PILIHAN HATI

Naruto Masashi Kishimoto
Rated T
Genre : Romance and Drama
Pair : SasuSaku
Warning : Typo, OOC, EYD, rada membingungkan, membosankan, ide pasaran, Author NEWBIE

.

.

Perkenalan

.

.

"Sakura, nanti malam kau akan bertemu dengan calon suamimu"

Bagai salju dimusim panas, aku yang sedang sarapan sampai tersedak mendengarnya.

"Ap .. Apa? Calon Suami?"

" Ya, kau sudah dijodohkan sejak dulu, dan besok kau akan bertemu mereka" Kata ayahku sambil terus menatapku.

"TAPI ayah .."

"Tak ada tapi-tapian. Ini sudah keputusan ayah. Lagi pula Uchiha itu juga sangat memenuhi syarat untuk menjadi suamimu" Potong ayahku, sama sekali tidak memedulikan protesku.

Aku hanya bisa terdiam. Dijodohkan? Kenapa bisa. Lagipula ayah tadi berkata Uchiha.

Halooo.. aku baru akan berusia 17 tahun seminggu lagi. Apa tidak terlalu cepat untuk menikah?

'Ibu, ayah benar-benar keterlaluan'


Dikediaman Uchiha

Jam tanganku menunjukkan pukul 7 malam. Saat ini aku berada ditengah keluarga Uchiha.

Ya, mau tidak mau, aku harus bertemu mereka.

Kediaman Uchiha benar-benar luar biasa. Langit-langit yang tinggi, tiang-tiang yang besar. Belum lagi kebun bunga dan taman yang indah. Aku memang belum sempat berkeliling, karena nanti aku akan diantar calon suamiku. Itu kata Paman Fugaku. Kepala keluarga Uchiha.

"Sakura-chan, maaf membuatmu menunggu, makan malam akan siap sebentar lagi" Kata Bibi Mikoto. Ia adalah istri dari Paman Fugaku. Calon mertuaku nanti. Kami memang sempat bercakap-cakap, dan sepertinya Bibi Mikoto adalah Ibu yang sangat baik, lembut dan penyayang. Sedikit banyak mengingatkan aku ada ibuku.

"Tidak apa-apa Bibi, Sakura juga belum terlalu lapar" jawabku.

Aku memang tidak lapar, walau dari pagi belum makan apa-apa. Pikiranku tercurah pada seperti apa calon ku nanti.

"Makan malam telah siap Nyonya, Tuan muda sudah menunggu diruang makan" kata nenek Chiyo, pelayan dirumah ini.

"Ayo Sakura-chan" ajak Bibi Mikoto sambil menggandeng tanganku.

Aku mengikuti sampai keruang makan. Disana sudah ada ayahku dan keluarga Paman Fugaku. Dan calon suamiku ...

Aku melihat dua orang pemuda. Sepertinya mereka kakak-adik. Terlihat dari wajah dan rambutnya.

"Sakura-chan, kenalkan ini Itachi, anak pertama kami dan disebelahnya, Sasuke. Anak bungsu kami" tunjuk Bibi Mikoto pada dua pemuda itu.

"Salam kenal, Sakura-chan. Kau bisa memanggilku Itachi-nii" Kata pria itu sambil tersenyum hangat yang kubalas dengan tersenyum sambil mengangguk canggung.

"Dia bukan adikmu, Itachi. Dia calon istrimu nanti" Paman Fugaku menyelak.

Ternyata Itachi adalah calon suamiku. Kalau dengannya, kurasa tidak apa-apa. Kuperhatikan dia sepertinya baik. Onyx na terasa menyejukkan.

"Bukannya Sakura-chan calon istri Sasuke? Apa tidak terlalu muda bila untukku?" jawab Itachi-nii sambil memandang ayahnya.

"Sasuke belum matang sebagai Uchiha. Lagipula kau kan kakaknya. Sudah sewajarnya kalau kau dulu yang menikah" kata Paman Fugaku sambil menatap tajam Itachi.

Aku melihat Itachi-nii yang menghela napas. Sedang cowok yang bernama Sasuke, dia hanya mendengar dengan diam sambil…

Memandangku dengan dingin.

"Sudahlah, tidak masalah dengan siapa Sakura-chan akan menikah, yang terpenting ia akan menjadi anak perempuanku" Bibi Mikoto berkata seperti itu sambil memandangku penuh arti.

"Betul, betul. Yang terpenting janji di masa lalu kita akan segera terlaksana Fugaku" Kata ayah sambil tertawa senang yang dibalas Paman Fugaku dengan anggukan dan sedikit senyum.

Kami makan dalam diam. Tapi sesekali aku merasa ada yang memperhatikanku.

Anak kedua. Sasuke Uchiha.

Tatapan matanya sangat dingin. Berbeda dari Itachi-nii, Onyx na sangat tajam.


Taman

Setelah makan malam, Paman Fugaku, Bibi Mikoto dan ayahku masih mengobrol. Sedangkan aku diajak Itachi-nii jalan-jalan ke taman. Tapi belum lama Itachi-nii pamit karena ada telepon yang memintanya untuk segera ke rumah sakit. Ia adalah dokter bedah di Uchiha Hospital.

"Maaf kau harus kutinggal, aku ada urusan mendadak di rumah sakit. Nanti akan kupanggilkan Sasuke untuk menemanimu" Setelah berkata seperti itu, Itachi-nii meninggalkanku di taman. Dan tak lama Sasuke datang.

Dia hanya menatapku dari atas ke bawah. Aku merasa malu dipandangi seperti itu. Dengan Onyx na yang tajam, aku merasa seperti seorang penjahat yang sedang diadili.

"Ada apa melihatku seperti itu Sasuke-nii?" Tanyaku takut. Jujur saja, aku ingin sekali berlari dari sini daripada harus berdua dengannya.

"Hn" gumamnya.

Apa maksudnya? Dan lagi sekarang dia mendekat ke arahku.

"Sasuke-nii, kau membuatku takut" kataku gemetar. Dari jarak sedekat ini, aku bisa mencium aromanya yang maskulin. Khas lelaki. Perlahan jarinya menyentuh pipiku lembut. Ia tersenyum sinis.

"Apa kakak akan melakukan seperti ini?"

Tiba-tiba ia menarik tanganku dan ia

MENCIUMKU !


Minna... Nura NEWBIE di Fanfic ini
Gomen kalo ide cerita pasaran..
Oke mohon REVIEW dan SARAN nya ya..
Arigatou buat semua yang baca ^.^
Jaa ne di Next Chap!