Hold My Hand, Princess

Chapter 1

First Step

Naruto and all Naruto characters belongs to Masashi Kishimoto

"Hold My Hand, Princess" Belongs to Teruyo Baisotey

Pairing : NaruHina

"Ini surat dari kerajaan Uciha, yang mulia." Kata seorang pelayan kepada seorang yang memimpin kerajaan Hyuuga, Hiashi Hyuuga. "Pelayan! Tolong panggilkan putri ke ruanganku" perintah sang raja setelah membaca surat tersebut "Baik, Heihashi –sama"

"Ayah? Kenapa ayah memanggilku?" Tanya polos dari sang putri yang bernama Hinata Hyuuga ini. "Hinata, kau sudah siap untuk…" Sang ayah tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena takut di bantah putrid pertamanya yang dicintainya itu, "menikah, Hinata, seorang pangerang dari Uciha bernama Sasuke Uciha sudah melamarmu, kamu harus menikah dengan pangeran Sasuke Uciha agar bisa menyelamatkan Negara kita yang sedang dilanda kemiskinan, dengan bekerja sama dengan Sasuke Uciha, kita bisa.." "Tidak!" dugaan Heihashi benar, Hinata membantah, "Kenapa? Kanapa harus aku? Aku sama sekali tidak mengetahui sosok dari orang yang bernama Sasuke Uciha ini? Aku belum siap untuk menjadi mempelai!" teriak Hinata, "Hinata! Kamu sudah di persiapkan untuk pernikahan ini! Ayah sudah menyekolahkan kamu! Ayah sudah mempersiapkan…" "Itu apa yang ayah sudah persiapkan! Itu yang Ayah mau! Aku tidak ingin menjadi seperti apa yang Ayah inginkan! Aku ingin bebas, Ayah! Ini sungguh tidak adil!" teriak Hinata dan meninggalkan tempat itu menuju kamarnya.

Hinata POV

'Sudah cukup! Aku sudah lelah menjadi putri yang mempunyai tanggung jawab besar dan menikah dengan orang yang bahkan aku kenal?! Yang benar saja!' Hinata mengambil panah kesayangannya dan pergi meninggalkan istana

Normal POV

"Sang putri menghilang!" "Sang putri menghilang!" teriak pelayan-pelayan kerajaan panik, "Disana! Putri sedang mengendarai kuda menuju gerbang utama!" "Tutup gerbangnya!" Terlambat,Hinata sudah berhasil lolos. "Heihashi-sama? Bagaimana ini?" Tanya perdana mentri kerajaan, Deidara "Cari Hinata, dia… adalah harapan satu-satunya untuk menyelamatkan kerajaan kita…"

Hold My Hand, Princess

Hinata POV

Sekarang aku berhasil lolos dari kerajaan, mungkin aku akan menjadi seorang pelarian, setidaknya aku sudah berbekal makanan, uang walaupun sedikit, dan kemampuan memanahku yang pas-pasan. Aku berada di desa terpencil dari Negara Hyuuga, tidak tahu mau melakukan apa, "Woy~!" teriak seseorang yang tepat beada di belakang ku, "Kamu curang kan?! Pasti ada kartu di kantungmu!" "Tidak! Aku menang karena aku pinter! Kamu kalah karena loe bego! Bego! Bego~" "Sialan!" keributan karena main judi, dunia ini memang sudah dekat kiamat… Ayah… ini yang Ayah maksudkan, Negara kita sedang dilanda kemiskinan akan tetapi jika aku menikahi Sasuke Uciha, Negara kita akan di selamatkan."Kakak, kakak mempunyai rambut yang indah ya…" kata seorang anak polos di sebelah ku dengan sebuah kalung yang dipegang nya. "Ah…. Te.. terima kasih ya, dek…" kambuh lagi penyakitku, gagap jika dipuji. "Kakak juga mempunyai mata yang Indah, Hinata Hyuuga…." Apa?! Bagaimana dia tahu namaku?! "Kakak mau ya menerima kalung ini?" kata sang anak kepadaku sambil memberikan kalung yang indah berwarna Violet, "Maaf, aku tidak bisa menerimanya" kataku, takut jika aku menerimanya akan terjadi sesuatu yang tidak inginkan "Kakak, kakak tidak ingin menikah dengan Sasuke Uciha khan? Kalau kakak memakai kalung ini, kakak akan menemukan takdir kakak yang sebenarnya, mungkin bisa menghindari pernikahan kakak dengan Sasuke Uciha…" kata-kata anak ini memang menggoda, aku memang tidak ingin menikah dengan Sasuke Uciha, dan aku juga ingin tahu takdirku… jadi…"Terima kasih ya, dek, nama adik siapa?" aku menerima kalung mencurigakan itu."Kakak, kakak tidak perlu menanyakan siapa namaku…" kata anak itu dengan senyuman manis, dan membuatku merinding "Woy~! Berikan kalung itu!" teriak seseorang dari kejauhan, sudah kuduga… akan terjadi sesuatu yang tidak kuinginkan, bodohnya aku, saat aku menoleh ke sebelah, anak itu sudah pergi tidak tahu kemana. "Berikan Kalung itu! Sepertinya kelihatan mahal jika dijual…" kata orang mencurigakan yang ada di sebelahku, secara spontan aku pergi sambil mengendarai kudaku, dan orang-orang itu, mungkin sekelompok perampok masih mengejarku. Sial… jalan buntu! "Ayolah… berikan kalung itu nona… kami tidak akan melukaimu…" kata seorang perampok "Kalau ada uang atau barang berharga lainnya berikan saja kepada kami…" Aku memang ketakutan, tapi aku tahu, jika aku memberikan kalung ini kepada mereka, sesuatu yang lebih parah akan terjadi… Aku mengambil panah ku dan… "Mundur kalau tidak aku akan menembakmu!" teriak ku dengan 50% berani 50% takut. "Hahah! Kamu pikir kami akan kalah dengan begitu saja?" kata seorang perampok dan mengeluarkan pedang, diikuti dengan perampok-perampok yang lain,sekarang aku bertarung melawan mereka dengan kemampuan memanahku yang pas-pasan. Sudah cukup lama aku bertahan sudah beberapa perampok sudah kukalahkan, saatnya aku melawan ketuanya, panahku habis! "Kehabisan panah, nona?" Tanyanya kepada ku dengan senyuman meremehkan. "…" aku kehabisan kata-kata, aku sudah tidak tahu mau melakukan apa… aku hanya berharap seseorang akan menolongku seseorang yang berani, seseorang yang kuat, seseorang yang… "Hyaaah!" teriak seorang pemuda dengan rambut pirang dan mata yang berwarna biru laut, sekarang dia melawan ketua perampok itu dengan menggunakan pedang, dan menang dalam beberapa menit saja, dia… seseorang yang kuat tidak seperti aku, yang lemah ini "Kau tidak apa-apa?" tanyanya "Ah… i.. iya…" kata ku, aku merasa mukaku ini memanas "kamu… kamu melawan mereka semua sendiri? Dengan panahmu?" Tanya orang asing itu "Ah… iya… tidak semuanya sih, kamu yang melawan yang terakhir khan?" kata ku gugup "yah.. tapi kamu mengalahkan lebih banyak… kau kuat juga…" katanya dengan senyuman yang manis, senyuman yang berhasil membuat jantungku berhenti… "Kalungmu itu…" katanya dengan ekspresi terkejut. "Apa?! Kamu juga ingin mengambilnya?! Aku akan membunuhmu!" kata ku berusaha melindungi kalungku "Ah… tidak… kalungmu itu... kata legenda, itu dimiliki seorang anak kecil yang polos, anak itu hanya memberikan kalung itu kepada seseorang yang dipilihnya, seseorang yang memiliki hati yang murni dan hati yang tulus" jelasnya "Ah… ka.. kalau itu.. tadi seorang anak memberiku kalung ini…" kata ku… apakah ini yang menjadi takdirku? "Oh ya? Aku belum selesai menceritakan legendanya, lhoo… Kalung itu akan mengantarkan kamu untuk menemui takdirmu, dan keinginanmu akan terwujud, kamu akan memiliki 3 permintaan, kamu boleh meminta apa saja, itu hanya berlaku di suatu pulau yang terpencil, sampai sekarang aku belum tahu itu di mana, akan tetapi satu permintaan sudah dipakai oleh seseorang yang mengambil paksa kalung itu, dia menjadi bongkahan batu setelah memakai permintaan itu, yang ia minta adalah harta yang tidak akan habis, karena itu tempat di mana 2 permintaan itu memiliki banyak harta yang tidak akan habis… aku sudah mencari kalung itu kemana-mana, ternyata kamu yang mendapatkannya jadi, aku tidak akan mengambil paksa kalung itu, takut menjadi bongkahan batu… jadi, selamat tinggal…" kata pemuda itu… berarti 2 permintaan lagi, mungkin aku bisa menyelamatkan negaraku… akan tetapi aku tidak bisa melakukannya sendiri… aku terlalu lemah… satu-satunya harapanku… "Tunggu!" teriakku… "bolehkah kamu membantuku mencari ke-2 permintaan itu?" Tanya ku.. sungguh pertanyaan yang bodoh "Apa? Yang benar saja! Kamu yang mendapatkan kalung itu, jadi…" "Aku akan memberikan satu perminataan kepadamu…aku tidak bisa mencari permintaan itu sendiri…" kataku sambil menatap ke bawah… "Baiklah… akan tetapi satu permintaannya untuk ku ya…" kata nya dengan senyumannya "Ah… iya! Ngomong-ngomong… aku belum tahu namamu siapa…" kata ku.. "Oh.. ya.. namaku Uzumaki Naruto, panggil saja Naruto…" katanya sambil tersenyum "Ah… namaku Hyu… ah… Gyuuga Hinata… panggil saja Hinata…" aku berbohong… aku tidak boleh memperkenalkan nama asliku kepadanya, kalau tidak, ia akan mengetahui kalau aku ini seorang putri, tapi… namanya… Uzumaki khan? Kukira itu adalah keluarga bangsawan… "Salam kenal, Hinata…" katanya sambil menjulurkan tangannya "Salam kenal, Naruto" kataku sambil menjabat tanganya… Uzumaki Naruto… aku yakin dia adalah seseorang yang berhubungan dengan kerajaan Suna… "Jadi… kita akan mulai ke Negara Air ya?" tanyanya sambil mengeluarkan peta yang ada di tasnya "Ya!" kata ku dengan yakin. Ku yakin… ini akan menjadi petualangan yang hebat! Ayah… aku tidak akan mengecewakan Ayah!

Normal POV

Sedangkan di kerajaan Hyuuga, seseorang dengan rambut pirang, dan sebagian rambutnya menutupi satu matanya sedang memegangi bola Kristal…

"Sepertinya Hinata mendapatkan kalung itu ya? Harta yang tidak akan habis itu akan menjadi milik ku, aku yang akan menyelamatkan Negara ini, rakyat akan meminta raja Heihashi untuk turun, dan aku, Deidara… yang akan menjadi Raja!"

TBC

Bagaimana? Bagus nggak? Ini FF pertamanya Teruyo lho~~~ (Bangga banget) ==a

Jadi maaf yah, kalau ada kesalahan, gaje, dll… kalau ada yang salah tolong di kasih tau yah.. karena Teruyo juga masih belajar untuk jadi author yang baik… Terima kasih… :D :D :D

Jangan lupa, review… :D :D :D