyarkan lamunanku. Kai oppa adalah sahabatku yang paling dekat. Dialah yang mengerti semua masalahku. Hanya saja orang lain kurang menyadarinya karena kami jarang berbicara di depan umum
"Aku bingung Kai" ya, setiap berbicara aku hanya memanggil namanya tanpa embel-embel oppa. Karena menurutnya itu lebih terkesan akrab seperti seumuran. Padahal umurku dan Kai oppa terpaut 4 tahun bedanya
"Bingung kenapa?"
"Aku bingung dengan perasaanku terhadap Baekhyun oppa" aku pun menghembuskan nafas pelan
"Kenapa? Bahkan aku pun tahu kalau kau sangat mencintainya"
"Apakah cinta itu sebuah pengorbanan, Kai?" ia mengangguk
"Apakah aku harus mengorbankan cintaku juga?"
"Apa sih maksudmu? Kumohon jangan bertele-tele, aku bingung Hasoo" katanya sambil menggaruk kepalanya
"Chanyeol oppa, dia... mengatakan bahwa ia mencintai Baekhyunku" sontak saja Kai oppa langsung membulatkan matanya menghadapku tak percaya
"B-bagaimana bisa? Yang kutahu Chanyeol hyung berkencan dengan seorang model wanita beberapa bulan yang lalu. Tapi kenapa dia sekarang merubah pandangannya pada laki-laki?"
""Kau tidak percaya kan? Apalagi aku" kataku sambil mengusak rambutku dengan frustasi
"Lalu apa yang harus kulakukan Kai? Aku percaya bahwa Baekhyunku adalah namja normal, dan ia mencintaiku. Tapi aku tidak bisa menolak apa kata-kata oppaku. Aku ingin oppaku itu bahagia"
"Membuat oppamu bahagia dengan mengorbankan namjachingumu? Apa kau sudah gila Hasoo? Itu sama saja kau menjerumuskan namjachingumu ke jalan yang salah. Bukankah kau bilang kau mencintainya?" kini nada bicara Kai oppa sudah seperti kesal dengan sikapku
"Kurasa ini saatnya Chanyeol hyung tahu bahwa kau sudah berpacaran dengan Baekhyun hyung" aku pun sontak menggeleng
"Tidak bisa seperti itu Kai, itu sama saja menyakiti perasaanya. Aku tidak bisa Kai"
"Tapi oppamu itu akan lebih sakit lagi bila dia tahu hubungan kalian dari orang lain Hasoo. Kalian tidak bisa terus menyembunyikannya" memang sebenarnya aku sependapat dengan Kai oppa. Tapi aku juga tidak tahu harus berbuat apa. Hati dan pikiranku seolah beku sekarang
"Ayo kita pulang. Tenangkan dulu pikiranmu" ajak Kai oppa
"Kau mau pulang kemana? Dormmu tau apartemenmu?" tanyaku
"Apartemenku. Aku lelah sekali hari ini, aku tidak mau mengurusi urusan memberku" Kai oppa memang tipe orang yang sangat cuek, bahkan dengan anggota membernya sekalipun
"Boleh aku menginap di apartemenmu? Aku ingin menenangkan pikiranku, jauh dari Chanyeol dan Baekhyun oppa" Kai pun mengangguk dan menggandengku pulang
.
.
.
"Hasoo-ya!" kudengar Baekhyun oppa meneriakkan namaku. Saat ini jarak kami kurang lebih 10 meter.
"Waeyo oppa?"
"Aku harus berbicara denganmu" kulihat raut wajah serius Baekhyun oppa. Aku pun mengangguk, dan kurasakan tanganku ditarik oleh Bekhyun oppa ke sebuah tempat
"Duduklah" kami sampai di salah satu ruang latihan vokal, dan Baekhyun oppa menyuruhku duduk di salah satu kursi, kemudian tangannya beranjak ke pintu dan menguncinya
"Ada apa oppa?" tanyaku sedikit takut karena kurasa Baekhyun oppa sedang dalam badmood
"Jelaskan padaku" ucapnya dingin
"Jelaskan tentang apa oppa? Aku tak mengerti" jawabku penuh kebingungan. Aku tiba-tiba berfikir bahwa ini ada sangkut pautnya dengan Chanyeol oppa
"Hasoo-ya... kau tahu aku sangat mencintaimu" tiba-tiba saja bulir-bulir bening itu mengalir di pipi putih milik Baekhyun oppa. Aku sangat sakit melihatnya. Selama hampir 2 tahun berpacaran dengannya, aku belum pernah melihatnya menangis. Baekhyunku adalah seorang namja yang kuat, tidak gampang menangis. Dan saat ini aku tengah melihatnya menangis. Hatiku seperti disayat melihatnya
"Aku..aku benar-benar tulus... mencintaimu Hasoo-ya" isaknya
"Aku tahu oppa, aku tahu kau mencintaiku. Kumohon berhenti menangis" kali ini aku menariknya ke dekapanku. Membiarkannya melampiaskan semua rasa yang tengah ia rasakan. Aku mengusap kepala dan punggungnya perlahan
"Jujurlah, kau sudah mengetahui semuanya kan?" tanyanya masih terisak dalam dekapanku. Aku merasakan hatinya sakit, sama seperti hatiku saat ini. Bukan, kurasa sudah sejak beberapa hari yang lalu
"Mianhae oppa" hanya itu kata yang bisa kuucapkan. Aku tahu pasti Chanyeol oppa sudah mengutarakan perasaanya pada Baekhyunku.
"Kenapa Hasoo-ya? Kenapa kau menyembunyikannya? Apa kau ingin membuat oppamu itu bahagia? Bersamaku?" aku tak sanggup menjawab apapun. Hanya diam, hanya itu yang bisa kulakukan
"Hasoo-ya, kau mencintaiku kan? Kumohon hentikan semua ini Hasoo-ya. Aku adalah namja normal yang menyukai seorang wanita. Aku menyukai bahkan mencintaimu Hasoo-ya" kali ini ia mendekapku lebih erat lagi. Lalu melonggarkan sedikit pelukannya, dan menepis jarak diantara aku dan dia. Dia mencium bibirku, mengulumnya dengan lembut. Penuh rasa cinta. Aku rasa ia ingin aku mengetahui bahwa ia benar-benar namja normal yang menyukai wanita, menyukaiku.
.
.
.
Hari ini aku tidak pulang lagi ke dormku. Aku berkata pada manager oenni bahwa aku ada urusan dengan temanku dan menginap di rumahnya.
"Hei, cepat habiskan makananmu. Nanti keburu dingin" ujar Kai oppa. Ya saat ini aku sedang berada di apartemennya Kai oppa. Aku benar-benar sedang menghindari semua hal yang berhubungan dengan Baekhyun dan Chanyeol oppa.
"Aku tahu masalahmu itu terlampau besar Hasoo. Tapi bukan berarti kau harus mengorbankan kesehatanmu juga kan? Ingat kau akan segera comeback bulan depan" aku baru sadar ternyata Kai oppa orang yang peduli padaku. Ya, padaku, sahabatnya
"Kai, maukah kau menemaniku membeli cappucino di kafe depan?"
"Kau menginginkannya? Baiklah, kajja pakai jaketmu, udara di luar agak dingin" kami pun beranjak menuruni lift dan pergi menuju kafe depan gedung apartemen Kai oppa. disana sudah sepi pengunjung, ya mungkin karena memang ini sudah hampir jam sembilan malam, waktunya kafe ini untuk ditutup
"Tuan, pesanan Anda" pelayan itu memberikan kami 2 gelas cappucino hangat
"Gamsahamnida. Kajja Hasoo kita kembali ke apartemen" seru Kai oppa sambil menggandeng tanganku keluar dari kafe itu
"Emm, Kai... bisakah kita berjalan-jalan sebentar?"
"Aissh, kau ini banyak permintaan. Yasudah ayo" kami pun berjalan-jalan memutari taman dekat gedung apartemen Kai oppa. aku benar-benar bingung harus melakukan apa. Hidupku seperti penuh dengan masalah yang bahkan aku pun tak tahu bagaimana cara mengatasinya
"Kita duduk dulu ne?" aku dan Kai oppa pun duduk di salah satu bangku taman tersebut
"Hasoo" kulihat Kai oppa menunduk dan memainkan gelas cappucinonya
"Waeyo Kai?"
"Apa yang bisa aku lakukan untuk membantumu?" tanyanya. Aku kaget, kenapa tiba-tiba Kai oppa menawarkan membantuku?
"Aku tidak bisa melihatmu murung seperti ini terus. Memang kalau sedang diluar kau selalu berakting seolah tak ada apa-apa. Tapi kau tak bisa membohongiku kalau sedang bersamaku"
"Aku..aku bahkan tak tahu apa yang harus aku lakukan" ujarku dengan menunduk. Kurasakan bulir-bulir bening mengalir dari mataku. Aku tak sanggup menahannya lagi. Tiba-tiba kurasakan tangan kekarnya memelukku hingga aku berhadapan dengannya. Ia menenggelamkan kepalaku di dadanya. Dan aku pun menangis sejadinya disana
.
.
To be Continued
