KAISAR NAGA MERAH.
A Naruto High School DxD Fanfiction.
By Keris Empu Gandring.
•••••
Rate :: T (M untuk kekerasan dan kata yang kurang/tidak pantas untuk diucapkan).
•••••
Jangan merasa sungkan untuk memberikan Review (^,~)
•••••
Warning :: AU, OOC, Gender Bender dan kekurangan lainnya.
•••••
Aku Hyoudou Issei, aku adalah seorang Iblis rainkarnasi dari Clan Gremory yang mengkonsumsi 8 Bidak Pion. Aku juga memiliki sebuah Sacred Gear Boosted Gear, sebuah benda yang mengurung Naga yang sangat hebat didalamnya!.
Keren bukan?!.
Tapi entah kenapa aku tidak bisa berteleportasi?!. Eumh~ maksudku, bukankah tidak lucu jika seorang Iblis datang menggunakan Sepeda, saat mendapat panggilan dari Manusia?!.
Awalnya sih aku tidak memikirkan hal ini, tapi saat Konsumen baruku yang cantik jelita mengatakannya ... Aku benar-benar terpukul dan berambisi untuk bisa melakukan teleportasi!.
Aku berhasil, tapi malah ke sebuah tempat antah-brantah yang tidak kuketahui!.
Dan cerita ini pun terjadi ...
KAISAR NAGA MERAH.
A Naruto High School DxD Fanfiction.
By Keris Empu Gandring.
Chapter 1 :: Tersesat!.
•••••
Seorang pemuda bersurai coklat berjalan menyusuri Hutan dengan langkah gontai. Pakaianya sudah kotor ternoda oleh Debu dan Tanah menempel disana. Entah apa yang terjadi, tapi sepertinya pemuda itu sedang depresi berat.
"Haaaahhh~" desahnya dengan Wajah sedih dan frustasi. Seraya mendudukan dirinya dibawah Pohon rindang.
FLASH BACK.
"Kau seorang iblis?. Serius?. Namamu siapa?" seorang gadis cantik bersurai pirang mengatakan itu dengan pandangan tak percaya. Menatap seorang pemuda bersurai coklat yang berdiri salah tingkah dihadapanya.
"Namaku Hyoudou Issei dan eumh~ seperti itulah ... Karena be-berapa alasan, a-aku tidak bisa melalukanya. He. He. He ..." jawab pemuda bersurai coklat itu, dengan sedikit gugup. Senyum hambar pun diberikan, agar si pemanggil ini setuju dan tetap melakukan Kontrak denganya.
Tapi ...
Braakkk!.
Pintu tertutup dengan jahatnya, diiringi suara keras itu. Issei yang masih tersenyum hambar hanya bisa terpaku melihat sosok gadis cantik bersurai pirang itu tiba-tiba menghilang dan tergantikan bentuk datar sebuah Pintu.
Ya ... Pintu, Karena sedari tadi mereka mengobrol didepan Pintu. Dengan si gadis dibagian dalam, dan Issei dibagian luar.
Untuk beberapa saat Issei masing tertegun dengan keadaan ini. Otaknya masih memproses segala informasi yang didapatnya. Hingga ahirnya, Otak itu mengambil kesimpulan ... Gagal!.
Ya ... Sudah dipastikan kali ini pun, Iblis baru ini gagal lagi membuat Kontrak dengan Manusia!.
"Ho-hooo-hoooyyy!. Tunggu?!. Biarkan aku menjelaskan sesuatu?!" Issei mengatakan itu dengan nada tinggi dan berteriak-teriak. Tak perduli jika ini akan mengganggu tetangga gadis cantik itu.
Yang penting adalah, Issei bisa membuat Kontrak. Dan walau pun tidak bisa, kesan perpisahan mereka haruslah bagus!. Itulah yang sedang diperjuangkan oleh Hyoudou Issei. Walau bagaimana pun Inilah satu-satunya wanita yang memanggilnya dan terlihat seperti wanita normal. Tidak seperti Miu-Tan!.
Entah kenapa disaat seperti itu Issei malah memikirkan Kingkong jadi-jadian yang menganggap dirinya seorang penyihir cantik!.
"Hoi!" suara feminim itu kini terdengar di Lantai dua Rumah gadis cantik bersurai pirang itu. Dan Issei buru-buru menjauh dari Pintu depannya agar bisa melihat ke Loteng gadis itu. Dengan senyum bahagia, Issei kembali menyapa sosok gadis cantik yang ada diatasnya Loteng itu.
"Halo, Ojou—"
Byuuuurrrr!.
"—Sa ... Ma" dengan bersusah payah, Issei menyelesaikan ucapan itu. Karena terpotong siraman Air yang dilakukan gadis bersurai pirang itu.
"Aku menyesal memanggilmu. Iblis kok pakai Sepeda?!" ucap gadis itu tanpa perduli jika ucapannya mungkin saja menyakiti perasaan Issei, seraya melangkah memasuki Rumahnya.
"Harusnya aku memanggil Kiba-Kun saja tadi"
Kalimat itu menjadi kalimat terahir yang menghiasi pendengaran Issei sebelum ahirnya ditutup dengan sebuah bunyi bedebum Pintu. Issei masih mematung ditempatnya. Senyum bahagianya hilang dan tergantikan Wajah sedih bercampur kesal.
Anehnya, Issei bukan kesal karena perlakuan kejam gadis cantik itu, melainkan selalu ada nama Kiba yang terucap dikalangan gadis-gadis cantik. Sebegitu tampannya kah Kiba, hingga setiap wanita cantik tertarik padanya?!.
"Terkutuklah kau mahluk tampan!" Issei mendesis penuh kekesalan.
Dan ...
"Huaaaahhhhhh~" Issei kini terlihat berada disebuah Ruangan, dan menangis diatas Paha putih mulus seorang gadis bersurai merah. Yap, tampaknya Issei kini telah kembali dan menceritakan semua yang dialaminya pada sang Raja.
"Tenanglah Issei" ucap gadis bersurai merah itu, seraya membelai surai coklat Issei dengan lembut.
"Ta-tapi Buchou ... Bagaimana aku bisa membuat kontrak jika kehadiranku tidak sama seperti Iblis pada umumnya?!"
"Bagaimana aku bisa menjadi Iblis Kelas Atas?!. Bagaimana aku bisa membangun Kerajaan Harem coba?!" teriak Issei dengan penuh penghayatan disela tangisnya.
"Baiklah ..." Issei bangkit dari Paha putih mulus gadis yang disebut Buchou itu. Lalu memaksakan diri untuk menciptakan sebuah Sihir Teleportasi untuk membawa dirinya ke suatu tempat.
Ya ... Dengan mengerahkan seluruh kekuatannya Issei mencoba untuk menteleportasikan dirinya. Yang dia fikirkan saat ini hanyalah memindahkan dirinya, tanpa memikirkan tujuan kemana dia akan pergi. Si Buchou ini tentu saja berusaha mengingatkan Pionya, tapi terlambat. Issei sudah menghilang dari sana.
FLASH BACK END.
"Haaahhh~ Buchou pasti saat ini sangat mengkhawatirkanku!" desahnya.
"Aku merindukan Paha putih mulusmu, Buchou~" ucap Issei seraya merentangkan Tanganya ke atas dengan pandangan yang juga tertuju ke arah yang sama. Dan saat itulah, pandangan Issei dihiasi sebuah pemandangan indah.
Bats!.
Seorang gadis cantik tiba-tiba menghiasi pandangannya. Surai pirangnya terlihat indah menari-nari dibawah Sinar Matahari. Namun yang menjadi fokus Issei, bukanlah itu, melainkan sesuatu yang ada dibalik Rok mini yang dikenakan gadis itu.
"Pu-putih?!" Issei mengatakan itu seraya menahan gelombang Mimisan mulai terasa di Hidungnya. Si garis sama sekali tidak memperhatikan keberadaan Issei. Dia kini malah terlihat sibuk dengan kumpulan Kunai yang mengarah padanya.
Dan gerakan indah yang diperlihatkan gadis cantik bersurai pirang itu, saat menangkis Kunai-Kunai yang mengarah padanya di Udara, memberikan tontonan tersendiri buat Issei. Pemuda mesum itu dengan jelas melihat bagian-bagian tersembunyi dari gadis itu. Perut putih mulus, Paha bagian dalam, ditambah belahan Oppainya yang terkesan malu-malu untuk menampakan dirinya.
Sekedar info. Gadis itu cantik, sudah pasti. Memakai Kaos putih longgar dengan belahan Dada rendah, dipadu dengan Rok mini dan lilitan Perban yang mencapai Lututnya. Sebuah Kain berlambang aneh dililitkan di Ikat Pinggangnya, dan membiarkan ujung lainnya tergerai.
Terluka kah?.
Sepertinya tidak, karena gadis itu mampu menggunakan Kakinya dengan baik. Terbukti dengan berhasilnya gadis itu mendarat dengan sempurna di Tanah. Dengan sebuah Kunai dalam genggaman salah satu Tanganya, gadis itu menatap daerah sekitar dengan penuh kesiagaan.
Dan hebatnya, keberadaan Issei masih tidak terditeksi oleh gadis bersurai pirang itu. Padahal ada didepanya!.
Dan kini tiga orang berpakaian aneh memakai Topeng muncul. Dua di Pohon tempat Issei duduk. Satu disamping Kanannya. Dan sama seperti gadis bersurai pirang itu, ke tiganya sama sekali tidak menyadari keberadaan Issei, meski ada didekat mereka. Lalu orang ke empat muncul tepat didepan Issei.
Dan sial bagi pemuda mesum itu, karena Kaki kanannya terinjak oleh orang ke empat yang muncul itu.
"Huawadadadaadaaaawwww!" teriak Issei dengan kerasnya, merasakan nyeri akibat injakan itu.
"Eh?" sementara si Pria bertopeng yang muncul terahir terlihat bingung karena terasa menginjak sesuatu, tapi tidak terlihat apa pun disana.
"Kamfreet!" Issei berteriak kesal. Dan tanpa menunggu waktu lagi, pemuda bersurai coklat itu segera menghantam orang yang menginjaknya. Memukul, menendang, memukul, menendang, memukul lagi, menendang lagi, memukul lagi, menendang lagi, dan begitu terus.
Tanpa jeda dan tanpa ampun mengexpresikan segala kekesalannya. Dan selama Issei melakukan itu, sebuah benda aneh berbentuk Bidak Catur keluar dari Tubuhnya dan menghilang dalam ketiadaan. Hingga ahirnya Tubuh Issei terlihat.
Beruntungnya orang yang dipukuli Issei sudah kalah dengan luka lebam disekujur Tubuhnya. Bahkan Topeng yang menyembunyikan Wajahnya pun sudah remuk dilibas tinju tak berbelas kasihan itu. Teman-teman si pria pertopeng terlihat ketakutan melihat kekejaman Issei.
Ya ... Bukanya membalas dendam atau apalah, ke tiga pria bertopeng itu malah mulai mengambil langkah mundur. Agaknya kekalahan menyedihkan ketua mereka membuat mereka berfikir berkali-kali untuk menyerang pemuda bersurai coklat itu.
"Se-sejak kapan?!"
"Bahkan Taichou de-dengan mudah dikalahkannya!"
Menyadari ketakutan mereka, Issei mulai mengalihkan pandangannya pada ke tiga orang itu. Lalu dengan Wajah yang dibuat semenyeramkan mungkin, Issei menakut-nakuti orang-orang bertopeng itu!.
"Whaaaaaa!" teriaknya dengan ke dua Tangan yang diangkat ke atas, seperti sedang menakut-nakuti anak kecil.
Namun hasilnya ...
"Huaaaaaahhhhhhh!" ke tiga orang itu benar-benar ketakutan dan lari terbirit-birit. Melihat hal itu, Issei malah terlihat takjub dan tak percaya. Ternyata trik murahannya sangat manjur.
"Hoh?!. Berhasil toh!" ucapnya masih dengan Wajah tak percaya.
'Dia ... Sejak kapan?!. Aku sama sekali tidak menyadari keberadaannya tadi!' batin gadis pirang itu. Gestur siaganya kembali diperlihatkan saat melihat Issei mulai mendekatinya.
"Tu-tunggu dulu. A-aku bukan orang jahat kok!" Issei mulai mengalihkan pandangannya pada gadis itu. Namun si gadis sepertinya tak percaya karena nyatanya gadis cantik itu sama sekali tidak merubah gestur siaganya.
"Na-namaku Hyoudou Issei, a-aku berasal dari Tokyo. Dan ... Dan sepertinya aku tersesat" ucap Issei lagi. Meski gadis itu masih tidak menjawab ucapannya.
"Tokyo?!" gadis itu mulai bergumam. Mendengar sebuah tempat yang terdengar asing di Telinga gadis itu.
"Benar Tokyo, kau tahu kan?" Issei kembali bertanya, seraya mencoba mendekati gadis itu. Namun langkahnya terhenti karena saat ini, gadis itu sudah menghilang dari tempatnya. Dan entah sejak kapan sudah berada dibelakang Issei dengan Kunai yang sudah terhunus Lehernya.
"Tu-tunggu dulu—" ucapan Issei terhenti karena sebuah hantaman keras di Pundaknya. Hingga membuat pemuda bersurai pingsan. Gadis itu sedikit terkejut karena Issei begitu mudah dikalahkan.
"Eh~ kok?!"
Gadis itu lalu berjongkok disamping Issei yang pingsan. Lalu mencolek-colek Wajah pemuda bersurai coklat itu, dan keanehan pun terjadi. Gadis itu terasa tersedot sesuatu hingga masuk ke dalam Alam Bawah Sadar Issei. Dan yang terlihatnya saat ini adalah ...
"Naga?!" gumam gadis itu dengan Wajah takjub, saat melihat seekor Naga raksasa berwarna merah didepannya.
Sang Naga membuka Matanya, menatap gadis pirang itu dengan pandangan heran. Ya ... Adalah sebuah kejutan karena ada Manusia lain yang bisa menemuinya, selain pemilik Sacred Gearnya sendiri. Namun sebelum sang Naga menyuarakan rasa penasarannya gadis itu sudah menghilang.
"Na-Naga?!" gumam gadis itu dengan Wajah terkejut. Sesaat setelah kesadaran gadis itu kembali.
'Dia Jinchuriki?!'
"Hah~ jadi kau disini Naruto!" ucapan suara feminim dari gadis bersurai pinky masuk di Inda pendengaran gadis bersurai pirang itu. Agaknya Naruto adalah namanya.
"Maaf Sakura, Sai karena sudah merepotkan kalian" balas si pirang atau Naruto.
"Abaikan soal itu, kau terlalu berani untuk menjadi pengalihan. Mana bisa kami meninggalkanmu sendiri, terlebih melawan ANBU Kirigakure!" pemuda yang bernama Sai mengatakan itu dengan nada cemas.
"Maaf" Naruto hanya mengatakan itu dengan nada tak berdosa. Lidahnya terjulur untuk menyempurnakan kesan tak berdosanya.
"Tapi kau hebat juga mengalahkan ketua ANBU Kirigakure seorang diri" kini si Sakura atau gadis bersurai pinky yang mengatakanya. Pandangannya sedikit sosok jasad yang mati dengan luka lebam disekujur Tubuhnya.
"Tidak. Yang mengalahkan adalah ..." ucap Naruto seraya melirik Issei yang masih pingsan.
KAISAR NAGA MERAH.
A Naruto High School DxD Fanfiction.
By Keris Empu Gandring.
•••••
Ruang Hokage.
"Apa?!. Jadi laki-laki itu Jinchuriki?!" Sakura berteriak tak percaya mendengar penjelasan Naruto.
Ya ... Saat ini mereka sudah berada di Gedung Hokage, untuk melaporkan Misi yang baru saja diselesaikan mereka. Selain laporan perihal Misi, tentu saja laporan perihal Hyoudou Issei yang ternyata adalah Jinchuriki seekor Naga.
Katakanlah demikian, karena mereka sama sekali tidak tahu mengenai Sacred Gear dan semacamnya. Mengingat itu adalah pelengkap kehidupan di Dimensi lain, yang berbeda dengan Dimensi mereka. Jadi bukankah wajar jika mereka menganggap demikian, karena orang yang menjadi wadah Mahluk-Mahluk ajaib seperti itu disebut Jinchuriki disini.
"Bagaimana kau tahu?" tanya Sai.
"Aku berhasil masuk dalam Alam Bawah Sadarnya secara kebetulan" jawab Naruto. Dan seperti yang dikatakan gadis pirang itu, Naruto sama sekali tidak berniat melakukan itu. Hal itu terjadi secara ajaib saat dia mencolek Issei.
"Jadi siapa nama anak itu?" seorang wanita dengan jabatan Godaime Hokage bernama Tsunade Senju, menanyakan itu dengan wajah penasaran. Namun jawaban Naruto hanyalah sebuah cengiran.
"Hehehe~ aku lupa"
Rumah Sakit Konoha.
Dua gadis cantik berasal dari Tim 7 itu terlihat sedang berjalan menyusuri Koridor Rumah Sakit bersama-sama. Dan selama berjalan bersama, beberapa pembicaraan ringan diperbincangkan mereka. Hingga pada ahirnya, persimpangan memisahkan jalan mereka.
"Loh kok, kau tidak pergi kesini untuk melaksanakan Misi yang diberikan Tsunade-Sama untuk Tim kita?" gadis itu bertanya dengan heran karena, Sakura mengatakan kata perpisahan.
"Maaf Naruto. Ahir-ahir ini kami banyak pekerjaan di Rumah Sakit. Jadi soal Misi Tsunade-Shisou untuk mengawasi pemuda itu, aku serahkan saja padamu ya" jawap gadis pinky itu seraya mengatupkan kedua Tangannya di Kepala sebagai ungkapan permintaan maaf.
"Huft!. Ya sudah lah!" ucap Naruto pada ahirnya. Meski dengan nada dan Wajah gadis pirang yang terlihat terpaksa. Dan tak lama setelah itu, mereka pun berpisah.
Disalah Satu Ruangan Rumah Sakit Konoha.
Issei terlihat sedang duduk diatas sebuah Ranjang. Pandanganya menatap sebuah Desa yang asing dalam pandangannya. Ya ... Ini bukanlah Tokyo, atau pun Kota lainnya di Jepang. Desa ini terlihat lebih primitif, tapi kenapa ada Tabung Imfus?.
Tepat. Tabung Imfus!.
Kenapa ada benda modern ditengah Desa primitif?!.
"Jadi ini dimana?" gumam Issei dengan pandangan yang masih tertuju pada Botol Cairan Sakti itu.
"Kau ada di Konoha" suara feminim itu menjawab pertanyaan pemuda bersurai coklat itu. Dan saat pandangan Issei mencari keberadaan sumber Suara manis itu, terlihatlah seorang gadis cantik bersurai pirang berdiri didepan Pintu yang sudah terbuka.
"Konoha?!"
"Iya, Konoha. Apa kau tidak tahu?. Oh iya, namaku adalah Uzumaki Naruto. Tapi kau bisa memanggilku Naruto" ucap gadis itu seraya mendudukan dirinya di Bingkai Jendela.
"Bidadari ..." Issei bergumam seperti itu, saat melihat kecantikan Naruto yang benar-benar sempurna. Bagaimana tidak, Rambut gadis itu terlihat bercahaya saat terkena sinar Matahari. Ditambah belaian Angin yang menyapa surai pirangnya dengan lembut.
Dan Naruto sendiri, meski tidak mengerti apa itu Bidadari, namun dilihat dari Wajah Issei yang terpananya, Naruto tahu jika Issei sedang menggodanya!.
"Ehem!. Mari kita bicara serius!" Naruto buru-buru merubah topik dan situasi yang tercipta, karena merasa Wajahnya mulai memerah.
'Sikapnya kini lebih ramah' batin Issei menyadari perubahan sikap Naruto padanya.
"Patner, berhati-hatilah. Gadis itu tahu tentang aku!" Suara seekor Naga yang tersegel dalam Boosted Gear terdengar di Kepala Issei. Mencoba untuk memperingati Host-nya tentang fakta ini, agar Issei tidak bertindak bodoh.
'Tapi Ddraig, bagaimana bisa?'
"Entahlah. Aku sendiri tidak mengerti!" jawab sang Naga, yang ternyata bernama Ddraig.
"Hoi ... Hooiii~" Naruto mencolek-colek Pipi pemuda bersurai coklat itu, karena Issei tiba-tiba saja melamun.
Dan saat Hyoudou Issei tersadar dari lamunanya, alangkah terkejutnya pemuda bersurai coklat itu karena Naruto kini sudah ada dalam pangkuanya. Yap, gadis pirang yang semula duduk di Bingkai Jendela, kini sudah duduk manis di Paha Issei.
"A ... A-a ..."
Tidak ada kata yang bisa diucapkan oleh Issei dengan situasi ini, Otaknya benar-benar buntu. Rasa hangat disekitar pahanya cukup untuk membuatnya melayang. Dan pada ahirnya, Issei pingsan dengan Mimisan hebat yang keluar dari Hidungnya.
"Yah~ kok pingsan sih?"
Ke Esokan Harinya.
"Apa kau percaya dengan semua yang dikatakan Hyoudou Issei itu?" tanya Tsunade pada Naruto. Yap, saat ini gadis bersurai pirang itu sedang melaporkan hasil perbincangannya dengan Issei. Tentu saja setelah kejadian lucu itu selesai.
"Tidak, difikir bagaimana pun itu terkesan mengada-ada. Berasal dari Dimensi lain dengan kehidupan aneh yang diisi oleh Iblis, Malaikat, dan Malaikat Jatuh. Hanya orang bodoh yang akan percaya!"
"Tapi ... Aku senang dengan keberadaanya. Issei-Kun membuatku merasa tidak sendiri" ucap Naruto.
Tsunade sedikit terkejut dengan ucapan gadis itu. Terlebih lagi, ini pertama kalinya Hokage ke lima itu melihat Wajah damai Naruto, setelah sekian lama.
"Begitukah?"
"Eumh!" Naruto mengatakan itu dengan senyum yang mengembang indah di Wajahnya.
Sementara itu, ditempat Issei.
Hari ini pemuda bersurai coklat itu sudah boleh keluar dari Rumah Sakit. Dan karena tidak tahu harus kemana setelah keluar dari tempat itu, Issei hanya melangkahkan Kakinya tak tentu arah. Hingga membawanya pada sebuah Bukit dipinggiran Desa Konoha.
Dengan pandangan bingung Issei menatap kosong Bangunan Desa yang dilihatnya saat ini.
'Tempat ini ... Sepertinya aku terdampar begitu jauh. Hingga pindah Dimensi pula?!. Dimensi dengan kehidupan sebagai Ninja ... Sepertinya hidup di Dimensi ini lebih kejam!'
'Ck!. Aku harus segera kembali!' batinnya tanpa memperdulikan keindahan Desa yang tersaji dihadapannya.
Ditempat yang jauh.
Braakkk!.
"A-apa?!. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?!" seorang gadis bersurai merah mengatakan itu dengan keras, dan ditambah sebuah gebrakan Meja. Pandangannya terlihat kesal menatap kumpulan Bidak Pion yang tergeletak diatas Mejanya.
"Ini baru satu menit dari hilangnya Issei oleh Lingkaran Sihir Teleportasinya. Tapi ..." gumamnya.
"Lalu kita harus bagaimana Buchou?" tanya seorang gadis yang tak kalah cantik dengan gadis bersurai merah yang disebut Buchou itu.
"Lakukan terus pencarian. Aku ingin kejelasan apa yang sudah terjadi!" sang Buchou kembali memberi perintahnya pada gadis cantik dihadapanya.
'Sial. Apa aku harus meminta bantuan Onii-Sama untuk masalah ini?!' batin gadis itu seraya mendudukan Tubuhnya di Kursi dengan kasar.
Bersambung!.
Note ::
Ini fiksi terbaru saya. Tapi mungkin hanya iseng-iseng aja sih, fiksi ini dibuat karena saya belum dapat ide dalam pengembangan Plot Uzumaki Boruto. Ya ... Mau bagaimana lagi, dari pada gak ada kerjaan, saya tulis aja ide yang nongkrong dibenak saya.
Tapi, prioritas utama tetap yang Uzumaki Boruto. Dan fiksi ini hanya selingan saat ide saya mendeg buat pengembangan Plot Uzumaki Boruto.
Okeh~ sekian Author Note-nya. Happy Read dan jangan lupa luangkan waktu dan Quota untuk Review fiksi jelek ini.
