Hell-o~! Ish, Aum kangen ish ama FNI :'3 niatnya sih emang pengen hiatus, tapi ditengah2 hiatus tiba2 muncul ide buat nulis fic lagi, haha. Labil banget :'v
Uhm.. sedikit cerita, fic ini dibuat karna terisnpirasi manga yg judulnya "Sensei, Daisuki na Hito" atau kalo yg diterjemahin ke bahasa Indonesia judulnya "My Adorable Sensei", ada yg punya manganya? Atau pernah baca? Toss dulu sini samaAumu ;w;)/ /NO
Bukannya copas atau apa, aku disini cuman pengen meluangkan sisi lain dari cerita itu tapi versi aku sendiri(?). At all, dasar dari fic ini ya tetep manga itu :'3 kereatip.
Okey, cekidot~
Sensei, Daisuki na Hito
Rate: T – KakaSaku – Chapter: 1
Naruto © Masashi Kisimoto
Cobalah untuk menghargai apapun hasil karya orang lain ^^ tidak suka? Silahkan klik tombol back ^^
Sakura's POV.
Musim semi kembali datang, upacara kelulusan telah berlalu dan kini upacara penerimaan siswa baru sedang berlangsung. Hari ini aku, Sakura Haruno, memilih untuk berangkat sedikit lebih siang dari biasanya, dan hari ini pula aku resmi menjadi murid kelas 3 SMA.
Aku tidak membenci sekolah, karena pada dasarnya aku suka membaca. Tetapi, sejak satu tahun yang lalu, ada alasan tersendiri mengapa aku tidak terlalu menyukai sekolah. Bukan sekolah yang aku benci, melainkan teman—maksudku anak-anak yang ada di sekolah.
Mengapa? Pada dasarnya aku senang jika bertemu dengan orang-orang baru dan bisa menjadikan orang-orang itu sebagai temanku, namun disini, di sekolah ini aku tidak mendapatkan itu. Pada awalnya mereka semua baik terhadapku, namu entah mengapa seakan mereka mulai menjauh dan menjaga jarak denganku. Hingga saat ini, aku merasa seakan aku tidak pernah ada di kehidupan mereka, walaupun hanya satu detik.
Pohon sakura yang mulai tumbuh dengan indahnya, menghiasi sepanjang perjalananku menuju sekolah. Aku berharap, andaikan aku bisa hidup seperti bunga sakura, walaupun hanya sebentar tetapi kehidupan itu bermakna bagi banyak orang. Namun, kenyataannya berbalik, aku hidup bagaikan kaktus. Aku bisa bertahan dalam cuaca kering, tetapi pada dasarnya aku tidak terlalu bermakna bagi banyak orang.
"Kau tidak tahu? Hahaha, kau ini payah sekali." Kata seorang di kelas. Entahlah siapa, aku tidak peduli dengannya.
"Biarkan, masih ada orang yang lebih payah dari aku. Lihat, jam segini dia baru saja datang, dasar payah." Kata seseorang yang lain.
Aku tahu, ia meledekku, tapi aku tidak pernah memperdulikan hal itu. Aku sudah biasa dengan kalimat-kalimat yang mungkin bagi sebagian orang tidak terlalu mengenakkan saat didengar.
"Haha, itu benar. Oh iya, ngomong-ngomong katanya hari ini ada sensei baru di sekolah kita."
"Benarkah? Laki-laki atau perempuan?"
"Yang kudengar laki-laki, selain itu katanya ia masih muda dan tampan lho.."
"Serius? Aku berharap ia mengajar di kelas kita."
"Greeekk." Pintu kelas tergeser. Seorang laki-laki muda dan gagah memasuki kelasku.
End of Sakura's POV.
"Minna-san, ohayou gozaimasu.." sapa laki-laki berambut perak melawan gravitasi sambil meletakkan tas di mejanya.
"Ohayou gozaimasu.." jawab murid kelas 3-B serempak.
Laki-laki itu tersenyum, "Perkenalkan, namaku Kakashi Hatake. Mulai hari ini aku akan mengajar mata pelajaran matematika di kelas kalian. Yoroshiku." Ia membungkukkan badannya.
"Yoroshiku mo, Hatake-sensei." Jawab murid kelas 3-B kembali.
"Etto.. panggil aku Kakashi atau Kaka-sensei saja. Oh iya, sebagai perkenalan, aku memiliki satu permintaan untuk kalian semua." Katanya penuh dengan semangat.
Salah satu murid mengangkat tangannya, "Apa itu, sensei?"
Kakashi mengeluarkan buku harian kecil dari tasnya, "Jadi, untuk lebih saling mengenal, aku ingin kalian menuliskan kegiatan harian kalian disini. Tidak harus panjang, satu kalimat saja juga tidak apa-apa." Jawabnya sambil kembali tersenyum.
"Untuk apa sih, sensei? Itu merepotkan." Respon salah satu murid laki-laki di kelas itu.
"Satu kalimat yang mendiskripsikan perasaanmu hari ini, itu sudah cukup dan tidak terlalu membuang waktumu. Jadi aku mohon, lakukan hal ini ya.. aku juga ingin tahu bagaimana kehidupan sehari-hari anak SMA jaman sekarang." Kakashi kembali tersenyum.
'Satu kalimat yang mendiskripsikan perasaan? Aku merasa diperlakukan seperti anak kecil dengan sensei baru yang satu ini.' Batin Sakura.
oOo
"Tadaima.." Sakura melepas sepatunya dan bergegas menuju kamarnya.
"Okaeri, Sakura-chan. Makan malam sudah siap jika kau sudah lapar." Jawab nyonya Haruno.
"Baik, bu. Sakura akan membuat PR dahulu."
Sakura membuka pintu kamarnya dan meletakkan tas sekolahnya di meja belajar. Ia menarik kursi meja belajarnya dan mengambil buku harian kecil dari dalam tasnya.
"Jadi, apa yang harus aku tulis hari ini?" tanyanya pada diri sendiri.
Hari ini ada penerimaan murid baru di sekolah. Aku harap semuanya mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan baru di sekolah baru. Selamat datang semua, semoga tahun-tahun kalian di SMA lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya ^^
Sakura Haruno.
Sakura menutup buku hariannya dan bergegas untuk mandi, makan malam lalu tidur.
oOo
Hari ini ada penerimaan murid baru di sekolah. Aku harap semuanya mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan baru di sekolah baru. Selamat datang semua, semoga tahun-tahun kalian di SMA lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya ^^
Sakura Haruno.
Aku harap juga seperti itu ^^ hmm.. ada satu yang kau lupakan, mana ucapan selamat datang untukku? Aku kan juga penghuni baru di sekolah ini, haha –hanya bercanda ^^v- semoga hari-harimu juga menyenangkan, Sakura-chan ^^
Kakashi Hatake.
"Apa kau mendapat balasan dari sensei?"
"Iya, jawabannya sungguh manis. Kau sendiri bagaimana?"
"Aku juga mendapatkannya. Waahh.. dia sensei paling baik ya?"
"Dia melakukan ini pasti hanya karna dia masih baru dan bersemangat."
"Hmmm... itu bisa jadi juga."
Sakura mendengar banyak pendapat dari teman-teman satu kelasnya. Dalam hati ia juga merasa senang, karena pada akhirnya ada seseorang di sekolah yang mau berbincang dengannya meskipun secara tidak langsung.
"Hey Sakura, apa itu yang kau tulis di buku harianmu?" salah satu teman sekelas Sakura merebut buku harian kecil bersampul merah muda dari genggaman Sakura lalu membacanya.
"Hah! Apa-apaan ini? Sok baik sekali kau dengan Kakashi-sensei? Kau mau cari perhatian?"
Sakura beranjak dari tempat duduknya dan mencoba meraih kembali buku hariannya, "Itu bukan urusanmu. Cepat kembalikan buku harianku."
"Cih, dasar pecundang. Kenapa kau tidak bilang saja kalau setiap hari kau selalu dijauhi teman-teman satu kelas? Haha, kau pasti takut kan jika Kakashi-sensei mengetahui penyebabnya?"
"Aku bilang itu bukan urusanmu! Cepat kembalikan buku itu!" Sakura terus mencoba menggapai buku hariannya.
"Seharusnya kau menulis seperti ini di bukumu itu! Haha!" anak itu melempar buku harian Sakura tepat di perutnya dan pergi meninggalkan kelas. Buku itu terjatuh dan Sakura memungutnya. Sakura membuka halaman selanjutnya,
Sensei, daisuki! Temani aku malam ini, tidak dibayarpun aku mau asalkan sensei yang menemaniku. Aku tunggu di hotel sebelah kedai ramen Ichiraku malam ini. Chuu~
Sesuatu mulai jatuh dari kelopak mata Sakura. Ia meremas lembar itu sekuat tenaga sambil menitikkan air matanya.
"Lho? Ada yang belum pulang?" tiba-tiba Kakashi memasuki ruang kelas Sakura, dan menemukan Sakura sedang menangis sendirian disana.
"Hiks.. hiks.. hiks..."
Kakashi menghampiri meja Sakura, "Sakura-chan, kau kenapa?" ia melihat sesuatu yg diremas oleh Sakura lalu membacanya dalam hati.
"Hiks.. b-bukan aku yang melakukannya, sensei." Kata Sakura sambil terus menangis dan menyembunyikan wajahnya dengan kedua lengannya yang ia lipat di atas mejanya.
"Aku tahu, sudahlah, jangan menangis.." Kakashi mengusap lembut rambut Sakura sambil tersenyum.
Perlahan, Sakura mulai memperlihatkan wajahnya dan menatap kedua mata Kakashi. Disana, ia melihat Kakashi sedang tersenyum kearahnya,
"Sudah, jangan menangis lagi ya.. sekarang kau bisa pulang." Kata Kakashi masih sambil tersenyum kearah Sakura.
"B-baiklah, s-sensei.. hiks.."
Sejak saat itu, hubungan keduanya semakin dekat, dan terus lebih dekat. Lewat buku harian itu, Sakura kini lebih banyak bercerita tentang apa yang ia rasakan pada Kakashi, dan Kakashi selalu menanggapi semua keluh kesah itu dengan sabar.
To Be Continued.
Muehehehe~ rasanya aneh juga ya setelah berbulan-bulan lamanya ngga ngetik fic .w.
Bahasanya keliatan kalo kaku banget eue
Jadi, menurut kalian gimana fic aku yg ini nih?
Ditunggu RnR nya yaa~ kalo banyak yg review ntar aku publish deh chapter selanjutnya :p /modus
Okey, tengs for reading, and it's your turn to review this fic~!
